JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Pengurapan
Pembicara: Gembala Sidang
Jumat, 02 Jan 2009 - Pk. 19.00 WIB



Kebaktian Wanita
Pembicara: Ev. Flora Chen
Sabtu, 03 Jan 2009 - Pk. 10.00 WIB



Kebaktian Pemuda
Pembicara: Bp. Harun
Sabtu, 03 Jan 2009 - Pk. 17.30 WIB



Kebaktian Umum
&
Perjamuan Suci

Pembicara: Gembala Sidang
Minggu, 04 Januari 2009
Pk. 08.00 & 17.00 WIB




Kebaktian Anak
Minggu, 04 Januari 2009
Pk. 08.00 & 17.00 WIB

KHOTBAH

MENJADI TERANG
(Yesaya 60:1)


Firman Tuhan dalam Yesaya 60:1 berbicara tentang nubuatan ke depan bahwa akan datang terang. Yohanes menuliskan bahwa Yesus mengklaim diri-Nya sebagai terang dunia ini (Yoh. 8: 12). Yesus memproklamasikan bahwa Ia adalah terang yang dinubuatkan tersebut. Natal membuat kita ingat akan kelahiran Yesus dan bahwa terang itu telah datang ke dalam dunia.

Perintah bangkit dan menjadi terang merupakan perintah yang harus dilakukan. Perintah ini merupakan keharusan bagi orang percaya. Terang erat kaitannya dengan kesaksian dan kehidupan yang memuliakan Tuhan (Mat. 5: 16). Menjadi terang atau bersaksi adalah panggilan bagi semua orang percaya, tidak hanya pendeta atau penginjil saja. Seringkali kita bertanya, kenapa Tuhan tidak angkat kita saja setelah kita menerima Yesus sebagai Juruselamat. Padahal kehidupan kita setelah mengikut Yesus tidaklah selalu berjalan mulus. Seringkali Tuhan ijinkan masalah demi masalah kita hadapi dalam kehidupan ini. Lalu, kalau demikian apa yang menjadi tujuan dalam kehidupan kita? Tuhan memberikan kesempatan bagi kita tetap hidup di dunia ini dengan tujuan untuk menjadi saksi-Nya.

Terang yang kita pancarkan dalam kehidupan kita sesungguhnya bukan terang kita sendiri. Orang yang menyaksikan terangnya sendiri akan jatuh ke dalam dosa kesombongan. Terang yang harus kita pancarkan dan saksikan ke semua orang adalah terang Tuhan Yesus. Konsekwensi dari hal ini adalah kita harus memiliki terang itu dulu dalam kehidupan kita. Kalau tidak demikian terang kita menjadi palsu.

Terang juga berbicara tentang efektifitas. Kita harus mengalami terang tersebut sebelum kita memberitakan dan menyaksikan tentang terang. Orang yang belum mengenal terang akan memberikan pertanyaan seperti apakah terang tersebut? Dapatkah kita memberikan jawaban bahwa terang itu seperti saya. Kita harus mengalami terang di dalam hidup kita dan dapat memancarkan terang tersebut dalam sikap, perbuatan dan perkataan kita. Kalau kita sudah percaya kepada Kristus, maka secara otomatis akan ada kesaksian dalam hidup kita (1 Yoh. 5: 10a). Menjadi terang adalah tugas setiap kita.

Tuhan memilih dan menjadikan kita terang-Nya atau saksi-Nya tidak melihat pada kemampuan kita, melainkan kepada kemauan kita. Untuk menjadi terang Tuhan maka terang di dalam kita harus proposional dan tepat. Terang dapat menembus kegelapan dengan hikmat Tuhan. Mari bangkit dan menjadi terang dimana pun Tuhan tempatkan kita. Dengan demikian akan ada banyak orang yang mengenal terang dan beroleh keselamatan kekal di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin


By: Ev.Andri Wisnu - Minggu, 21 Desember 2008

ARTIKEL

Natal Adalah Kasih Karunia
Luk 1 : 26 -30


1. Kasih Karunia Keselamatan Efesus 2:8

2. Kasih Karunia Teguh Berdiri Roma 5:2

3. Kasih Karunia Melayani 2 Kor 8:4 , 1 Kor 15:10

4. Kasih Karunia Memuji Tuhan Lukas 1:46-47

5. Kasih Karunia yang cukup 2 Korintus 12:9,
1 Pet 5:10

ARTIKEL

ALLAH PEDULI
PERNIKAHAN ANDA


Yesus sebelum masuk dalam pelayanan-Nya, DIA telah hadir ditengah-tengah pernikahan di Kana (Yoh.2:1-2). Peristiwa ini bukan kebetulan telah menunjukkan bahwa Tuhan Yesus sangat peduli dan senang hadir di dalam setiap rumahtangga orang percaya. an apabila Yesus hadir ditengah2 rumahtangga anda, maka DIA siap untuk mengubah setiap krisis menjadi kelimpahan (Yoh.2:1-11). Sebab Yesus amat mengasihi setiap pernikahan, sehingga walaupun ”waktunya belum tiba” (Yoh. 2:4b), DIA tetap bersedia menolong setiap krisis yang anda alami dalam rumahtangga anda secara ajaib (Yoh.2:7) dan mengubahnya menjadi kelimpahan (Yoh.2:10-11). Jadi, mengapa anda tidak melibatkan Yesus dalam pernikahan anda?
Libatkanlah DIA selalu dalam segala keputusan yang akan diambil dalam keluarga anda Allah yang menciptakan lembaga keluarga. Maka Allah juga yang akan memberkati dan mengaturnya (Kej1:28;2:24). Allah memberi mandat kuasa kepada keluarga melalui Adam(Kej.2:15) dan Perempuan diambil dari laki-2, karena itu isteri tunduk pada suami (Kej2:22-23;3:16).


Yesus adalah MODEL bagi SUAMI & ISTERI: Yakni dalam suami mengasihi isteri, seperti DIA mengasihi gereja-NYA dan dalam hal isteri tunduk pada suami seperti DIA tunduk kepada Bapa.
Prioritaskan pernikahan Anda, yakni sebagai hal yang paling penting dalam hidupmu. Banyak pernikahan gagal, karena suami atau isteri telah menikah dengan pekerjaannya. Dan pekerjaan merupakan prioritas dalam hidup banyak orang di masa ini.

Dua telah Menjadi SATU:
SHARING: suami isteri perlu berbagi dalam segala hal dan tidak ada rahasia di antara mereka, seperti ketika Adam dan Hawa di zaman dulu yang telanjang tetapi mereka tidak menjadi malu (Kej. 2:25) APPRECIATE: suami isteri perlu saling menghargai dan menghormati satu terhadap yang lain. Khususnya suami yang ditetapkan menjadi kepala, perlu menghormati isterinya supaya doanya jangan terhalang (1Ptr.3:7) TRUST: suami isteri perlu saling percaya satu terhadap yang lain. Karena tanpa saling percaya, pernikahan akan menjadi seperti neraka. UNITY: dan akhirnya kesatuan akan tercapai bila suami isteri melakukan ketiga prinsip tersebut di atas. TEMUKAN SUKACITA DALAM PERNIKAHAN ANDA: Karena Pernikahan merupakan sarana yang Allah sediakan untuk MENGEKSPRESIKAN KASIH Anda.

ARTIKEL

MELAYANI DENGAN CINTA


Di dalam natur kita sebagai manusia, kita cenderung lebih suka untuk dilayani daripada melayani. Sama seperti murid-murid Yesus, kita lebih suka menjadi yang terbesar daripada menjadi yang terkecil. Hal ini disebabkan karena manusia sejak kejatuhannya dalam dosa telah dipenuhi oleh kesombongan. Yesus datang ke dunia ini dengan bersenjatakan kerendahan hati untuk mengalahkan dunia yang dipenuhi oleh kesombongan. Walaupun Dia merupakan anak Allah, Raja dari segala Raja tetapi Dia rela dilahirkan di kandang domba yang hina dan mati disalib laksana seorang penjahat. Yesus memberikan teladan sebagai seorang pemimpin sejati yang lebih suka melayani daripada dilayani.

Memikul salib dan penyangkalan diri (kehendak) akan menghasilkan kematian terhadap diri sendiri. Bukti nyata dari seseorang yang telah mengalami kematian terhadap diri sendiri adalah timbulnya kerinduan untuk melayani orang lain. Semakin seseorang mati terhadap dirinya maka ia semakin rindu untuk melayani orang lain. Dr. Ravi Zacharias berkata “Kita begitu mudah mengklaim hak-hak kita sampai-sampai kita mengubur tuntutan yang memanggil kita untuk melayani ”. Konflik yang terjadi dalam sebuah rumah tangga umumnya ditimbulkan karena masing-masing pihak lebih menuntut haknya untuk dilayani daripada melayani.

Suami dan isteri masing-masing maunya menang sendiri dan tidak mau mengalah. Jika keduanya terus bertahan dengan keegoannya maka konflik tidak akan bisa diselesaikan dengan baik. Lalu komunikasi menjadi terganggu dan bila tidak terjadi pemberesan maka bisa mengarah kepada perceraian. Bila hubungan kita dengan orang lain tidak di dalam Tuhan pasti akan berakhir dengan kekecewaan. Hal ini disebabkan setiap manusia memiliki naluri untuk mencari kepuasan melalui hubungan dengan sesamanya. Padahal tidak ada seorangpun manusia yang dapat memberikan kepuasan penuh kepada orang lain. Hanya hubungan dengan Tuhan yang dapat memberikan kepuasan sejati kepada manusia. Hanya orang yang telah menemukan kepuasan sejati melalui hubungan dengan Kristus mampu melayani dengan cinta yang sejati.
Oleh karena itu hal utama yang perlu kita kejar dalam hidup ini adalah mengalami kepenuhan Allah sehingga lewat itu hidup kita akan benar-benar dipuaskan. Dari kepuasan itu akan lahir sebuah pelayanan yang dilandasi oleh cinta bukan kewajiban. Yesus berkata “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” Hanya manusia yang telah menerima kasih dari Kristus yang mampu memberikan kasih yang tanpa syarat itu. Terimalah cintaNya dan layanilah orang lain dengan cinta itu!

ARTIKEL

NATAL YANG SESUNGGUHNYA


Bagi kita, umat Kristiani makna Natal tidak hanya jatuh pada bulan Desember, karena ini hanyalah tradisi dunia. Natal bagi kita dapat kita rayakan di bulan Desember bahkan di bulan-bulan yang lain. Setiap hari pun bisa menjadi Natal. Rasul Paulus berkata "Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku." (2 Timotius 2:8 ).

Maka setiap kali kita mengingat kematian-NYA dalam Perjamuan Suci (Lukas 22:19), otomatis kita juga mengingat bahwa Ia pernah lahir. Kelahiran-NYA telah membawa Kabar Baik, bahwa semua orang yang percaya akan memperoleh kehidupan yang kekal (Yohanes 3:16).

RH MINGGU, 04 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 9-11; Luk.4
KEPUTUSAN TERBESAR (Kisah 2:29-39)

Keputusan! Keputusan! Keputusan! Kita terus menerus harus membuat keputusan. Sekelompok dokter memasang iklan di sebuah suratkabar di New York. Di dekat gambar seorang wanita yang menarik tertulis kata-kata: "Keputusan terpenting yang pernah saya buat adalah memilih istri. Yang kedua, memilih pakaian operasi." Kalimat selanjutnya dari iklan itu kemudian menyarankan kita untuk terlebih dahulu menyusun prioritas, bukan sebaliknya.

Memilih suami atau istri memang lebih penting dibanding memilih pakaian operasi. Tetapi memutuskan untuk mempercayakan diri kepada Yesus sebagai Juruselamat adalah keputusan yang sangat penting yang dapat Anda lakukan dalam hidup ini. Rasul Petrus menceritakan tentang Yesus kepada sekelompok orang percaya dan mendorong mereka untuk meninggalkan dosa-dosa mereka dan percaya kepada Yesus. Kata-kata Petrus ini diperuntukkan juga bagi kita saat ini, bagi kita yang belum menerima anugerah pengampunan-Nya yang diberikan secara cuma-cuma, untuk berdoa kepada-Nya dan meminta-Nya menyelamatkan Anda. Dan jika Anda telah melakukannya, buatlah keputusan terbesar berikutnya, yakni: Putuskan untuk taat pada pimpinan-Nya setiap hari.

RH SABTU, 03 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 6-8; Luk. 3
TETAP PERCAYA (Ayub 13:1-15)

Mary Kimbrough menuliskan sebuah puisi yang menekankan sikap yang benar untuk tetap mempercayai Allah meskipun dalam pencobaan. Iman yang lemah dapat tampak kuat di kala para sahabat masih di dekat, tubuh masih sehat, dan segala sesuatu berhasil. Namun iman yang benar-benar kuat akan terlihat jelas justru pada saat kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita kasihi, kita dalam keadaan sakit, dan awan gelap menutupi jalan hidup kita.

D.L. Moody pernah berkata, "Bersandar pada diri sendiri akan membuatmu tenggelam dalam keputusasaan; bersandar pada sahabat-sahabatmu, mereka akan mati dan meninggalkanmu; tetapi bersandar pada Allah, engkau akan terhindar dari neraka jahanam, sekarang ini dan sampai selama-lamanya." Jangan bersungut-sungut dan memberontak dalam pergumulan hidup. Belajarlah untuk tetap percaya kepadaNya dalam setiap pencobaan.

RH JUMAT, 02 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 3-5; Luk. 2
AKANKAH ANDA KEMBALI? (Yakobus 4:13-17)

Ada sebuah artikel dalam sebuah majalah kesehatan: Setelah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, seorang kakek yang berusia 78 tahun dianjurkan oleh dokternya untuk kembali lagi enam bulan kemudian untuk pemeriksaan ulang. Pasien yang telah lanjut usia ini menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Dokter, saya tidak yakin dapat kembali lagi pada saat itu." "Jangan kuatir!" jawab dokter itu menenangkan, "Bapak masih dapat kembali sampai tahun-tahun mendatang." Kakek tua itu memandang dokternya dengan heran lalu menjelaskan, "Maksud saya, pada saat itu saya akan berada di Florida. Saya pergi ke sana setiap bulan Januari."

Kisah ini dapat membuat kita tersenyum, tetapi bias pertanyaan yang ditimbulkannya belum tentu dapat membuat kita tetap tersenyum. Akankah kita dapat kembali esok, bulan depan atau tahun yang akan datang? Memang adalah bijaksana merancang cita-cita untuk masa depan, namun kita harus melakukannya sambil tetap menyadari bahwa dalam kehidupan ini segala kemungkinan dapat terjadi. Biarlah hal ini mendorong kita untuk hidup lebih setia kepada Tuhan kita Yesus Kristus.

RH KAMIS, 01 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 1,2; Luk. 1
MELAKUKAN YANG TERBAIK (Mazmur 39:1-13)

Pengalaman hidup yang mengerikan dapat mengubah prioritas hidup seseorang. Hal inilah yang terjadi dalam hidup John Connally beserta istrinya. Beliau ikut mengalami luka dalam peristiwa pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada tahun 1963. Dalam sebuah wawancara, Connally berkata, "Setelah mengalami saat-saat seperti itu...Nellie dan saya barulah menyadari apa yang benar-benar penting dalam hidup ini.... Kami berusaha untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang sia-sia atau melakukan sesuatu yang tidak berarti dalam hidup."

Seperti penulis Mazmur ini, mereka menyadari bahwa hidup ini terlalu singkat untuk disia-siakan dengan melakukan hal-hal yang tidak berarti atau tidak berguna. Sudahkah kita mempercayakan seluruh hidup kita kepada Tuhan, mempercayai-Nya sebagai satu-satunya jalan yang dapat membuat hidup kita menjadi berarti? Hanya Allah yang dapat menjauhkan kita dari aktivitas yang tak berguna dalam hidup ini. Jangan menunggu sampai ajal menjelang baru kita memutuskan untuk melakukan hal-hal yang terbaik dalam hidup kita.

RH RABU, 31 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 19-22
AWAL YANG BARU (Yosua 1:1-9)

Beribu-ribu orang berada di Times Square, New York, sekalipun cuaca sangat dingin. Hal ini terjadi pada malam menjelang tahun baru. Malam tahun baru hanyalah merayakan berlalunya waktu. Kita merayakannya karena hal itu menandai berakhirnya era yang lama dan dimulainya era baru. Masalah-masalah dan pergumulan-pergumulan dalam tahun yang sudah berlalu menjadi hal yang terlupakan ketika kita berpikir untuk memulai sebuah awal yang baru.

Hal itu harus menjadi sesuatu yang berarti seperti orang-orang Israel beserta Yosua dalam melihat suatu era baru di depan mereka. Yang terbaik dari semuanya adalah janji bahwa Allah akan menyertai mereka. Ketika kita melihat tahun yang sebelumnya dan mengarahkan pandangan pada tahun yang baru, kita memiliki pengharapan karena kita memiliki jaminan akan pertolongan Allah. Hal inilah yang menjadikan tahun baru merupakan perayaan yang bernilai!

RH SELASA, 30 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 15- 18
BERNYANYI SAMBIL BERJALAN (Mazmur 121:1-8)

Bernyanyi membuat perjalanan kita melewati kehidupan ini menjadi lebih mudah. Bernyanyi menghilangkan banyak stres dan melicinkan banyak tempat kasar di jalan hidup kita, terutama ketika kita memuji Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan yang memelihara kita dalam setiap langkah kita. Mazmur 121:1-8 dinyanyikan oleh para peziarah Yahudi ketika mereka berjalan menuju Yerusalem untuk merayakan pesta tahunan. Lagu itu mengingatkan mereka akan pemeliharaan Allah dalam hidup mereka. Lagu ini memakai empat gambaran untuk mengenal Dia sebagai pemelihara dalam kehidupan ini, yaitu:

(a) Dia adalah Allah atas bukit-bukit yang menjulang tinggi, yang memberi pertolongan kepada orang-orangNya; (b) Dia adalah Allah yang tetap menjaga pada malam hari, yang tak pernah terlelap dan tertidur; (c) Dia adalah Allah yang memberi naungan untuk melindungi kita dari unsur-unsur kekuatan yang dapat melukai kita; (d) Dia adalah Allah atas rumah dan jalan, yang menjaga keluar masuk kita. Tetaplah percaya kepada Allah. Dia melindungi Anda dalam pemeliharaan-Nya.

RH SENIN, 29 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 10-14
ARTI DOA (Matius 6:9-13)
Betapa istimewanya dapat berbicara secara pribadi dengan presiden! Namun demikian, orang-orang percaya dapat memilih waktu kapan pun untuk menikmati keistimewaan yang jauh lebih besar yaitu persekutuan dengan Raja di atas segala raja. Doa bukan sekadar menyampai sesuatu hal ke hadirat Allah melalui permintaan kita. Memang permohonan adalah salah satu unsur dalam doa, namun persekutuan dan hubungan yang erat dengan Allah adalah unsur yang jauh lebih penting. Doa meliputi penyembahan, pujian, pengucapan syukur, dan permohonan untuk orang lain yang sama baiknya dengan permintaan tentang kebutuhan dan keinginan kita yang seturut dengan kehendak Allah. Doa bukan sekadar berbicara kepada Allah, tetapi juga mendengarkan Dia saat Dia mengingatkan kita melalui firmanNya tentang apa yang Dia ingin kita lakukan. Doa bukanlah memanipulasi Allah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, namun menemukan apa yang Allah ingin kita lakukan, dan kemudian meminta Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya.

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
D I T I A D A K A N



Kebaktian Wanita
Praise & Worship
Sabtu, 27 Des 2008 --Pk. 10.00 WIB



Kebaktian Pemuda
Pembicara: Gembala Sidang
Sabtu, 27 Des 2008 - Pk. 17.30 WIB



Kebaktian Umum
Pembicara: Pdm. Handoko
Minggu, 28 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB




Kebaktian Anak
Minggu, 28 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB

KHOTBAH

MARIA-MARIA MODERN
(Wahyu 12:1-6)



Natal tidak hanya terjadi 2008 tahun yang lalu saja, tetapi natal masih terjadi sampai saat ini. Saat Yesus lahir di hati seseorang, maka natal terjadi lagi. Saat ini Allah sedang mencari maria-maria modern yang bersedia untuk mengandung dan melahirkan Yesus kepada orang lain. Untuk dapat mengandung dan melahirkan Yesus, kita harus memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Allah itu adalah Firman. Jadi apabila dalam kehidupan kita senantiasa memiliki hubungan yang intim dengan Firman, maka kita akan dapat menjadi maria-maria yang modern.

Seseorang dapat bertobat dari dosa-dosanya dengan cara lahirnya Yesus di hati orang tersebut. Kita harus mengandung Firman Allah dalam kehidupan kita dan kita juga harus menjaga kandungan tersebut agar tidak mengalami keguguran. Kita dapat menjaga kandungan tersebut agar tidak mengalami keguguran dengan tidak membaca atau pun melihat hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Salah satunya film porno. Pada saat kita melahirkan apa yang telah kita kandung, kita pasti akan mengalami kesakitan. Seringkali dalam kita memberitakan Injil kepada orang lain, kita akan mengalami banyak hal yang menyakitkan. Contoh: kita akan diusir, di hina, ditolak, dsb.

Iblis tidak suka natal yang sesungguhnya terjadi di dalam kehidupan orang-orang lain yang belum percaya. Bahkan Iblis akan berusaha menyeret sebagian dari orang-orang percaya agar jatuh ke dalam dosa. Itu sebabnya, orang-orang yang baru kita lahirkan harus kita naungi dan pelihara sampai mereka dewasa dan Kristus menjadi raja bagi mereka. kita juga harus mengajarkan kepada bayi-bayi rohani ini untuk percaya kepada Allah dan firman-Nya, bukan kepada pendeta atau hamba Tuhan saja. Hidup kita juga harus dapat menjadi contoh dan teladan bagi bayi-bayi rohani tersebut.

Kehidupan kita sebagai maria-maria modern akan aman pada saat kita berada di padang gurun. Padang gurun dalam kehidupan kita adalah masalah demi masalah maupun tantangan demi tantangan yang kita hadapi sebagai orang percaya. Di padang gurun, sesungguhnya kita akan melihat kuasa Allah dinyatakan. Allah saat ini sedang mencari maria-maria modern. Maukah kita menjadi maria-maria yang melahirkan Yesus dalam diri dan kehidupan orang-orang yang belum percaya? Amin


By: Pdt. Andrew BE.- Minggu, 14 Desember 2008

HAVE A MERRY CHRISTMAS

Kita umat percaya memahami dan menghormati makna Natal karena Allah telah sudi lahir sebagai manusia, Allah Yang Maha-tinggi itu telah merendahkan Diri-Nya, serendah-rendahnya menjadi manusia, lahir sebagai manusia biasa bahkan terhina mati di kayu salib.
Natal bagi umat Kristiani bukan sekedar perayaan, kumpul-kumpul, atau mengadakan kegiatan-kegiatan, tetapi Natal adalah lebih kepada peringatan akan kasih karunia Allah yang dahsyat.

ARTIKEL

NATAL ADALAH “D-DAY”


Ada dua macam pandangan tentang sejarah. Yang pertama, sejarah sebagai lingkaran. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berputar dan berulang kembali tanpa arah dan tujuan. Seperti perputaran matahari atau bulan, sejarah adalah perputaran peristiwa yang tak berujung pangkal. Sejarah adalah ibarat lingkaran yang tidak ada habis-habisnya. Apa yang dulu lenyap akan muncul lagi untuk kemudian lenyap lagi dan kemudian muncul lagi. Yang kedua, sejarah sebagai garis lurus. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berkaitan satu sama lain dan mempunyai satu arah dan suatu tujuan. Jadi, sejarah mempunyai makna. Sejarah adalah ibarat garis lurus yang terus memanjang dan bahkan menanjak menuju masa depan. Pandangan kedua inilah yang dikembangkan umat Israel sepanjang Kitab Perjanjian Lama. Umat itu menghayati peristiwa demi peristiwa sebagai titik demi titik yang terus memanjang dan membentuk garis lurus.

Penghayatan umat itu mulai timbul karena mereka menyaksikan dan mengalami perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah. Misalnya, pembebasan dari perbudakan di Mesir, penyebrangan di Laut Merah, perjanjian dengan Allah di Sinai dan puluhan peristiwa lainnya sepanjang perjalanan menuju tanah perjanjian. Umat mulai biasa berpikir, berorientasi dan berpengharapan mengarah ke masa depan. Apa isi pengharapan itu? Datangnya Mesias, datangnya Kerajaan Allah. Pengharapan itu bukan timbul karena umat mencita-citakan sesuatu yang belum ada. Sebaiknya, pengharapan itu timbul karena umat sudah meyaksikan perbuatan Allah di masa lampau, dalam hal ini, sepanjang perjalanan "exodus" ke tanah perjanjian.

Lalu terjadilah kelahiran Yesus. Kejadian ini adalah satu titik dan momen yang menentukan dalam garis sejarah. Yesus datang sebagai pewujud yang mula-mula dalam Kerajaan Allah yang dinantikan itu. Yesus berkata, "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu" (Matius 12:28). Selama tiga tahun Yesus "menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang- orang tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, membebaskan orang- orang tertindas dan memberitakan kedatangan tahun rahmat Tuhan" (Lukas 4:18,19).

Sebab itu, kelahiran dan kedatangan Yesus membuka babak baru dalam garis sejarah. Sejarah memasuki babak di mana tanda-tanda Kerajaan Allah mulai ditampakkan oleh Yesus. Tanda-tanda yang Yesus lakukan itu memperjelas garis sejarah yang menuju kepada datangnya dan berlakunya Kerajaan Allah secara sempurna, yaitu keadaan baru di bumi ini di mana kedaulatan dan pemerintahan Allah ditaati manusia.

Mungkin Anda berkata, "Mengapa tidak langsung saja Yesus mendirikan Kerajaan Allah yang sempurna itu, dan mengapa masih banyak ketidakberesan di dunia padahal Yesus sudah datang?"
Baiklah pertanyaan Anda dijawab dengan satu contoh. Dalam Perang Dunia II seluruh dataran Eropa dikuasai Hitler. Pada suatu hari, tibalah saat yang menentukan. Pasukan sekutu mendarat untuk membebaskan Eropa. Hari itu disebut "D-Day" yaitu "Decision Day" atau Hari Penentuan. Tetapi D-Day tidak berarti bahwa daratan Eropa langsung menjadi bebas. Samasekali tidak. Yang terjadi adalah peningkatan dan percepatan pertempuran. D-Day malah menimbulkan pertempuran besar yang mengakibatkan banyak penderitaan. Pertempuran itulah yang kemudian membebaskan daratan Eropa. Akhirnya seluruh daratan Eropa bebas. Itulah yang disebut "V-Day" yaitu "Victory Day" atau Hari Kemenangan.

Natal adalah D-Day. Yesus datang dengan Injil yang membebaskan, yaitu berita kesukaan mengenai pertobatan dan pembaharuan yang tersedia bagi manusia (Markus 1:15), serta kebebasan, keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan yang dikehendaki Allah untuk dunia (Lukas 4:18-21). Sesudah mengutip ayat-ayat itu, Tuhan Yesus menegaskan, "Pada hari ini genaplah nas ini ...." (Lukas 4:21).

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dalam perumpamaan di Matius 24 Yesus berkata, "Berjaga-jagalah kamu". Ini bukan berarti menunggu atau meramalkan masa depan. Melainkan turut bekerja dengan Yesus menampakkan tanda-tanda Kerajaan Allah itu. Akan tibalah nanti suatu "V-Day", dimana Allah sendiri akan menyempurnakan Kerajaan-Nya itu (baca Wahyu 21).

Sekarang kita hidup dalam babak sejarah antara D-Day dan V-Day. Inilah babak peningkatan dan percepatan tugas. Babak untuk mendengarkan dan mempendengarkan Injil. Sekarang kita hidup di babak sejarah di mana, dalam garis lurus yang memanjang dan menanjak ke masa depan, kita diberi kesempatan menjadi "kawan sekerja Allah" (1Korintus 3:9). Dan Yesus berkata, "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang" (Matius 24:46).

RH MINGGU, 28 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 5-9
KUASA ALLAH YANG DINYATAKAN (1 Samuel 14:1-15)

Allah juga melihat orang-orang di suatu daerah pegunungan di Haiti, pada awal tahun 1940an, yang hidup dalam kemiskinan dan kepercayaan pada ilmu sihir. Dia tidak suka dengan apa yang dilihat-Nya. Namun Dia membiarkan hal ini sampai Wallace Turnbull memulai kehidupan dan bekerja di antara mereka. Wallace mengajarkan kepada mereka cara-cara bercocok tanam dengan lebih efisien, membaca dan menulis. Ia mengobati penyakit-penyakit yang mereka idap, dan menceritakan tentang Yesus kepada mereka. Sebagai hasil awal dari kerjanya, ribuan orang di daerah itu menjadi orang Kristen. Lebih dari 40.000 anak-anak mendapatkan pendidikan kekristenan. Semua hasil ini dapat dicapai karena Allah menyatakan kuasaNya dan memberkati semua usaha Wallace, serta orang-orang yang membantunya.

Allah seringkali menyatakan kuasa-Nya melalui orang-orang yang dipakai-Nya. Apakah Anda melihat suatu kebutuhan dimana Anda dapat memenuhinya? Percayalah kepada Allah dan mulailah melakukan sesuatu untuk memenuhinya. Anda dapat menjadi salah seorang yang dipakai Allah untuk "menyatakan kuasaNya".

RH SABTU, 27 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 1-4
AIRMATA TERAKHIR (Wahyu 21:1-6)

Dalam suatu acara bernama Choice Gleanings, Alex Ross menceritakan tentang seorang wanita Kristen tua yang akan meninggal. Suaminya yang tercinta duduk di samping tempat tidurnya sambil memegang tangannya. Mereka berdua tahu bahwa kematiannya telah dekat dan mereka segera akan berpisah. Ketika mata mereka bertemu, sebutir airmata turun membasahi pipi wanita tua itu. Suaminya menghapus airmata itu dengan lembut, dan dengan suara bergetar ia berkata, "Berterima kasihlah kepada Allah, Mary, ini adalah airmata yang terakhir!"

Perpisahan dan airmata adalah pasangan yang setia dalam mengarungi kehidupan ini. Pada saat lahir, tangisan keras terdengar tatkala seorang bayi keluar dari rahim dan paru-parunya yang kecil terisi dengan udara. Kemudian saat ia menikah, kembali airmata kegembiraan dan kesedihan bercampur menjadi satu. Dan pada akhir kehidupannya, seperti pada awalnya, perpisahan dan airmata menutup hari-hari kehidupan kita yang fana. Namun orang-orang percaya memiliki janji bahwa suatu hari kelak semua airmata akan dihapuskan. Ketika ada seorang percaya yang meninggal, kita mendapat penghiburan dari kenyataan bahwa perpisahan itu menandakan akhir dari penderitaan di bumi dan awal kebahagiaan surgawi.

RH JUMAT, 26 DES 2008

Bacaan Setahun: Mzm. 117, 119; 81-176; 2 Yoh.; 3 Yoh.
SIAP SEDIA! (Matius 25:1-13)

Ketika masih remaja, Jim Tait ingin membuat sirup dari hasil sadapan pohon maple. Kemudian, ia menyadap sejumlah pohon untuk mengumpulkan getahnya. Ayahnya mengajarkan agar ia menjaga dan mengawasi getah tersebut bila telah mendidih. Namun Jim meninggalkan pancinya beberapa saat untuk meminta nasehat ayahnya. Sementara ia pergi, getahnya mendidih seperti susu dan mengeluarkan gelembung. Beberapa saat kemudian Jim kembali, namun semuanya telah terlambat. Getah tersebut telah berubah menjadi sirup yang mengkristal dan hangus. Dalam perumpamaan tentang sepuluh anak dara, Yesus memerintahkan para pengikut-Nya agar senantiasa siap sedia menyongsong mempelai laki-laki, yakni kedatangan Kristus kembali ke dalam dunia. Fakta kedatangan Kristus ke dalam dunia yang telah dekat menguntungkan kita sebagai orang Kristen dalam banyak hal. Fakta ini membantu kita untuk tetap mempertahankan kehidupan rohani, ketaatan, iman kepada Allah, serta menghasilkan buah dalam kehidupan kita. Hal ini juga merupakan suatu kebenaran sejati yang memberi pengharapan kepada kita. Apakah Anda sedang menunggu kedatangan Kristus yang kedua kalinya? Jika Anda mengetahui hal itu terjadi pada hari ini, apakah Anda telah siap?

RH KAMIS, 25 DES 2008

Bacaan Setahun: 1 Yoh. 1-5
SEBUAH FAKTA! (Galatia 4:1-7)

Saya masih kanak-kanak ketika pertama kali mendengar bahwa tanggal 25 Desember bukanlah tanggal kelahiran Juruselamat kita yang sebenarnya. Saya ingat bahwa saya pernah bertanya-tanya dalam hati tentang bagaimana kita dapat sungguh-sungguh merayakan hari kelahiran-Nya bila kita tidak mengetahui tanggal kelahiran-Nya. Dengan berlalunya waktu, saya mulai menyadari bahwa tanggal yang tepat bukanlah hal yang penting. Yang penting adalah fakta bahwa inkarnasi Kristus benar-benar terjadi.

Tak seorang pun dari antara yang berniat menggugat masalah tanggal kelahiran ini dapat menyangkali kebenaran bahwa "Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita" (Yoh. 1:14). Ya, Anak Allah benar-benar pernah datang ke dalam dunia pada suatu waktu dalam sejarah manusia. Tak ada yang dapat mengingkari hal ini. Sudah selayaknya bila saat ini kita berhenti sejenak untuk memuji Allah karena karunia kasih-Nya yang sangat menakjubkan! Ini adalah sebuah fakta!

RH RABU, 24 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 19-21
INKARNASI KRISTUS (Kolose 2:6-19)
Suatu hari seorang gadis kecil berkata kepada ibunya, "Mama, saya mengasihi engkau lebih dari pada kasih saya kepada Tuhan." Dengan terperanjat ibunya bertanya, "Sayang, apa yang membuatmu berkata demikian?" Anak itu menjawab dengan polos, "Karena saya dapat memeluk engkau!" Gadis kecil itu mengungkapkan kerinduan manusia pada umumnya untuk berhubungan dengan Allah secara pribadi dan nyata. Wujud Roh tanpa tubuh adalah hal yang sukar diterima oleh kita, namun "daging dan tulang" yang dimiliki oleh manusia adalah suatu kenyataan yang berwujud yang dapat dimengerti akal. Oleh karena itu, dalam inkarnasi-Nya Yesus menyatakan Allah dalam wujud yang dapat dimengerti manusia. Seseorang pernah berkata, "Hal terbaik yang pernah dilakukan Allah adalah menjadi Manusia!" Hal ini merupakan kebenaran yang menggetarkan hati. Karena inkarnasi, kita memiliki pengertian yang lebih jelas tentang Allah, dan mengalami hubungan pribadi yang indah dengan Allah melalui Anak-Nya. Sudahkah Anda menerima Kristus sebagai juruselamat pribadi Anda?

RH SELASA, 23 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 15-18
SEBUAH KERINDUAN (Lukas 2:25-35)

Perhatikan orang-orang yang ada di sekitar anda: para pembeli yang berlalu lalang di toko-toko untuk memburu hadiah pada saat-saat terakhir menjelang Natal, penggemar sepakbola dan bola basket yang antusias, atau orang-orang di tempat kerja. Sebagai orang-orang yang sibuk dalam menjalani kehidupan ini, seperti menukar cek dengan uang tunai, bekerja, pulang ke rumah, bekerja lagi, banyak dari antara mereka merasakan kekosongan dalam hatinya. Mereka merindukan sesuatu yang dapat membuat keberadaan mereka lebih berarti dan terpuaskan. Orang-orang yang berada di sekeliling kita adalah orang-orang yang dapat memiliki damai dan kepuasan yang sama jika mereka mengalami perjumpaan dengan Yesus. Ketika kita menyaksikan kerumunan manusia setiap hari, seharusnya kita teringat untuk berdoa agar Roh Kudus menyentuh hati mereka dan memberikan kerinduan kepada mereka untuk berjumpa dengan Yesus. Mungkin mereka sibuk, namun hati mereka mengalami kekosongan dan menunggu untuk diisi dengan kehadiran Mesias, Tuhan Yesus.

RH SENIN, 22 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 12-14
BESERTA SALAM SANG PENGARANG (2 Petrus 1:16-21)

Seorang anak laki-laki bernama Timotius merencanakan untuk memberi neneknya sebuah Alkitab pada hari Natal. Ia ingin menuliskan sesuatu yang istimewa di halaman depan Alkitab itu, tetapi ia tidak tahu harus menuliskan apa. Akhirnya ia memutuskan untuk mencontoh tulisan yang pernah dilihatnya di sebuah buku milik ayahnya. Bunyi tulisan tersebut: "Untuk nenek, beserta salam dari sang Pengarang."

Sekalipun anak laki-laki itu tidak sadar dengan apa yang dilakukannya, ia telah mengungkapkan suatu kenyataan yang unik bahwa Alkitab diberikan kepada kita oleh Pengarangnya sendiri, yaitu Allah. Mengetahui siapa penulis sebuah buku seringkali menentukan apakah kita akan mengambil dan membacanya atau tidak. Alkitab yang adalah firman Allah, tidak hanya untuk dibaca, namun menuntut penghargaan, kepercayaan dan kepatuhan kita. Alkitab diberikan "beserta salam dari sang Pengarang"

AGENDA NATAL & TUTUP TAHUN


Natal Anak
Rabu, 17 Des ’08 Jam 17.30 WIB


Natal Pemuda
Sabtu, 20 Des ’08 Jam 17.30 WIB


Natal Umum
Kamis, 25 Des ’08 Jam 08.00 WIB


Ibadah Tutup Tahun
Rabu, 31 Des ’08 Jam 17.00 WIB

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Yakub Trihandoko
Jumat, 19 Des 2008 - Pk. 19.00 WIB



Kebaktian Wanita
Pembicara: Ev. Sherly Kiantoro
Sabtu, 20 Des 2008 --Pk. 10.00 WIB



Kebaktian Natal Pemuda
Pembicara: Ibu Senny Kanna
Sabtu, 20 Des 2008 - Pk. 17.30 WIB



Kebaktian Umum
Pembicara: Ev. Andri Wisnu
Minggu, 21 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB




Kebaktian Anak
Minggu, 21 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB


KHOTBAH

PENYERTAAN TUHAN
(Lukas 1:26-30)


Bagi banyak orang kata-kata “Tuhan menyertai” hanya sekedar kata-kata salam biasa saja. Tetapi bagi orang-orang percaya kata-kata ini bukan hanya sekedar salam saja, melainkan memiliki makna secara khusus. Makna kata “Tuhan menyertai” bagi beberapa tokoh Alkitab, adalah:

1. Yusuf (Kej. 39:1-2, 21-23).
Bagi Yusuf, penyertaan Tuhan membuat apa yang dikerjakannya menjadi berhasil. Pada saat ia ada di rumah Potifar, ia dapat menjadi orang kepercayaan Potifar. Padahal statusnya pada saat itu adalah seorang budak. Pada saat ia di penjara, ia dipercaya oleh kepala penjara untuk mengurus semua tawanan dan pekerjaan yang ada. Ketika Tuhan menyertai seseorang, maka Tuhan akan membuat berhasil segala pekerjaannya. Tempat tidak menentukan keberhasilan seseorang. Kalau Tuhan menyertai, dimana pun kita berada Tuhan akan membuat berhasil pekerjaan kita.


2. Yosua (Yos. 6: 27).
Dalam penyertaan Tuhan bagi Yosua, Tuhan membuat nama Yosua termasyur. Bila Tuhan yang menyertai kita, maka Tuhan akan mengangkat kita naik dan bukan turun, menjadi kepala bukan ekor.

3. Simson (Hak. 14: 6, 19; 15:14).
Kekuatan yang dimiliki oleh Simson ada pada Roh Tuhan yang menguasainya. Dalam diri Simson ada penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan membuat kita kuat. Apabila ada penyertaan Tuhan dalam hidup kita, bagaimana pun situasi atau keadaan yang kita hadapi, kita tidak menjadi goyah.

4. Daud (1 Sam. 18: 14), Daniel (Dan. 6: 1-28), Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Dan. 3: 1-30).
Penyertaan Tuhan membuat kita dapat terlepas dari segala permasalahan yang kita hadapi dengan kondisi yang baik.

Jangan pernah memiliki hati yang serong di hadapan-Nya. Jaga hati agar penyertaan Tuhan tetap ada bagi kita. Sesuram apa pun keadaan yang kita hadapi, kalau ada penyertaan Tuhan dalam hidup kita, maka apa pun yang kita kerjakan Tuhan akan membuat berhasil. Tuhan berjanji akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman (Mat. 28: 20b). Amin


By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 7 Des 2008

ARTIKEL

DENGARKANLAH DIA!


Ada banyak berita yang masuk ke dalam pikiran kita. Berita tentang harga-harga saham yang anjlok, harga dollar yang terus meningkat, order-order dikurangi, cash flow sedang macet, debitor susah membayar hutang, kredit macet, banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah karena biaya sekolah mahal, buku-buku mahal, tingkat stress meningkat, depresi meningkat, rumah sakit penuh, orang-orang mulai mencari para psikolog dan konselor, rumah-rumah tangga terkena dampaknya, dan banyak lagi efek-efek yang lain. Dari semua yang saya sebutkan di atas, mana yang paling sedang anda dengarkan saat ini atau hari-hari ini ? Mana yang sedang anda alami ? Dan bagaimana keputusan anda hari ini ? Apakah anda akan melarutkan diri anda ke dalam semuanya dan membiarkan diri anda hanyut ke dalamnya? Atau anda mau mengambil keputusan untuk berdiri tegap dan keluar dari semua permasalahan itu dengan satu tekad bahwa anda hanya mau mendengar suara Tuhan saja? Saya harap hari ini anda akan memilih yang terakhir ini. Dan itulah nasehat yang saya dengar hari ini dari Tuhan.

Tahukah anda, ketika anda memutuskan untuk ikut Tuhan? itu artinya anda juga mendapatkan satu paket keamanan tingkat tinggi dari Dia sendiri. Selalu ada KOPASUS (Komando Pasukan Yesus) yang senantiasa akan menjaga kita. Bahkan ketika seakan-akan ada badai yang menyerang, anda tidak perlu takut dan panik, karena KOPASUS itu akan ada di samping kita dan siap menghardik badai itu, asalkan saja kita percaya kepadaNya. Itulah fasilitas lain yang kita miliki ketika kita ikut Tuhan. Daud adalah satu contoh pribadi yang luar biasa. Ketika dia menghadapi banyak masalah, yang dia dengar hanyalah suara Tuhannya. Dia tidak pernah mencarinya pada manusia, tapi dia selalu datang pada Tuhan dan bertanya kepadaNya. Dengan kepekaan yang dia miliki, dia bisa mendapatkan jawaban demi jawaban dari Tuhan. Sehingga ketika Tuhan memberikan jawabannya melalui bunyi-bunyian di antara pohon kertau itu, Daud dapat mendengarnya, dan dengan taat dia melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya. “Dan Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, maka mereka memukul kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer. Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan Tuhan mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa.” (I Tawarikh 14 : 16-17)

Ketika kita taat kepada Tuhan, selalu ada upah yang menyertainya. Coba lihat apa yang Tuhan berikan kepada Daud. Dia taat dengan perintah Tuhan, maka dia diberikan kemasyhyuran dan kemenangan atas setiap pertempuran. Itu juga Tuhan sediakan buat kita yang hari ini mau mendengarkan suara Dia. Ada upah yang Tuhan sediakan untuk kita, sesuai dengan apa yang kita perlukan. Dia adalah Allah yang senantiasa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Jadi, mengapa harus mendengarkan berita yang buruk? Cobalah untuk membuka telingamu hari ini, belajar peka dengan suaraNya. Bisa jadi anda sedang menghadapi masalah yang sangat berat, dan anda benar-benar tidak tahu bagaimana mengatasinya. Tapi Dia tahu dan Dia perduli dengan kebutuhan anda, maka datanglah kepadaNya dan ceritakan semua yang anda perlukan, dan ‘dengarkan’ apa yang mau Dia katakan pada anda hari ini. Dan ketika anda ‘mendengar bunyi derap langkah di pohon kertau itu’, maka itu artinya Allah sedang memulai satu pertempuran bagi anda, menghalau semua musuh anda, dan menghardik mereka dengan kuat dan kuasaNya yang gagah itu. Jadi, apa lagi yang anda tunggu hari ini ? Masuk ke dalam hadiratNya dan dengarkan panggilanNya untuk anda. Alami mukjizat-Nya hari ini.


Jika kita hanya terlambat menikah, terlambat punya anak, terlambat punya karir bagus, itu bukanlah masalah. Yang akan menjadi masalah adalah ketika kita terlambat membangun hubungan yang harmonis dengan Tuhan.


Perjalanan hidup ini adalah sebuah proses pembelajaran yang tidak berhenti. Sebuah sekolah kehidupan yang berlangsung terus menerus hingga kematian menjemput.


Kepastian keselamatan bahwa kita akan diterima Tuhan di dalam KerajaanNya, diakui sebagai sahabat dan dikenal Tuhan, bukanlah sekedar keyakinan dalam hati. Kepastian keselamatan adalah penghayatan hidup dari seorang yang benar-benar mengalami Tuhan.

RH MINGGU, 21 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 9-11
SAHABAT KITA YANG SETIA (Yohanes 15:9-17)

Joseph Scriven telah bertunangan dengan seorang gadis yang sangat dicintainya. Namun tragedi menimpa mereka pada malam sebelum hari pernikahan, ketika kapal yang ditumpangi tunangannya terbalik dan calon istrinya meninggal dalam kecelakaan tersebut. Dengan harapan untuk melupakan peristiwa tersebut, Joseph meninggalkan rumahnya di Irlandia menuju Kanada. Di sana ia bekerja sebagai seorang guru. Ia memilih untuk hidup sederhana, menggunakan uang dan tenaganya untuk membantu orang-orang miskin. Sekalipun dianggap aneh oleh beberapa orang, Joseph Scriven melakukan segala sesuatu yang terbaik sesuai dengan firman Allah.

Dalam kesendiriannya, Joseph Scriven membutuhkan seorang sahabat dan ia menemukan sahabat yang setia dalam diri Yesus Kristus. Sekalipun kita memiliki banyak sahabat yang setia, kita semua memerlukan Sahabat yang dimiliki oleh Joseph Scriven. Namun sebelum kita dapat mengenal Yesus sebagai Sahabat, kita harus mengenal Dia sebagai Juruselamat kita. Pada saat segala sesuatu di sekitar kita berubah, Dia adalah satu-satunya tempat bergantung bagi kita Sahabat kita yang Setia.

RH SABTU, 20 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 7, 8
SEBUAH PESAN BAGI DUNIA (Yohanes 1:1-13)

"Dan bukan untuk dosa kita saja." Kalimat pendek ini yang menyatakan alasan mengapa Allah mengutus anak-Nya ke dunia. Yesus Kristus telah menjadi kurban penebusan dosa kita. Dengan kalimat ini saja, dapat membuat kita puas terhadap diri kita sendiri seperti anggota klub eksklusif yang tidak terbuka untuk orang luar. Oleh karena itu, Yohanes mengingatkan kita bahwa Kristus mati bagi dosa semua orang, Jika kita memegang teguh pernyataan ini dalam ingatan, kita akan terhindar dari penerapan yang salah dari doktrin pemilihan. "Dan bukan untuk dosa kita saja" membawa gereja pada misi keluar dan membuat kita bertanggung jawab untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.

Penginjilan berakar pada enam kata ini. Kristus adalah kurban penebusan "untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja." Setiap kali ada kesempatan, saya ingin mengabarkan berita terbaik yang pernah ada kepada orang lain. Allah mengutus Anak-Nya untuk menebus dosa-dosa saya, tetapi bukan saya saja, melainkan juga untuk Anda dan seluruh dunia.

RH JUMAT, 19 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 5, 6
KE GEREJA TANPA KAOS KAKI (Galatia 3:26-4:3)

Dalam buletin Prison Fellowship, Chuck Colson menceritakan tentang seorang pendeta yang pada suatu minggu pagi didatangi tiga anak laki-laki dengan pakaian compang-camping. Keluarga mereka telah hancur karena obat bius dan pelacuran. Mereka belum pernah masuk gereja sebelumnya. Pendeta tersebut mengizinkan mereka untuk melihat-lihat sekeliling gereja. Mereka pun menanyakan waktu dimulainya kebaktian dan menanyakan "Bolehkah seseorang datang ke gereja jika kaos kaki mereka tidak serasi atau tidak memiliki kaos kaki?" Pendeta itu meyakinkan mereka bahwa mereka dapat datang ke gereja tanpa kaos kaki. "Baik sekali," jawab anak itu. "karena kaos kakiku tidak serasi dan adikku tidak memiliki kaos kaki." Pagi itu mereka datang ke gereja dan disambut dengan hangat. Sejak saat itu gereja membantu seisi keluarga tersebut.

Sebagaimana Injil terbuka untuk setiap orang, maka setiap orang harus merasa disambut dalam gereja kita. kaya maupun miskin, anak-anak maupun orang tua, polisi maupun mantan napi, orang cacat maupun atlit, semua adalah objek kasih Kristus. Mereka adalah anggota tubuh-Nya yang potensial. Semoga tidak ada penghambat dalam gereja maupun hati kita untuk menerima siapa saja.

RH KAMIS, 18 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 2-4
KEMACETAN LALU LINTAS (Mazmur 62:1-12)

Suatu hal yang membuat frustrasi adalah saat terjebak dalam kemacetan lalu lintas, khususnya saat kita benar-benar terjepit di antara kendaraan-kendaraan lain yang berada di sebelah kanan, kiri, depan, dan belakang kita. Kadang-kadang dalam perjalanan kita bersama Tuhan, kita terjepit dalam situasi yang tak dapat kita kendalikan. Kita berusaha keras untuk mencapai suatu tempat perhentian, namun kita hanya dapat melangkah dengan perlahan, sementara perjalanan masih sangat jauh. Kita berharap dapat melihat apa yang ada di depan kita. Ketidaksabaran bahkan kemarahan semakin mempersulit keadaan.

Pemazmur mengingatkan dirinya sendiri dalam hal hubungan pribadinya dengan Allah, dan hal itu yang akan menolongnya untuk bertindak dengan jernih dan tenang. Kita harus memilih untuk tidak terjebak dalam kesulitan dalam perjalanan hidup kita, namun kita juga harus melihat hal tersebut sebagai suatu kesempatan untuk belajar menunggu waktu Tuhan dengan sabar dan tetap mengarahkan pengharapan kita kepada-Nya.

RH RABU, 17 DES 2008

Bacaan Setahun: 2 Ptr. 1-3; Yoh. 1
SUATU KEBODOHAN (Ibrani 12:1-6)

Selama latihan perang, prajurit Raymond Cote, ia mendapat tugas menjaga beberapa rakit di tepi sungai Rhine. Karena suatu kekeliruan, ia tidak digantikan selama enam hari. Ia tahu perintah jendralnya yang mengatakan: "Bebas meninggalkan pos hanya bila telah digantikan." Oleh karena itu, ia tetap menunaikan tugasnya siang dan malam dengan setia bahkan dalam deraian hujan lebat. Ketika akhirnya penggantinya datang dan ia kembali ke markas, atasannya memuji tanggung jawabnya. Namun beberapa temannya mengatakan bahwa Cole telah melakukan suatu kebodohan.

Para pengikut Yesus juga memerlukan tanggung jawab yang besar untuk tetap setia menjalankan tugas apa pun yang diperintahkan Panglima kita. Bisa jadi, tugas tersebut menyangkut banyak hal yang tidak menyenangkan, yang mungkin menyebabkan orang menganggap kita melakukan suatu kebodohan. Apa yang dapat menguatkan kita agar tetap setia pada tugas kita sekalipun mengalami pencobaan?

RH SELASA, 16 DES 2008

Bacaan Setahun: 1 Ptr. 1-5
ALAM CIPTAAN ALLAH (Mazmur 147:1-20)
Memelihara kehidupan rohani merupakan suatu hal yang penting bagi setiap orang yang beriman pada Kristus. Hal ini dapat dicapai melalui membaca Alkitab, berdoa, bersekutu dengan saudara-saudara seiman, dan penyembahan kepada Tuhan. Namun masih ada cara lain untuk belajar tentang Allah yang sering kita lupakan, yaitu mengamati keajaiban alam semesta. Pemazmur sering mengungkapkan kekaguman dan keheranannya tatkala melihat Allah dalam kejadian alam sehari-hari. Ayat 7-11 menceritakan bahwa Allah yang menyebabkan hujan turun dan rerumputan tumbuh sehingga menyediakan makanan bagi burung-burung dan hewan-hewan lainnya. Hal ini menyatakan bahwa Tuhan senang kepada orang yang berharap dan percaya kepada-Nya. Saat kita memelihara kehidupan rohani kita dengan firman Allah, mari kita amati juga keberadaan-Nya melalui alam semesta. Bila memungkinkan, sebaiknya kita juga keluar dan memandang alam ciptaan Allah dengan sikap yang penuh dengan penyembahan dan ucapan syukur.

RH SENIN, 15 DES 2008

Bacaan Setahun: Yak. 1-5
TETAPLAH BERDOA (Efesus 6:12-20)
Semasa kanak-kanak, Irina Ratushinskaya selalu bertanya tentang Allah, bahkan saat ia sedang mendengarkan pelajaran di sekolah yang mengagung-agungkan ateisme dan mencela kekristenan. Namun, hal ini justru memimpinnya pada iman yang dalam dan teguh. Hal ini menyebabkan Irina pada usia 28 tahun, ditangkap dan dijatuhi hukuman 7 tahun menjadi buruh kasar di Kamp Buruh Bareshevo. Di kamp ini, ia mengalami pemeriksaan yang kejam, kedinginan, ketakutan, kelaparan, menjadi buruh kasar, dan hidup dalam sel tersendiri selama berbulan-bulan. Iman Irina tak pernah berubah. Sepanjang malam-malam yang sepi dan dekaman dinding sel yang dingin, ia menulis puisi tentang Allah di benaknya. Ketika Irina akhirnya dibebaskan, ia sangat berterima kasih kepada semua orang percaya yang senantiasa mendukungnya dalam doa. Saya bertanya-tanya dalam hati, apakah kita telah berdoa dengan setia bagi orang-orang yang berada dalam keadaan yang sulit? Doa-doa kita dapat membawa suatu perubahan!

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Paul Abdisaputera
Jumat, 12 Des 2008 - Pk. 19.00 WIB



Kebaktian Wanita
Pembicara: Gembala Sidang
Sabtu, 13 Des 2008 - Pk. 10.00 WIB



Kebaktian Pemuda
Pembicara: Sdri. Susan

Sabtu, 13 Des 2008 - Pk. 17.30 WIB



Kebaktian Umum
Pembicara: Pdt. Andrew BE.
Minggu, 14 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB




Kebaktian Anak
Minggu, 14 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB

KHOTBAH

MASA DEPAN YANG
TUHAN JANJIKAN

(Yeremia 29:11)

Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan merencanakan masa depan yang baik buat kita. Dalam hal ini, Allah tidak pernah berdusta dengan apa yang difirmankan-Nya. Janji Tuhan atas hidup kita akan Tuhan laksanakan dalam hidup kita. Tetapi seringkali manusia selalu merasa hal ini tidak mungkin terjadi dalam hidupnya. Setiap kita dapat meragukan apa yang Tuhan janjikan karena seringkali kita cenderung melihat sisi yang buruk atau jeleknya kehidupan kita jauh kebih besar dari sisi baiknya. Ada tiga hal yang dapat membuat kita merasa tidak memiliki masa depan yang baik sesuai dengan janji Tuhan, yaitu:

1. Kita sering melihat latar belakang (masa lalu atau keturunan) seseorang dalam menilai masa depannya. Masa lalu yang buruk atau pun masalah keturunan yang buruk tidak dapat menghalangi masa depan yang Tuhan janjikan terjadi atas hidup kita. Pada saat kita percaya kepada Kristus, kita menjadi ciptaan yang baru (2 Kor. 5: 17). Di dalam Kristus, Tuhan dapat mengubahkan segala yang buruk dalam hidup kita menjadi baik, termasuk masa depan kita.

2. Kita sering terpaku pada situasi dan kondisi yang ada dalam menentukan masa depan kita. Pada saat situasi dan kondisi buruk, kita langsung berpikir bahwa tidak ada masa depan bagi kita. Kita harus belajar manaruh fokus kita kepada Yesus Kristus. Tetapi kalau kita mengalihkan fokus kita kepada situasi sekeliling kita, maka kita dapat tenggelam. Ini seperti pengalaman Petrus berjalan di atas air (Mat. 14: 28-31). Berharaplah sepenuhnya kepada Tuhan Yesus maka Dia akan memberikan terobosan-terobosan yang baru bagi masa depan kita.

3. Kita seringkali melihat apa yang ada pada kita dan kurang mensyukurinya. Mengucap syukur atas apa yang ada pada kita itu merupakan suatu hal yang penting. Dengan ucapan syukur setiap waktu maka kita akan merasakan adanya mujizat demi mujizat setiap saat terjadi dalam hidup kita. Seperti pada saat Tuhan Yesus mengucap syukur atas 5 roti dan 2 ikan, mujizat pun terjadi. Kita harus belajar mensyukuri apa yang Tuhan percayakan dalam hidup kita, baik keluarga, pekerjaan, pelayanan maupun dalam hal keuangan.

Percayalah selalu bahwa Tuhan merencanakan masa depan yang baik dan penuh harapan bagi kita. Apa pun masa lalu kita, janji Tuhan tetap akan terjadi atas hidup kita. Karena di dalam Kristus kita adalah ciptaan yang baru. Tetap jaga fokus hidup kita hanya kepada Yesus Kristus dan bukan pada situasi kondisi saat ini, agar masa depan yang baik tersebut benar-benar digenapi dalam hidup kita. Dan belajarlah mengucap syukur senantiasa atas segala hal yang ada pada kita. Amin


By: Pdt. Fatony Pranoto - Minggu, 30 Nov 2008

ARTIKEL

NIKMATILAH KOPINYA


Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa di antara gelas mahal dan beberapa disainnya sangat indah – dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami." "Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain." "Sekarang perhatikan hal ini: Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita."

Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya. Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai manusia. Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda.

ARTIKEL

CARA TUHAN MENOLONG


Lebih dari sekedar haus, bangsa itu mengalami dehidrasi. Wajar saja. Mereka berjalani di padang gurun selama tiga hari tanpa tempat perteduhan dan tanpa air. Akhirnya mereka menemukan sumber air. Tak terkira senangnya hati. Tapi apa pasal, airnya pahit dan tak bisa diminum. Ini bukan lelucon. Dan ketika Musa berseru-seru kepada Tuhan, Tuhan justru menunjukkan kepadanya sepotong kayu. Mereka minta air dan Tuhan memberinya sepotong kayu. Lelucon apa lagi yang dibuat Tuhan? Ajaibnya, ketika kayu itu dilempar ke sumber air itu, maka airnya menjadi tawar dan bisa diminum.

Lain cerita dengan Gideon saat harus berperang melawan ribuan tentara Midian. Bukannya mendaftar semakin banyak orang untuk wajib militer, Tuhan justru semakin mengurangi jumlah tentara Israel sampai menjadi 300 orang saja. Lebih gila lagi, mereka tidak perang menggunakan pedang maupun tombak, tapi dengan buyung kosong, sangkakala dan suluh. Dan Gideon ... menang!

Bukannya didoakan, tapi Naaman justru disuruh berendam di sungai paling kotor. Bukannya diberkati, tapi ketul terakhir dari janda Sarfat malah diminta lebih dulu. Bukannya dijamah dengan lembut, tapi Yesus justru membuang ludah dan mengoleskan ludah itu ke mata yang buta. Kisah-kisah tersebut cukup menunjukkan bahwa cara Tuhan menolong umatNya kadangkala unik, tak bisa diprediksi, dan susah ditebak. Ia bisa memakai cara yang paling umum, tapi Ia juga bisa memakai dengan cara yang paling aneh dan lucu. Jadi jangan pernah membatasi kuasa Tuhan dengan cara-cara yang ada dalam benak pikiran kita saja, sebab Ia seringkali melakukan apa yang tak pernah terlintas dalam benak kita.

Jika kita berdoa kepada Tuhan, miliki penyerahan diri yang total kepadaNya. Jangan pernah coba mengatur Tuhan, bagaimana cara Ia akan menolong kita. Lagipula dugaan kita sering meleset. Kita berpikir bahwa Tuhan pasti menolong dengan cara A, tapi nyatanya Tuhan memakai cara B. Kita menebak dengan cara B, tapi Tuhan memakai cara C, dan seterusnya. Kalau kita memang niat minta tolong, masa sih kita akan bertanya lebih dulu bagaimana caranya Ia akan menolong kita? Itu justru menunjukkan bahwa kita tidak percaya kepadaNya. Tahu beres saja, lebih enak bukan?


Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan
kepadanya sepotong kayu... (Kel. 15:25)

Miliki penyerahan mutlak kepada Tuhan
saat Ia menolong kita.

RH MINGGU, 14 DES 2008

Bacaan Setahun: Ibr. 12, 13; Yud.
MENGAPA SAYA TAKUT? (2 Raja 6:8-17)

George Cantor menceritakan bagaimana ia mengatasi ketakutan yang terjadi pada masa kanak-kanaknya. Hampir setiap malam ia terjaga dari tidurnya karena sesuatu hal, dan ia membayangkan suatu makhluk yang menakutkan sedang mengintainya dari luar kamar. Seringkali ia begitu takut untuk kembali tidur. Kadang-kadang ia keluar dan merebahkan diri di pintu kamar tidur orang tuanya. Ia merasa selama berada di dekat mereka, tidak akan ada yang dapat menyakiti dirinya.
Kebutuhan anak kecil akan beberapa bukti fisik kehadiran orang tuanya mengingatkan saya akan bujang Elisa yang masih muda dan mendapati tentara Syria telah mengepung kota saat bangun pagi-pagi. Demikian pula halnya dengan kita yang sepanjang waktu meminta agar Allah menunjukkan beberapa bukti yang meyakinkan bahwa Dia tidak jauh dari kita. Sekalipun kadang-kadang Dia melakukannya, namun hal itu merupakan perkecualian. Dia ingin kita belajar untuk mempercayai janji-Nya bahwa Dia bersama kita. Tak peduli bagaimana rawannya situasi, anak-anak Allah memiliki lebih banyak pembela di sisi mereka dibanding musuh mereka.

RH SABTU, 13 DES 2008

Bacaan Setahun: Ibr. 9-11
JAMINAN YANG BAIK (Filemon 1:1-25)

Sebagai seorang pemuda, saya sering mengamati ayah menulis cek dan berharap dapat melakukannya satu saat kelak. Namun, ada satu hal yang tidak saya sadari dalam hal ini, yakni harus tersedia jaminan uang di rekening untuk membayar cek tersebut nantinya. Rasul Paulus tidak pernah menulis selembar cek pun, namun ia memiliki jaminan yang baik yang cukup untuk membayar hutang yang besar sekalipun, jika diperlukan. Melalui kehendak Allah, Onesimus bertemu dengan Paulus di Roma dan menjadi pengikut Kristus. Paulus menulis surat dan meminta kepada Filemon, agar bersedia menerima Onesimus sebagai saudara dan bahwa ia akan melunasi hutang-hutang Onesimus.

Gambaran inilah yang terjadi pada karya penyelamatan. Sebagai orang berdosa, kita memiliki hutang yang sangat besar, namun Yesus telah menanggungnya bagi kita. Melalui kematian-Nya untuk menggantikan kita, Dia telah membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Sekarang kita dapat menghampiriNya melalui iman. Bila kita mempercayai Kristus sebagai Juruselamat, maka dosa-dosa kita menjadi tanggungan-Nya dan kita memiliki jaminan akan kekekalan. Puji Tuhan!

RH JUMAT, 12 DES 2008

Bacaan Setahun: Ibr. 5-8
LONCENG YANG MEMBEKU (Titus 2:1-15)

Pendeta Raymond Biddle menceritakan pengalaman berikut ini dalam sepucuk surat. Ia menulis, "Gereja kami memiliki sebuah lonceng yang baik yang nyaring bunyinya. Namun kemarin kami merasa malu karenanya. Dentang pertama yang terdengar sumbang di telinga. Salju dan hujan es yang ditiupkan badai pada malam hari telah melekat menjadi es pada lonceng itu dengan ketebalan hampir 3 cm. Tentu saja hanya panggilan sumbang untuk beribadah ini yang dapat didentangkan oleh lonceng itu! Melalui peristiwa ini Tuhan meninggalkan kesan dalam pikiran saya bahwa orang-orang Kristen sering meredam suara mereka tentang banyak hal di dunia ini. Akibatnya, kesaksian hidup mereka menjadi ‘es beku’ belaka."

Iblis bersukacita tatkala orang-orang Kristen menjauhkan diri dari Tuhan dan kesaksian mereka dicemarkan oleh serangkaian sikap dan tindakan yang duniawi. Cara terbaik untuk menghindari "kebekuan" adalah dengan menjaga "api tetap menyala." Hal ini dapat dilakukan melalui doa, mempelajari firman Allah, dan persekutuan yang teratur dengan orang-orang percaya lainnya.

RH KAMIS, 11 DES 2008

Bacaan Setahun: Flm. ; Ibr. 1-4
MASALAH TELINGA (2 Timotius 4:1-7)

Anak saya, Stevie, mengeluh karena telinganya sakit. Pada mulanya saya berpikir bahwa rasa sakit itu hanya tipuannya saja, oleh karena itu saya menanyakan kalau-kalau telinganya mengalami luka di dalam. "Tidak, yang sakit di sini," jawabnya sambil menunjuk pada kulit di belakang telinganya dan ia meminta untuk dioleskan salep pada luka tersebut. Namun, mengoleskan salep ini di belakang telinga Stevie saja tidak akan menyelesaikan masalah. Kami harus menemui dokter yang akan memberikan resep obat yang tepat.

Rasul Paulus mengatakan kepada sahabatnya, Timotius, tentang beberapa orang yang memiliki "masalah telinga" yang akan mencari obat yang salah. Apa artinya ini bagi kita? Hal ini mengingatkan agar kita harus sangat hati-hati dalam mencari ajaran yang dapat membangun kehidupan rohani kita. Seperti yang dikatakan Paulus, ada khotbah dan pengajaran yang membuat kita merasa tentram, namun sebenarnya tidak Alkitabiah. Satu-satunya obat yang tepat untuk memuaskan telinga adalah doktrin yang sehat yang diajarkan para pengajar yang dipakai oleh Roh Kudus dengan karakter ilahi.

RH RABU, 10 DES 2008

Bacaan Setahun: 2 Tim. 1-4
BERBICARA DAN BERBUAT (Roma 2:17-24)

Seorang profesor yang mengajar etika sedang menghadiri konvensi. Saat makan siang di restoran, ia terlibat diskusi tentang kebenaran dan moralitas dengan seorang dosen lain yang mengajar filsafat. Sebelum meninggalkan meja makan, profesor tersebut memasukkan sendok dan garpu perak ke saku bajunya. Melalui pekerjaannya, orang tersebut dibayar untuk mengajarkan prinsip-prinsip tentang yang benar dan salah. Namun di luar jam mengajar, ia gagal menerapkannya. Pengajaran tanpa penerapan adalah kemunafikkan, dan kemunafikan itu sendiri adalah dosa.

Kehidupan kristiani seperti sebuah mata uang. Di satu sisi adalah kepercayaan dan di sisi lain adalah perbuatan. Bila perbuatan kita tidak sejalan dengan kepercayaan kita, maka kita adalah orang yang munafik. Kita perlu menempatkan penerapan dan pengajaran secara seimbang. Kita harus melakukan apa yang telah kita ucapkan agar orang lain dapat menyaksikan apa yang telah kita lakukan.

RH SELASA, 09 DES 2008

Bacaan Setahun: 1 Tim. 5,6; Tit. 1-3
BAGAIMANA SAYA DAPAT MENGAMPUNI? (Kejadian 45:1-15)

Seorang mahasiswa sebuah seminari di selatan Chicago biasanya mengemudikan bis dalam perjalanan ke sekolah. Pada satu hari, ada segerombolan pemuda naik ke bisnya dan menolak untuk membayar ongkos. Pemuda ini segera menghentikan bisnya setelah melihat seorang polisi dan melaporkan gerombolan pemuda tersebut. Setelah berhasil menyuruh mereka membayar, polisi itu pun pergi. Ternyata setelah membelok di sebuah tikungan, gerombolan tersebut menghentikan bis dan memukuli pemuda itu berulang kali. Gerombolan ini berhasil ditangkap, diajukan ke pengadilan dan dinyatakan bersalah. Segera setelah hukuman diberikan, mahasiswa tersebut meminta izin kepada hakim untuk melayani mereka selama di penjara. Permintaannya ditolak, namun pada bulan-bulan berikutnya, ia mengunjungi anak-anak muda ini dan berhasil membawa beberapa dari mereka untuk percaya kepada Yesus Kristus. Sebagaimana Anda percaya bahwa Kristus mengampuni Anda, mintalah kepada-Nya kemampuan untuk mengampuni orang lain.

RH SENIN, 08 DES 2008

Bacaan Setahun: 1 Tim. 1-4
JANGAN MENYIMPANG (Mazmur 119:105-112)

Suatu sistem baru dalam penerbangan yang dikembangkan oleh pihak militer Amerika Serikat, sekarang dapat digunakan oleh para penerbang sipil. Sistem yang disebut Global Positioning System (GPS) ini memanfaatkan sinyal-sinyal dari suatu sistem satelit yang dapat menghitung sampai 15 meter, baik lokasi pesawat yang sesungguhnya maupun bandara terdekat. David Ramsdale, seorang pilot dari Jungle Aviation and Radio Service (JAARS), telah menggunakan metode ini dalam salah satu penerbangannya saat tersesat.

Hal yang serupa dapat terjadi dalam perjalanan kerohanian kita. Kita dapat kehilangan kekuatan dan kendali. Kemudian, kita segera menyadari bahwa kita telah berada di jalur yang salah. Namun kita memiliki sistem penunjuk arah yang akan menentukan arah hidup yang harus kita jalani, yaitu firman Allah. Bila kita merenungkannya setiap hari, firman-Nya akan menuntun jalan kita agar tidak menyimpang dari jalur-Nya.

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Pengurapan
Pembicara: Gembala Sidang
Jumat, 5 Des 2008 - Pk. 19.00 WIB


Kebaktian Wanita
Pembicara: Ev. Rut Julia
Sabtu, 6 Des 2008 - Pk. 10.00 WIB


Kebaktian Pemuda
Pembicara: Bp. Willy Purnomo
Sabtu, 6 Des 2008 - Pk. 17.30 WIB


Kebaktian Umum &
Perjamuan Suci
Pembicara: Gembala Sidang
Minggu, 07 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB

Kebaktian Anak
Minggu, 07 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB

KHOTBAH

KUASA PERKATAAN
(1 Ptr. 3: 10)


Menurut Firman Tuhan, orang yang ingin berhasil dalam hidupnya harus menjaga lidahnya dari bibir yang menipu. Dalam perkataan kita ada kuasa dan hal ini dapat mempengaruhi keadaan kita. Berikan kehidupan kepada kata-kata anda, maka kata-kata anda akan mendatangkan kehidupan kepada anda. Kata-kata kita ibarat benih. Apa yang kita tabur itulah yang kita tuai. Setiap kata yang kita ucapkan dan pikirkan adalah kendaraan pribadi kita yang membawa kita tiba pada suatu tempat dalam kehidupan kita. Lidah kita ibarat kemudi dalam hidup kita. Pada saat kita mulai mengubah perkataan kita maka sesungguhnya kita sedang mengubah arah hidup kita.

Masalah yang kita hadapi sebenarnya bukan pada apa yang terjadi tetapi pada apa yang kita katakan terhadap apa yang terjadi. Daud mengajarkan kepada kita bahwa pada saat kita tertindas sesungguhnya hal tersebut baik buat kita (Mzm. 119: 71). Ubahlah apa yang kita katakan pada saat mengalami masalah maka semua itu akan mendatangkan kebaikan bagi kita.

Dalam perkataan kita ada kuasa, maka perhatikan apa yang kita katakan pada diri kita dan orang-orang yang di sekitar kita. Hidup hanyalah cermin, pantulan dari apa yang kita katakan dalam hati dan pikiran kita tentang diri kita dan orang di sekitar kita. Perhatikan apa yang kita katakan:
· Berenergi tinggi atau rendah
· Positif atau negatif
Seburuk apa pun yang kita alami tetap katakan yang baik, karena hal ini akan Tuhan lakukan dalam hidup kita (Bil. 14: 28). Katakan apa yang kita harapkan (Fil. 4: 6) maka kita akan mendapatkan yang baik. Seringkali perasaan dan pikiran kita dipengaruhi keadaan. Tetapi bagi orang Kristen yang dewasa, pikiran dan perasaannya yang mempengaruhi keadaan sekeliling kita. Keputusan dan tindakan kita akan mempengaruhi keadaan kita. Perkataan kita mempengaruhi pikiran dan perasaan kita (Ams. 12: 25), keputusan dan tindakan (Yos. 1: 8) dan keadaan (Mrk. 11: 23). Kita harus percaya bahwa apa yang kita katakan itu akan terjadi maka hal itu akan terjadi pada kita.

Kita tidak akan bisa mengatur arah angin yang bertiup tetapi kita bisa mengatur arah telinga kita. Apa yang kita dengar setiap saat dapat mempengaruhi perkataan kita. Kalau kita suka mendengar Firman Tuhan setiap saat maka kita akan senantiasa mengatakan hal-hal yang positif sesuai dengan Firman Tuhan yang telah kita dengar. Perhatikan perkataan kita maka kita akan melihat ada perubahan dalam hidup kita. Amin


By: Pdt. Donny FT. - Minggu, 23 Nov 2008
DAERAH NYAMAN

Pergilah dari negerimu ... ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.- Kejadian 12:1. Abraham bisa dikatakan orang gila. Apakah bukan gila namanya jika ia memilih keluar dari kenyamanan dan memulai petualangan baru di usia 75? Abraham tidak muda lagi. Hidupnya mapan dan berkemewahan. Abraham sudah menjadi orang terpandang. Anda tinggal di Ur, yang notabene kota metropolis di daerah Mesopotamia. Apa lagi yang Abraham cari? Bukankah ini waktunya menikmati usia senja? Paling tidak, itulah beberapa pertanyaan yang bisa kita diajukan kepada Abraham. Dengan keyakinan penuh dan tatapan semangat Abraham akan menjawab, “Tempat yang dijanjikan Tuhan jauh lebih baik daripada semua kenyamanan ini.”

Pernah mendengar Albert Schweitzer? Penerima Nobel perdamaian 1935, seorang filsuf hebat, musikus tenar, dan teolog kondang. Ia sudah mencapai puncak kesuksesannya pada usia 27 tahun. Meski demikian hatinya terusik melihat masyarakat Afrika yang kondisi kesehatannya sedemikian menyedihkan, sehingga ia memutuskan untuk masuk sekolah kedokteran dan pergi ke Afrika sebagai relawan medis sampai berpuluh-puluh tahun lamanya.
Dua contoh tersebut di atas cukup menggambarkan orang-orang yang anti kenyamanan dan anti kemapanan. Demi menggenapi rencana Tuhan, mereka berani meninggalkan zona nyamannya dan harus beralih ke zona penuh tantangan. Tak heran kalau kemudian sejarah mengukir nama mereka. Jujur saja, saya kadangkala takut untuk meninggalkan zona kenyamanan saya. Mungkin tidak hanya saya, namun sebagian besar dari antara kita juga demikian.

Apapun akan kita lakukan, asal itu tidak mengusik daerah nyaman kita. Mau saya berikan contoh yang lebih sederhana dan spesifik?
Soal melayani. Bukankah lebih nyaman menjadi jemaat saja? Memutuskan aktif melayani Tuhan sama saja cari penyakit. Seringkali bukan pujian yang kita dapat, sebaliknya justru kritikan, kecaman, gosip bahkan harus menelan pil-pil pahit yang tak seharusnya kita minum. Soal menolong sesama. Diam lebih aman daripada mengulurkan pertolongan dengan resiko dikecewakan atau dalam peribahasa Jawa dikatakan, nulung malah kepenthung. Soal menanggapi panggilan Tuhan dalam hidup kita. Tak jarang hal ini membutuhkan keberanian kita untuk keluar dari daerah nyaman kita menuju daerah yang penuh tantangan. Apakah kita berani?


Tinggalkan daerah kenyamanan Anda dan mulailah petualangan baru bersama Tuhan.

ARTIKEL

BERSEMANGAT

Salah satu kerja setan untuk menjadikan orang percaya kehilangan iman adalah dengan mematahkan semangat (Ams. 18:14).

Orang yang bersemangat :
1. Tidak cepat mengeluh
2. Banyak ide
3. Berani

Ciri-ciri orang yang bersemangat :
1. Semangat mencari Tuhan.
2. Semangat untuk melakukan hukum-hukum Tuhan.
3. Semangat mencari keadilan.
4. Semangat mempertahankan kerendahan hati.
5. Semangat untuk berubah.
6. Semangat untuk mencapai yang terbaik dan menjadi berkat.

Apa yang dapat dikerjakan oleh semangat?
1. Semangat memberikan kekuatan untuk bertahan.
Contoh : Bartimeus.
2. Semangat memberikan keberanian untuk bertindak.
Contoh : Wanita yang pendarahan.
3. Semangat memberikan api dalam hidup untuk tetap maju (Hagai 1:14).
4. Semangat memberikan dorongan untuk melayani (Kis. 18:24-26).

Bagaimana setan mematahkan semangat?
1. Dengan memberikan kritikan-kritikan pedas dari segala jurusan termasuk orang dekat.
2. Dengan memperhadapkan orang-orang yang mengecewakan.
3. Dengan menaruh pikiran-pikiran negatif ketika apa yang kita harapkan tidak terjadi.
4. Dengan membawa kita kepada keadaan yang tidak kita sukai.

Ingatlah, iman tidak dapat dipisahkan dari semangat. Orang yang beriman pastilah orang yang bersemangat.

RH MINGGU, 07 DES 2008

Bacaan Setahun: Kol. 1-4
BAIK DAN BURUKNYA KEMISKINAN (Lukas 6:20-26)

Saya mengunjungi seorang pemuda yang dipenjara karena terlibat dalam perampokan bersenjata. Sikapnya menjadi sinis saat menceritakan pengalamannya ketika dikeluarkan dari sekolah di pusat kota karena merasa tidak aman. Ia terlibat dalam perampokan karena merasa jemu dengan kemiskinan sementara orang lain hidup dalam kemewahan. Saya merasa kasihan kepada anak muda ini. Ternyata kemiskinan memiliki dampak negatif yang dapat menggoda orang untuk melakukan kejahatan. Saya dibesarkan dalam masa depresi yang panjang tahun 1930. Keluarga saya jarang makan daging, dan kami hanya mengenakan pakaian bekas. Namun, kami tetap bahagia. Kami mengalami kebahagiaan dalam kesederhanaan. Kami saling menghargai satu sama lain. Kami menghargai kekayaan kehidupan rohani kami. Saya tidak mengatakan bahwa kita seharusnya memiliki keinginan untuk hidup miskin, tetapi kita harus dapat mengucap syukur untuk hal ini bila terjadi pada diri kita. Kita mendapat pelajaran melalui peristiwa ini yang tidak akan kita pelajari lewat cara-cara yang lain. Jadilah seperti Rasul Paulus yang mengatakan bahwa ia belajar untuk mencukupkan diri dalam segala keadaan (Fil. 4:11).

RH SABTU, 06 DES 2008

Bacaan Setahun: Flp. 1-4
BAIK DAN BURUKNYA KEKAYAAN (1 Tawarikh 29:1-20)
Pada suatu hari saya menerima surat yang memberitahukan bahwa saya memiliki harapan untuk memenangkan undian dari Reader’s Digest. Berjuta-juta manusia yang menerima surat ini pasti berharap untuk menjadi pemenangnya. Namun hal itu mungkin bukan hal yang baik bagi beberapa dari kita. Kekayaan yang datangnya mendadak dapat mempengaruhi kehidupan rohani kita. Agur, tidak meminta kekayaan kepada Allah. Ia khawatir bila ia telah kaya nanti, ia akan menjadi mandiri dan mencoba hidup tanpa bergantung pada Allah lagi.

Memang, beberapa orang beriman dalam Alkitab adalah orang-orang kaya. Terlebih lagi, banyak orang Israel merupakan orang yang kaya raya sehingga dapat memberikan lebih dari cukup untuk membangun bait Allah. Suatu kenyataan yang harus kita sadari bahwa tidak semua dari kita diberi kepercayaan untuk menjadi kaya raya. Oleh karena itu, janganlah hati kita terpaku pada kekayaan. Melainkan, bersyukurlah dan merasa puas kepada Allah atas apa yang telah kita miliki. Selanjutnya, gunakanlah apa yang telah diberikan Allah kepada kita sebagai suatu kepercayaan yang kudus nilainya.

RH JUMAT, 05 DES 2008

Bacaan Setahun: Ef. 5-6; Mzm. 119:1-80
SIAPA YANG AKAN MENGERJAKANNYA? (Kisah 4:32-37)
Sepucuk surat di bawah ini, yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, telah diedarkan dalam kumpulan jemaat besar. Sahabat terkasih: Jemaat gereja kita berjumlah 1400 orang, Jemaat tidak tetap 75 orang, Jemaat yang tersisa 1325 orang, Jemaat yang lanjut usia 25 orang, Jemaat yang tersisa 1300 orang, Jemaat yang sakit dan tinggal di rumah 25 orang, Jemaat yang tersisa 1275 orang, Jemaat yang pasif 350 orang, Jemaat musiman (Natal dan Paskah) 300 orang, Jemaat yang tersisa 625 orang, Jemaat yang sibuk bekerja 300 orang, Jemaat yang tersisa 325 orang, Jemaat yang terlalu banyak berdalih 200 orang, Jemaat yang tersisa 125 orang, Jemaat yang terlalu sibuk dengan banyak hal 123 orang, jadi Jemaat yang tersisa 2 orang.

Hanya tinggal anda dan saya, sahabat, dan sebaiknya anda segera mempersiapkan diri untuk bekerja karena saya tidak mampu menanggung beban ini seorang diri! Sejarawan Lukas mengatakan bahwa jemaat gereja abad pertama telah memiliki pikiran yang sama, saling memperhatikan dan Allah bekerja di tengah-tengah mereka. Dia akan bekerja di gereja kita bila kita mengijinkan Roh-Nya bekerja melalui kita.

RH KAMIS, 04 DES 2008

Bacaan Setahun: Ef. 1-4
SIAP MENYAMBUT NATAL (Roma 5:1-8)
Hampir tiba waktu yang sangat mendebarkan sepanjang satu tahun bagi banyak orang: hari Natal. Sekalipun saat ini dianggap sebagai saat yang penuh dengan kedamaian dan sukacita, beberapa orang menganggapnya sebagai saat yang paling menyedihkan. Sahabat saya, seorang konselor, mengatakan bahwa ia melihat lebih banyak orang selama liburan Natal dibanding hari libur yang lain. Nampaknya, tidak semua orang mengalami saat-saat yang paling indah selama liburan mereka. Perasaan buruk yang dialami seseorang, dibanding mereka yang mengalami saat-saat indah, dapat membuat hidup nampak suram.

Jika hal ini terjadi pada diri anda, dimana anda mengalami saat-saat sedih sementara orang lain mengalami sukacita, ingatlah bahwa semua yang kita tanggung tidaklah berguna. Rencana Allah sedang digenapi dan setiap tantangan akan membentuk kita menjadi orang yang dapat dipakai oleh Allah. Sekalipun segala sesuatu nampak buruk, tak seorang atau satu peristiwa pun yang dapat menghapuskan janji damai sejahtera, pengharapan dan sukacita. Ketiganya dapat memberikan sukacita dalam situasi apa pun.