JADWAL IBADAH

Rabu, 23 Maret 2011
Persekutuan Doa Rumah Tangga
Pk. 19.00 Wib
Wilayah 1 - Di Rumah Ibu Maria V.
Wilayah 2 - Di Rumah Bp. Mukti


Jumat, 25 Maret 2011
KEBAKTIAN DOA MALAM
Pk. 19.00 Wib
Pembicara: Pdt. Yakub Trihandoko


Sabtu, 26 Maret 2011
KEBAKTIAN WANITA
Pk. 10.00 Wib
Pembicara: Ev. Joice Liem

KEBAKTIAN PEMUDA
Pk. 18.00 Wib
Pembicara: Ev. Novi Irawati


Minggu, 27 Maret 2011
KEBAKTIAN UMUM
Pk. 07.30 Wib & 10.00 Wib
Pembicara: Bp. Paulus Lau

Pk. 17.00 Wib
Pembicara: Pdt. Lukas Widyanto

(disertai Kebaktian Anak)

KEBAKTIAN REMAJA - Pk. 10.00 Wib

RH Minggu, 27 Maret 2011

MENCARI PELANGGARAN (Galatia 3: 19-24)

Pernah berpapasan dengan operasi lalu lintas bagi pengendara sepeda motor di jalan raya? Polisi akan memeriksa kelengkapan anda dalam berkendara. Jika anda lalai membawa SIM atau STNK, misalnya, anda akan diminta membayar denda. Sebaliknya, apabila surat-surat anda lengkap, akankah polisi memberi anda hadiah dan piagam? Tidak! Hingga kemudian seolah-olah para polisi hanya bermaksud mencari pelanggaran anda, bukan menghargai kepatuhan anda.

Hukum Taurat kira-kira juga berfungsi seperti itu. Hukum Taurat dirancang bagi orang berdosa (1 Tim. 1: 9) untuk menyadarkan mereka akan dosa dan pelanggaran mereka. Standarnya yang sempurna - pelanggaran atas satu bagian berarti pelanggaran atas seluruh hukum (Yak. 2: 10) -memperlihatkan ketidakmampuan manusia untuk mematuhinya: tak seorang pun dibenarkan karena melakukan hukum Taurat. Hukum Taurat menuntun mereka untuk beriman kepada Kristus yang akan membenarkan mereka. Ketika orang menyadari betapa busuk pelanggarannya terhadap hukum Allah, ia akan menerima penebusan Kristus sebagai anugerah tak ternilai. Pakailah hukum Taurat untuk menuntun orang pada pertobatan!

RH Sabtu, 26 Maret 2011

TERTIDUR (Lukas 22: 39-46)

Tidur adalah kebutuhan. Namun, bisa juga dipakai untuk melarikan diri dari kenyataan. Menjelang Yesus ditangkap, para murid tertidur karena dukacita. Mereka ingin lepas dari beban kesedihan, setelah Yesus berkata Dia akan menderita dan tidak lagi bersama mereka. Namun, tidur tidak menyelesaikan masalah. Sejenak kita terbuai mimpi, lalu bangun dengan masalah yang tetap ada. Terus tertidur berarti kehilangan kesempatan. Menunda waktu untuk bertindak. Maka, Yesus menyuruh murid-murid bangun dan berdoa. Para murid akan dicobai untuk menyangkal Yesus. Mereka butuh perlengkapan kuasa Allah. Ini hanya bisa didapat jika mereka bangun dan berdoa. Ketika dihantam masalah berat, banyak orang membius diri dengan hiburan, obat-obatan, atau kesibukan agar bisa melupakan masalah. Yang lainnya pasif. Tidak berbuat apa-apa, sambil bermimpi masalah itu akan selesai sendiri. Ini sama dengan tidur! Tuhan siap menolong kita, tetapi kita harus bangun dan berdoa! Berjuanglah menghadapi setiap masalah, sambil memohon kuat kuasa-Nya. Ora et labora.

RH Jumat, 25 Maret 2011

UNDANGAN YANG MENGUBAHKAN (Lukas 5: 27-32)

Kita selalu melihat orang lain dengan memakai sebuah "kacamata". Bukan kacamata secara fisik, melainkan "kacamata" mental di dalam pikiran kita. Dengan "kacamata" mental itu, kita menyikapi segala sesuatu: menyukainya, menghindarinya, merengkuhnya, mengabaikannya, memujinya, atau mengkritisinya. "Kacamata" mental masing-masing orang tak sama. Namun, sedikit banyak "kacamata" mental yang kita pakai ikut menentukan sikap kita. Orang yang pekerjaannya memungut cukai, seperti Lewi, biasa dilihat dengan "kacamata" mental yang buram, bahkan gelap, karena cara hidup dan pekerjaannya. Pemungut cukai identik dengan orang yang rakus harta, menindas bangsa sendiri demi keuntungan pribadi, antek pemerintah penjajah yang hidup makmur dari pemerasan pajak pasar. Pendek kata, bagi banyak orang Yahudi, pemungut cukai semacam ini dipandang sebagai orang yang paling berdosa. Kenyataannya, Yesus dekat dengan orang-orang berdosa. Akan tetapi, kedekatan Yesus dengan mereka bukan berarti bahwa Yesus dekat dengan dosa, melainkan hendak mendekat kepada pribadi yang melakukan dosa, agar ia diselamatkan. Siapa pun Anda menurut anggapan orang, Yesus menawarkan keselamatan dan pemulihan. Dia selalu memandang kita dengan penuh belas kasih. Dan, tidak pernah ada kata terlambat untuk datang kepada-Nya.

RH Kamis, 24 Maret 2011

PENDATANG (Kisah Para Rasul 2: 1-13)

Perpindahan penduduk adalah sesuatu yang tak terhindarkan di Indonesia. Tingkat ekonomi belum merata di daerah yang satu dengan daerah lain. Ini membuat banyak orang merantau untuk mengadu nasib ke luar daerah, mencari penghidupan yang lebih baik. Akan tetapi, perpindahan ini tak jarang menimbulkan masalah. Apalagi penduduk Indonesia yang begitu besar jumlahnya, juga memiliki keanekaragaman yang sangat banyak.

Namun, bukankah sebenarnya kedatangan para pendatang tersebut menjadi kesempatan emas untuk menunaikan tugas mengabarkan Kristus kepada "semua bangsa"? Kita tidak perlu pergi jauh-jauh untuk bertemu dengan "semua bangsa". Tuhan membawa para pendatang ke tempat kita, agar kita dapat bersaksi kepada mereka. Itu sebabnya, terhadap para pendatang Tuhan meminta kita bersikap ramah dan tidak menindas. Melainkan menerima mereka sebagai sesama, sebagai bagian dari masyarakat kita. Untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Untuk menjadi sahabat dan saluran berkat. Itulah tugas saksi Tuhan.

RH Rabu, 23 Maret 2011

KELUARGA YANG BERMISI (Roma 16: 1-5)

Bagi sebagian orang kristiani, "bermisi" kerap dianggap sebagai pelayanan yang hanya dapat dilakukan oleh gereja atau lembaga misi. Juga hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang secara khusus terbeban untuk melakukan pelayanan misi. Namun sesungguhnya, pelayanan misi dapat dilakukan oleh setiap orang percaya. Keluarga dihadirkan Allah agar tidak hanya memikirkan kepentingan keluarga itu sendiri, tetapi agar dipakai untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Misalnya, satu keluarga mau menyediakan waktu untuk mendoakan orang lain. Atau, mendukung departemen misi dalam gereja atau lembaga misi lain dengan dana, pikiran, dan tenaga. Atau, membuka lebar-lebar pintu rumah untuk siapa saja yang sedang berkeluh kesah. Biarlah kasih Kristus melingkupi keluarga-keluarga kita, agar kita semua dapat berperan secara maksimal.

RH Selasa, 22 Maret 2011

JUJUR=HANCUR? (Amsal 11: 3-6)

Di zaman sekarang ini kita semakin sulit menemukan orang yang masih memegang teguh nilai kejujuran. Sebaliknya, yang sering kita ketahui adalah pejabat yang korupsi, pedagang yang curang, karyawan yang mengambil keuntungan secara ilegal, atau orang-orang yang melakukan pungutan liar. Bahkan, tak jarang kita melihat atau mendengar ketidakjujuran terjadi di gereja. Apakah bagi kita ketidakjujuran adalah suatu hal yang wajar dan biasa dilakukan untuk menghindari risiko akibat perbuatan kita? Ingatlah dan bertahanlah dalam firman hari ini, supaya hidup kita dipimpin oleh ketulusan dan kita menjadi orang yang jujur. Dunia berkata, “Jujur berarti hancur”. Tetapi Allah berkata, “Jujur berarti mujur”.

RH Senin, 21 Maret 2011

KREATIF BERWAKTU TEDUH (Daniel 6: 5-14)

Daniel memberi teladan dalam kesetiaannya bersekutu dengan Tuhan. Ia selalu memberi waktu khusus 3 kali sehari untuk berdoa di ruang atas rumahnya. Daniel selalu rindu berbincang dengan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya. Karena dengan dekat kepada Allah, Daniel mendapatkan hikmat, kekuatan, dan perlindungan sejati. Jika padatnya aktivitas menyita banyak waktu, apakah kemudian itu menjadi alasan bagi kita untuk tidak berwaktu teduh sama sekali? Justru sebaliknya, kita harus menemukan cara untuk selalu berkomunikasi dengan Allah. Misalnya, mendengarkan renungan di mobil sepanjang perjalanan, berbincang dengan Tuhan sambil meninabobokan anak, merangkai doa ketika menunggu mesin pengering baju selesai bekerja. Nyatanya, "waktu khusus" bagi Dia dapat ditemukan di mana pun dan kapan pun di hari-hari kita. Apakah Allah berkenan? Allah menghargai kesediaan kita mempersembahkan waktu bagi Dia. Mari, temukan cara-cara kreatif untuk terus terhubung dengan Tuhan.

Ringkasan Khotbah Minggu, 13 Maret 2011

The Power of Survival
(Ayub 1: 13-22; 2: 9-10)

Setiap manusia seharusnya sadar bahwa dirinya diperlengkapi dengan sebuah kekuatan untuk bertahan (The power of Survival). Justru dari berbagai kesulitan dan masalah, manusia dibentuk menjadi satu pribadi yang kuat dan tegar. Kegagalan dan kesulitan itu merupakan unsur yang utama untuk mencapai sebuah kehidupan yang berhasil. Dalam setiap masalah dan kesulitan, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ada tiga hal yang menjadi pemahaman Ayub dalam hidupnya, sehingga ia bisa menghadapi badai dalam hidupnya, yaitu:
1. Masalah adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Hidup manusia tidak bebas dari masalah. Ayub 7: 1 berkata "Bukankah manusia harus bergumul di bumi,dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?” Karena itu jangan pernah kita menghindar dan menyerah dari masalah.
2. Masalah adalah ujian dari pada iman kehidupan (Ayub 23: 10). Ketika kita berhasil menghadapi masalah itu dengan baik maka kita akan timbul sebagai emas yang murni. Melalui masalah kita bisa mengetahui seberapa besar iman kita.
3. Masalah membuat kita mengenal Allah (Ayub 42: 4-5). Masalah menjadi alat untuk kita mengenal Allah secara pribadi. Bukan hanya karena kata orang saja kita mengetahui tentang kuasa Allah, tetapi melalui masalah kita mengalami sendiri pertolongan-Nya. Karena itu jangan kecil hati ketika menghadapi masalah dan tantangan dalam hidup ini.

By: Pdt. Gideon LS -- Minggu, 13 Maret 2011

Artikel

Hidup Adalah Proses

Kadang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan, "Apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?" atau "Kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?"

Ada sebuah cerita singkat yang menarik dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini ...

Seorang anak memberitahu kepada ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam ujiannya, mendapat masalah di kampus, dan sahabat terbaiknya pindah keluar kota.

Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja ma ...."
"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan.
"Yaiks," ujar anaknya.
"Bagaimana dengan telur mentah?"
"You're kidding me, Mom."
"Mau coba tepung terigu atau baking soda?"
"Mom, semua itu menjijikkan!!!"
Lalu Ibunya menjawab, "Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."

Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.

Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga-bunga indah di sekeliling kita, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat ketika kita membutuhkan-Nya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita. Percayakanlah segala persoalan kita pada-Nya karena Tuhan adalah ahlinya. Segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.

Artikel

Lukisan Yang Hancur

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29: 11)

Suatu saat seorang pelukis terkenal mendapatkan tugas untuk menyelesaikan sebuah lukisan mahakarya yang mana lukisan ini akan terpampang dalam sebuah acara pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana. Setelah menyelesaikan lukisan yang indah itu sang pelukis terpesona dengan keindahan lukisan yang dibuatnya. Ia begitu mengagumi lukisan itu dan tanpa sadar ia melangkah mundur beberapa langkah sambil terus menatap keindahan lukisan yang dibuatnya itu. Ia terus berjalan mundur sampai tinggal selangkah lagi dari sisi gedung yang tinggi dimana lukisan itu dibuat, hanya satu langkah mundur lagi maka ia akan terjatuh dan mati.

Ada seorang pria melihat hal yang sedang terjadi dan ingin berteriak mengingatkan pelukis itu, namun kemudian ia sadar bahwa apabila ia berteriak, mungkin ia akan mengagetkan si pelukis dan membuatnya mundur dan terjatuh. Pria tersebut terus mengambil sebuah kuas pelukis dan mulai mencoret-coret lukisan yang indah itu sampai lukisan itu rusak total. Menyadari bahwa lukisan yang dibuatnya dirusak oleh pria tersebut maka si pelukis pun sangat marah dan mulai bergerak maju untuk memukul pria tersebut. Akan tetapi, beberapa orang lain yang ada di sekitarnya menahannya dan memperlihatkan kepadanya posisi si pelukis terakhir yang hampir saja membuatnya terjatuh dan mati.

Seringkali kita pun demikian, kita melukis masa depan yang indah di hadapan kita dan memimpikan hari-hari yang indah bersama dengan hal-hal yang kita impikan tersebut. Kemudian, Tuhan terlihat menghancurkan lukisan indah kita itu di saat Ia melihat bahaya yang datang di depan kita.

Kadang kita menjadi marah dan jengkel dengan apa yang dilakukan oleh Tuhan kepada kita, atau kita menjadi marah kepada semua orang - kepada orang tua kita ataupun kepada atasan kita di tempat kerja. Tetapi satu hal yang harus kita ketahui dengan baik bahwa, "Tuhan hanya menyediakan yang terbaik buat kita anak-anak yang dikasihinya.”

HUMOR

Pipi Kiri dan Kanan

Setiap kali ke sekolah Minggu, Yohanes mendengarkan pesan gurunya yaitu, "Kasihilah sesamamu manusia, jika pipi kananmu ditampar, berikan pipi kirimu." Sepulang sekolah Minggu Yohannes ditampar temannya, Markus.

Setelah Markus menampar pipi kanannya, Yohanes berkata, "Markus... kamu lupa menampar pipi kiriku... Ayo, ini pipiku...!"
Markus: (Sambil berlari ketakutan Markus berpikir) “Dia sakit ya...??”

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5: 39)

Artikel

Batu Kecil

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat dia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.

Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya itu, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu, lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun mendapatkan hasil yang sama.

Tiba-tiba ia mendapat ide, ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah temannya tadi. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, sekarang temannya menengadah ke atas. Dan pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.

Tuhan kadang mengijinkan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan berkat-Nya, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Karena itu, agar kita selalu ingat akan Dia, Tuhan menjatuhkan “batu kecil” kepada kita.