KHOTBAH

SUKSES DALAM KEHIDUPAN

Pada tahun 1993, dunia kedokteran di Amerika dihebohkan karena menemukan sesuatu yang luar biasa: Pertama, jantung (heart) memiliki sistem informasi yang sama dengan sistem saraf di otak. Jantung memproses informasi sama seperti otak kita. Otak berpikir berdasarkan alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan. Jantung berpikir dengan perasaan-perasaan dan emosi. Kedua, jantung juga memiliki memori/ingatan seperti otak. Jantung menyimpan ingatan-ingatan/memori yang sangat berkaitan dengan perasaan-perasaan.

Ada satu perasaan yang dapat menghancurkan hidup, karir, perkawinan bahkan pelayanan seseorang yaitu takut. Kejadian 3:8-10 mengatakan bahwa reaksi pertama Adam ketika ia jatuh dalam dosa adalah takut. Dosa berakibat maut/kematian, namun Ibrani 2:14 memberikan kabar baik bahwa Yesus sudah mengalahkan maut. Pada umumnya kematian adalah berpisahnya roh dan jiwa dengan tubuh jasmani. Tetapi dipandang dari sudut rohani, kematian merupakan sebuah kegagalan. Ketakutan adalah suatu perasaan yang dipakai oleh iblis untuk merampas semua kemampuan dan potensi kita. Daud tidak lebih berpotensi dari pada raja Saul dalam segi postur dan pengalaman perang. Tetapi Saul tidak berani berhadapan dengan Goliat karena rasa takut. 2 Timotius 1:7 mengatakan: “Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

Bila hidup kita tidak dibayangi ketakutan maka seluruh potensi dan kemampuan kita akan berkembang secara optimal. Iblis melumpuhkan hidup kita melalui perasaan-perasaan takut! Rasa takut adalah lawan dari iman. Kalau iman kita kuat maka kita akan menarik perkara-perkara yang positif dalam hidup kita. Tetapi ketika rasa takut menguasai kita, maka sesuatu yang kita takutkan itu akan datang kepada kita. Semakin banyak perasaan takut menguasai kita maka makin banyak perkara buruk, kutukan, kerugian dan kekalahan menimpa kita. Matius 25:24-25 memberi contoh tentang pengaruh rasa takut. Hamba yang menerima 1 talenta itu tidak berkembang karena takut. Potensi dan semua kemampuan kita terkubur karena ketakutan-ketakutan. Rasa takut juga menyebabkan seseorang menyalahkan Tuhan. Takut menyebabkan kita begitu mudah menyalahkan apa saja dan siapa saja. Ada segala macam alasan untuk menyalahkan semua pihak atas kegagalan dan kejatuhan kita. Lihatlah Adam menyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan Ular.

Allah tidak membiarkan kita hidup dalam ketakutan. Allah memberikan solusi kepada kita. Dalam Ibrani 13:5 b dikatakan Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Kita harus memiliki iman yang teguh untuk mengalahkan ketakutan. Roma 10:17 menyatakan bahwa “…iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Jadi, banyaklah mendengar dan merenungkan Firman Tuhan, serta jagalah apa saja yang masuk ke dalam telinga kita. Apabila Allah telah mengurus semua masalah dan keperluan kita, mengapa kita masih takut untuk melangkah? Kalau kita percaya kepada Allah, maka kita akan memiliki keberanian dalam menghadapi apa saja. Amin

ARTIKEL

PENTINGNYA MENDENGARKAN
Tokoh revolusioner Cina, DR. Sun Yat Sen, ketika dia mati di tahun 1925, ditemukan surat wasiat yang ditulisnya demikian: “Saya adalah seorang Kristen, dan seumur hidup saya, telah berjuang melawan iblis (maksudnya melawan pemerintahan monarki yang menganggap kaisar china sebagai TUHAN ) selama 40 tahun. Dan seharusnya kamu melakukan hal yang sama. Dan ketika saya mati, saya mau mati sebagai orang Kristen!” Luar biasa bukan? sampai sekarang, namanya tetap dihormati di China, Taiwan bahkan sampai seluruh dunia. Majalah TIME pernah memasukan namanya dalam daftar 100 orang yang paling berpengaruh.

“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja … “ Yakobus 1:22. Jangan menyepelekan kekuatan dari mendengar. Langkah pertama hidup sebagai orang percaya adalah MENDENGAR lalu langkah kedua adalah MELAKUKAN. Keberhasilan hidup sebagai orang percaya ditentukan oleh rela atau tidaknya kita untuk belajar mendengar. Banyak orang ingin mengeluarkan luapan perasaannya. Mereka ingin didengar! bukan ingin menjadi pendengar. Yang saya maksud adalah mendengarkan Firman! jangan sampai salah langkah. Tidak ada dalam Firman Tuhan yang mengatakan lakukan dulu baru mendengar. Wah ini berbahaya seperti Saul… Tapi mari kita rela untuk belajar mendengar. Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan”. 1 Samuel 15:22. “Jadi, IMAN timbul dari PENDENGARAN, dan PENDENGARAN oleh firman Kristus.” Roma 10:17. Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai IMAN sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” Matius 17:20. Untuk memindahkan gunung, kita hanya perlu mempunyai IMAN sebesar biji sesawi. Cara menumbuhkan IMAN itu adalah MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN.

Jadi ada PROSES untuk memindahkan gunung. Ada perjalanan waktu untuk menuju keberhasilan. Ada waktu yang harus ditunggu untuk membuat IMAN itu tumbuh. Intinya keberhasilan sebagai orang percaya TIDAK ADA YANG INSTAN !!!!! semuanya perlu PROSES dan WAKTU. Banyak orang ingin makan buah tapi tidak mau menanamnya. Mereka ingin HASIL bukan PROSES. Jika mental ini melekat dalam hidup kita, saya mau beritahu, hidup kita TIDAK AKAN PERNAH BERHASIL. “…Setiap pagi Ia mempertajam PENDENGARANKU untuk mendengar seperti seorang murid” Yesaya 50:4b. Saat yang terbaik untuk mendengarkan Firman Tuhan adalah disaat kita meluangkan waktu untuk bersekutu dengan Dia pada pagi hari.

Cara yang paling ampuh adalah dengan MENGUCAPKAN Firman Tuhan dengan bersuara ketika kita membaca Firman. Disarankan jangan membaca dalam hati. Tapi ucapkanlah itu, minimal telinga kita mendengar.

Ibarat tanah yang selalu dipupuk dan disirami, maka tanah itu akan menumbuhkan benih yang sudah ditanam. Begitu juga IMAN. Jika setiap pagi kita rajin membaca Firman dengan bersuara, akan tiba waktunya IMAN itu tumbuh dengan sendirinya. Nah kalau IMAN itu sudah tumbuh, saatnya kita untuk MELAKUKAN FIRMAN. Dengan cara bagaimana? dengan cara memindahkan gunung ! Entah itu gunung masalahmu, gunung sakit penyakitmu, gunung persoalan pribadimu atau gunung apa saja yang menghalangi. Saya yakin, ketika gunung hidupmu sudah terangkat, maka didepanmu akan nampak jalan keberhasilan di depan matamu. Jangan mendengarkan sesuatu yang salah. Seperti nasihat orang fasik (Mzm. 1:1). Orang fasik itu adalah gambaran dunia yang tidak mengenal Tuhan. Bahkan didalamnya juga termasuk orang Kristen yang tidak pernah membaca Firman Tuhan.

DR. Creflo Dollar dalam kotbahnya pernah memberikan langkah-langkah yang akan ditempuh manusia jika manusia itu salah mendengar. Yaitu:

1. SALAH MENDENGAR: ketika dia salah mendengar, maka dia akan
2. SALAH MENGAMBIL KEPUTUSAN: ketika dia salah mengambil keputusan, maka langkah selanjutnya dia akan
3. SALAH MELAKUKAN TINDAKAN: ketika dia sadar telah melakukan kesalahan, maka pada umumnya manusia akan
4. MULAI MENYALAHKAN TUHAN ATAU ORANG LAIN: karena manusia akan berkata,”kenapa ENGKAU tidak memberitahukanku?” padahal kesalahan bukan pada Tuhan, melainkan manusia yang salah mendengar. Dan jika tetap seperti itu, maka
5. KITA AKAN SULIT BERTUMBUH DAN BERKEMBANG, TERLEBIH LAGI BERHASIL.

Demikian juga DR Sun Yat Sen, seumur hidupnya dia terus berusaha mengejar keberhasilan hidupnya yaitu membawa China masuk dalam kehidupan orang percaya. Mungkin bagi manusia, impiannya dikatakan kandas, tapi di dalam Tuhan, dia dipandang sebagai hamba yang berhasil karena terus MENGEJAR sekuat tenaga untuk membawa kemuliaan nama Tuhan. Keberhasilan kita kelak, biarlah tujuannya cuma satu, yaitu membawa kemuliaan bagi nama Tuhan, dan bukan untuk memuaskan keinginan kita sendiri ( self oriented ). “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” Yakobus 4:3.

RH 2 MAR'08

Bacaan setahun: Bil. 30,31; Mrk. 9
MEMBANGUN DASAR (MATIUS 7:21-29)
Pada tahun 1992, Topan Andrew yang ganas menghancurkan ribuan rumah di Florida Selatan. Setelah topan ganas itu berakhir, tampaklah sebuah rumah tetap berdiri tegak pada fondasinya. Ketika seorang wartawan bertanya kepada pemiliknya mengapa rumah itu tidak hancur, ia menjawab, "Saya membangun rumah ini sesuai dengan aturan pembangunan yang berlaku di Florida. Saya diberitahu bahwa jika saya membangun rumah dengan aturan tersebut, rumah itu akan tetap bertahan dari serangan angin topan—dan hal itu telah terbukti."

Yesus menyatakan betapa pentingnya membangun kehidupan kita pada dasar yang kokoh. Dia berkata bahwa orang yang menaati firmanNya sama seperti "orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu". Jika kita membangun sesuai dengan firmanNya, kita tidak akan hanyut ketika krisis datang menekan dengan kekuatan seperti badai. Badai pencobaan dan penderitaan tidak akan menggoyahkan bila kita berdiri pada dasar iman dan ketaatan yang kokoh.

RH 1 MAR'08

Bacaan setahun: Bil. 28,29; Mrk. 8
KOSONG ATAU PENUH ? (YOHANES 12:1-11)
Clark Hutchinson mencatat tiga jenis pengalaman berkenaan tentang hubungan pribadi dengan orang lain: kekosongan, biasa-biasa saja, dan kepenuhan. Hutchinson menunjukkan bahwa Yesus, sebagai manusia, mengalami ketiga hal ini. Keletihan merupakan hal yang sering dialami Yesus ketika berada di bumi, dimana sebagian besar waktuNya dipakai untuk melayani: menyembuhkan orang sakit, membangun yang tertindas, dan mengajar orang banyak. Dia sering menyendiri untuk berdoa dan memulihkan tenagaNya (Mat 14:23; Luk 5:16).

Kadang-kadang hubungan Tuhan Yesus dengan orang lain merupakan suatu hubungan yang sederhana. Namun hubungan sederhana yang saling mengisi itulah yang membesarkan hati Yesus. Hal ini dialamiNya dengan orang-orang seperti Maria, Martha, dan Lazarus. Bagaimana hubungan kita dengan teman dan anggota keluarga? Kita dapat menambahkan kebahagiaan dalam hidup mereka dengan memberi kesempatan berbicara, membesarkan hati mereka dan memperlihatkan adanya suatu sisi kehidupan yang terang.

RH 29 PEB'08

Bacaan setahun: Bil. 27; 1 Kor. 13
AMAN DALAM HIDUP DAN MATI (MAZMUR 31:1-9,24-24)
Istana di Edinburgh, Skotlandia, dibangun untuk memberikan rasa aman besar bagi warganya. Dengan letak yang strategis di daerah ketinggian, tembok besar ini memberikan perlindungan bagi penduduk kota terhadap para penyerbu. Namun akhirnya, tempat perlindungan yang sulit ditembus itu jatuh ke tangan musuh. Usaha manusia, bahkan yang terbaik sekalipun, tidak dapat menyediakan perlindungan sepenuhnya dari kehancuran. Sebaliknya, Allah adalah Gunung Batu dan Kubu Pertahanan kita.

Kadang-kadang orang percaya memiliki keyakinan yang besar kepada Tuhan selama hidupnya, namun merasa gentar ketika harus menghadapi kematian. Mazmur 31:1-24 menolong untuk menenangkan ketakutan-ketakutan yang ada. Allah yang sama yang menjadi tempat perlindungan di dalam hidup mereka, juga akan melindungi mereka dari maut dan menyambut mereka kelak dalam rumah yang aman. Kita akan aman di dalam tangan Allah yang kuat. Pemazmur berkata, "TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan" (Mazmur 31:24).

RH 28 PEB'08

Bacaan setahun: Bil. 24-26
LEBIH DARI SEBUAH KONTRAK (ROMA 8:14-17)
Ketika kita menaruh kepercayaan pada Kristus untuk diselamatkan, yang kita lakukan adalah lebih dari sekadar menandatangani sebuah kontrak. Kita masuk dalam suatu hubungan terikat dengan Allah dimana Dia membuat kita menjadi anak-anakNya melalui kelahiran baru dan pengangkatan (1Petrus 1:23; Efesus 1:5). Dan oleh karena kedekatan hubungan keluarga inilah, kita menjadi ahli waris tetap dari warisan kekal yang tersimpan untuk kita di surga (1Petrus 1:4).

Kontrak dapat dilanggar bila salah satu pihak gagal memenuhi bagian dari perjanjian. Untunglah, tujuan abadi kita dibuat berdasarkan lebih dari sekadar persetujuan hukum bersama Allah. Kita menjadi lebih aman karena kita memiliki hubungan keluarga dengan Allah. Ketika seorang anak tidak muncul untuk makan malam, tidak berarti kewajiban orang tua terhadap anak itu perlu dibatalkan. Namun justru orang tua tersebut akan mulai mencari sang anak. Kegagalan salah seorang anggota keluarga tidak berarti membatalkan hubungan tersebut. Betapa bersyukurnya kita bahwa kehidupan kekal adalah berdasarkan hubungan kita dengan Allah melalui Kristus.

RH 27 PEB'08

Bacaan setahun: Bil. 21-23; Mrk. 6,7
TEMPAT BERLINDUNG (YESAYA 25:1-5)
Koresponden-koresponden terbaik dari majalah Life telah dikirim ke seluruh dunia untuk mengajukan pertanyaan, "Apa artinya hidup?" Mereka mewawancarai filsuf dan anak-anak, pengendara taksi dan pengayuh perahu di sungai Nil. Dan lebih dari seratus lembar foto yang mereka hasilkan dapat memberikan gambaran. Salah satu foto yang dramatis, yakni foto sebuah mercusuar di lepas pantai Inggris, menyita perhatian saya. Suatu badai Atlantik yang dahsyat menimbulkan pusaran-pusaran angin raksasa yang mengepung bangunan bata tersebut, dan hampir saja menelannya. Namun di bagian dalam yang terlindung,, tampaklah sang penjaga mercusuar. Ia mengamati pantai seperti biasanya, tangannya dimasukkan ke dalam saku dengan santai saat suatu pusaran angin raksasa menghempas di sekitarnya. Ilustrasi yang luar biasa ini mengingatkan saya akan berbagai badai pencobaan dahsyat yang kita hadapi dalam hidup ini. Allah adalah tempat perlindungan kita dari badai penderitaan fisik, guncangan emosi dan serangan rohani. Dengan perlindungan dariNya kita akan mampu bertahan dalam setiap pencobaan.
bersyukur atas apa yang telah Kristus perbuat untuk kita.

RH 26 PEB'08

Bacaan setahun: Bil. 19,20; Mzm. 28; Mrk. 5
DENGARLAH GEMA SUARAMU (MAZMUR 18:21-28)
Seorang anak yang wajahnya rusak berat, menerima berbagai komentar yang tak menyenangkan. Suatu hari ia berkata kepada ibunya, "Aku benci orang-orang itu." Menyadari bahwa anaknya putus asa, sang ibu membawanya ke sebuah ngarai dan menyuruhnya berteriak, "Aku benci kamu!" Gemanya terdengar kembali: "Aku benci kamu!" Kemudian ia menyuruh anaknya berseru, "Aku sayang kamu!" Gema yang terdengar kembali: "Aku sayang kamu!" Sang ibu kemudian menjelaskan bahwa biasanya kita akan menerima dari orang-orang apa yang pertama kali kita kirimkan. Dalam arti tertentu, hal tersebut juga berlaku dalam hubungan kita dengan Allah. Pemazmur berkata bahwa Allah berlaku setia pada orang yang setia, dan pada orang yang bengkok Dia akan berlaku berbelit-belit. Komentator Alkitab Richard Steele menulis, "Jika Anda memantulkan suara Tuhan ketika Dia memanggil, maka Dia juga akan memantulkan suara Anda ketika Anda memanggil." Gema yang mana yang kita pantulkan?

RH 25 PEB'08

Bacaan setahun: Bil. 17,18; Mzm. 29; Mrk. 4
KEPALA YANG BEKU (IKORINTUS 15:35-38)
Seorang ahli matematika dari California yang menderita kanker otak, menginginkan dilakukan pembekuan cepat di kepalanya selama ia masih hidup. Proses pembekuan ini dikenal sebagai suspensi krionik. Ia berkata , "Setiap orang seharusnya tidak mati. Saya sedang sekarat, tetapi ingin terus hidup." Cara yang dipakai ahli itu patut dipertanyakan. Pertama, ia tidak memiliki kepastian bahwa prosedur itu akan bekerja dengan baik. Kedua, seandainya berjalan dengan baik, keuntungannya hanya bersifat sementara. Tubuhnya yang baru dan kepalanya yang lama akan mati juga pada akhirnya. Akan tetapi, ada satu jalan untuk memperoleh apa yang diinginkannya, yakni dengan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Ketika Kristus kembali ke dunia, setiap orang yang telah percaya kepadaNya akan memperoleh suatu tubuh baru yang akan bertahan selamanya. Tuhan Yesus Kristus "akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia" (Filipi 3:21). Dengan tubuh baru itu, siapa yang masih memerlukan "kepala yang beku?"