LUPA BERTERIMA KASIH (Kejadian 40: 5-23)
Seorang teman saya memiliki kesukaan unik dalam membaca buku. Ia paling suka menyimak, apabila ada pada buku yang ia baca, bagian ucapan terima kasih. Di situ penulis menyebutkan orang-orang yang turut berjasa dalam mendukung proses penyusunan bukunya. Mungkin hanya satu paragraf, bisa juga berderet-deret sampai beberapa lembar.
Membaca bagian itu, ia diingatkan bahwa menulis buku bukanlah hasil upaya seorang penulis belaka. Banyak pihak lain yang mendukungnya. Rasanya, begitu juga dengan setiap pencapaian kita, sedikit-banyak pasti ada sumbangsih orang lain di dalamnya. Untuk itu, sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada mereka, bukan? Sayangnya, manusia cenderung gampang lupa berterima kasih kepada sesamanya. Bagaimana kita dapat mengatasi kecenderungan lupa berterima kasih itu? Tentu dengan membiasakan diri berterima kasih. Nyatakan secara langsung ketika seseorang berbuat baik kepada Anda. Teleponlah orang itu, kirimkanlah SMS atau e-mail, tulislah di dinding Facebook-nya, ceritakan kebaikannya kepada orang lain, atau berdoalah untuknya. Kreatiflah dalam berterima kasih!
Seorang teman saya memiliki kesukaan unik dalam membaca buku. Ia paling suka menyimak, apabila ada pada buku yang ia baca, bagian ucapan terima kasih. Di situ penulis menyebutkan orang-orang yang turut berjasa dalam mendukung proses penyusunan bukunya. Mungkin hanya satu paragraf, bisa juga berderet-deret sampai beberapa lembar.
Membaca bagian itu, ia diingatkan bahwa menulis buku bukanlah hasil upaya seorang penulis belaka. Banyak pihak lain yang mendukungnya. Rasanya, begitu juga dengan setiap pencapaian kita, sedikit-banyak pasti ada sumbangsih orang lain di dalamnya. Untuk itu, sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada mereka, bukan? Sayangnya, manusia cenderung gampang lupa berterima kasih kepada sesamanya. Bagaimana kita dapat mengatasi kecenderungan lupa berterima kasih itu? Tentu dengan membiasakan diri berterima kasih. Nyatakan secara langsung ketika seseorang berbuat baik kepada Anda. Teleponlah orang itu, kirimkanlah SMS atau e-mail, tulislah di dinding Facebook-nya, ceritakan kebaikannya kepada orang lain, atau berdoalah untuknya. Kreatiflah dalam berterima kasih!
Lagu pujian “Abide With Me” mengingatkan kita tentang seseorang yang tetap setia melayani Tuhan sekalipun ia menderita. Ia tidak kecewa karena Tuhan tidak menyembuhkannya, ia tidak menjadikan kelemahan tubuh sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu, namun ia menjalani sisa umur hidupnya dengan melakukan pekerjaan yang bermakna. Melalui lirik lagu yang ditulisnya disela-sela penderitaan karena penyakitnya, kita dapat melihat keteguhan imannya kepada Tuhan. Ia menyadari bahwa ajalnya sudah mendekat, tetapi kalaupun kematian menjemputnya, ia percaya bahwa Tuhan akan tetap tinggal bersamanya, Tuhan yang ia layani akan menjadi bagiannya selamanya.