RH Minggu, 15 Mei 2011

MENSYUKURI BUMI (Kejadian 1: 26-28)

Sejak pembentukannya, bumi bergerak secara dinamis-walau sulit kita sadari dan amati. Pergerakan bumi menyebabkan terjadinya akumulasi kekayaan alam seperti mineral, minyak, gas bumi, dan panas bumi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Namun, dinamika bumi juga dapat berupa letusan gunung api, gempa, ataupun gerakan tanah (longsor) yang perlu diwaspadai. Belajar dari sejarah bencana alam dan punahnya margasatwa di Indonesia, konsekuensi manusia menempati bumi haruslah diimbangi dengan kearifan, kepekaan, dan kecintaan terhadap alam. Biarlah setiap pelajar semakin terpacu untuk mempelajari geliat alam dan bagaimana bersahabat dengan alam. Biarlah setiap pengusaha tidak berlomba membetonkan hutan, tetapi memikirkan pemulihannya. Biarlah setiap petani dan peladang mengerjakan lahannya dengan baik dan tidak membakar hutan. Biarlah para guru mengajarkan berkat Tuhan yang besar pada alam Indonesia. Biarlah pengelolaan bumi dan kelangsungan hidup margasatwa dilakukan dalam semangat pemeliharaan Tuhan. Mari mensyukuri bumi dengan memeliharanya! Cara terbaik manusia menguasai bumi adalah dengan memelihara bumi.

RH Sabtu, 14 Mei 2011

CURANG (Mikha 6: 8-16)

Di sebuah perjalanan dengan kereta api Semarang-Jakarta, saya menyaksikan sebuah iklan layanan masyarakat tentang praktik berdagang yang jujur. Di situ digambarkan ada seorang ibu yang membeli gula di pasar. Setelah menerima barangnya, si ibu curiga bahwa gula yang ia terima lebih sedikit daripada yang seharusnya. Maka, ia pergi ke pos uji ulang yang ada di pasar itu. Ternyata benar bahwa ia telah ditipu. Ia pun kembali kepada si pedagang yang menjual gula kepadanya dan memperingatkan konsekuensi hukum bagi mereka yang berdagang dengan timbangan yang curang.

Tuhan juga sangat peduli dengan praktik bisnis yang jujur. Dalam menjalankan sebuah usaha, memang kita berusaha mencari keuntungan. Akan tetapi, anak Tuhan harus melakukannya dengan cara yang jujur dan menjadi berkat. Sebab, Tuhan jijik terhadap praktik-praktik curang. Bahkan, hukum juga memandang kecurangan sebagai pelanggaran. Dalam etika dunia usaha pun, mereka yang suka menipu akhirnya akan ditinggalkan para pelanggan. Jadi, jalankanlah setiap usaha kita dengan jujur. Dan, jadilah berkat lewat cara kita menjalankan usaha.

RH Jumat, 13 Mei 2011

BALOK DI MATAMU (Matius 7: 1-5)

Seorang buta dan seorang juling sedang bertengkar. "Ayo kita berkelahi di lapangan, siapa menang, dia yang benar," kata si buta. Si juling menjawab, "Siapa takut?" Ketika mereka sampai di lapangan, si buta berteriak: "Hei pengecut, jangan sembunyi di tempat gelap, hadapi aku." Tapi si juling segera menyahut, "Kau yang pengecut, kenapa kau membawa teman? Kalau kau lelaki sejati, majulah satu lawan satu." Padahal, tidak ada orang lain kecuali mereka berdua. Si buta menganggap si juling bersembunyi, sedang si juling melihat seolah-olah ada dua lawan di hadapannya, padahal tidak.

Dalam kehidupan, kita bisa mengalami dan menyaksikan hal konyol semacam ini. Orang munafik bisa selalu menemukan kelemahan dan ketidakberesan orang lain. Sedangkan kesalahan dan kedegilan hatinya sendiri yang lebih besar tak mampu dikenalinya. Kita akan merasa tidak nyaman jika dekat dengan orang seperti ini. Sebab ia bisa menemukan hal-hal yang dianggapnya tidak beres, tetapi tidak mampu dan tidak mau mengakui kelemahannya sendiri. Periksa diri sendiri sebelum menghakimi, itu yang menolong kita untuk dapat selalu mengasihi.

RH Kamis, 12 April 2011

YAKIN WALAU SENDIRI (1 Raja-raja 18: 21-39)

Pertarungan antara 1 orang versus 450 orang hendak digelar - untuk memenangkan hati sebuah bangsa. Di atas kertas, yang satu orang tentu tak berdaya. Apalagi, bangsa yang diperebutkan sudah cenderung berpihak pada yang mayoritas. Begitulah ketika Elia menantang 450 nabi Baal di gunung Karmel, untuk menunjukkan di hadapan bangsa Israel, siapa Tuhan. Mereka sepakat mempersiapkan korban bakaran tanpa api, lalu masing-masing akan meminta api kepada kuasa yang mereka percayai sebagai Tuhan (ay. 23, 24). Sejak pagi, para nabi Baal mulai meminta api kepada allah mereka. Namun sampai petang, tidak ada suara, tidak ada yang menjawab (ay. 26). Lalu ketika tiba giliran Elia, ia maju dengan keyakinan penuh. Walau sendirian, ia tahu Tuhannya hidup. Ia percaya Tuhannya adalah Tuhan yang benar. Ia tak ragu sedikit pun Tuhannya dahsyat. Ia hanya perlu berdoa dengan lembut. Maka, Tuhannya yang hidup mendengar dan menjawab doanya dengan ajaib. Hingga seluruh Israel kembali sujud kepada Tuhan. Keyakinan Elia kepada Tuhan tak digoyahkan oleh sedikitnya pendukung yang berpihak kepadanya. Tak dilemahkan oleh ancaman maupun tantangan yang menghadang. Keyakinan seperti ini dapat kita miliki juga bila jika mau terus bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan.

RH Rabu, 11 Mei 2011

BERBUAH! (Yohanes 15: 1-8)

Apa yang paling dinanti-nantikan oleh seorang pengusaha kebun anggur? Buah! Tidak ada pengusaha yang menanam anggur hanya sebagai tanaman hias. Pengusaha tidak mengharap tanaman anggurnya berdaun lebat, beranting banyak dan memiliki bentuk indah, tetapi tidak berbuah. Yesus berkata berulang kali bahwa Dia adalah pokok anggur dan kita ini carang-carang-Nya. Pengusaha kebun anggur -yakni Bapa di surga- hanya mencari satu hal yang terpenting dari hidup kita, yakni kehidupan yang berbuah! Sebagai carang dan menjadi bagian dari tanaman anggur, kita dituntut untuk berbuah. Sayangnya, kita kerap tidak berorientasi pada kekristenan yang menghasilkan buah. Kita lebih suka menciptakan tanaman anggur yang memiliki bentuk indah, layaknya tanaman hias. Sayang, tanaman anggur yang indah belum tentu menghasilkan buah. Dengan kekristenan seperti ini, sia-sia seseorang mengikut Yesus. Tuhan lebih memperhatikan, adakah kita selama menjadi pengikut-Nya, menghasilkan buah? Adakah mulut dan sikap kita sehari-hari memuliakan Tuhan dan memberkati sesama? Adakah hidup kita menjadi kesaksian nyata berjalan bersama Kristus? Adakah jiwa-jiwa yang kita bimbing dengan kasih untuk mengenal dan setia kepada Kristus?

RH Selasa, 10 Mei 2011

MASIH INGIN LEBIH (Lukas 12: 13-21)

Sebuah dongeng. Seorang pemburu telah berjasa menyelamatkan kuda kesayangan Raja dari terkaman harimau. Sebagai hadiah, raja memberikan kepadanya hadiah berupa tanah, seluas yang bisa ia kelilingi dengan berlari dalam tiga hari. Maka, bergegaslah sang pemburu berlari. Siang malam ia berlari tiada henti, demi mendapat tanah seluas-luasnya. Tidak peduli lapar dan haus, hujan dan terik matahari. Rasanya masih kurang luas, masih kurang luas. Sampai akhirnya tibalah hari ketiga, sang pemburu jatuh tersungkur lalu mati karena kelelahan.

Begitulah kita kalau terjebak dalam ambisi yang tanpa batas. Kita dipacu untuk terus bekerja dengan teramat keras. Kita didorong untuk menumpuk harta benda dengan tidak kenal lelah, tidak kenal henti. Sampai-sampai bisa lupa keluarga, lupa kesehatan, bahkan juga lupa Tuhan. Ketika tiba di pengujung jalan, kita baru tersadar betapa sia-sianya semua itu. Harta kekayaan sebesar apa pun tidaklah bisa kita jadikan sebagai sandaran hidup sepenuhnya dan seutuhnya. Penting sekali untuk kita tidak membiarkan diri terjebak dalam pementingan harta benda yang berlebihan.

RH Senin, 09 Mei 2011

BUNGA ATAU KAKTUS? (Mazmur 66: 16-20)

Seorang anak meminta kepada ayahnya sebuah bunga cantik untuk menghias taman di depan rumahnya. Namun, betapa kecewanya ia, sebab sang ayah malah memberinya kaktus yang berduri, bukan bunga cantik. Bentuknya tak menarik, bahkan duri di seluruh permukaannya bisa mudah melukai. Walau demikian, karena kasihnya pada sang ayah, anak itu tetap menerimanya. Ia memelihara kaktus itu. Setelah beberapa waktu, muncul sepucuk bunga mungil nan cantik di ujung kaktusnya. Ia tak menyangka bahwa dengan bersabar, ia kini mendapati keindahan bunga yang diidamkannya.

Ketika kita memanjatkan doa kepada Allah, terkadang kita juga mendapat jawaban doa yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Bisa jadi jawaban doa yang kita terima justru sangat berbeda dengan apa yang kita pikir akan kita peroleh. Bahkan, Tuhan sepertinya malah memberi kita hal yang sulit atau buruk di mata kita. Yang perlu kita yakini adalah, Tuhan tidak pernah salah menjawab doa kita. Kita perlu percaya Dia tidak akan memberi hal buruk kepada kita. Jika jalan-Nya berbeda, Dia selalu punya tujuan yang lebih baik. Setiap perkara yang dipercayakan kepada kita, adalah jembatan menuju berkat dan sukacita Allah.

HUMOR

Oksigen

Seorang guru biologi tengah menerangkan tentang penemuan kepada para muridnya. "Oksigen ditemukan oleh dua ilmuwan yaitu Priestley dan Scheele pada tahun 1774", demikian kata sang guru.
Tiba-tiba seorang murid langsung mengacungkan tangannya dan berkata, "Saya mau tanya, Pak."
"Ya, Tono." jawab gurunya.
"Kalau oksigen baru ditemukan pada tahun 1774, lalu sebelumnya apa yang dihirup manusia, terutama Adam dan Hawa?"
Guru: ??????

Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2: 7)

Artikel

V I S I

"Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul." (I Korintus 9:26)

Robert Wooddruff, salah seorang presiden dari perusahaan Coca Cola (1923-1955), mempunyai visi bahwa sebelum ia mati, ia ingin setiap orang di muka bumi pernah merasakan minuman Coca Cola. Ini adalah contoh sebuah visi dan dengan kerja keras Robert berusaha memperkenalkan Coca Cola ke seluruh dunia. Ia mempunyai sasaran, fokus dan perjuangan dalam hidupnya untuk mencapai visi yang telah ia tuangkan. Betapa luar biasanya pengaruh dari visi itu. Kini semua orang telah mengenal Coca Cola, visi itu seperti benih yang bisa Tuhan taruh dalam hatimu dan akan tumbuh dan menjadi besar, bahkan bisa terus berkembang. Apakah visi Anda? Paulus mengajarkan dia tidak berlari tanpa tujuan, kita dalam segala hal, dalam bisnis, study, berumahtangga, pelayanan harus didasari visi yang jelas, tujuan yang jelas. Apakah Anda sudah mempunyai visi? Tuhan mau taruh benih yang terbaik dalam hatimu, siapkan diri Anda. Bukankah kita petinju yang tidak sembarangan saja memukul, energi kita sangat berharga. Waktu kita ada batasnya, kekuatan kita terbatas.

Tetapi dengan adanya visi membuat arah kita jelas dan itu akan membimbing kita untuk meraihnya. Berhentilah sejenak, periksalah visi Anda, apakah Anda masih ada dijalurnya? Apakah visi Anda memberi arah dan daya tahan untuk menghadapi tantangan yang ada. Visi Anda berdampak terhadap hidup Anda, keluarga Anda, pelayanan Anda, pekerjaan Anda, lingkungan Anda, dan pandangan Anda terhadap Tuhan. Tuhan akan selalu memperkuat visi Anda.

Artikel

Kreatifitas Itu Penting

Charles Darrow hanyalah seorang pemuda biasa berusia 20-an tahun, ia berasal dari Pensylvania, Amerika Serikat. Charles bersama dengan kekasihnya Esther mempunyai mimpi yang tinggi untuk menjadi jutawan suatu saat nanti, dan mereka selalu percaya bahwa mimpi mereka akan menjadi kenyataan. Beberapa waktu kemudian Charles dan Esther menikah dan mereka tetap menyimpan mimpi yang sama, namun ternyata keadaan berbalik arah jauh dari apa yang mereka harapkan, pada tahun 1934 resesi ekonomi menimpa negara mereka dan rakyat mengalami krisis finansial yang parah sehingga mereka harus menjual harta benda mereka hanya untuk dapat bertahan hidup. Satu demi satu harta benda Charles dan Esther terjual habis, mulai dari kehilangan pekerjaan, dan rumah pun digadaikan, tabungan semakin menipis, hari demi hari keadaan mereka semakin buruk. Impian Charles untuk menjadi jutawan seakan hilang terkubur dalam keadaan yang serba kekurangan.

Berulang kali Charles menjadi frustrasi dan merasa gagal menjadi suami yang baik bagi istrinya, untuk mengusir kejenuhan dan himpitan ekonomi Charles dan Esther lalu mencoba menghibur diri mereka dengan bermain “uang-uangan” seakan-akan mereka mempunyai aset dan uang, mereka memotong kertas-kertas dan menuliskan nominal uang pada kertas-kertas itu seolah-olah itu adalah uang asli yang mereka miliki. Kebiasaan ini terus berlanjut sehabis keduanya makan malam, waktu demi waktu berlalu dan mereka tetap melakukan permainan ini sebagai hiburan, Charles dan Esther kemudian menambah permainan uang-uangan mereka dengan ide-ide yang kreatif yakni apa saja yang mereka bisa dapatkan dengan uang sebanyak yang mereka miliki, mereka kemudian menambahkan rumah-rumahan kecil dan membelinya dengan uang-uangan, lalu mereka menambahkan aset-aset lainnya seperti hotel dan tanah untuk diperjual belikan, juga “Bank” sebagai tempat penyimpanan uang, mereka menyempurnakan permainan itu dengan papan permainan disertai dadu, dan hasilnya? Ya…!

Charles Darrow adalah si penemu salah satu permainan paling populer di dunia yaitu MONOPOLY. Permainan Monopoly Charles Darrow mulai mengundang perhatian dari tetangga disekitarnya dan mereka mulai bermain bersama, Charles Darrow kemudian menawarkan kerjasama pertamanya untuk memasarkan permainan ciptaannya ini kepada pihak Parker Brother namun presentasinya ini ditolak, tetapi ia tidak merasa putus asa

dengan penolakan itu, bersama dengan rekannya yang memiliki alat cetak Charles mulai mencetak permainan barunya, alhasil permainannya ini ternyata laku keras di pasaran Pensylvania dan terjual sebanyak 5000 set permainan Monopoly, permainan Charles ini benar-benar disambut baik di pasaran sehingga Charles Darrow tak mampu lagi memproduksinya sendiri, akhirnya ia kembali mengajak Parker Brother untuk bekerjasama memasarkan permainannya itu, dan kali ini tawarannya disambut dengan baik. Permainan Monopoly Charles Darrow si pemimpi untuk menjadi jutawan itu menjadi produk permainan terbaik di Amerika dan saat ini permainan Monopoly diperkirakan sudah dicetak sedikitnya dalam 26 bahasa dunia dan dimainkan oleh 500 juta orang di seluruh dunia yang mengantarkan Charles Darrow mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang jutawan.

Charles Darrow hanyalah salah satu dari sekian banyak contoh orang yang berhasil memenuhi impian mereka dengan kreatifitas dan bekerja keras. Jangan biarkan kreatifitas kita terpendam oleh karena keadaan dan kondisi yang tidak menguntungkan apalagi karena kemalasan. Potensi yang tidak dikembangkan dengan kreatif sama halnya dengan perumpamaan tentang seorang hamba tidak berguna yang menguburkan talenta yang diberikan oleh tuannya kepadanya untuk dilipatgandakan, sebaliknya hamba itu hanyabersungut-sungut dan menguburkan talenta yang diberikan oleh tuannya itu di dalam tanah, maka tuannya pun datang dan menjadi marah serta mengambil semua yang ada pada hamba yang tidak berguna itu lalu memberikannya kepada hamba lainnya (Matius 25:14-30).

Galilah terus potensi yang Anda miliki dengan sikap yang kreatif, diperlukan kerja keras dan usaha untuk mencapai sebuah keberhasilan, seperti yang dikatakan oleh Pengkhotbah, “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.” (Pengkhotbah 11: 6). Jika saat ini Anda ingin mencoba memulai sesuatu namun keadaan ataupun keuangan tidak mendukung Anda, cobalah dengan kreatifitas, berpikirlah dengan kreatif, mulailah dengan apa yang ada pada Anda, mulailah dengan apa yang dapat Anda lakukan, manfaatkanlah waktu yang tersedia untuk belajar dan mencoba sesuatu yang baru, memperdalam kemampuan yang Anda miliki, mempertajam dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berdampak luas, kembangkanlah potensi yang ada pada Anda dengan kreatif dan jadilah berkat buat orang lain.

Ringkasan Khotbah Minggu, 01 Mei 2011

Tiga Musuh Iman
(Lukas 18: 8b; Ibrani 11: 6)

Tuhan Yesus waktu datang kembali ke dunia nanti, tidak mencari gereja yang besar, tidak juga mencari orang-orang yang kaya raya.Yang Yesus cari adalah orang yang memilki iman. Yang Yesus cari adalah iman di dalam gereja-Nya. Mengapa? Sebab segala sesuatu tanpa iman adalah DOSA! (Roma 14: 23b). Dan mujizat demi mujizat hanya akan dialami oleh orang yan memiliki iman (Markus 9:23). Tidak mudah orang untuk memiliki dan mempertahankan imannya! Itu sebabnya Yesus sampai memberikan perumpamaan tentang iman sebesar biji sawi. Sebab iman itu punya musuh! Akibatnya banyak orang Kristen yang hidup tanpa iman. Tiga musuh iman yang perlu kita waspadai, yaitu:

I. PENGELIHATAN (2 Kor. 5: 7). Ada 2 kelompok manusia: manusia yang hidup dengan percaya. dan manusia yang hidup dengan pengelihatan, mana yang masuk akal? Percaya dahulu, baru melihat atau melihat dahulu, baru percaya? Bagi orang dunia adalah melihat dahulu, baru percaya! Ini normal!! Tetapi, bagi anak Tuhan: Hukum rohani adalah percaya dahulu baru melihat (Mzm. 27: 13, Yoh. 11: 40,29). Dalam menjalani hidup kekristenan ini, kita akan kecewa kalau kita mau melihat dahulu baru mau percaya! Kita harus percaya dahulu baru melihat kemuliaan Allah!

II. PENGHARAPAN (1 Kor. 13: 13). Alkitab membedakan antara IMAN dan pengharapan. Banyak orang Kristen yang berdoa dengan penuh pengharapan, tetapi tidak dengan penuh iman. Akibatnya tidak pernah terjadi sesuatu. Kita berdoa agar disembuhkan, tetapi tidak sembuh. Mengapa? Karena kita cuma berharap sembuh. Banyak orang orang berharap diberkati, dan tidak mengalami berkat. Mengapa? Karena tidak beriman, tidak percaya! Iman letaknya di hati (Rm. 10: 10a). Pengharapan letaknya di pikiran (1 Tes. 5: 8). Jadilah orang Kristen yang harapan-harapannya digerakkan oleh iman. Iman berbicara tentang waktu sekarang, sedangkan pengharapan berbicara tentang waktu yang akan datang.

III. PERASAAN. Perasaan kita diciptakan Tuhan. Kalau kita menyanyi, tiba-tiba air mata kita menetes. Perasaan kita sedang ikut menyanyi. Dalam hidup ini kita harus pakai perasaan. Tetapi, dalam hal-hal rohani, jangan berjalan dengan perasaan!! Mengapa? Karena perasaan gampang berubah!! Iman itu berdasarkan firman Tuhan dan bukan berdasarkan perasaan! Firman Tuhan tidak pernah berubah!! Perasaan bisa berubah-ubah! Kalau kita pulang kita melihat rekening kita masih merah, bagaimana? Perasaan kita bisa langsung berubah jadi susah, takut, cemas!!! Tapi iman tidak bisa berubah, Tuhan sudah memberkati hidupku. Aku terima berkat!! Berkat diterima! Amin

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 01 Mei 2011