RH Rabu 12 Agustus 2009

Rabu, 12 Agustus 2009

PENGHARAPAN DI TENGAH KESUKARAN (Ratapan 3:19-33) Kesedihan dan dukacita dapat membuat kehidupan menjadi seimbang. Kedua hal ini menimbulkan dampak dengan tingkat yang berbeda dalam kehidupan kita. Kadang-kadang penderitaan dialami oleh seluruh penduduk dalam satu negara. Pada tahun 1994 kita dikejutkan oleh peristiwa yang menimpa Rwanda dan Bosnia. Dan kita semua terenyuh dengan kejadian-kejadian dalam lingkup kecil: kecelakaan, sakit-penyakit, masalah keluarga, dan kesulitan keuangan. Betapa pun optimisnya kita, penderitaan pasti akan menghampiri kita.

Meskipun kehidupan yang kita jalani penuh dengan penderitaan, meskipun kita diperhadapkan pada tekanan-tekanan hidup dan keputusasaan, bukannya kebahagiaan atau sukacita, kita tidak akan dibiarkan sendiri dengan tanpa pengharapan. Hal ini terjadi karena kehidupan bukanlah sekadar sesuatu yang terjadi secara tidak disengaja. Kehidupan memiliki dimensi rohani yang ditopang oleh kasih, kemurahan, dan anugerah dari Allah. Sungguh menakjubkan! Tidak menjadi masalah seberat apa pun penderitaan yang mungkin kita alami, kita dapat meyakini bahwa Allah tidak akan membiarkan kita tanpa pengharapan.