JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Ruslan Christian
Jumat, 27 Juni 2008 - Pk. 19.00 WIB

Kebaktian Wanita
Pembicara: Gembala Sidang
Sabtu, 28 Juni 2008 - Pk. 10.00 WIB

Kebaktian Pemuda
Pembicara: Bp. Harun T.
Sabtu, 28 Juni 2008 - Pk. 17.30 WIB

Kebaktian Umum
Minggu, 29 Juni 2008
Pagi (Pk. 08.00) & Sore (Pk. 17.00)
Pembicara: Pdt. Tohap Sihotang

Kebaktian Anak
Minggu, 29 Juni 2008
Pagi (Pk. 08.00) & Sore (Pk. 17.00)
Acara: Perjamuan Kasih

SELAMAT ULANG TAHUN
GBI Maranatha - XIV
19 Juni 2008

KOTBAH

TEROBOSAN
(Ulangan 28:12-14)
Tuhan memiliki konsep bahwa tidak ada umat-Nya yang kekurangan. Ia ingin supaya kita berkelimpahan. Tetapi mengapa banyak diantara kita yang tidak mengalaminya? Ada tujuh alasan mengapa kita tidak mengalami terobosan, yaitu:

1. Karena kita tidak mau susah/menderita (Filipi 1:29)
Seringkali kita tidak mau menderita, tidak mau berdoa ataupun puasa. Lihatlah Zakheus yang bersusah payah berusaha untuk bertemu dengan Yesus. Ketika Zakheus berhasil bertemu Yesus, ia mengalami terobosan dan dipulihkan.

2. Karena kita takut (2Timotius 1:7)
Orang yang takut tidak bisa melakukan apa-apa sehingga tidak bisa mengalami terobosan. Ketakutan membuat orang berbohong, contoh: Petrus ketika menyangkal Yesus. Ketakutan juga melemahkan semangat dan iman, contoh: Saul takut menghadapi Goliat. Kita tidak boleh takut pada kegagalan. Kita harus bangkit dan tidak membiarkan ketakutan menghantui hidup kita, karena ada Yesus yang selalu menopang.

3. Karena kita berpikir dan berkata-kata negatif (Amsal 18:21)
Bilangan 13:31-33 menjelaskan tentang sepuluh pengintai yang tidak beriman. Mereka berkata-kata negatif sehingga tidak bisa masuk tanah perjanjian. Berbeda dengan mereka, Kaleb dan Yosua adalah orang-orang yang berpikir dan berkata-kata positif. Bilangan 13:30 merupakan perkataan iman.

4. Karena kita tidak mau berubah (Roma 12:2)
Orang yang mau berubah dan terus maju akan mengalami terobosan dalam hidupnya. Kita perlu mengubah gaya hidup kita sesuai dengan firman Tuhan.

5. Karena kita suka bersungut-sungut (Bilangan 14:1-3)
Apapun yang terjadi, kita harus tetap mengucap syukur. Yusuf adalah orang yang selalu mengucap syukur. Walaupun pernah dijual dan masuk penjara, Yusuf tidak pernah menyalahkan orang lain ataupun Tuhan. Dalam keadaan yang tidak enak, Yusuf tidak bersungut-sungut.

6. Karena kita melihat dengan mata jasmani (2 Korintus 4:8; 5:7)
Daud bisa mengalahkan Goliat, karena ia memandang bahwa Allahnya lebih besar daripada Goliat. Dalam hal ini Daud menggunakan mata rohaninya.

7. Karena kita tidak berpusat pada janji Tuhan (Mazmur 112:6-8)
Untuk mengalami terobosan kita harus tetap percaya kepada janji Tuhan. Mazmur 112:6-8 berkata “Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.” Amin
By: Pdp. Rubbyanto K. - Minggu, 15 Juni 2008

ARTIKEL

PRIBADI YANG MENARIK

Daya tarik merupakan kualitas istimewa yang ada pada sesorang dan membuat keterpesonaan pada orang lain. Berikut adalah cara bagaimana menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan:

1. GUNAKAN GAYA BICARA YANG POSITIF
Gaya bicara yang negatif atau merendahkan diri sendiri, dengan cepat akan menempatkan Anda sebagai pribadi yang kurang punya rasa percaya diri. Contoh gaya bicara negatif dengan menggunakan label-label bermakna negatif misalnya: Kamu bodoh, tolol, brengsek, tidak punya otak, salah melulu, dan lain-lain.
2. BUATLAH ORANG LAIN MERASA DIRINYA SEBAGAI ORANG PENTING
Tunjukkanlah dengan sikap dan ucapan bahwa anda menganggap orang lain itu penting. Misalnya, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama, katakanlah maaf bila salah, tepatilah janji, dsb.
3. JADILAH PENDENGAR YANG BAIK
Kalau bicara itu perak dan diam itu emas, maka pendengar yang baik lebih mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah pribadi yang dibutuhkan dan disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk bicara, ajukan pertanyaan dan buat dia bergairah untuk terus bicara. Dengarkanlah dengan antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila tidak diminta.
4. USAHAKANLAH SELALU MENYEBUTKAN NAMA ORANG DENGAN BENAR
Nama adalah milik berharga yang bersifat sangat pribadi. Umumnya orang tidak suka bila namanya disebut secara salah atau sembarangan. Kalau ragu, tanyakanlah bagaimana melafalkan dan menulis namanya dengan benar. Misalnya, orang yang dipanggil Wilyem itu ditulisnya William, atau Wilhem? Sementara bicara, sebutlah namanya sesering mungkin. Menyebut Andre lebih baik dibandingkan Anda. Pak Peter lebih enak kedengarannya daripada sekedar Bapak.
5. BERSIKAPLAH RAMAH
Semua orang senang bila diperlakukan dengan ramah. Keramahan membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Keramahan membuat orang merasa betah berada di dekat Anda.
6. BERMURAH HATILAH
Anda tidak akan menjadi miskin karena memberi dan tidak akan kekurangan karena berbagi. Seorang yang sangat bijak pernah menulis: Orang yang murah hati berbuat baik kepada dirinya sendiri. Dengan demikian kemurahan hati di satu sisi baik buat Anda, dan di sisi lain berguna bagi orang lain.

7. BERANI BERTANGGUNG JAWAB
Ada orang yang percaya bahwa yang mengendalikan nasib mereka adalah diri mereka sendiri. Keberanian menyakini hal ini tentu saja memunculkan suatu tanggung jawab yang besar bahwa hal-hal buruk dan baik yang menimpa diri mereka tidak lain dan tidak bukan adalah berasal dari diri sendiri. Bukan dari hal-hal yang bersumber dari luar diri mereka.
8. BERSIKAP FLEKSIBEL TERHADAP BERBAGAI PERUBAHAN
Tunjukkanlah sikap terbuka terhadap perubahan yang ada dalam perusahaan. Jangan berkesan negatif dengan mengungkapkan kata-kata seperti, "Percuma saja diubah-ubah juga akan kembali sama seperti dulu lagi" dan lain-lain. Tanggapi perubahan yang ada dengan optimis, dengan demikian kita akan terlihat sebagai orang yang memiliki citra diri positif dan kuat. (GBU)

HIDUP ITU SEPERTI UAP

Seseorang yang baru pulang dari ziarah religius di luar negeri, hampir tak dapat berbagi cerita tentang perjalanannya. Ia berkata, kami begitu sibuk mengejar bus dan menepati jadwal, sehingga tak dapat mempunyai kesan apapun dari semua tempat yang kami kunjungi!

Sebelum memulai sebuah perjalanan atau petualangan, biasanya kita terlebih dulu membuat rencana. Seringkali, kita begitu terpaku pada rencana itu sehingga lupa untuk menikmati perjalanan itu sendiri. Demikian pula halnya dengan hidup; kita terlalu sibuk dengan pikiran kita sehingga menutup diri pada semua hal yang tak terpikirkan sebelumnya. Tak heran jika kita mudah sekali kecil hati dan kehilangan sukacita.

Seseorang yang berpendidikan tinggi terkejut ketika tahu bahwa kebijaksanaan bisa datang dari seorang yang sama sekali tak pernah bersekolah. Orang yang bertahun-tahun belajar agama dan Kitab Suci belum tentu bisa melakukan sharing iman. Ia menjadi masygul ketika menyadari bahwa iman itu terutama adalah pengalaman, bukannya semata-mata pengetahuan. Seorang kaya pun pada akhirnya mengerti, bahwa si miskinlah yang belajar banyak tentang kelimpahan. Dalam ketiadaannya, si miskin sungguh-sungguh menyerahkan diri pada belas kasih Allah, pemeliharaan Ilahi-Nya, dan belas kasih orang-orang yang memberinya cinta tanpa pamrih. Bukankah itu adalah hal yang paling berharga, yang tak dapat dibeli dengan uang sebanyak apapun?

Hidup itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (Yakobus 4:14). Uap itu mungkin tak pernah mempertanyakan tentang bagaimana ia dilahirkan dan bagaimana ia menghilang. Setidaknya, ia pernah ada, sepenuh-penuhnya sepenuh cinta.

RH MINGGU, 29 Juni 2008

Bacaan Alkitab: Am. 4-6; Mzm. 86; Tit. 1
BERHALA EMAS (Keluaran 12:29-42)

Allah tak menghendaki bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan tangan hampa. Keluaran 12:36 mengatakan bahwa orang-orang Israel merampasi orang Mesir itu. Namun, tak terlalu lama saatnya ketika umat Allah ini akhirnya jatuh pada pemujaan berhala. Mereka menggunakan emas yang ada pada mereka untuk membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya, sementara Musa sedang berada di atas Gunung Sinai untuk menerima Hukum Allah (Kel 32:1-4).

Peristiwa tragis ini menunjukkan dengan jelas pergumulan orang-orang Kristen menyangkut harta milik. Ada begitu banyak hal dalam kehidupan kita yang dapat kita nikmati. Namun ada juga yang dapat menjerumuskan kita ke dalam bahaya. Os Guinnes berkata dalam hal harta bahwa kita "bebas menggunakannya" tetapi jangan sekali-kali "menjadikannya sebagai berhala." Kita adalah "orang asing dan pendatang di bumi ini" (Ibr 11:13), kita tidak boleh terpikat pada "harta kekayaan Mesir" sehingga kita lupa diri dan melupakan panggilan kita yang sesungguhnya.

RH SABTU, 28 Juni 2008

Bacaan Alkitab: Am. 1-3; Mzm. 80; 2Tim. 4
ANEKA RAGAM CARA ALLAH (Ibrani 11:30-40)

Seorang wanita memberi kesaksian: "Saya telah didiagnosa mengidap penyakit kanker yang tak dapat disembuhkan, tetapi saya percaya Allah akan menyembuhkan saya, dan memang Dia telah menyembuhkan saya." Namun, ada banyak orang dalam situasi yang sama malah meninggal dunia. Apakah Allah hanya menyembuhkan orang-orang yang kuat imannya? Apakah kesehatan yang baik merupakan tanda bahwa Allah mengasihi, dan yang kurang sehat menandakan ia kurang dikasihi? Ibrani 11:1-40 menjawab pertanyaan ini dengan tegas, "Tidak!" Banyak orang Kristen yang taat harus mengalami kesukaran yang hebat. Beberapa di antara mereka dilepaskan dengan ajaib, sementara lainnya dipenjara, disiksa dan dibunuh. Orang-orang ini dianiaya karena iman mereka kepada Kristus. Dalam hal ini yang utama bukanlah apakah Allah mengasihi atau tidak, atau kuat-lemahnya iman seseorang, melainkan masalah kuasa dan kebijaksanaan Allah.

Ya, cara Allah memang beraneka ragam. Menerima kenyataan ini adalah langkah pertama untuk menjadi kuat di dalam iman kepada-Nya.

RH JUM'AT, 27 JunI 2008

Bacaan Alkitab: 2Raj. 13,14; 2Taw. 25; 2Tim. 3
APAKAH ALLAH ADA? (Ibrani 11:1-7)

Seorang ateis berkata kepada seorang Kristen, "Pernahkah Anda melihat Allah? Pernahkah Anda menyentuh Dia? Pernahkah Anda mencium bau-Nya? Bagaimana Anda dapat berkata bahwa Anda memiliki Allah!" Setelah termenung sejenak, orang Kristen itu menjawab, "Pernahkah Anda melihat pikiran Anda? Pernahkah Anda menyentuh pikiran Anda? Pernahkah Anda menciumnya? Bagaimana Anda berani berkata Anda memiliki pikiran!"

Mungkin tak terlalu banyak orang seperti ini, yang menyimpulkan bahwa Allah tidak ada. Ada lebih banyak orang-orang agnostik, orang-orang yang berkata: "Saya tidak tahu!" Tetapi kebanyakan orang, meskipun tidak secara mendalam, mengakui bahwa Allah itu ada. Ibrani 11:6 mengatakan kepada kita bahwa menyadari Allah ada adalah langkah pertama untuk mengenal Allah lebih dalam. Setelah itu kita harus mencari Dia dan percaya bahwa Allah yang Ada tidak akan membiarkan usaha kita mencari-Nya menjadi sia-sia. Akhirnya, pencarian kita akan Allah akan menolong kita untuk percaya kepada Yesus. Dia berkata, "Aku dan Bapa adalah satu" (Yoh 10:30). Dia juga mengatakan bahwa barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu bahwa Yesus mengatakan Kebenaran (Yoh 7:17).

RH KAMIS, 26 Juni 2008

Bacaan Alkitab: Yun. 1-4; 2Tim. 2
MANUSIA BATINIAH (2Korintus 4:8-18)
Kebaktian Minggu sore itu adalah kebaktian biasa. Pada waktu acara kesaksian, beberapa orang bergantian membagikan pengalamannya dan menceritakan perbuatan Allah dalam hidup mereka. Kemudian, Buddy berdiri dan berbicara. Ia sangat bersyukur dapat hadir di gereja. Ketika ia mengatakan bahwa meskipun ia tak memiliki sepeda tetapi ia bersukacita telah menempuh perjalanan sekian kilometer ke gereja itu dengan berjalan kaki, betapa terkejutnya semua orang yang mendengar. Pada Minggu malam seperti itu, ketika banyak orang mencari-cari alasan untuk tidak ke gereja, Buddy berusaha hadir dengan susah payah, selangkah demi selangkah, karena ia seorang tunanetra.

Buddy tahu apa yang diketahui Rasul Paulus: Hanya dengan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan kita dapat berhasil dalam kehidupan kekristenan kita. Buddy tidak kehilangan kesabarannya meski ia harus berjalan kaki ke gereja dalam keadaan buta. Biarlah teladan yang diberikannya menolong kita agar tidak membiarkan hal-hal yang menyangkut manusia lahiriah menghentikan pertumbuhan manusia batiniah kita.

RH RABU, 25 Juni 2008

Bacaan Alkitab: Yl. 1-3; 2Tim. 1
MOTIVASI DALAM PELAYANAN (2Korintus 5:11-21)
Saya membaca sebuah fabel yang menceritakan tentang seekor anjing yang senang mengejar hewan lainnya. Ia menyombongkan keahliannya dalam berlari. Namun, tak lama setelah ia mengumbar mulut besarnya, ia dikalahkan oleh si kelinci. Hewan-hewan lain yang menyaksikan pertandingan itu mulai menertawakannya. Namun anjing itu tetap membela diri dengan berkata, "Anda lupa kawan-kawan, saya berlari hanya untuk sekadar bersenang-senang; tetapi kelinci ini berlari untuk hidup!" Motivasi menyebabkan perbedaan pada hampir segala sesuatu yang kita lakukan. Sesungguhnya hal inilah yang menentukan pelayanan yang dilakukan oleh orang Kristen. Ada orang yang melayani Tuhan dengan setengah hati. Namun ada juga orang yang melayani dengan penuh kesungguhan karena menyadari betapa mengerikannya keadaan orang-orang yang terhilang dalam dosa. Motivasi seperti inilah yang dimiliki Rasul Paulus. Ia menulis, "Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang". Lalu ia menyimpulkan, "Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah". Apakah kita sudah memiliki motivasi yang benar dalam melayani Tuhan?

RH SELASA, 24 Juni 2008

Bacaan Alkitab: 2Raj. 11,12; 2Taw. 24; 1Tim. 6
MENYENANGKAN ALLAH (Matius 5:1-12)

Pada skala angka 1-10, angka berapa yang akan Anda berikan untuk nilai kehidupan rohani Anda? Ternyata, meskipun kita sangat ingin menyenangkan hati Tuhan, usaha
kita sering kali tak berhasil. Pemikiran berikut ini dapat membesarkan hati Anda. Renungkanlah betapa besar Allah perhatian kepada kita. Melalui pengurbanan Yesus di kayu salib, kita diampuni dan dibenarkan di hadapan Allah. Kini, yang penting adalah bagaimana hubungan pribadi kita dengan Kristus. Yesus tidak pernah berkata: "Berbahagialah orang yang berhasil menggunakan kekuatannya sendiri dan tak pernah melakukan kesalahan," Melainkan Dia berkata, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah...yang berdukacita...yang lemah lembut...." Mungkin kita mengalami kekacauan dalam hidup dan harus menanggung banyak kepahitan sebagai akibat perbuatan kita yang keliru, tetapi kita tetap dapat menyenangkan hati Tuhan bila kita mau bertobat dan mengakui segala dosa-dosa kita dengan kerendahan hati.

RH SENIN, 23 Juni 2008

Bacaan Alkitab: 2Raj. 10; 2Taw. 22,23; 1Tim. 5
SUDAHKAH ANDA MEMPELAJARINYA? (Lukas 24:44-53)

Luigi Tariso, seorang penggemar berat biola, telah menghabiskan gajinya untuk membeli biola terbaik yang dapat ia peroleh. Ia mengoleksi 246 buah biola yang bagus dan biola-biola itu tak pernah dimainkannya. Obsesinya sebagai kolektor biola telah membuat biola-biola itu tidak dapat berfungsi untuk menghasilkan musik-musik yang indah, yang dapat dinikmati oleh orang lain yang menyukai alunan suara biola. Amsal 3:27 memotivasi kita untuk tidak "menahan kebaikan dari orang-orang yang berhak menerimanya." Lebih dari itu, kita juga harus dimotivasi melalui ketaatan kepada Yesus. Ketaatan itu akan membawa sukacita (Yoh 15:10-11). Sebagai orang Kristen, kita memiliki suatu misi, yakni membuat nyanyian surgawi bergema di jiwa kita. Tuhan telah memberikan mandat kepada kita untuk meneruskan misi ini kepada siapa pun dan di mana pun (Mrk 16:15). Sudahkah kita membiarkannya berbunyi nyaring melalui setiap perkataan dan perbuatan kita?