JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Jumat, 19 Juni 2009 – Jam 19.00 WIB
Pembicara: Pdt. Johny Takarbessy

Kebaktian Wanita
Sabtu, 20 Juni 2009 – Jam 10.00 WIB
Pembicara: Pdt. Zipora Rubino

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 20 Juni 2009 - Pk. 18.00 WIB
Pembicara: Sdr. Alex
Acara: Games

Ibadah Raya
Minggu, 21 Juni 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB
Pembicara: Gembala Sidang
Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

BELAJAR DARI SEJARAH
(1 Korintus 10:1-14)

Sejarah memberitahukan kepada kita bahwa manusia tidak pernah mau belajar dari sejarah. Mengapa? Sebab hidup orang Kristen tidak berbeda jauh atau boleh dikatakan sama dengan sejarah kehidupan orang Israel.
Jatuh bangunnya, sukses dan kegagalannya. Empat hal yang Allah tidak suka dan menyakiti hati Tuhan, yaitu:
1. Jangan menjadi penyembah berhala (ay. 7).
Allah tidak ingin di nomor dua kan. Allah mau kita menyembah Tuhan. Allah mau menjadi nomor satu dalam kehidupan kita. Dalam setiap hal Allah mau tetap nomor satu dalam hidup kita. Ketika kita bekerja, bersekolah, berumah tangga, mengatur masa depan, dll.
2. Janganlah kita melakukan percabulan (ay. 8).
3. Janganlah kita mencobai Tuhan (1 Kor. 10: 9; Bil. 21: 5-6).
4. Janganlah bersungut-sungut (1 Kor. 10: 10; Bil. 14: 2).


Dalam setiap pencobaan yang kita alami selalu ada jalan keluarnya (ay. 13). Allah tidak akan pernah berdusta dan tidak menepai janji-Nya (Bil. 23: 19). Selain itu Allah kita adalah allah yang setia. Kesetiaan Allah terungkap dalam dua cara, yaitu:
a. Dia tidak akan mengizinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Setiap pencobaan yang kita hadapi sudah terukur.
b. Bersama dengan setiap pencobaan yang kita hadapi, Dia akan menyediakan suatu jalan bagi kita agar dapat bertahan dalam pencobaan dan mengalahkan dosa (2 Tes. 3: 3). Ada tangan Tuhan yang selalu membuka jalan atau memberikan jalan keluar.

Setiap orang memiliki kelemahan, itu sebabnya jangan ada yang menyombongkan diri (ay. 12). Kita harus terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah kita. Amin

Dengan kasih setia-Nya
Tuhan menuntun umat-Nya yang telah ditebus

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 07 Juni 2009

ARTIKEL

JANGAN MENUNDA!

Kita sering berpikir bahwa sikap suka menunda-nunda bukanlah masalah besar. Kita berkata; yang penting tidak ada orang dirugikan dengan penundaan ini. Yang tidak kita sadari adalah sikap suka menunda-nunda tugas atau tindakan, akan berkembang menjadi kebiasaan terus-menerus. Felix sang penguasa (Kisah Para Rasul 24:24-27), selalu menunda membuat keputusan menerima Kristus, akhirnya ia tidak pernah menjadi orang percaya. Sadarilah bahwa sikap suka menunda-nunda adalah masalah serius! Pikirkanlah di area mana Anda suka melakukan penundaan. Carilah penyebabnya; apakah perasaan ragu, atau tidak nyaman. Kemudian tetapkan di hati untuk beranjak dari sikap negatif. Katakanlah pada Allah, "Aku ingin hidup sesuai tuntunan, dan menyukakan-Mu dengan ketaatanku." Bertobatlah dan buatlah komitmen untuk tidak lagi menunda-nunda apa yang diperintahkan Tuhan. Gunakanlah Firman Allah untuk melawan keraguan dan ketidaknyamanan kapanpun perasaan itu muncul. Kenalilah diri kita di dalam Kristus, dan kenalilah juga kepribadian-Nya di dalam kita, maka kita akan memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan dengan keyakinan. Alkitab berkata kita adalah ciptaan baru, dan bahwa Roh Allah tinggal di dalam diri kita, dan kita bukan lagi hamba dosa (Gal 5:1).

Yesus, Juruselamat dan Tuhan;
Dia menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan.
Anugerah-Nya mengubahkan kelemahan kita menjadi kekuatan.
Kemenangan adalah milik kita melalui Dia yang mengasihi kita.
Yesus sangat ingin membebaskan kita dari belenggu sikap suka menunda-nunda.

I LOVE YOU MOTHER

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya. Ongkos upah membantu ibu: Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000,- Menjaga adik Rp20.000,- Membuang sampah Rp5.000,-Membereskan Tempat Tidur Rp10.000,- Menyiram bunga Rp15.000, - Menyapu Halaman Rp15.000,- Jumlah : Rp85.000 Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.

Ongkos mengandungmu selama 9bulan- GRATIS! Ongkos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS! Ongkos air mata yang menetes karenamu -GRATIS! Ongkos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu -GRATIS! Ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu -GRATIS! Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS!

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar" .

MENGAPA BERSYUKUR?

Karena dengan bersyukur akan membuat hati kita tenang dan dapat merasakan damai sejahtera Tuhan mengalir setiap hari dalam hidup kita. Jika hati tenang, maka kita dapat mengambil keputusan-keputusan yang brilian, dan mengucapkan banyak berkat bukan caci maki, sehingga semua itu membuat kita makin dekat dengan Tuhan.

Jadi, janganlah kita melihat segala hal dari sisi negatifnya saja, selalu lihat dari sisi positifnya. Karna setiap orang punya kelemahan & kelebihan, yang membuat kita saling mendorong untuk maju. Jangan mengeraskan hati, belajarlah dengan segala kerendahan hati. Lihatlah kebawah, jangan selalu melihat ke atas, karena melihat orang-orang yang ada dibawah kita, akan membuat kita sadar, betapa hidup kita sangat diberkati. Dan, ingatlah akan mahkota yang telah Tuhan siapkan di akhir perjuangan hidup kita. Karena segala sesuatunya indah pada waktunya. Semoga kita dapat mengucap syukur dalam setiap hembusan nafas kita, karena kasih karunia Allah selalu ada didalamnya.


T E R T A W A

Sekali tertawa pusing kepala hilang.Dua kali tertawa bencipun sirna.Tiga kali tertawa persoalan lari.Empat kali tertawa penyakit sembuh.Lima kali tertawa jadi awet muda.Enam kali tertawa hati penuh sukacita.“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!”
Filipi 4:4

M A R A H

Sekali marah Sukacita hilang.Dua kali marah Akal sehat terbang.Tiga kali marah Tekanan darah naik.Empat kali marah teman-teman pergi.Lima kali marah Jadi cepat tua.Enam kali marah Pintu dosa terbuka.
“Amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran
di hadapan Allah”
Yakobus 1:20

S E N Y U M
Sekali senyum curiga hilang.Dua kali senyum jadi sahabat.Tiga kali senyum hati penuh damai.Empat kali senyum beban jadi ringan.Lima kali senyum rezeki datang.Enam kali senyum keluarga rukun.
“Siapa memelihara mulut dan lidahnya,memelihara diri dari pada kesukaran”
Amsal 21:23


RH MINGGU, 21 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 2 Raj. 6,7; 2 Taw. 20; 1 Tim. 3
ENGKAU MENDENGARKAN? (1 Samuel 3:1-10)

Salah satu kenangan termanis yang saya miliki semasa kanak-kanak adalah saat ketika ibu membacakan cerita Alkitab untuk saya menjelang tidur pada malam hari. Banyak dari cerita-cerita tersebut yang meninggalkan kesan demikian mendalam dalam diri saya, terutama cerita tentang Samuel. Kita perlu meneladani sikap Samuel yang mau berhenti sejenak di tengah-tengah gejolak kehidupan untuk mendengarkan suara Tuhan. Dan kita memiliki kesempatan ini bila kita sungguh-sungguh membaca dan mempelajari Alkitab secara teratur. Anda akan menemukan bahwa Roh Kudus berbicara kepada kita melalui firman-Nya.

Thomas a Kempis (1379-1471) menulis: "Diberkatilah mereka yang tidak memuaskan telinga mereka untuk hal yang sia-sia, melainkan senantiasa mendengarkan pengajaran yang benar. Diberkatilah mereka yang matanya tidak terpaku pada penampakan lahiriah, melainkan lebih melihat hal-hal batiniah. Diberkatilah mereka yang suka meluangkan waktu untuk bersama Allah dan mampu mengatasi segala rintangan dalam berkomunikasi dengan Dia. Renungkanlah semua ini, hai jiwaku, dan dengarkan apa yang Tuhan Allahmu katakan." Dia rindu mendengar engkau berkata, "Berbicaralah Tuhan, sebab aku sedang mendengarkan".

RH SABTU, 20 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 2 Raj. 4,5; Mzm. 83; 1 Tim. 2
KOTOR (1 Korintus 15:35-49)

Rumah gembala di Wisconsin memiliki masalah dengan jendela yang kotor. Sekalipun sebagian besar orang yang tinggal di rumah itu adalah orang-orang cacat, mereka mengasihi Yesus dan mengetahui bahwa Dia telah berjanji untuk datang kembali suatu hari kelak dan memberi mereka tubuh yang baru. "Setiap hari," kata penjaga di rumah tersebut, "beberapa dari mereka menghampiri dan menempelkan hidung mereka ke jendela, menantikan kedatangan-Nya." Kondisi mental dan keterbatasan fisik membakar kerinduan mereka akan hari ketika mereka mengalami kebebasan dan kesempurnaan penuh.

Pengharapan ini adalah pengharapan yang pasti karena berpijak pada dua peristiwa, yakni masa lalu dan masa yang akan datang – kebangkitan Yesus Kristus dari kematian (1 Kor. 15:20) dan realitas kedatangan-Nya kembali ke dunia ini suatu hari kelak (1Tes. 4:13-18). Ketika hidup tak lagi berjalan mulus, kita harus melawan godaan untuk menyerah atau terjebak dalam sikap mudah mengeluh. Sebaliknya, kita harus tetap taat pada Tuhan, meninggalkan segala dosa dan mengarahkan pandangan kita pada masa yang akan datang. Dengan demikian kita dapat bersukacita dalam kepastian bahwa di dunia yang akan datang nanti, segala pencobaan hidup yang menyakitkan akan berlalu. Marilah kita tetap menantikan kedatangan-Nya dengan setia.

RH JUMAT, 19 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 2 Raj. 1-3; Mzm. 82; 1 Tim. 1
CERITAKAN PADA ANAK-ANAK (Mazmur 78:1-8)

Bayangkan suasana pada malam hari di rumah-rumah orang Israel pada zaman dahulu. Setelah melakukan pekerjaan rutin sepanjang hari dan selesai bersantap malam, seluruh anggota keluarga berkumpul mengelilingi perapian untuk menepis udara malam yang dingin. Dan, itulah waktu bagi mereka untuk mulai bercerita. Para kakek dan ayah menceritakan kepada anak-anak mereka tentang "puji-pujian kepada TUHAN". Mereka menceritakan tentang sejarah nenek moyang mereka kepada seluruh anggota keluarga.

Sepanjang waktu mereka senantiasa memusatkan perhatian pada pekerjaan Allah yang luar biasa untuk kepentingan umat-Nya. Itulah cara orang Yahudi memenuhi tanggung jawab mereka untuk menceritakan tentang Tuhan kepada angkatan yang kemudian. Sebelumnya, mereka telah mendengarkannya dari orang tua mereka, dan orang tua mereka mendengarkan dari nenek moyang mereka. Anak-anak kita perlu mengenal Allah. Mereka perlu belajar dari kita tentang kasih-Nya, kesetiaan-Nya dan anugerah-Nya. Mereka perlu mendengar dari kita bagaimana Allah melindungi dan mencukupkan segala kebutuhan hidup kita. Penuhilah tanggung jawab anda dan ceritakan pada angkatan yang kemudian.

RH KAMIS, 18 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 22; 2 Taw. 18-19; Kol. 4
SEPERTI AYAH! (Efesus 4:29-5:2)

Anak saya Julie juga menyukai permainan bola basket. Kadang-kadang, ketika saya dengan teman-teman menyaksikan ia bermain, saya mendengar seruannya setelah berhasil melakukan lemparan bola panjang, "Seperti ayahku!" Sungguh itu merupakan pernyataan yang membanggakan hati. Namun, ada pernyataan lain yang lebih membanggakan hati yang ia lontarkan di kemudian hari. Ia mengatakan, "Ayah, orang Kristen seharusnya juga menjadi peniru-peniru. Kita seharusnya meniru teladan Yesus. Dengan demikian kita dapat berkata, ‘Seperti Yesus.’"

Kita perlu mengetahui bagaimana reaksi Yesus ketika menghadapi kesulitan dan bereaksi sama seperti yang dilakukan-Nya. Kita perlu mengetahui jawaban Yesus ketika mendapat kritik dan memberikan jawaban seperti yang dilakukan-Nya. Kita perlu mengetahui bagaimana Yesus memperhatikan orang lain dan memperhatikan mereka sama seperti Yesus. Kita dapat melakukan hal ini dengan mempelajari firman-Nya secara teratur dan mencari pimpinan Roh Kudus atas apa yang kita lakukan setiap hari. Bayangkanlah betapa sukacitanya Tuhan bila kita selalu mencoba menjalani hidup ini dengan meneladani Yesus.

RH RABU,17 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 20,21; 2 Taw. 17; Kol. 3
GAS ASAM (Pengkhotbah 7:1-6)

Gas asam atau nitrogen oksida, digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu operasi. Gas ini menyebabkan pasien kebal terhadap rasa sakit, sehingga memberikan dampak yang menyenangkan bagi mereka. Pasien yang berada di bawah pengaruh zat kimia ini biasanya akan bernyanyi atau tertawa dengan histeris sebelum akhirnya kehilangan kesadaran diri. Hati manusia yang palsu juga dapat menyebabkan seseorang menjadi kebal terhadap pengaruh dosa yang menawarkan segala keindahan dan kenyamanan yang semu belaka. Sekalipun akan menampilkan kesan keceriaan dan keteguhan, hati yang kelihatan gembira itu sesungguhnya mencerminkan duka yang berkepanjangan. Apakah anda juga enggan mengakui kesalahan anda di hadapan Allah dan lebih suka bersenang-senang sepanjang waktu dengan mencari kenikmatan hidup yang hanya sekejap? Jika benar demikian, seperti kata Pengkhotbah, Anda perlu mengunjungi "rumah duka" dan mengakui ketidakberdayaan dan keadaan anda yang berdosa. Percayalah pada Tuhan Yesus Kristus agar anda memperoleh keselamatan kekal. Dengan demikian, sukacita sejati akan menggantikan gelak tawa yang sia-sia.

RH SELASA, 16 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 17-19; Kol. 2
LEMAH NAMUN PERKASA (2 Korintus 12:1-10)

Jika ada hal yang paling kita benci lebih daripada kesombongan seseorang, itu adalah kesadaran akan segala kelemahan kita. Kita demikian membencinya sehingga kita mencari segala cara untuk menutupinya. Bahkan Rasul Paulus pun perlu diingatkan akan kelemahannya. Dengan mantap Paulus mulai "menerima" segala kelemahannya dan bersandar sepenuhnya pada kasih karunia Tuhan dalam menghadapi pencobaan tersebut.

Ini merupakan suatu tahap yang oleh Sanders disebut sebagai "proses pendidikan bertahap" dalam kehidupan sang rasul. Sanders menegaskan bahwa pada akhirnya Paulus tidak lagi melihat "duri" dalam dagingnya itu sebagai suatu "penghalang," melainkan sebagai "keuntungan." Dan yang Paulus maksudkan dengan keuntungan adalah bahwa jika ia lemah, maka ia akan kuat dalam Tuhan. Selama kita menerima segala kelemahan kita, kita dapat menjadi orang-orang lemah yang perkasa di dalam Kristus.

RH SENIN, 15 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 16; 2 Taw. 15, 16; Kol. 1
MATEMATIKA TINGKAT TINGGI (Yakobus 1:1-8)

Rumus matematika hanya dapat berlaku dengan baik untuk angka-angka, tetapi tidak untuk manusia. Itulah sebabnya mengapa rumus persamaan dalam Yakobus 1:1-18 tampak tidak logis: Iman + Pencobaan = Ketekunan. Bahkan mungkin usaha mencampur minyak dengan air lebih membawa hasil dibanding rumus tersebut. Namun, yang membuat rumus ini berhasil adalah keyakinan akan kasih Allah yang tak berkesudahan yang mengizinkan segala emosi kita meluap ketika mengalami pencobaan.

Karena itu, bila anda menghadapi berbagai pencobaan, anda dapat menganggapnya "sebagai suatu kebahagiaan" jika anda tetap beriman dan mengetahui bahwa kasih Allah tak pernah berkesudahan. Selama anda melakukan hal ini, anda akan memiliki dan mengembangkan sikap untuk tetap sabar, berharap penuh dan percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi anda.

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Jumat, 12 Juni 2009 – Jam 19.00 WIB
Pembicara: Pdt. Gideon L. S.

Kebaktian Wanita
Sabtu, 13 Juni 2009 – Jam 10.00 WIB

Pembicara: Ev. Megawati Y.

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 13 Juni 2009 - Pk. 18.00 WIB
Pembicara: Pdp. Abraham Roy
Acara: Talk Show
Tema: Chat and Date

Ibadah Raya
Minggu, 14 Juni 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB
Pembicara: Pdt. Andrew B.E
Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

KEBAIKAN DALAM PEMURNIAN
(Mazmur 66:10)

Menjelang akhir jaman setiap orang akan menghadapi banyak masalah. Tuhan menguji kita dan memurnikan kita seperti orang yang memurnikan perak. Artinya seperti orang yang memurnikan perak, adalah:

1. Pada saat seseorang sedang memurnikan perak, ia tetap fokus pada peraknya tersebut. Demikian pula pada saat Tuhan sedang memurnikan kita, mata Tuhan akan terus tertuju kepada kita.

2. Pada saat seseorang sedang memurnikan perak, ia akan terus memegang perak tersebut. Demikian pula pada saat Tuhan sedang memurnikan kita, Tuhan akan terus memegang tangan kita.

3. Pada saat seseorang yang sedang memurnikan perak itu melihat dirinya di perak tersebut, ia tahu bahwa waktu pemurnian sudah selesai. Demikian juga dalam kehidupan kita, waktu pemurnian akan selesai pada waktu Tuhan telah melihat diri-Nya dalam kehidupan kita.

Inti dari kekristenan adalah hidup yang diubahkan menjadi serupa dengan Kristus. Itu sebabnya Tuhan memurnikan kita seperti memurnikan perak. Kunci agar kita dapat mengalami kebaikan dalam pemurnian adalah apabila kita mengasihi Tuhan (Rm. 8: 28). Sesuatu yang paling iblis ingin curi dalam hidup kita adalah mengasihi Tuhan. Cara iblis mencuri kasih kita pada Tuhan adalah dengan tipu muslihatnya. Pada saat kita mulai berpikir bahwa kasih Tuhan dapat bertambah atau berkurang, maka kita telah termakan tipu muslihat iblis. Padahal kasih Tuhan bagi kita sempurna. Selain itu pada saat kita mulai berfokus pada kesulitan kita dan bukan pada besarnya kasih Allah, maka kita telah terkena tipu muslihat iblis.

Ingatlah kasih Allah sangat besar bagi kita, bahkan Ia tidak menyayangkan Anak-Nya dan menyerahkan-Nya bagi kita (Rm. 8: 32). Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita adalah untuk kebaikan kita. Demikian juga dengan pemurnian yang Ia kerjakan dalam hidup kita. Amin
(By. Pdt. Henoch Wilianto H.). By: Pdt. Donny F.T - Minggu, 31 Mei 2009

ARTIKEL

PENJAWAB DOA

Alkisah pada suatu saat Tuhan sedang bersantai-santai di ruang kerja-Nya di sorga. Terbesit di pikiran-Nya bahwa Dia ingin mendirikan suatu perusahaan baru di Sorga untuk memantau dan menjawab doa orang-orang yang selalu setia kepada-Nya dalam doa. Salah satu malaikat-Nya yang memiliki gelar doctor di bidang sistem infomasi lulusan salah satu universitas terkemuka di sorga, dipanggil dan diangkat-Nya sebagai asisten direktur perusahaan tersebut, dan Tuhan sendiri yang adalah direkturnya.

"Bozz kerja aku apa aja nih?" tanya sang malaikat.
"Selesaikan semua misi-Ku di bumi untuk orang-orang benar yang tidak jemu-jemu dan yang selalu berdoa kepada-Ku dalam kesetiaannya. Aku akan menyediakan bagimu sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan 1 buah komputer canggih yang mana engkau hanya bisa memberi laporan kepada-Ku setiap saat, karena dari komputer itu engkau dapat melihat secara live semua aktivitas orang-orang yang Aku kasihi di bumi. Karena Aku telah memasang suatu alat yang sangat canggih berupa Hidden Kamera di seluruh bumi dan di seluruh ruangan tempat tinggal orang-orang yang Aku kasihi," jawab sang Bozz sambil chatting-chattingan dengan sang malaikat.

"Bozz-bozz........!!!! Aku melihat seorang anak-Mu rajin banget berdoa dengan tidak jemu-jemu. Setiap saat dia bergumul untuk salah satu pergumulan hidupnya yang dibutuhkannya, tapi aku tidak pernah bisa mendengar apa yang dikatakannya, kata Bozz komputer ini canggih," kata sang malaikat dengan sedikit kebingungan, saat bekerja selama ± 75 hari di perusahan itu.

"Yup.... engkau hanya bisa melihat dan memantau semua aktivitas mereka karena itu tugasmu, namun yang mendengar dan menjawab doa atau pergumulan hidup dia adalah Aku sebagai pemimpin perusahaan yang juga memberi yang terbaik buat dia, karena Aku memiliki segala-galanya," jawab Tuhan.

"Bozz...!! sampe berapa lama doa-doanya dijawab, bukannya dia cukup setia dan dengan tidak jemu-jemu dia selalu datang meminta pertolongan-Mu Bozz," tanya sang malaikat.

"Aku tidak akan pernah terlambat dan tidak akan mengulur-ulur waktuku untuk menjawab dia," jawab Tuhan dengan lembut. "Tapi sampe kapan Bozz, dia seperti agak kesal menunggu doanya di kabulkan," jawab sang malaikat dengan sedikit kesal.

"Pada saatnya akan tiba bahwa aku akan menjawab dia dan akan memberikan kejutan-kejutan yang sangat istimewa yang pasti menyenangkan hatinya. Aku sedang mendidik dia supaya tidak menjadi anak-anak yang gampangan, tetap menjadi anak-anak yang dewasa, rendah hati dan makin mengasihi-Ku. Aku mau dia menyerahkan pergumulan hidupnya kepada-Ku. Karena bukan soal berat atau ringannya masalah atau pergumalan itu, tapi seberapa lama dia memikulnya sendiri, itulah yang membuat dia semakin capek dan tidak pernah mengandalkan Aku," kata Tuhan dengan penuh bijaksana.
"Okeh deh Bozz, Bozzku emang baik banget. Aku cau dulu ya Bozz, capek juga nih kerja seharian nanti kita lanjut lagi ya. See u," jawab sang malaikat sambil memasang alat pemantau otomatis di komputernya.

Seseorang yang bijaksana mengatakan :
Mana yang lebih berat, mengangkat sebuah gelas setengah liter air dengan 1 tangan selama 1 jam penuh atau mengangkat gelas tersebut selama 10 jam???

Jadi bukan soal berat atau ringannya masalah atau pergumalan itu yang kita hadapi tetapi seberapa lama kita memikul masalah itu dan mau meletakkannya dan menyerahkan pada Tuhan sehingga bebannya akan semakin ringan. :-)

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN
dan percayalah kepada-Nya,
dan Ia akan bertindak.
Mazmur 37:5


Wise Words...

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, pikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda pikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah kasih tanpa meminta balasan dan kita akan menemui kasih yang jauh lebih indah.

RH MINGGU, 14 JUNI 2009

Bacaan Setahun: Pkh. 4-6; Mzm. 18; Ef. 3
MENCERITAKAN KEBENARAN (Yeremia 23:21-32)

Setiap kali para pemuda yang diutus John Wesley pulang dari berkhotbah, beliau pasti akan melontarkan dua pertanyaan: "Apakah ada yang bertobat?" dan "Apakah ada yang marah?" Jika jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut adalah "tidak ada," maka Wesley akan mengingatkan mereka tentang arti pelayanan yang sesungguhnya. Ia menjelaskan bahwa ketika firman Allah diberitakan dengan benar, orang akan menunjukkan dua reaksi tersebut, yakni percaya atau menolak.

Banyak pengkhotbah zaman ini yang tidak memiliki keinginan membara untuk memberitakan kebenaran seperti Paulus. Tampaknya mereka lebih memilih untuk tidak menyatakan kebenaran bila hal itu akan menimbulkan pertentangan. Dalam upaya menyesuaikan diri dengan tata nilai dunia, mereka cenderung melakukan kompromi dan memutarbalikkan pernyataan Alkitab yang tegas untuk memerangi kejahatan dengan berani dan penuh kasih. Pada masa sekarang ini, kita perlu berdoa lebih tekun lagi agar para hamba Allah memiliki keberanian untuk memegang teguh kebenaran firmanNya.

RH SABTU, 13 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 13,14; 2 Taw. 12; Flp. 3
KEADILAN ALLAH (Mazmur 58:1-11)

Pengadilan negara bagian Illinois menjatuhkan hukuman mati bagi John Wayne Gacy atas tindakan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap 33 orang pemuda. Gacy adalah manusia iblis, bengis dan kejam. Saya akui bahwa saya senang mendengar vonis tersebut karena itu berarti ia tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat.

Namun banyak pertanyaan muncul di benak saya. Bagaimana seharusnya sikap orang percaya ketika melihat orang jahat mendapat hukuman? Haruskah kita bersukacita melihat orang jahat mengalami penderitaan atas kejahatan yang dilakukannya? Daud berdoa agar keadilan Allah dijatuhkan atas orang-orang jahat yang tidak pernah mau bertobat. Allah adalah Allah yang adil. KekudusanNya ditegakkan ketika para penganiaya anak-anak, pembunuh, dan manipulator menerima ganjaran atas kejahatan mereka. Marilah bersukacita karena Allah tidak pernah mentolerir kejahatan. Namun, bersukacitalah juga karena Allah itu murah hati. Melalui pengurbanan anakNya, kita mendapat pengampunan. Keadilan Allah tidak pernah mengecewakan.

RH JUMAT,12 JUNI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 12; 2 Taw. 10, 11; Flp. 2
PELAYANAN MENDENGAR (Roma 12:9-16)

Seorang sahabat memberikan sebuah artikel tentang "pemaparan organ" tubuh manusia. Kisahnya demikian: "Setelah berobat seminggu di rumah sakit, seorang laki-laki bertandang ke rumah tetangganya dan menceritakan tentang pengalamannya. Kondisi jantungnya sangat parah; ginjal dan livernya tidak berfungsi dengan baik; sistem pencernaannya terganggu. ‘Sebelum saya berhasil menyudahi pembicaraan itu,’ kata tetangga itu kepada seorang sahabatnya beberapa waktu kemudian, ‘Saya harus mendengarkan pemaparan tentang organ tubuh manusia secara mendetil.’"

Kita semua harus memiliki kesediaan untuk mendengarkan mereka yang tampaknya senang menceritakan masalah yang dihadapinya secara mendetil. Dunia yang penuh dengan masalah ini sangat membutuhkan sahabat yang mau menjadi pendengar yang baik dan bersedia menangis dengan orang yang menangis. Melalui kesediaan untuk mendengarkan keluhan orang lain yang sedang mengalami kesusahan itu, berarti kita telah menolong dan menguatkan orang tersebut. Dengan pertolongan Roh Kudus dan hati yang dipenuhi belas kasihan serta kesabaran, kita akan dimampukan untuk melakukan pelayanan mendengar!

RH KAMIS, 11 JUNI 2009

Bacaan Setahun: Kid. 5-8; Flp. 1
MELAMPAUI PENGERTIAN (Yohanes 10:22-33)

Pada suatu hari, Agustinus (354-430), berjalan menyusuri tepi pantai sambil merenungkan misteri Allah Tritunggal. Ia memperhatikan seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan kerang laut. Bocah tersebut menggali sebuah lubang di pasir pantai, kemudian berlari ke laut, menciduk air laut dengan kerang tersebut dan menuangkannya ke dalam lubang yang dibuatnya tadi. Agustinus bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan?" Anak itu menjawab, "Saya sedang memindahkan laut ke dalam lubang yang saya buat ini."

Konsep Allah Tritunggal jauh melampaui kerangka pikir logika kita, dan tidak dapat dianalisa sepenuhnya karena keterbatasan intelektual kita. Namun, hal itu tidaklah menjadi alasan bagi kita untuk menyimpulkan bahwa konsep Allah Tritunggal merupakan hasil rekayasa para teolog. Dengan pernyataan bahwa Allah sendirilah yang memperkenalkan diri-Nya melalui pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus - tiga pribadi, tetapi satu hakekat - itu berarti menyampaikan apa yang diajarkan Alkitab dengan benar (Yoh. 10:29-30; Kisah 5:3-4). Bukankah masuk akal bila Allah yang kita sembah dan tempat kita mempertaruhkan hidup kita itu jauh melampaui batas kemampuan pengertian kita?

RH RABU, 10 JUNI 2009

Bacaan Setahun: Kid. 1-4; Ef. 6
RENCANA DALAM KEKEKALAN (Efesus 2:19-3:12)

Di lingkungan kampus Universitas Ohio berdiri sebuah gedung yang menarik perhatian orang yang dikenal dengan nama "Wexler Arts Center." Ravi Zacharias, seorang dosen Kristen, menjelaskan bahwa bangunan itu merupakan simbol dari kenyataan bagaimana orang fasik melihat hal itu sebagai sesuatu yang irasional dan tak saling berhubungan satu sama lain.

Tanpa iman kepada Allah dan pengenalan akan rancangan-Nya yang dinyatakan dalam Alkitab, hidup dapat menjadi sesuatu yang tampak tak berarti. Akan tetapi, bila kita memandang sejarah dan pengalaman hidup kita dari sudut pandang Alkitab, hidup akan menjadi sesuatu yang berarti. Dengan mengikut Kristus dan membaca firman-Nya, kita akan menemukan sekilas rancangan penebusan ilahi tentang hikmat, kasih, dan kuasa-Nya. Kita mungkin tidak dapat memahami semuanya, tetapi kita dapat meyakini bahwa segala sesuatu dapat dimengerti dengan sempurna dalam kerangka rencana kekal-Nya.

RH SELASA, 09 JUNI 2009

Bacaan Setahun: Pkh. 10-12; Mzm. 94; Ef. 5
FIRMAN PEMBERI HIDUP (Lukas 7:11-17)

Apa yang terjadi pada anak laki-laki itu merupakan ilustrasi tentang apa yang terjadi bila seseorang berbalik kembali pada Kristus. Jika Anda dan saya tidak datang pada sang Juruselamat, kita tetap mengalami "kematian karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa" (Ef. 2:1) dan berada dalam perjalanan menuju pekuburan sebagaimana dinyatakan Alkitab sebagai kematian yang kedua (Why. 20:6). Kita akan terpisah selama-lamanya dari kasih Allah bila tidak dilahirkan kembali secara rohani. Sahabatku, sudah pernahkah engkau mendengar tentang Firman Pemberi Hidup, yakni Yesus Kristus? Hanya Dia yang dapat membangkitkan kematian jiwa anda dan menggantikannya dengan pengampunan, sukacita serta pengharapan akan hidup yang kekal. Jika Yesus Kristus telah membebaskan anda dari kematian kekal, mintalah Allah memakai anda untuk menyaksikan kepada orang lain bahwa Yesus Kristus telah memberi hidup yang baru kepada anda.

RH SENIN, 08 JUNI 2009

Bacaan Setahun: Pkh. 7-9; Ef. 4
JALAN-JALAN DAHULU KALA (Yeremia 6:1-20)

Saya jarang merindukan "saat-saat indah masa dulu." Masa yang saya rindukan itu adalah masa ketika anak-anak sekolah masih diajarkan tentang kebaikan, kesucian, kesetiaan, ketaatan pada otoritas dan sikap hormat pada Allah. Artikel-artikel di suratkabar dan majalah mencerminkan keyakinan bahwa kita adalah makhluk bermoral yang harus melatih pengendalian diri dan mengupayakan yang baik bagi orang lain. Kini, nilai-nilai ini telah banyak dikikis dan digantikan dengan konsep bahwa kita dapat berbahagia hanya bila kita memiliki kebebasan untuk memenuhi segala keinginan pribadi kita.

Kita tidak perlu putus asa, karena bagaimanapun juga, Allah masih memegang kendali atas dunia dan segala isinya. Kita dapat menunjukkan jalan itu dengan cara mengasihi sesama dan berdoa bagi mereka. Sejarah mencatat bahwa banyak kebangunan terjadi tatkala orang kembali pada jalan-jalan dahulu kala.