JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Pengurapan
Jumat, 01 Mei 2009 – Jam 19.00 WIB
Pembicara: Gembala Sidang

Kebaktian Wanita
Sabtu, 02 Mei 2009 - Pk. 10.00 WIB
Pembicara:
Pdt. Oly Andi

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 02 Mei 2009 - Pk. 18.00 WIB
Pembicara: Bp. Yudi

Ibadah Raya &
Perjamuan Suci
Minggu, 03 Mei 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB
Pembicara: Gembala Sidang
Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

AKU PERCAYA YTebalESUS HIDUP
(1 Korintus 15:3-4)

Di dunia ini ada orang yang mau mati bagi orang yang baik, tetapi tidak bagi orang yang jahat. Namun demikian, Kristus mau mati bagi kita yang berdosa. Ada tiga hal yang perlu kita ingat apabila Yesus hidup, adalah:

1. Aku percaya Yesus hidup karena Ia tidak bisa mati.
Kematian daging bukanlah kematian roh. Kita harus percaya bukan karena melihat tetapi karena mendengar dan mendengar Firman Tuhan. Karena Ia hidup maka Yesus akan membuat sesuatu yang luar biasa dalam kehidupan kita. Yesus hidup memberikan kepada kita perjanjian yang baru (Ibr. 8: 6-8). Dalam perjanjian baru ini kita mengenal Allah secara pribadi dan memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Ini adalah hukum yang baru.

2. Yesus hidup menandakan keagungan Bapa yang bekerja bersama-sama dengan kita.
Kehidupan orang percaya memiliki nilai kedahsyatan yang luar biasa. Setiap orang percaya punya daya ledak yang besar. Kita adalah ujung tombak dalam kehidupan bergereja. Oleh sebab itu jangan takut untuk bersaksi dan menyatakan keagungan Bapa dalam kita.

3. Yesus hidup memberikan kepada kita tujuan dalam kehidupan ini.
Aku percaya Yesus hidup memberikan kepada kita tujuan dalam kehidupan kita. Tuhan menginginkan kita dapat melangkah dalam tujuan tersebut. Tanpa adanya tujuan yang diberikan oleh Yesus maka kepercayaan kita menjadi sia-sia (1 Korintus 15: 13-18). Yesus hidup membuat kita memiliki hari-hari yang berarti. Yesus hidup akan membantu kita mengubah tatanan kehidupan kita.

Aku percaya Yesus hidup memberikan kepastian bagi kita bahwa Ia akan hidup untuk selama-lamanya. Aku percaya Yesus hidup memberikan kepada kita keberanian untuk bersaksi karena keagungan Bapa akan selalu bekerja bersama-sama dengan kita. Aku percaya Yesus hidup memberikan kepada kita tujuan yang pasti dan berarti dalam kehidupan kita. Amin

. By: Pdt. Henoch Sutopo - Minggu, 19 April 2009

ARTIKEL

HIDUP YANG BERKELIMPAHAN

Seorang bocah yang hidup di suatu dusun yang agak terpencil pada tahun sekitar 1800 telah mencapai umur dua belas tahun. Selama hidupnya ia belum pernah menonton sebuah sirkus. Betapa senang hatinya, ketika pada suatu hari diumumkan melalui poster di sekolah, bahwa ada sebuah rombongan sirkus akan singgah di sebuah kota dekat dusun di mana dia tinggal.

Ia berlari pulang penuh kegirangan dan bertanya kepada ayahnya, “Daddy, bolehkah aku pergi menonton?” Meskipun keluarga itu miskin, ayahnyapun merasa betapa pentingnya hal ini untuk anaknya. “Bila kamu menyelesaikan semua tugasmu pada hari Sabtu yang akan datang, aku akan mempertimbangkan untuk memberikanmu uang guna menonton sirkus itu.”

Pada hari Sabtu pagi, anak itu telah menyelesaikan semua tugas pekerjaannya dan bocah itu berdiri di samping meja makan dalam pakaiannya yang terbaik. Ayahnya mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar uang $1,- jumlah yang belum pernah dimiliki oleh anak itu sepanjang hidupnya. Ayahnya mengatakan agar ia berhati-hati dan akhirnya anak itu berangkat ke kota untuk menonton sirkus yang ia begitu idam-idamkan itu.

Bocah itu demikian senangnya, sehingga ia berlarian menuju ke kota. Setelah ia tiba di batas kota itu, ia melihat banyak orang berada di pinggir jalan. Setelah ia berhasil menembus orang banyak itu, ia baru tahu apa yang sedang terjadi. Suatu barisan pawai yang hebat sedang masuk ke dalam kota. Barisan itu adalah parade sirkus!

Pawai ini adalah sesuatu yang paling hebat yang ia pernah saksikan selama hidupnya. Binatang-binatang buas dalam sangkar sedang menggeram-geram ketika lewat. Orkes musik dengan lagu-lagunya yang menimbulkan semangat dan gairah membuat suasananya hidup dan ramai. Orang-orang berbadan pendek sedang berakrobatik sementara bendera-bendera dan umbul-umbul dengan pelbagai warna yang cerah dan indah berkibar di udara. Akhirnya, pawai ditutup oleh sekelompok badut yang beraksi dengan amat lucu. Ketika para badut sedang melewati bocah itu, dia merogoh dari dalam sakunya dan memberikan uang dolarnya yang tak ternilai itu kepada salah seorang badut itu dan kemudian ia balik pulang rumah. Apa yang terjadi? Bocah itu mengira bahwa ia telah menonton sebuah sirkus, padahal ia hanya menyaksikan pawainya saja yang digelar sebelum tontonan sirkus yang sebenarnya dimulai.

Apakah Anda telah menyaksikan dan mengalami segala sesuatu yang Tuhan telah sediakan bagimu dalam kekayaan-Nya yang tak terhingga? Ingat, kehidupan orang percaya adalah suatu perjalanan petualangan yang indah dan penuh pesona. Sebuah perjalanan yang sungguh menyenangkan dan menggairahkan.

Banyak orang, termasuk orang-orang percaya sudah puas dengan hal-hal yang remeh dan kurang berarti. Apakah Anda menginginkan suatu kehidupan yang berlimpah-limpah seperti yang dijanjikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus? Apakah Anda ingin suatu kehidupan yang sejati? Kalau demikian, raihlah cita-citamu yang lebih tinggi. Janganlah menempatkan tujuan hidupmu terlalu rendah. Bertekadlah untuk menjadi yang terbaik sesuai seperti Tuhan telah menciptakanmu. Berilah dirimu kepada Kristus sepenuhnya. Ikutlah Dia secara mutlak dan biarkanlah Roh Kudus bekerja dalam hidupmu dan melalui hidupmu.

DOMBA YANG DIPUKUL GEMBALA

Di suatu tempat ada seorang Gembala mempunyai domba-domba, Ia sedang mengiringi domba-dombanya, ia berencana untuk membawa domba-dombanya ke suatu padang rumput yang indah, di sana sudah tersedia rumput-rumput hijau segar, sungai yang jernih dan banyak macam keindahan di sana, tapi itu butuh perjalanan yang jauh. Sewaktu gembala ini sedang mengiringi domba-dombanya yang banyak itu, ada satu domba, kita namakan saja domba 1, yang keluar dari barisan. Ia melihat ada sebuah sungai yang dianggapnya indah di sana, padahal tidak. Jika ia minum rasanya akan tidak enak, dan kemungkinan sungai itu jorok.

Lalu gembala itu melihat salah satu dombanya keluar barisan, ia menghampiri domba itu dan memukulnya pelan dengan tongkatnya, lalu domba itu berbalik lagi ke barisannya. Tak beberapa lama, ada domba lainnya, domba 2, ia keluar barisan karena lelah, karena ia sudah haus dan lapar, ia pergi berlari ke suatu sungai dan rumput-rumput liar yang agak jauh di sekitar dia. Sewaktu gembala itu melihatnya, ia mengejar, meninggalkan domba lainnya dan memukul pelan domba itu, tapi ternyata domba itu bandel, bahkan tidak menghiraukan. Lalu gembala itu menggendongnya, memegang keempat kakinya dan menaruhnya di pundaknya, membawanya kembali ke barisan dan kembali menuntun domba-dombanya ke rencananya semula yaitu ke padang rumput yang indah.

Domba-domba itu seperti kita, dan Gembalanya adalah Tuhan Yesus, terkadang kita menjadi domba yang bandel. Tuhan sudah mempunyai rencana yang sangat indah untuk membuat kita bahagia, seperti padang rumput dengan sungai yang jernih dan segar, eh kita malah keluar dari barisan itu. Tapi Tuhan itu sungguh baik, dia akan mengejar kita, bahkan Ia meninggalkan domba yang lainnya untuk mengejar kita lalu memukul kita dengan sedikit teguran lalu kita akan berbalik kepada Dia dan rencanaNya. Terkadang kita menjadi domba 2, kita sudah ditegur oleh Tuhan, tapi kita yang tidak mau mendengarkan, lalu dengan penuh kasih Ia menggendong kita, supaya kita tidak dapat melakukan apa-apa selain bersama Dia. Ia akan menggendong kita di bahuNya yang kekar supaya kita tidak pergi kemana-mana lagi selain mengikut Dia.

Dan pastinya masih banyak domba-domba lainnya yang tersesat, pergi jauh. Tapi Tuhan kita tetap mencari kita, Ia yang mencari kita bukan kita yang mencari Dia. Gembala kita tetap mempunyai rencana yang indah, walau jalan itu penuh kerikil, semak duri, ilalang, tapi percayalah Ia yang akan melewati itu semua. Ia rela terluka supaya kita tidak terluka bahkan berdarah, Ia yang akan menanggung letih kita, karena Ia yang menggendong kita. Walaupun terkadang kita bandel, tapi Bapa, Dia tidak akan pernah membiarkan domba-domba-Nya terlalu jauh dari Hadapan-Nya.

RH MINGGU, 03 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 7; 1 Taw. 17; Mzm. 2; Mat. 20
KOKOH ATAU GOYAH? (Kejadian 5:18-24)

Terlalu banyak orang yang "rohaninya tidak teratur," demikian diungkapkan oleh Jonathan Edwards. Jonathan Edwards, yang dipakai Allah sebagai pelopor gerakan kebangunan rohani yang kuat di koloni New England, mengatakan bahwa banyak orang yang pergi ke gereja "seperti air yang tercurah pada saat hujan, yang selama hujan dan sesudahnya sebentar mengalir bagai di selokan dan melimpah-limpah, tetapi mereka dengan seketika menjadi kering, dan ketika curahan air berikutnya tiba, barulah mereka akan kembali mengalir. Sebaliknya, orang Kristen sejati laksana aliran yang mengalir pada musim semi, yang memang akan semakin bertambah oleh curah hujan dan berkurang tatkala musim kemarau tiba, tetapi aliran itu terus mengalir secara tetap."

Jika seseorang memantau kehidupan kita, apakah kita, sebagai seorang murid, dapat digolongkan sebagai orang yang rohaninya "tidak teratur" atau dapat digambarkan laksana "aliran yang mengalir pada musim semi"? Jika hidup rohani kita, sebagai seorang murid, tak ubahnya seperti kapal laut, biarlah dengan penuh doa kita mengawali langkah untuk berjalan bersama Tuhan.

RH SABTU, 02 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Taw. 16; Mzm. 106; Mat. 19
BELAJAR TENANG (Matius 11:25-30)

Banyak orang Kristen dihantui kecemasan dan bermasalah. Meskipun mereka telah mengalami ketenangan dari keselamatan yang memberi pengampunan dosa dan jaminan ketenangan abadi di surga kelak, jiwa mereka tetap masih kacau. Dalam ketakutan dan keraguan, mereka terus menerus dibebani berbagai problema kehidupan. Pengamatan yang lebih cermat terhadap kecemasan yang dialami mereka akan memperlihatkan alasan yang sebenarnya di balik keadaan yang kacau itu. Karena tidak pernah belajar untuk "beristirahat" di dalam Tuhan, mereka gagal untuk mengalami "tinggal tenang dan percaya" (Yes. 30: 15) yang datang pada mereka yang memiliki persekutuan denganNya setiap hari melalui pembacaan Alkitab dan doa.

Jangan biarkan diri kita menjadi korban keresahan yang sia-sia. Jika demikian, kita akan kehilangan damai dan sukacita yang merupakan hak kita. Sebaliknya, berbicaralah dengan Allah setiap hari, mengucap syukur atas keberadaan dan apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Lalu dengan membaca firmanNya dan percaya akan janjiNya, iman kita akan tumbuh lebih kuat dan kedamaian akan mengalir dalam jiwa kita.

RH JUMAT, 01 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Taw. 14, 15; Mzm. 132; Mat. 18
BUKALAH LEBAR-LEBAR (Mazmur 81:1-16)

Semasa saya masih anak-anak dulu, hati saya selalu berdebar-debar bila menemukan sarang burung Murai yang baru. Sangatlah mengasyikkan bila mengamati telur-telurnya dan menantikannya menetas menjadi anak burung dengan mata menonjol dan mulut menganga memecahkan cangkangnya. Beberapa saat kemudian saya dapat melihat bulu kepalanya bergerak serta mulut mereka terbuka lebar, mengharapkan makanan dari induknya.

Meskipun Allah telah menawarkan kebaikan ini kepada bangsa Israel, mereka tetap mengabaikan-Nya. Jika mereka mau menerima tawaranNya, Allah berjanji akan memberi bangsa Israel makan. Allah memberi makanan rohani kepada kita, dan Dia akan memuaskan kita dari kelaparan rohani tatkala kita mempelajari firmanNya, bersekutu dengan saudara-saudara seiman, mendengarkan khotbah, membaca buku-buku rohani yang baik, dan bergantung pada-Nya setiap hari. Jika kita menolak ketetapan-ketetapan Allah, kita akan menderita "kekurangan gizi" rohani dan tidak mengalami pertumbuhan. Namun jika kita membuka mulut lebar-lebar, yakinlah bahwa Allah pasti akan memenuhinya.

RH KAMIS, 30 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 6; 1 Taw. 13; Mzm. 68; Mat. 17
RAJA KERA (2 Korintus 10:1-17)

Para peneliti mempelajari bagaimana kepemimpinan masyarakat simpanse dapat berubah secara dramatis dikarenakan oleh gebrakan yang dilakukan oleh salah satu dari anggota mereka yang paling lemah. Mike, nama dari seekor simpanse ini, berusaha untuk menjadi penguasa dengan bersuara keras, ia memukul-mukulkan baja tadi pada kaleng-kaleng itu sehingga menimbulkan suara yang sangat gaduh. Tindakan itu membuat para simpanse lainnya demikian ketakutan sehingga pemimpin mereka menyerahkan kepemimpinan kepada Mike.

Sayangnya, situasi yang hampir sama ini terjadi pula di dalam gereja kita. Orang-orang yang mampu melakukan aktivitas terbanyaklah yang mendapat perhatian dan penghargaan paling banyak. Namun sesungguhnya, program-program yang besar dan orang-orang dengan kepribadian menonjol bukanlah merupakan suatu pertanda adanya berkat Allah di sana. Ukuran yang benar yang seharusnya kita pakai adalah apakah segala yang ada itu sejalan dengan firman Allah dan menampakkan kemuliaan Allah atau tidak. Apa pun yang kita lakukan, lakukanlah untuk Tuhan.

RH RABU, 29 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 4,5; Mzm. 139; Mat. 16
KUASA DARI PENGARUH (2 Tawarikh 22:1-9)

Bertahun-tahun waktu yang dipakai oleh seseorang untuk melatih dirinya memakai tata bahasa yang baik dan benar, tidak akan mampu mengalahkan beberapa jam berbicara dengan seorang sahabat yang memakai bahasa secara serampangan. Itulah hasil pengamatan saya ketika secara tidak sengaja saya mendengar percakapan anak saya Steven dengan salah seorang temannya. Saya mendengar teman Steven itu berkali-kali menggunakan bahasa Inggris dengan sangat buruk. Saya heran ketika saya juga mendengar Steven berbicara seperti anak itu juga.

Itu adalah suatu gambaran akan kuasa pihak lain yang dapat mengubah cara berpikir kita. Secara hati-hati kita membimbing anak-anak kita agar dapat memakai bahasa yang baik dan benar, akan tetapi pengaruh satu teman saja dapat menghancurkan segala usaha kita. Prinsip ini berlaku pula terhadap perkara-perkara yang jauh lebih penting. Kita dapat terkecoh! Karena itu kita harus berhati-hati terhadap apa atau siapa yang mempengaruhi kita, dan hiduplah dekat dengan Bapa kita, sumber segala apa yang baik dan benar!

RH SELASA, 28 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 3; 1 Taw. 12; Mat. 15
PENOLONG ATAU PENGHALANG? (Yehezkiel 36:16-38)

Seorang broker asuransi yang telah berusia 86 tahun dan telah pensiun berkata bahwa setelah dipikirkan demikian lama, ia menyimpulkan bahwa ternyata tidak ada Allah yang dapat diyakini secara pribadi dan tidak ada kehidupan setelah kematian. Ia mengatakan bahwa tidak ada bukti untuk mendukung kedua hal itu. Faktor-faktor yang mendukung kesimpulan orang ini seharusnya menjadi tantangan bagi kita yang percaya kepada Kristus. Ia berkata bahwa ia tidak banyak melihat jiwa kristiani di antara orang-orang Kristen yang ia jumpai dan yang bekerja bersama-sama dengannya.

Dan hal ini terjadi di sebuah kota dengan banyak gereja. Menurut ia, ada banyak orang Kristen yang tamak, tidak jujur, tidak ramah, tidak tahu berterimakasih, dan sukar merasa puas seperti halnya dengan mereka yang tidak menyebut diri mereka Kristen. Mari menjadi seorang Kristen yang mampu membuat mereka yang hidup di luar Tuhan tidak lagi memiliki alasan untuk berkata bahwa Tuhan tidak ada. Jadikan hidup kita dapat menjadi penolong dan bukannya penghalang.

RH SENIN, 27 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 2; 1 Taw. 11; Mzm. 142; Mat. 14
SEBELUM ESOK TIBA (Roma 8:16-30)

Larry Crabb, dalam bukunya yang berjudul Inside Out, menegaskan bahwa kita akan memperoleh kelegaan yang sepenuhnya dari kesukaran hidup hanyalah bila kita berada bersama Yesus di surga. "Sebelum hal itu terjadi," katanya, "sebenarnya kita semua masih mengalami kesusahan jika kita mau jujur." Kemudian ia menambahkan, "Tetapi, orang-orang Kristen masa kini justru berusaha melarikan diri dari semua itu."

Sahabat saya mengalami penderitaan dan ia tidak berpura-pura tidak susah. Seperti kita semua, ia ingin situasi berubah. Rasul Paulus meyakinkan kita dalam 2 Korintus 4:17 bahwa penderitaan ringan sekarang ini mengerjakan bagi kita kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kita. Karena itu, janganlah putus asa. Bagi kita tersedia kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita!

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdm. Handoko
Jumat, 17 April 2009 - Pk. 19.00 WIB

Kebaktian Wanita
Sabtu, 18 April 2009 - Pk. 10.00 WIB
Acara: Praise & Worship

Kebaktian Pemuda
Pembicara: Ibu Senny Kanna
Sabtu, 18 April 2009 - Pk. 18.00 WIB

Ibadah Raya
Minggu, 19 April 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB
Pembicara:
Pagi: Pdt. Henoch Sutopo
Sore: Gembala Sidang
Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

KEMATIAN YANG TERKUTUK
(Galatia 3:10-13)

Jaman sekarang yang banyak didengar tentang Allah adalah bahwa Allah itu kasih dan karena itu selalu memberi berkat berlimpah-limpah, baik berkat jasmani maupun berkat rohani. Tetapi hari ini saya justru akan membahas tentang kutuk dari Allah kepada manusia!

1. Kutuk.
Allah yang mahakasih bisa mengutuk, karena Ia juga adalah mahasuci dan mahaadil. Dosa selalu menyebabkan kutuk. Dalam ayat 10b ada 2 hal yang ditekankan oleh Paulus, yaitu ’setia melakukan’ dan ’segala sesuatu’. Mungkin tidak sukar untuk mentaati hukum Tuhan kalau hanya kadang-kadang saja. Tetapi kata ’setia melakukan’ menyatakan tindakan untuk terus melakukan. Kalau kita tidak bisa melakukannya maka kita menjadi orang yang terkutuk. Kata ’segala sesuatu’ menunjukkan bahwa setiap dosa menyebabkan kita terkutuk. Terkutuk adalah suatu kondisi di hadapan Allah. Tidak selalu keadaan terkutuk itu dimanifestasikan dalam bentuk penderitaan atau hal-hal tidak enak yang lainnya. Orang yang mau selamat karena berbuat baik juga berada di dalam kutuk.

2. Kristus menebus kita dari kutuk hukum Taurat (ay. 13).
Pada waktu Kristus mati di atas kayu salib, Ia telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat. Pada saat itu, Dia yang tidak berdosa (dan karenanya tidak layak menerima kutuk), telah menjadi kutuk karena kita (ay 13a). Paulus bisa berkata bahwa Kristus telah menjadi kutuk, berdasarkan Ulangan 21:22-23 yang ia kutip dalam ay 13b. Karena itu, kematian Kristus tidak bisa terjadi dengan cara penggal, rajam dsb, tetapi harus melalui cara yang terkutuk, yaitu penyaliban! Jelas bahwa Allah ikut bekerja supaya Yesus mati melalui penyaliban, dan dengan demikian Ia bisa memikul kutuk kita!

3. Keselamatan atau pembenaran oleh iman.
Karena Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat, maka sekarang kita bisa diselamatkan / dibenarkan dengan sangat mudah, yaitu hanya dengan iman atau percaya kepada Kristus (ay 11b, 14b, 7, 9, 24, 26; 2:16).

Bagi saudara yang belum pernah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, sadarilah bahwa saudara adalah orang terkutuk di hadapan Allah. Hanya kalau saudara mau datang dan percaya kepada Kristus maka saudara akan dibebaskan dari kutuk itu dan luput dari api neraka yang kekal itu. Bagi saudara yang sudah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, berbahagialah saudara karena saudara bukan lagi orang terkutuk, karena jasa Kristus yang sudah memikul kutuk itu di kayu salib. Amin

. By: Gembala Sidang - Minggu, 05 April 2009

ARTIKEL

KEBANGKITAN DAN DARAH YESUS

Kita merayakan kebangkitan Tuhan Yesus bukan saja pada hari yang kita sebut hari Paskah. Alasan ibadah raya diadakan pada hari Minggu adalah karena kita percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus. Yesus bangkit pada hari pertama. Jadi sesungguhnya, kebangkitan-Nya juga kita rayakan pada setiap ibadah raya di hari pertama setiap pekan, yaitu hari Minggu.

Kebangkitan Yesus juga berarti bahwa Ia pernah mati. Abraham menubuatkan kematian Kristus sewaktu ia menyembelih anak domba untuk dikorbankan. Orang Israel melambangkan kematian Kristus dalam anak domba yang disembelih. Setiap kali darah dipercikkan ke atas mezbah orang Yahudi, domba itu merujuk kepada Domba Allah yang akan datang pada suatu hari nanti untuk menebus dosa manusia.

Billy Graham mengatakan bahwa Yesus sudah menghadapi kemungkinan untuk disalibkan jauh sebelumnya dalam kekekalan. Sebelum masa-masa kelahiran-Nya, Ia sudah tahu bahwa hari kematian-Nya sudah semakin dekat. Darah Yesus sudah dicurahkan untuk menebus dosa kita. Jika ada anak terserang demam berdarah, yang dia perlukan saat itu bukanlah melakukan perbuatan sesuai ajaran orang sehat. Yang ia perlukan adalah darah dari orang sehat yang bergolongan darah yang sama dengannya. Demikian juga, ketika kita masih berdosa, Bapa surgawi telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, bukan menuntut kita melakukan perbuatan sesuai Hukum Taurat, tetapi dengan memberikan Kristus yang mencurahkan darah-Nya untuk kita (Roma 5:8). Itulah bukti kasih Bapa yang begitu besar kepada kita. Bapa memberikan Anak Tunggal-Nya untuk mati di kayu salib agar kita dapat diselamatkan.

Walaupun secara tegas Alkitab menyatakan hal itu, di dalam beberapa kalangan orang Kristen masih terdapat kebingungan mengenai bagaimana seseorang diselamatkan. Mereka beranggapan bahwa jika seseorang mau diselamatkan, ia juga harus melakukan perbuatan tertentu, tidak cukup percaya saja. Rumus mereka untuk keselamatan: Anugerah + Perbuatan. Alkitabiahkah rumusan tersebut? Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri (Efesus 2:8-9). Jadi apakah syarat orang diselamatkan?
Keselamatan adalah pemberian Allah, bukan hasil perbuatan kita karena kita cukup percaya saja akan apa yang sudah Yesus perbuat bagi kita. Ia telah membuka jalan yang baru dan hidup, yaitu diri-Nya sendiri, untuk masuk ke tempat kudus. Darah Yesus, yang tercurah untuk menebus kita dari dosa, telah membuat kita penuh keberanian dapat masuk ke hadirat Allah (Ibrani 10:19-20). Menghayati karya penebusan Kristus adalah rahasia untuk mengalami hadirat Allah. Bukan hanya penyembahan dalam pertemuan ibadah kita, tetapi lebih dari itu, kapan pun dan di mana pun kita berada di dalam hadirat Allah. Yesus telah mencurahkan darah-Nya dan Dia juga telah bangkit agar kita selalu hidup berkemenangan dalam hadirat-Nya setiap saat dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.

KEBENARAN AKAN NAMA YESUS

Kematian adalah pasti, namun Alkitab menuliskan tentang kematian yang tidak dapat ditentukan kapan waktunya tiba. Buatlah kajian pribadi tentang ini.. sangatlah menarik.. bacalah sampai selesai... Dalam Galatia 6:7, Alkitab mengatakan: "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" Inilah fakta atas beberapa orang yang telah mengolok-olok Tuhan:

JOHN LENNON (Penyanyi kelompok the Beatles):
Beberapa tahun yang lalu, saat wawancara dengan sebuah majalah Amerika, John Lennon berkata: "Kekristenan akan berakhir, dan akan menghilang. Saya yakin hal itu tidak dapat
diragukan lagi. Yesus sih lumayan, tapi tujuan-tujuan-Nya terlalu sederhana. Hari ini kami (the Beatles) lebih terkenal dari Dia." (1966) -- John Lennon setelah mengatakan bahwa the Beatles lebih terkenal dari Yesus Kristus, dibunuh oleh penggemarnya dengan 6 kali tembakan.

TANCREDO NEVES (Presiden Brasil):
Selama masa kampanye kepresidenannya, dia berkata bahwa jika ia mendapatkan 500,000 suara pemilih dari partainya, maka Tuhan pun tidak akan bisa menyingkirkan dia dari posisi kepresidenannya. -- Tancredo Neves memang berhasil mendapatkan suaranya, namun dia jatuh sakit sehari sebelum pelantikannya sebagai presiden, dan kemudian meninggal.
CAZUZA (komposer Brasil penganut bi-sexual, penyanyi and penulis puisi):
Selama show-nya di Canecio ( Rio de Janeiro ), ketika ia sedang menghisap rokok, dia menghembuskan beberapa asap rokoknya ke udara dan berkata" "Tuhan, ini (asap rokok) untuk-Mu." -- Dia meninggal dalam keadaan yg sangat mengerikan karena AIDS pada usia 32 tahun.
Orang yang membuat TITANIC:
Setelah pembangunan kapal Titanic, seorang reporter bertanya seberapa amankah kapal Titanic tersebut. Dengan nada mengejek dia menjawab: "Tuhan pun tidak akan bisa menenggelamkannya." -- Hasilnya: Saya rasa anda semua tahu apa yang terjadi dengan Titanic.
MARILYN MONROE (Aktris):
Dia dikunjungi oleh Billy Graham pada saat sebuah pertunjukan show. Billy Graham berkata bahwa Roh Tuhan telah mengutusnya untuk memberitakan Injil kepada Marilyn Monroe. Setelah mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh Billy Graham, dia berkata" "Saya tidak perlu Yesus-mu." -- Seminggu kemudian Marilyn Monroe ditemukan tewas di apartemennya.

BON SCOTT (Penyanyi):
Mantan vokalis AC/DC. Dalam salah satu lagu yg dinyanyikannya tahun 1979 berbunyi: "Jangan hentikan saya, saya akan terus turun, turun ke jalan neraka." -- Pada tgl 19 Februari 1980, Bon Scoot ditemukan tewas karena tersedak oleh muntahnya sendiri.
CAMPINAS (tahun 2005):
Di Campinas, Brasil, sekelompok sahabat yang mabuk pergi untuk menjemput seorang temannya... Pada saat ibu anak tersebut mengantar anaknya ke mobil, dia sangat kuatir dengan kemabukan teman2nya; sambil memegang tangan anaknya yg duduk di mobil dia berkata: "Anakku, pergilah bersama dengan Tuhan, dan kiranya Dia melindungimu.." Anaknya menjawab: "Ya jika Tuhan mau duduk di bagasi, sebab di dalam sini sudah penuh." -- Beberapa jam kemudian, ada berita/informasi yang mengabarkan bahwa anak-anak muda tersebut mengalami sebuah kecelakaan yang fatal, dan semuanya tewas. Mobilnya bahkan tidak dapat dikenali lagi jenisnya.., namun anehnya bagasi mobil tersebut utuh. Polisi berkata bahwa tidak mungkin bagasi mobil tersebut bisa utuh. Yang lebih mengejutkan mereka, di dalam bagasi tersebut ada 1 peti telur, namun tidak ada satu pun yang pecah.
CHRISRTINE HEWITT (Jurnalis Jamaica & penghibur):
Berkata bahwa Alkitab (Firman Tuhan) adalah buku terburuk yang pernah ditulis. -- Juni 2006, dia ditemukan tewas terbakar dimotornya dan tak dapat dikenali lagi.

Banyak orang-orang penting yang lupa bahwa tidak ada nama lain yang padanya diberikan kuasa penuh selain nama Yesus. Banyak yang telah mati, namun hanya Yesus yang mati dan BANGKIT kembali, dan Dia tetap HIDUP selamanya.

RH MINGGU, 19 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 4,5; 2 Taw. 2; Mzm. 101; 2 Tes. 3
KEBENARAN BARU? (Roma 6:11-23
)

Kadang-kadang, para sarjana mengklaim bahwa mereka telah memberikan hasil penemuan mereka yang merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Namun seringkali penemuan baru hanyalah sekadar kebenaran lama yang Alkitab telah ajarkan sepanjang sejarah. Menurut Robert Bellah, "Salah seorang pakar psikologi masa kini mengatakan bahwa 98 persen orang Amerika telah mengalami disfungsi. Tidak diragukan lagi bahwa ia benar. Ia telah menemukan dosa asal, meskipun ia salah jika berpendapat bahwa ada dua persen orang yang tidak berdosa."

"Penemuan" yang menyatakan keadaan diri kita, dalam istilah populernya disebut mengalami "disfungsi," adalah sekadar penemuan dan pengistilahan ulang pernyataan Rasul Paulus dalam Roma 3:23. Namun apa yang dapat kita perbuat kalau kenyataannya kita tidak mampu berfungsi seperti yang sepatutnya dalam hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia? Hanya ada satu cara yang dijamin dapat mengatasi konsekuensi dosa yang bersifat kekal dan membuka jalan untuk mengatasi kuasa dosa saat ini juga. Cara itu adalah anugerah Allah dalam diri kita bila kita mau beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.

RH SABTU, 18 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 3; 2 Taw. 1; Mzm. 78; 2 Tes. 2
APA KABAR? (2 Korintus 5:1-10)

Wilfred Yoder adalah salah satu dari orang Kristen yang sangat bersemangat, walaupun ia sangat menderita selama bertahun-tahun akibat penyakit radang sendi. Jika orang menyapanya, "Apa kabar?" ia dengan berseri-seri menjawab, "baik!" Mereka yang tahu akan kesakitan yang dideritanya itu kadang-kadang mempertanyakan apakah ia berkata jujur atau tidak. "Bagaimana mungkin anda mengatakan bahwa keadaan anda baik bila anda berada dalam keadaan sangat kesakitan?" Wilfred selalu berkata: "Anda lihat, bagian dari diri saya yang sakit hanyalah merupakan kulit luar, bukan diri saya yang sebenarnya, dan diri saya yang sebenarnya ada dalam keadaan baik!"

Apa yang disebut sebagai kulit luar oleh Wilfred, disebut Paulus sebagai kemah dan "diri sesungguhnya" yang dimaksudkan Wilfred, disebut Paulus sebagai manusia batiniah (2 Kor 4:16). Bagaimana kabar Anda hari ini? Apakah kemah Anda merosot keadaannya? Ingatlah, jika Kristus adalah Juruselamat dan Tuhan Anda, tubuh yang sempurna menunggu Anda suatu hari kelak. Tidak peduli bagaimana keadaan luar kita, dari dalam diri kita, kita dapat berkata bahwa, "Saya dalam keadaan baik!"

RH JUMAT, 17 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 2; 1 Taw. 29; Mzm. 95; 2 Tes. 1
HARAPAN AKAN KEMENANGAN (Ayub 14:1-22)

Kira-kira satu bulan sebelum kematiannya, seorang ateis terkenal bernama Jean Paul Sartre menyatakan bahwa ia merasakan suatu perasaan putus asa yang begitu menekan sehingga ia berkata, "Saya tahu bahwa saya akan mati dalam pengharapan." Ia kemudian menambahkan, "Tetapi pengharapan membutuhkan landasan."

Kematian adalah seperti tamu yang tidak diharapkan kedatangannya bagi mereka yang harus menghadapinya pada masa muda atau pada masa-masa gemilang dalam hidupnya. Namun dalam situasi yang demikian pun, mereka yang hidup dekat dengan Kristus menerima anugerah untuk meninggal dalam pengharapan. Kita yang percaya kepada Yesus, marilah kita landaskan harapan kita pada salah satu dari peristiwa-peristiwa sejarah yang paling baik yang telah tercatat, yakni kebangkitan-Nya. Terlebih lagi, jika kita "percaya dan taat," keyakinan kita akan Dia pun akan bertumbuh, dan pengharapan mengalahkan ketakutan dan keputusasaan.

RH KAMIS, 16 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 1: 1 Taw. 28; Mzm. 91; 1 Tes. 5
FAKTA, BUKAN DONGENG (1 Korintus 15:1-19)

Kebangkitan Kristus adalah batu penjuru bagi iman orang-orang Kristen. Tanpa kebangkitan kita tidak memiliki pengharapan, baik untuk hidup masa kini maupun hidup yang akan datang. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk memahami bahwa kepercayaan kita akan kebangkitan Kristus tidak didasarkan pada perasaan keagamaan tertentu maupun pada kabar burung yang tidak memiliki dasar kebenaran sama sekali, tetapi pada bukti yang kuat untuk mendukung hal itu. Pada sekitar awal abad ini, sekelompok pengacara bertemu di Inggris untuk mendiskusikan penjelasan alkitabiah mengenai kebangkitan Yesus.

Mereka mencari apakah ada cukup informasi yang tersedia untuk dipakai sebagai acuan untuk mengangkatnya sebagai suatu kasus di pengadilan hukum. Mereka akhirnya menyimpulkan bahwa kebangkitan Kristus adalah suatu peristiwa dengan fakta-fakta yang paling kuat dalam sejarah! Bukti sejarah dan kehidupan orang yang tak terhitung jumlahnya yang telah diubahkan membuktikan bahwa kebangkitan Yesus adalah fakta, bukan dongeng! Sudahkah Anda menaruh pengharapan pada Kristus yang bangkit?

RH RABU, 15 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Taw. 25-27; 1 Tes. 4
PERSEMBAHAN YANG SEMPURNA (Ibrani 9:11-28)

Pada puncak piramida kuil Tenochtitlan di Mexico, suku Aztec kuno mempersembahkan suatu upacara keji, yakni pengorbanan manusia. Menurut kepercayaan mereka, dewa matahari membutuhkan darah manusia untuk menyingkirkan kegelapan agar muncul fajar. Pengorbanan manusia merupakan kengerian bagi kita dan bahkan lebih lagi bagi Allah. Namun bila kita mau memahaminya, kita akan memahami bahwa ternyata pengurbanan Yesus Kritus sangatlah berbeda dengan upacara pengorbanan yang dilakukan mereka yang menyembah berhala.

Orang-orang Aztec mengorbankan manusia, dengan harapan dapat menghalau kutukan dewa-dewa. Namun Allah yang hidup dan benar mengutus Anak-Nya sendiri untuk mati menggantikan kita, sekaligus untuk memenuhi tuntutan-Nya akan kekudusan dan hakekat-Nya yang adalah kasih. Melalui Anak-Nya yang kudus, Yesus Kristus, kita memperoleh pengurbanan yang sempurna. Namun hanya memahami kebenaran itu saja tidaklah cukup. Kita harus menerima Dia. Sudahkah Anda mempercayai pengurbanan Allah yang sempurna?

RH SELASA, 14 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Taw. 22-24; 1 Tes.3
KEMENANGAN DALAM TRAGEDI (Lukas 23:26-56)

Kita menyebutnya sebagai "Jumat Agung," tetapi tak seorang pun yang hadir di sana menyebut hari itu "agung." Orang yang dikenal paling baik dalam sejarah, terpaku pada salib orang Romawi dan mati di sana. Bagi musuh-musuhnya hari itu merupakan hari kemenangan; bagi para serdadu hari itu hanyalah sekadar satu lagi hari kerja; bagi pengikut-pengikut-Nya hari itu merupakan hari hancurnya harapan yang paling cerah dan impian yang paling indah. Namun tak seorang pun menyebut hari Jumat itu "agung."

Memang akan ada banyak hari "Jumat kelabu" bila kita memisahkannya dengan hari Minggu Kebangkitan. Hari-hari Jumat yang lain itu membuat hidup jadi terasa tidak berarti tanpa tujuan dan arti. Namun kemenangan Allah yang terbesar adalah kemenangan atas kuasa maut yang dikalahkan-Nya. Hadapilah tiap-tiap hari dengan percaya kepada Yesus Kristus. Kemenangan Allah yang terbesar seringkali tersamar dalam bentuk kekalahan.

RH SENIN, 13 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 24; 1 Taw. 21; Mzm. 30; 1 Tes. 2
MEMERIKSA BUKTI (Lukas 23:1-25)

Seandainya saja mereka mau melihat fakta yang ada, kenyataannya tentu tidaklah demikian. Mereka telah mendengar Yesus berbicara, melihat Dia melakukan mujizat, dan menyaksikan kebaikan hati-Nya. Gubernur Kerajaan Romawi, seorang yang ahli di bidang hukum, tidak dapat menemukan kesalahan apa pun pada-Nya. Bahkan terlebih lagi, para pemimpin keagamaan mereka tidak dapat memberikan satu bukti pun untuk mendukung tuduhan mereka.

Sekarang ini, kita memiliki saksi-saksi Perjanjian Baru, yakni murid-murid Yesus. Mereka adalah orang-orang yang dapat dipercaya yang rela mati demi iman mereka. Yang paling meyakinkan dari kesaksian itu adalah perubahan yang sedang Kristus kerjakan dalam hidup kita. Mereka yang menolak Yesus tidak dapat mengajukan tuduhan melawan Dia, tetapi mereka tetap hidup sebagai budak dosa mereka. Pikirkanlah dengan sungguh-sungguh bukti-bukti itu! Lalu tanyakan, kepada siapa Anda akan percaya?

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Jumat, 24 April 2009 – Jam 19.00 WIB
Pembicara: Pdt. Andreas Sutrisno (Jakarta)

Kebaktian Wanita
Sabtu, 25 April 2009 - Pk. 10.00 WIB
Pembicara: Gembala Sidang

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 25 April 2009 - Pk. 18.00 WIB
Pembicara: Bp. Steven J.
Acara: Perjamuan Kasih

Ibadah Raya
Minggu, 26 April 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB
Pembicara: Ev. Daniel Setiawan
Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

SUKSES PIKUL SALIB
(Matius 27:32)

Setiap orang pada dasarnya berharap hidupnya selalu mengalami kesuksesan bukan kegagalan. Namun kesuksesan yang diinginkan oleh semua orang adalah sesuatu yang baik dan tidak berupa kesusahan. Bagaimana dengan sukses pikul salib? Ada tiga tahapan yang akan dilalui seseorang dalam mencapai kesuksesan dalam pikul salib, yaitu:

1. Pikul salib karena terpaksa.
Seringkali seseorang merasa terpaksa datang ke gereja karena sungkan kepada gembala atau mejelis gereja, seperti Simon dari Kirene yang dipaksa untuk membantu memikul salib Kristus sampai ke Golgota. Di dalam kehidupan ini setiap orang akan memikul salibnya sendiri. Terkadang kita merasa berat dan hampir jatuh berkali-kali, tetapi sekali-kali jangan berusaha untuk memotong atau pun membuang salib kita. Salib itu adalah suatu anugerah. Apabila kita membuang salib kita itu sama dengan kita sedang membuang anugerah yang diberikan kepada kita.

2. Kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus.
Kita tidak akan dapat mencapai sukses pikul salib dengan kekuatan kita sendiri. Kita memerlukan Roh Kudus dalam hidup kita. Roh Kudus akan memberikan kita kekuatan dan sukacita pada saat kita pikul salib. Roh Kudus juga akan memampukan kita untuk menjadi berkat bagi keluarga kita dan semua orang yang ada di sekeliling kita.

3. Hasil yang dicapai pada saat mencapai sukses dalam pikul salib.
Simon Kirene yang pada mulanya memikul salib karena terpaksa, akhirnya di dalam kehidupannya menghasilkan generasi yang luar biasa. Dua orang anak Simon dari Kirene, yaitu Alexander dan Rufus, menjadi orang-orang yang dipakai Tuhan (Mark. 15: 21; Kis. 19: 33; Rom. 16: 13).

Kebangkitan Yesus membangkitkan rohani dan pelayanan kita, sehingga menghasilkan mujizat dalam kehidupan kita. Pada saat kita sukses pikul salib akan ada hasil yang luar biasa yang dapat kita capai. Amin

. By: Pdt. Edyanto Darmadji - Minggu, 12 April 2009

ARTIKEL

Kepiting

Beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah tahun 2000, saya berkunjung ke kota Pontianak, teman saya disana mengajak saya memancing Kepiting. Bagaimana cara memancing Kepiting? Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke batang bambu itu, diujung lain tali itu kami mengikat sebuah batu kecil.

Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju Kepiting yang kami incar, kami mengganggu Kepiting itu dengan batu, menyentak dan menyentak agar Kepiting marah, dan kalau itu berhasil maka Kepiting itu akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram, capitnya akan mencengkeram batu atau tali dengan kuat sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor Kepiting gemuk yang sedang marah.

Kami tinggal mengayun perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih karena di bawah wajan itu ada sebuah kompor dengan api yang sedang menyala. Kami celupkan Kepiting yang sedang murka itu ke dalam wajan tersebut, seketika Kepiting melepaskan gigitan dan tubuhnya menjadi merah, tak lama kemudian kami bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.

Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, karena kegeramannya atas gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil. Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang,kehilangan jabatan, bahkan kehilangan segalanya karena MARAH .

Jadi kalau anda menghadapi gangguan, baik itu batu kecil atau batu besar, hadapilah dengan bijak, redam kemarahan sebisa mungkin, lakukan penundaan dua tiga detik dengan menarik napas panjang, kalau perlu pergilah ke kamar kecil, cuci muka atau basuhlah tangan dengan air dingin, agar murka anda mereda dan anda terlepas dari ancaman wajan panas yang bisa menghancurkan masa depan anda.

Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
(Amsal 14:29)

Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
(Mazmur 37:7-8 )

Cara Pandang

Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut. Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Menurut anda kira-kira seberapa berat segelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama
saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi". Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi. Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!!! Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.
Start the day with smile
and have a good day...

SIFAT ANAK DOMBA

Tatkala Ia kena nista, Ia tidak membalas dengan nista. Tatkala ia kena sengsara, Ia tidak mengancam. Ia tidak membela diri-Nya atau hak-hak-Nya, pun tidak memukul kembali, tidak mendendam, tidak mengeluh. Alangkah jauh perbedaannya dengan sifat kita. Ketika kehendak Sang Bapa dan kebencian manusia menunjuk pada Golgota yang gelap itu, Sang Anak Domba dengan lemah lembutnya menundukkan kepala dalam ketaatan untuk menjalankan apa pun kehendak Bapa. Sebagai Sang Anak Dombalah, Nabi Yesaya melihat dan menuliskan: "seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya" (Yesaya 53:7). Siksaan, ejekan, ludahan, tamparan, perjalanan terakhir yang meletihkan mendaki bukit Golgota, kemudian paku yang melekatkan tubuh-Nya pada kayu salib, tusukan di lambung-Nya dengan lembing, dan cucuran darah-Nya -- tak satu pun dari hal ini akan pernah ada jika Ia bukan Sang Anak Domba. Dan semua itu Ia terima untuk menebus dosa kita. Jadi di sini kita mengerti, Ia bukan semata-mata Sang Anak Domba karena Ia mati di kayu salib -- Ia mati di kayu salib karena Ia adalah Sang Anak Domba.
Biarlah kita selalu sadar akan sifat dari darah itu. Setiap kali darah disebut biarlah hal itu mengingatkan kita akan kerendahan hati yang sejati dan penyerahan diri Sang Anak Domba, karena sifat inilah yang memberikan kuasa yang ajaib dan sangat indah di hadapan Allah. Kitab Ibrani 9:14 selalu menghubungkan darah Kristus dengan persembahan diri Kristus kepada Allah, "betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.". Kenyataan inilah yang menganugerahkan kepada-Nya kuasa di hadapan Allah untuk manusia. Sifat inilah yang dihargai setinggi-tingginya oleh Allah. Kerendahan hati, berpembawaan seperti anak domba, penyerahan kehendak kita kepada Allah, itulah yang terutama dicari oleh Allah dari manusia. Justru untuk menyatakan semuanya itu Allah menciptakan manusia yang pertama. Namun, manusia yang diciptakan-Nya itu menolak. Penolakan untuk menempuh jalan inilah yang merupakan dosa Adam yang pertama (dan telah menjadi inti dosa sejak saat itu). Dengan tujuan untuk mengembalikan sifat ini ke dunia, Allah mengutus Tuhan Yesus untuk datang. Karena Sang Bapa melihat sifat ini di dalam Dia, Allah dapat berkata: "Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan". Penumpahan darah-Nya merupakan hal utama yang menyatakan sifat ini. Darah-Nya itu teramat sangat indah untuk Allah dan sangat berguna bagi seluruh manusia yang berdosa.

RH MINGGU, 26 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 1; Mzm. 140; Mat. 13
BUKAN DARI DUNIA (Yohanes 17:6-21)

Seorang pemuda yang baru saja hidup di dalam biara menulis kepada ayahnya betapa indahnya berada di sana. Setiap pukul 02.00 pagi para biarawan akan bangun dan menyanyikan nyanyian-nyanyian sakral. Ayahnya, seorang yang bijaksana dan penuh pengertian, menulis kepada anaknya, "Anakku tersayang: Ibumu dan aku sangat bahagia mengetahui engkau telah menemukan panggilanmu. Tetapi ingatlah selalu satu hal: kami, juga banyak orangtua lainnya seperti kami, telah harus bangun berkali-kali setiap pukul 02.00 pagi untuk memberi susu, mengganti popok atau baju anak-anak kami yang basah, dan selama proses itu kami pun telah menemukan panggilan kami yang sama sakralnya."

Hidup memuliakan Allah di dunia yang jahat ini bukanlah sekadar hidup benar dengan berada di luar dunia itu, tetapi hidup benar secara batiniah tanpa harus keluar dari dunia. Yang terpenting bukanlah di mana kita hidup, tetapi bagaimana kita menjalani hidup. Kita harus senantiasa mengarahkan hati kita kepada firman kebenaran dan menaati firman itu (Yoh. 17:17). Kita harus hidup di dalam dunia, tetapi kita harus terus berjaga agar dunia dan nilai-nilainya tidak tinggal di dalam diri kita.

RH SABTU, 25 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 30,31; 1 Taw. 10; Mat. 12
DI AWAN-AWAN (Mazmur 68:1-7, 34-35)

Sejak zaman dahulu, manusia telah memimpikan untuk dapat terbang. Dengan berhasil ditemukannya balon udara-panas pada tahun 1783, manusia dapat terbang tinggi untuk pertama kalinya. Penemuan mesin dengan menggunakan energi gas dan perkembangan teori aerodinamika telah memungkinkan orang untuk membuat pesawat terbang. Dan penerbangan perdana pada saat itu berhasil dilakukan walaupun masih berupa pesawat terbang yang sangat sederhana yang terbuat dari kayu dan kain terpal. Berdasarkan titik tolak ini, kemudian makin berkembanglah pesawat-pesawat terbang yang lebih canggih.

Orang-orang Ibrani pada zaman dahulu sama sekali tidak memahami akan mekanisme penerbangan, tetapi mereka memiliki kesadaran penuh akan kekuatan Allah yang luar biasa. Mereka telah menyaksikan bagaimana Dia membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, melalui pimpinan dan pemeliharaan Allah selama berada di padang gurun, dan perlindungan-Nya hingga mereka tiba di Tanah Perjanjian. Suara gemuruh mesin pesawat yang akan tinggal landas mengingatkan saya akan kuasa Allah yang sangat dahsyat.

RH JUMAT, 24 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 28, 29; Mzm. 109; Mat. 11
BANYAK OMONG (Titus 2:1-8)

Seseorang menghadiri suatu pertemuan di mana pembicara tamu berbicara dengan panjang lebar. Ketika pendengarnya itu sudah tidak tahan lagi, ia bangkit berdiri dan keluar dengan perlahan-lahan melalui pintu samping. Di koridor ia berjumpa dengan seorang sahabatnya yang mengajukan pertanyaan, "Apakah orang itu sudah selesai berbicara?" "Ya," jawab orang itu, "orang itu sudah selesai sejak tadi, tetapi ia tidak menyadarinya! Ia cuma tidak mau berhenti!"

Berbicara yang seperlunya dan yang berharga untuk disampaikan adalah sesuatu yang semestinya kita lakukan dengan orang lain setiap hari. Namun, jika kita mau jujur dengan diri kita sendiri, kebanyakan dari pembicaraan kita tak lebih dari sekadar suatu omong kosong. Berhentilah sejenak dan pikirkanlah, apa yang biasa kita bicarakan dengan orang lain? Apakah kita telah berbicara terlalu banyak dan tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara? Apakah yang kita bicarakan itu memberi keuntungan kepada orang lain? Dan lebih dari itu semua, apakah perkataan kita memuliakan Allah? Tuhan dapat memampukan kita berbicara untuk membangun orang lain, bukan justru hanya sekadar asal berbicara.

RH KAMIS, 23 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 27; Mzm. 141; 1 Taw. 9; Mat. 10
RUMAH BAGI ALLAH (Yohanes 1:1-14)

Ketika Raja Salomo berkeinginan membangun sebuah rumah bagi Tuhan, ia menyadari sedalam-dalamnya bahwa ia tidak akan mampu membuatnya dengan benar-benar memadai. Berabad-abad setelah Salomo membangun rumah Tuhan, Allah mempersiapkan rumah bagi diri-Nya sendiri di bumi melalui keajaiban kelahiran Yesus Kristus (Ibr. 10:5). Saya merenungkan tentang keajaiban ini tatkala saya bersama keluarga mengunjungi sebuah museum. Di sana dipamerkan sesuatu yang sungguh tidak terlupakan, yakni gambaran tentang tahap-tahap perkembangan terjadinya seorang manusia. Bagian akhir dari rangkaian itu adalah tahap terjadinya seorang bayi yang siap dilahirkan.

Bagi saya itu bukanlah tahap akhir, tetapi justru merupakan tahap awal yang meninggalkan kesan paling dalam bagi saya. Saya sungguh sangat heran bahwa Allah surgawi mau turun ke bumi dan tinggal di antara kita dan memulai keberadaan-Nya sebagai manusia dalam bentuk sebuah sel kecil di dalam rahim seorang perawan. Hati saya dipenuhi dengan pujian karena saya menyadari betapa Dia mengasihi kita, dan bagaimana Dia mau merendahkan diri-Nya untuk menyelamatkan kita.

RH RABU, 22 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 25, 26; Mzm. 63; Mat. 9
KRISTEN SEJATI (1 Korintus 12:12-26)

Apa pemahaman Anda tentang kata Yankee? Robert W. Mayer, dalam sebuah artikelnya di majalah Wall Street Journal menulis, "Bagi orang-orang yang berada di luar Amerika, kata itu berarti seseorang dari Amerika; bagi orang-orang di Amerika kata itu berarti mereka yang berasal dari perbatasan utara Mason-Dixon; bagi penduduk bagian Utara Amerika itu berarti seseorang dari New England." Istilah "Kristen" memiliki banyak pengertian pula. Beberapa orang mengidentifikasikan orang Kristen dengan orang Amerika. Pengertian ini tentunya terlalu luas! Tetapi kita yang percaya kepada Kristus seringkali justru membatasinya terlalu sempit. Kita menyebut "orang-orang Kristen sejati" hanya mereka yang percaya dan memiliki cara-cara beribadah persis seperti yang kita lakukan. Seorang "Kristen sejati" yang benar adalah seseorang yang bergantung pada anugerah Allah dan meletakkan imannya pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya harapan untuk keselamatannya. Jangan menghina orang Kristen sejati karena mereka saudara-saudara yang telah menerima Yesus.

RH SELASA, 21 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 24; Mzm. 57,58; 1 Taw. 8; Mat. 8
"BEE POLLEN" DAN INJIL (Kolose 4:2-6)

Nellie Pickard senang bercerita tentang Kristus kepada orang lain. Dalam buku Just Say It! ia bercerita mengenai saat ia menelpon sebuah toko obat. Ia mendengar tentang produk baru yang sedang dijual, yakni bee pollen, sehingga ia bertanya tentang kegunaan obat itu. Jawaban yang diterimanya adalah, "jika anda meminumnya, anda akan dapat hidup selamanya." Bagi Nellie, perkataan "hidup selamanya" merupakan suatu kesempatan untuk menyampaikan Injil.

Kesempatan kita untuk bersaksi tidaklah terbatas, namun seringkali kita tidak memanfaatkannnya dengan baik sehingga kata-kata kita tidak memiliki kuasa. Melakukan seperti yang Nellie lakukan adalah suatu ketrampilan yang perlu kita kembangkan dan merupakan suatu perintah yang datang langsung dari firman Allah. Kita harus pandai menemukan celah. Dengan ketulusan hati dan keprihatian yang murni kita dapat mengarahkan banyak pembicaraan pada perkara-perkara rohani, sekalipun topiknya adalah bee pollen.

RH SENIN, 20 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 23; Mzm. 31, 54; Mat. 7
BERHATI-HATILAH! (2 Korintus 11:1-15)

Beberapa waktu yang lalu, seorang kenalan saya telah "ditipu". Ada seseorang yang memperlihatkan beberapa jam tangan yang sangat indah dan ia menjanjikan potongan harga yang istimewa. Secara khusus ia membanggakan beberapa arloji yang tampak sangat mahal yang bertuliskan merek terkenal pada permukaan arloji itu. Sahabat saya sangat tertarik dan membeli beberapa buah. Tetapi setelah penjaja itu pergi, ia terkejut dan kecewa tatkala menemukan bahwa arloji itu palsu.

Seperti halnya dalam dunia bisnis di mana banyak terjadi orang disesatkan dan ditipu, dalam kekristenan pun ada banyak guru-guru palsu yang dengan liciknya memutar-balikkan suatu kebenaran. Mereka menggunakan istilah-istilah Alkitab dan nampak ortodoks. Tetapi berhati-hatilah! Mereka sebenarnya jahat dan bermaksud menyesatkan Anda. Tetaplah berakar di dalam firman Allah, maka kita tidak akan "tertipu" oleh hal-hal yang memperdayakan!

JADWAL IBADAH

Ibadah Jumat Agung
Jumat, 10 April 2009 – Jam 08.00 WIB

Pembicara: Gembala Sidang

Kebaktian Doa Malam
Jumat, 10 April 2009
Ditiadakan

Kebaktian Wanita
Pembicara: Pdt. Adrian Sabar
Sabtu, 11 April 2009 - Pk. 10.00 WIB

Kebaktian Pemuda
Pembicara: Sdri. Susan
Sabtu, 11 April 2009 - Pk. 18.00 WIB

Ibadah Raya (Paskah)
Minggu, 12 April 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB

Pembicara: Pdt. Edyanto Darmadji
Disertai
Kebaktian Anak
KEHIDUPAN ORANG YANG
TAKUT AKAN TUHAN
(Ulangan 6:6)

Takut akan Tuhan adalah suatu perintah yang tidak dapat ditawar-tawar. Orang yang takut akan Tuhan kehidupannya diberkati. Salah satu contoh orang yang takut akan Tuhan adalah Yusuf. Ada tiga hal yang akan dialami oleh Yusuf sebagai orang yang takut akan Tuhan, yaitu:

1. Orang yang takut akan Tuhan senantiasa disertai dan diberkati Tuhan (Kej. 39: 1-6).
Tanda dari kehidupan orang yang disertai Tuhan, adalah: selalu berhasil dalam pekerjaannya; bisa dilihat dengan mata jasmani; bisa dipercaya, jujur dan setia; menjadi berkat dimana pun bekerja; manis sikapnya, lemah lembut, sabar; dan adanya buah-buah Roh Kudus yang senantiasa dihasilkan dalam kehidupannya.

2. Orang yang takut akan Tuhan tidak terlepas dari godaan (Kej. 39: 7-18).
Pada saat ini ada berbagai macam godaan yang dapat datang ke kehidupan orang yang takut akan Tuhan. Godaan-godaan itu, antara lain: keinginan untuk tidak menaati Firman Tuhan; godaan untuk berbuat dosa, baik dosa perzinahan, perselingkuhan, lesbian dan homosexual; godaan dalam hal keuangan (korupsi, perpuluhan dan pelit); godaan dalam masalah hati (kebencian, dendam, kepahitan dan tidak mau mengampuni).

3. Orang yang takut akan Tuhan tidak terhindar dari ujian hidup (Kej. 39: 19-23).
Ujian hidup atau pun kesukaran hidup pastilah akan dihadapi oleh semua orang. Dan hal ini dapat membuat orang marah kepada Tuhan atau pun menyalahkan Tuhan. Masuk dalam sekolah dan pendidikan Tuhan sakit bagi daging. Tetapi setelah proses berlalu, maka orang yang bertahan sampai akhir akan keluar sebagai pemenang bahkan lebih dari pemenang.

Kehidupan orang yang takut akan Tuhan akan senantiasa disertai dan diberkati Tuhan, tidak terlepas dari godaan dan tidak terhindar dari ujian atau proses hidup. Amin

.
By: Pdt. Kristianus Freddy - Minggu, 29 Maret 2009

ARTIKEL

Kasih Itu Lingkaran

Sebuah cerita indah yang ditulis oleh Willi Hoffsuemer. Kita manusia ingin tahu bagaimana caranya dia bisa mengasihi Tuhannya. Bagaimana seorang manusia bisa memberikan kasihnya kepada Tuhan. Cerita ini mengingatkan pada kisah seorang Raja yag akan datang dan memberikan KerajaanNya (Matius 25 : 34-40). Pada minggu ini Conrad, pembuat sepatu, bangun sangat awal, membersihkan tokonya, kemudian kembali ke dalam rumahnya, menyalakan api di tungku dan menyiapkan meja. Dia tidak akan bekerja. Dia sedang menanti teman, seorang tamu khusus: Tuhan sendiri. Kemarin malam Tuhan datang padanya dalam suatu mimpi dan memberitahukan bahwa Dia akan datang bertamu besok. Jadi Conrad duduk di ruangan yang nyaman dan menunggu, hatinya penuh dengan kegembiraan. Kemudian dia mendengar langkah kaki di luar dan ketukan pada pintu ”itu DIA,” pikir Conrad, sambil lari ke arah pintu dan membukanya. Ternyata itu hanyalah tukang pengantar surat. Wajahnya merah dan jari-jarinya biru kedinginan. Dia menatap sambil menelan ludah ke arah cerek teh di tungku. Conrad mempersilahkan dia duduk menghangatkan diri di dekat tungku. Kata pegantar surat itu, ”Terima kasih, teh ini enak sekali.” Kemudian dia menghilang di tengah hawa dingin di luar.

Ketika pengantar surat itu pergi, Conrad membersihkan meja lagi. Lalu dia duduk di dekat jendela untuk menanti kedatangan tamunya. Dia merasa yakin bahwa tamu itu akan datang. Tiba-tiba dia melihat seorang anak laki-laki kecil yang sedang menangis. Conrad memanggilnya dan mengetahui bahwa anak itu kehilangan jejak ibunya di kota dan tidak tahu jalan untuk pulang. Kemudian, Conrad menulis pada secarik kertas dan meletakkanya di atas meja. Tulisan itu berbunyi, ”Tunggulah saya. Saya akan kembali segera.” Kemudian dia membiarkan pintu terbuka sedikit dan menggandeng anak kecil itu serta membawanya pulang. Ternyata perjalanan itu lebih lama dari perkiraanya, bahkan hari sudah mulai agak gelap ketika dia kembali ke rumah. Dia terkejut mendapati seseorang ada di rumahnya sambil memandang keluar jendela. Tapi lalu hatinya berdebar. Orang itu pastilah Tuhan, yang sudah berjanji untuk datang. Namun Conrad mengenali bahwa orang itu adalah perempuan yang tinggal di tingkat atas dari flatnya. Perempuan itu tampak sedih dan lelah. Dia memberi tahu bahwa dia tak bisa tidur sama sekali sebab anak laki-lakinya Peter sedang sakit parah. Dia tidak tahu mau berbuat apa. Anak itu diam terbaring di sana, demamnya tinggi, dan dia tidak bisa lagi mengenali ibunya. Conrad merasa ikut sedih. Perempuan itu hidup sendiri dengan anaknya di sana sejak suaminya meninggal dalam kecelakaan. Jadi dia ikut wanita itu. Mereka bersama-sama menyelimuti Peter dengan kain basah. Conrad duduk di tepi tempat tidur anak laki-laki itu, sementara ibunya beristirahat sejenak.

Ketika dia kembali ke ruangannya, hari sudah larut malam. Conrad sangat lelah dan sungguh kecewa ketika membaringkan tubuhnya di tempat tidur, hari sudah larut. Tuhan belum juga datang. Tiba-tiba dia mendengar suara. Ternyata suara Tuhan berkata, ”Terim kasih, karena menghangatkan tubuh saya di rumahmu hari ini. Terima kasih karena menunjukkan jalan ke rumah. Dan terima kasih atas dukungan dan bantuanmu. Conrad, saya berterima kasih karena hari ini saya bisa menjadi tamumu.”

Membeli Cinta

Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang batur (baca: hamba sahaja) yang sangat lugu – begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh. Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk di sana. “Hutang mereka sudah jatuh tempo,” kata sang tuan. “Baik, Tuan,” sahut si bodoh. “Tetapi nanti uangnya mau diapakan?” “Belikan sesuatu yang aku belum punyai,” jawab sang tuan. Pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari pada penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan ketika itu tengah terjadi kemarau panjang. Akhirnya si bodoh berhasil juga menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya. “Belikan sesuatu yang belum aku miliki.” “Apa, ya?” tanya si bodoh dalam hati. “Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?” Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk. “Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian,” katanya.

Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan. Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala. “Benar-benar bodoh,” omelnya. Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka; pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu. Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya. Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat; mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan. “Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?” tanya sang tuan. “Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih hutang kepada para penduduk miskin ini,” jawab si bodoh. “Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu. Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka. Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan. Sekarang tuan menuai cinta mereka.”

Dari kisah di atas kita dapat belajar bahwa kekayaan dan pengaruh baru akan sangat berguna kalau dipergunakan untuk menebar cinta kasih. Sebab, seperti kata penulis Amsal “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dan dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.” “Let’s take our opportunity to ‘buy love’ before it becomes too late, because everybody needs each other; in laugh and in sadness”.

Anak Domba

TuhanTebal Yesus adalah penetapan Ilahi dari semua anak-anak domba yang telah dikorbankan manusia -- Sang Anak Domba Allah yang mengangkut dosa isi dunia (Yoh. 1:29). Tetapi gelar Sang Anak Domba itu mempunyai arti yang lebih dalam. Gelar itu melukiskan sifat-Nya. Ia adalah Sang Anak Domba karena Ia lemah lembut dan rendah hati (Mat. 11:29), halus budi, tidak melawan, dan selalu menyerahkan kehendak-Nya sendiri kepada kehendak Sang Bapa bagi pemberkatan dan penyelamatan manusia.

Tiap orang, siapa pun dia, kecuali Sang Anak Domba, akan mendendam dan melawan perlakuan yang telah diberikan oleh manusia kepada-Nya. Tetapi dalam ketaatan-Nya kepada Sang Bapa (Flp. 2:8) dan karena cinta kasih-Nya kepada kita, Ia tidak mendendam, pun tidak melawan. Manusia berbuat sesukanya kepada-Nya dan oleh karena kita, Ia berserah secara total.

RH MINGGU, 12 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 13; 1 Taw. 2,3; 2 Kor. 12
ILAH YANG TAK BENAR (1 Timotius 6:21)

Seorang utusan Injil memberi kesaksian tentang sesorang yang menyembah berhala. Suatu hari orang itu meletakkan sebuah patung kecil dan sebuah mata uang perak di sebuah meja di hadapan utusan Injil itu. Kemudian ia menaruh dua lembar kertas kecil dan menuliskan sesuatu pada masing-masing kertas itu. Pada lembar yang ada di sebelah patung, ia menuliskan kata-kata: allah orang kafir, dan pada lembar yang satunya lagi, yang ia letakkan di sebelah mata uang itu, ia menuliskan kata-kata: allah orang Kristen. Berdasarkan pengamatan orang tersebut terhadap kehidupan sehari-hari sekelompok orang yang menyebut diri mereka sebagai orang Kristen, ia menyimpulkan bahwa sasaran utama yang mereka sembah adalah uang dan uang! Itulah yang memberi mereka rasa percaya diri.

Yakinkanlah diri anda bahwa anda tidak meletakkan kepercayaan anda pada ilah yang tak benar. Percayakanlah diri anda pada Kristus. Jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan (1Tim. 6:17).

RH SABTU, 11 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 11,12; 1 Taw. 1; 2 Kor. 11
LUBANG BEKAS PAKU (2 Samuel 12:1-14)

Pada semua perbuatan dosa, ada harga yang harus dibayar. Bisa kecil, bisa besar, tetapi yang pasti tagihan untuk membayarnya akan datang. Ada sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki yang ayahnya selalu memakukan sebuah paku di pintu gudang setiap kali anak itu melakukan kesalahan. Tentu saja dalam waktu singkat paku-paku itu menjadi sangat banyak. Kemudian suatu hari anak itu menerima Kristus sebagai Juruselamatnya dan mulai hidup bagi Kristus. Agar anaknya mendapat kesan yang mendalam akan arti pengampunan yang telah ia terima dari Tuhan, si ayah membawanya ke gudang dan mencabut semua paku di pintu itu. "Itulah artinya jika semua dosamu diampuni," katanya. "Dosa-dosa itu sudah lenyap semua." Anak itu sangatlah terkesan. Lalu sambil menatap pintu itu, ia bertanya, "Ayah, bagaimana saya dapat menghilangkan lubang-lubang bekas paku itu?" "Maaf, nak," jawab si ayah, "bekas itu tidak akan dapat hilang."

Walaupun kita mungkin harus hidup dengan konsekuensi dosa, kita yang percaya kepada Kristus yang telah mengurbankan diri-Nya bagi dosa-dosa kita, dapat memperoleh sukacita karena pengampunan-Nya yang sempurna.

RH JUMAT, 10 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 8-10; 2 Kor. 10
DOSA "RINGAN" (Matius 5:27-30)

Sebuah iklan di majalah tentang acara televisi Seven Deadly Sins (Tujuh Dosa Maut) menuliskan: "Hawa nafsu: Dapatkah kita hidup tanpanya?" Seorang penyiar radio dan televisi yang terkenal mengatakan bahwa ketamakan bermanfaat untuk membuat kapitalisme berjalan dengan baik. Mungkin tidak apa-apa mengkonsumsi makanan-makanan lezat, khususnya jenis makanan yang tergolong "ringan," "rendah kalori," atau "bebas kolesterol." Tetapi tidak ada hal-hal seperti "rendah kalori keserakahan," atau "nafsu ringan." Hawa nafsu, keserakahan, atau dosa sejenis ini, berapa pun kadarnya, tidak pernah dibenarkan.

Orang-orang Kristen yang ingin menyenangkan hati Allah akan selalu mengoreksi pikiran atau motivasinya. Mereka akan mengakui dan menyesali keserakahan sebagai motivasi untuk memperoleh semakin banyak uang dan uang. Dan mereka akan bekerja dengan pikiran dan tindakan yang sangat hati-hati sesuai dengan kehendak Allah. Nikmatilah makanan penutup "ringan." Tetapi jangan berpikir bahwa sedikit dosa tidak akan apa-apa asalkan dilakukan dalam batas-batas tertentu.

RH KAMIS, 09 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 6,7; Mzm. 72; 2 Kor. 9
CARA MEMUJI DIA (Lukas 19:28-38)

Peristiwa Yesus dielu-elukan di Yerusalem beberapa hari menjelang kematianNya mengarahkan perhatian masyarakat pada waktu itu bahwa Kristus adalah Tuhan! Yesus adalah Tuhan. Nama-Nya adalah "nama di atas segala nama" (Fil. 2:9). Sebagai bagian dari gelar yang diberikan kepada Kristus, kata Tuhan menunjukkan kekuasaan-Nya. Dia adalah Raja, dan setiap orang yang percaya kepada-Nya menjadi anggota kerajaan-Nya.

Kita menjadikan Yesus sebagai Tuhan dalam hidup kita dengan cara tunduk kepada otoritasNya sebagai Raja. Hal ini berarti bahwa kita hidup dalam ketaatan kepadaNya. Kita tidak dapat menjadi orang yang mengaku diri sebagai orang Kristen tetapi memilih cara hidup yang tidak lurus dan melakukan perkara-perkara yang tidak benar. Pastikanlah bahwa saat ini kita memuliakan Dia, baik melalui perbuatan maupun perkataan. Maka Anda dapat bersama-sama dengan orang banyak yang berseru, "Yesus adalah Tuhan!"

RH RABU, 08 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sm. 3-5; Mzm. 77; 2 Kor. 9
MELAWAN ARUS (1 Petrus 4:1-5)

Dua orang mahasiswa di Moorhead, Minnesota, menggambar sebuah lukisan di dinding luar gedung asrama mereka. Menurut berita yang dimuat di USA Today, lukisan itu menggambarkan sekelompok ikan yang sedang berenang ke arah yang sama kecuali seekor yang berenang ke arah yang berlawanan. Ikan yang seekor itu dimaksudkan untuk memberikan simbol bagi Kristus. Pada lukisan itu tertera kata-kata, "Pergilah melawan arus." Demi ketaatan kita kepada Tuhan, kita harus bersedia melawan arus. Jika kita mengikut Kristus, motivasi, nilai-nilai, dan kebiasaan-kebiasaan kita harus berbeda dengan mereka yang bukan Kristen. Jika kita ingin menyuarakan suara yang berbeda dalam barisan kita, tentu saja kita harus melangkahkan kaki dengan irama yang berbeda pula dengan orang-orang di sekitar kita. Hal ini membutuhkan keyakinan, keberanian, dan sekaligus kebijaksanaan. Namun dengan kasih karunia Allah yang memungkinkan semua itu terjadi, kita dapat menyebabkan orang melihat bahwa kita berbeda dan menimbulkan dampak yang positif bagi orang-orang di sekitar kita.

RH SELASA, 07 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 1,2; Mzm. 66; 2 Kor. 7
SEKADAR BERTANYA (Ayub 1:1-12)

Fitnah dapat menghancurkan reputasi seseorang. Terkadang fitnah bagaikan tikaman pisau seorang tukang jagal. Namun fitnah dapat pula dilakukan dengan sangat halus, bagaikan cara kerja seorang dokter bedah. Tuduhan tidak akan memiliki arti apa-apa jika terbukti tidak benar. Tetapi orang tidak akan menyebut anda pemfitnah atau penipu dengan hanya sekadar mengajukan pertanyaan. Selain itu, pertanyaan akan menghindarkan seseorang dari hukuman. Orang tidak akan dihukum hanya karena mengajukan pertanyaan. Namun, pertanyaan iblis merusak motivasi baik seseorang dengan cara menyatakan secara tidak langsung bahwa semua perbuatan baik Ayub hanyalah untuk menutupi sikap mementingkan diri sendiri. Jika kita bermaksud mengajukan pertanyaan yang jahat, berhentilah sejenak dan ingat bahwa kita akan masuk dalam permainan Iblis. Kita diberi lidah bukan untuk menghancurkan seseorang, melainkan untuk membangunnya. Kita diminta untuk berbicara tentang hal-hal baik dari orang lain bukan hanya di depan orang itu, tetapi juga di belakangnya.

RH SENIN, 06 APRIL 2009

Bacaan Setahun: Rut 3,4; Mzm. 64,65; 2 Kor. 6
CUMA ORANG-ORANGAN (Bilangan 13:17-33)

Seorang pengkhotbah itu mengatakan, "Burung yang bijak tahu bahwa orang-orangan di sawah adalah sekadar alat untuk menakut-nakuti. Orang-orangan itu menyatakan bahwa buah yang matang dan ranum telah siap dipetik. Ada banyak orang-orangan di semua kebun dengan buah-buahan yang ranum. Kalau saya seorang yang bijak, semestinya saya memandang orang-orangan itu seolah-olah sebagai suatu undangan. Setiap apa pun yang menyerupai raksasa dan menyebabkan saya merasa seperti seekor belalang, adalah seperti orang-orangan yang mengundang saya untuk datang pada berkat Allah yang tiada habis-habisnya." Ia menyimpulkan, "Iman itu seperti burung yang hinggap di atas orang-orangan. Semua ketakutan kita sebenarnya tanpa dasar sama sekali." Musuh yang berada di dalam diri kita ingin menjauhkan kita dari berkat Allah. "Hinggaplah" di atas "orang-orangan" Anda itu dengan iman, mulailah menyanyi dan berharaplah untuk mendapatkan panen yang berlimpah-ruah.

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Pengurapan
Jumat, 01 April 2009 – Jam 19.00 WIB
Pembicara: Gembala Sidang

Kebaktian Wanita
Sabtu, 04 April 2009 - Pk. 10.00 WIB
Acara: Pdt. Paul Abdisaputera

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 04 April 2009 - Pk. 18.00 WIB
Pembicara: Bp. Harun

Ibadah Raya
& Perjamuan Suci
Minggu, 05 April 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB
Pembicara: Gembala Sidang
Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

PULANG ATAU PERGI?
(1 Samuel 9:1-10)

Di dalam kehidupan ini, kita akan dapat menjumpai dua macam manusia, yaitu manusia yang gagal dan manusia yang sukses. Tetapi pada dasarnya semua manusia ingin mencapai kesuksesan. Kish, ayah Saul, kehilangan keledai-keledai betinanya. Kemudian ia pun menyuruh Saul dan bujangnya untuk mencarinya. Setelah berkeliling ke empat tempat, keledai-keledai tersebut tetap tidak diketemukan. Reaksi Saul pada saat itu adalah mengajak bujangnya untuk pulang. Sedangkan bujang Saul berpendapat lain. Reaksi yang ditunjukkan Saul hampir sama seperti reaksi Naaman pada saat ia disuruh mandi 7 kali di sungai Yordan (2 Raj. 5: 10-13) dan reaksi murid-murid Yesus pada saat menghadapi 5000 orang yang telah mengikut Yesus (Mat. 14: 15-16).

Perbandingan antara sikap Saul dan bujang Saul:
1. Saul memiliki mental mudah menyerah (ay. 5). Sedangkan bujangnya memiliki mental pantang menyerah (ay. 6). Daya juang berpengaruh terhadap kesuksesan. Hanya orang-orang yang memiliki mental pantang menyerah atau mental pemenang saja yang dapat menghadapi segala permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan ini dan mencapai kesuksesan.

2. Saul merasa tidak ada yang dapat dikorbankan (ay. 7). Sedangkan bujangnya merasa masih memiliki sesuatu yang dapat dikorbankan (ay. 8). Pengorbanan adalah sebuah investasi dalam mencapai kesuksesan. Masa-masa sulit selalu ada dalam kehidupan, tetapi orang-orang yang sukses akan selalu dapat mengatasinya.

Untuk dapat meraih kesuksesan kuncinya adalah dengan datang kepada Tuhan. Bahkan Firman Tuhan berjanji bahwa orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati (Yer. 17:7). Tindakan positif akan menghasilkan jalan keluar bagi permasalahan yang kita hadapi. Berpikir positif tidak berarti kita dapat melakukan apa saja. Melainkan, kita dapat melakukan segala sesuatu jauh lebih baik daripada jika kita melakukan hal tersebut dengan berpikir negatif. Amin

. By: Gembala Sidang - Minggu, 22 Maret 2009

ARTIKEL

SIFAT KEPITING

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang berikut ini.....
Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat. Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari.
Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat. Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak benar. Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya. Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini. Pertanda seseorang adalah 'kepiting', diantaranya adalah:

1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak.
2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan.
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.
Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…


BERJALAN DENGAN KEONG

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan. Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit. Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga!"

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka. Ia mengucurkan keringat,nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.

Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan. Ya Tuhan! Mengapa? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja keong merangkak di depan, aku kesal di belakang. Pelankan langkah, tenangkan hati....

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga. Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut. Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing. Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Oh Mengapa dulu tidak kurasakan semua ini? Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga! Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalau aku berjalan sendiri dengan cepatnya.


"HE'S HERE AND WITH ME
FOR A REASON"


Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu. Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya. Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu, ingat untuk bersyukur padanya. Karena ialah yang mengubah hidupmu.

Saat bertemu orang yang pernah kaucintai, Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih. Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci, sapalah dengan tersenyum. Karena ia membuatmu semakin teguh/kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, baik-baiklah berbincang dengannya. Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, berkatilah dia. Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu. Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannya. Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu. Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati.

RH MINGGU, 05 APRIL 2009

Bacaan Setahun: Rut 1,2; Mzm. 53,61; 2 Kor. 5
SALAH KAPRAH (Mazmur 119:57-64)

Jika banyak orang menganggap benar sesuatu yang salah apakah kemudian hal itu menjadi suatu kebenaran? Misalnya, jika semua orang menulis kata bahasa Inggris it’s ketika orang sebenarnya harus menuliskannya dengan its. Seharusnya orang memakai bentuk singkatan It’s untuk It is. Misalnya pernyataan It is a nice day dapat ditulis dengan It’s a nice day. Dan orang akan menggunakan bentuk its untuk menyatakan milik. Misalnya pernyataan The dog wagged its tail. Bentuk its di sini untuk menyatakan bahwa ekor (= tail) itu miliknya anjing (= the dog).

Demikian pula halnya dalam pengajaran Alkitab. Ada yang karena seringnya diberikan secara tidak benar, lalu kita menganggap hal itu tidak menjadi masalah. Misalnya, bagaimana jika orang terus-menerus menyatakan bahwa neraka itu tidak sungguh-sungguh ada dan bahwa manusia tanpa Yesus tidak benar-benar binasa. Apakah kita hidup berdasarkan pada aturan kebanyakan orang, hidup menurut apa yang kita lihat, ataukah kita hidup menurut standar yang ditetapkan oleh Allah? Ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat menentukan jika kita ingin menyenangkan Dia.

RH SABTU, 04 APRIL 2009

Bacaan Setahun: Hak. 19-21; 2 Kor. 4
JALAN ALLAH (1 Raja 17:1-16)

Seringkali Allah membuat kita terheran-heran dengan jalan-jalan-Nya yang sungguh amat ajaib! Keterbatasan pemahaman kita akan Dia dapat digambarkan seperti seekor lalat yang terbang dari satu pilar ke pilar lain di sebuah gedung gereja yang besar dan megah. Apa yang diketahui serangga kecil itu tentang karya arsitektur yang megah itu? Yang ia ketahui hanyalah bahwa di sana ada ruang di antara batu-batu sehingga ia dapat terbang kian kemari dengan bebas. Sedangkan pahatan-pahatan yang indah pada pilar-pilar hanyalah merupakan pegunungan-pegunungan yang tinggi dan lembah-lembah yang dalam, yang menghalangi pandangan di depannya serta menghambat kemajuan geraknya. Sebagai orang Kristen kita seringkali hanya melihat keadaan di sekitar kita dengan sangat terbatas dan memahami rencana Allah secara samar-samar. Penghalang yang menutupi pandangan kita dan merintangi rencana kita sebenarnya adalah bagian dari karya indah Allah yang dikaruniakan bagi kita. Bapa kita di surga tahu secara persis apa yang Dia lakukan. Meskipun jalan-jalan-Nya tidak terselami, Dia memberi keyakinan kepada kita bahwa semuanya bekerja untuk kebaikan kita bila kita percaya kepada-Nya.

RH JUMAT, 03 APRIL 2009

Bacaan Setahun: Hak. 17, 18; Mzm. 89; 2 Kor. 3
BATU KARANG KITA (Mazmur 62:1-12)

Seabad yang lalu sebuah kapal laut dengan sejumlah besar penumpang tenggelam di sebelah barat daya pantai Inggris. Seorang pemuda berusia enam belas tahun yang diombang-ambingkan gelombang sepanjang pantai itu, selamat karena berpegangan erat sepanjang malam pada sebuah batu karang. Ketika pada akhirnya ia dapat diselamatkan, ia ditanya, "Apakah Anda tidak terombang-ambing selama berpegangan pada batu karang itu sepanjang malam?" Anak muda itu menjawab, "Ya, tentu saja. Tetapi tak sekalipun batu karang itu mengombang-ambingkan saya."

Orang-orang Israel pada zaman dahulu belajar dari pengalaman mereka di padang gurun bahwa batu karang bukanlah sekadar sebongkah batu. Seperti halnya bangsa Ibrani yang mengalami bahwa Tuhan yang membawa mereka keluar dari Mesir adalah batu karang keselamatan mereka, demikian pula kita diyakinkan bahwa batu karang keselamatan kita adalah Anak Allah yang telah membebaskan kita dari belenggu dosa. Bila badai kehidupan mengancam, kita dapat berpegang pada-Nya, dan bersyukur karena Batu Karang kita adalah tempat perlindungan yang tidak tergoyahkan.

RH KAMIS, 02 APRIL 2009

Bacaan Setahun: Hak. 13-16; 2 Kor. 2
MELIHAT HATI (1 Samuel 16:1-13)

Seberapa sering kita merasa bersalah karena tidak melibatkan Allah dalam pengambilan keputusan? Ketika kita diperhadapkan pada suatu pilihan, keputusan yang benar yang harus kita pilih seringkali tampak jelas bagi kita dan bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. Namun bila kita lupa memohon pertolongan Tuhan untuk memberi hikmat, kita dapat mengambil keputusan yang keliru.

Mengikutsertakan Allah dalam pengambilan keputusan juga merupakan prinsip yang sangat penting bagi gereja-gereja. Ketika mencari pendeta baru atau seseorang yang akan terlibat dalam pelayanan gereja, kita seringkali memiliki kecenderungan untuk hanya melihat penampilan luar dari orang-orang itu. Kita hanya memandang dari sisi kecakapannya berkhotbah, keramahannya, dan kemampuannya dalam mencetuskan ide-ide baru dan memang kita perlu melihat hal-hal ini. Namun bila kita tidak memohon kepada Allah untuk melihat yang lebih dalam lagi, yakni hati, kita belumlah melihat dengan cukup dalam. Kita tidak akan dapat melihat hati, tetapi Tuhan dapat. Dia tahu apakah seseorang benar-benar mengikut Dia atau tidak. Jika Anda harus mengambil keputusan hari ini, janganlah lupa mengikutsertakan Allah.

RH RABU, 01 APRIL 2009

Bacaan Setahun: Hak. 11, 12; Mzm. 50; 2 Kor. 1
PERILAKU BURUNG KUKUK (2 Tesalonika 3:6-15)

Burung kukuk Eropa terkenal sebagai burung pembonceng. Bila musim semi tiba, burung kukuk tidak membuat sarang sendiri untuk mengerami telur-telurnya pada waktunya nanti. Sebaliknya, si induk menempati sarang milik burung lain dan meletakkan telurnya di sana. Telur itu sengaja ditinggalkan begitu saja supaya dierami dan dan dipelihara oleh "orangtua angkatnya," yakni burung pemilik sarang itu. Sementara anak burung kukuk sendiri, sebelum ia memiliki bulu dan dapat melihat, ia telah menjadi penguasa di sarang itu. Ia menyingkirkan anak burung pemilik sarang. Dan kemudian, ia merebut seluruh perhatian orangtua barunya itu.

Jika kita melalaikan tugas yang diberikan oleh Allah kepada kita dan mulai mengurusi pekerjaan orang lain, hasilnya bisa sangat fatal. Hai orang-orang Kristen, berhati-hatilah agar tidak jatuh pada perilaku burung kukuk. Sebaliknya, kerjakanlah dengan setia pekerjaan yang telah Allah berikan kepada kita.

RH SELASA, 31 MARET 2009

Bacaan Setahun: Hab. 9, 10; Mzm. 49; 1 Kor. 16
MERAGUKAN ALLAH (Yakobus 1:17)

Tatkala setan mencobai Hawa, ia melakukannya dengan cara membujuk Hawa agar meragukan sifat Allah. Ia berkata kepada Hawa, "Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Alllah, tahu tentang yang baik dan yang jahat" (Kej. 3:5). Maksud dari ucapan setan adalah bahwa, "Allah memiliki rencana yang tersembunyi, dan rencana itu jahat." Iblis tahu dengan pasti bahwa sekali Hawa meragukan kebaikan Allah, pencobaan itu akan berhasil. Mungkin kita tidak pernah berpikir untuk meragukan Allah. Namun tatkala sesuatu terjadi dalam kehidupan yang membuat kita bertanya-tanya kepada Allah, pada saat itulah kita telah meragukanNya. Barangkali kita jarang berhenti untuk percaya kepadaNya, tetapi mungkin seringkali kita berhenti percaya pada kebaikanNya. Itulah pikiran yang meracuni iman kita! John Greenleaf Whittier tahu bahwa pusat dari kepercayaan kita adalah keyakinan akan kebaikan Allah.

RH SENIN, 30 MARET 2009

Bacaan Setahun: Hab. 8; Mzm. 42; 1 Kor. 15
DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI (Kejadian 12:1-7)

Dengan jelas kita dapat membaca perkataan Tuhan kepada Abraham: "Aku akan memberkati engkau...dan engkau akan menjadi berkat." Ya, Abraham diberkati agar memberkati! Apa yang ia terima bukanlah untuk kenikmatan pribadi semata-mata, tetapi juga untuk kesejahteraan dan kebaikan orang lain. Hal yang sama juga berlaku bagi setiap orang percaya saat ini. Tuhan telah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib dalam hidup kita dan Dia ingin agar kita membagikannya kepada orang lain. Kita, yang percaya Yesus dan menerima berkat dari keselamatan yang diberikan-Nya, telah diselamatkan untuk "menyelamatkan" orang lain. Meskipun hubungan kita dengan Kristus memberikan kepuasan pribadi, Dia menebus kita agar kita pergi dan "memberitakan Injil kepada segala makhluk" (Mark. 16:15). Demikian pula Allah menghibur kita dalam kesusahan kita "agar kita sanggup menghibur mereka yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kita terima sendiri dari Allah" (2 Kor. 1:4). Kita telah diberkati dengan tujuan untuk memberkati orang lain!