HUMOR

Mengamen

Untuk memperingati Hari Kasih Sayang, seorang musisi ingin menunjukkan kasihnya kepada para pengamen jalanan yang setiap hari berkeliling di jalan dan rumah-rumah tanpa mengenal lelah walaupun cuaca panas ataupun hujan. Sesaat kemudian, dia bertemu dengan seorang pengamen yang kira-kira usianya sudah di atas 50 tahun. Muncullah rasa penasaran terhadap kegigihan bapak pengamen itu sehingga ia mulai menginterogasinya.

"Pak, sejak kapan bapak mengamen dan penghasilan bapak seharinya kira-kira berapa?" tanya sang musisi.
"Sejak usia 30 tahun, dik. Yah, lumayan. Paling sedikit Rp 50.000," jawab bapak pengamen.
"Anak saya ada 4 orang, pertama di UI, kedua di ITB, ketiga di UGM dan yang terakhir di UNDIP," lanjutnya.
"Hebat, mereka kuliah di sana, Pak?" ujar sang musisi dengan rasa kagum.
"Ngamen juga seperti saya."

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12: 2)

ARTIKEL

Kasih Meluluhkan Kekerasan Hati

Seorang wanita Kristen bekerja diantara para penderita kusta di London. Suatu hari ia bertemu dengan seorang gadis kecil miskin di jalan kota london yang dingin membeku. Dengan tangannya sendiri wanita pelayan Tuhan ini melayaninya, mengganti spreinya, menyiapkan obat, memberinya makanan yang bergizi, menyalakan tungku pemanas, pokoknya apa saja dilakukan supaya gadis kecil ini merasa nyaman.

Lalu ia berkata kepada gadis ini, "Bolehkah aku berdoa untukmu?"
"Tidak" kata gadis itu di luar dugaan. "Kau melakukan semuanya ini agar kau bisa masuk surga."

Selang beberapa hari, wanita pelayan Tuhan itu semakin dipenuhi dengan kasih dan gadis kecil itu semakin dipenuhi amarah dan sakit hati. Akhirnya wanita itu berkata, "Sayang, keadaanmu semakin membaik, dan mungkin aku tidak akan datang lagi kemari. Jadi ini adalah kunjunganku terakhir kalinya, karena itu aku ingin menciummu." Ketika bibirnya yang penuh dengan kasih Kristus itu menyentuh pipi gadis kecil tersebut, lalu meledaklah tangisan gadis kecil itu. Hati yang keras itu diluluhkan dengan kasih yang konsisten.

"Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi" (1 Yohanes 4:11)

KOTBAH

Memberitakan Injil
(1 Korintus 9: 16-23; 2 Korintus 3: 3)

Setelah Saulus berjumpa dengan Yesus, hidupnya berubah. Saulus atau Paulus memiliki keinginan untuk memberitakan Kristus kepada jiwa-jiwa. Bagi Paulus memberitakan Injil merupakan suatu keharusan. Memberitakan Injil melalui hidup kita itu merupakan suatu keharusan, karena hidup kita adalah surat Kristus yang harus dibaca oleh orang lain (2 Kor. 3: 3). Membawa Kristus kepada jiwa-jiwa dan membawa jiwa kepada Kristus sama-sama mudah apabila kita memiliki gairah untuk memberitakan Injil. Kita dapat memberitakan Injil melalui hidup kita yang telah diubahkan.

Dalam memberitakan Injil, kita perlu memperhatikan konteks atau latarbelakang kehidupan orang yang ingin kita injili. Paulus selalu memperhatikan konteks budaya sekitar sebelum ia memberitakan Injil dengan tujuan agar ia dapat memenangkan jiwa-jiwa tersebut. Apabila kita tidak berusaha memahami budaya, bahasa, busana atau apa pun latar belakang dari orang yang ingin kita injili akan membuat kita mengalami kegagalan.

Menurut survei, banyak orang yang mengenal Kristus melalui pemberitaan orang per orang. Dalam kehidupan ini seringkali kita menjumpai kesempatan demi kesempatan untuk memberitakan Injil. Jadikan momentum-momentum dan kesempatan-kesempatan yang ada untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus. Amin

RH Minggu 28 Februari 2010

Minggu, 28 Februari 2010
JERAT KEBOHONGAN (2 Samuel 12: 1-14) Kebohongan atau dusta itu beranak pinak. Begitu seseorang berbohong, maka selanjutnya ia akan terus diseret dalam kebohongan-kebohongan lainnya. Jadinya seperti lingkaran setan. Kebohongan satu ditutupi oleh kebohongan lainnya. Akibatnya bisa sangat fatal. Itulah yang terjadi pada Marion Jones-Thompson, pelari putri terkenal dari Amerika. Jones berbohong tentang skandal doppingnya saat merebut medali di Olimpiade Sidney, Australia, tahun 2000. Jones berbohong kepada keluarganya, kepada agen dan sponsornya, kepada para penggemarnya, seterusnya kepada para polisi, terakhir kepada tim juri pengadilan. Ia beralasan, hidupnya yang sedang bergelimang kesuksesan akan hancur lebur jika skandal itu terbongkar. Jadi, ia memilih berbohong. Namun, Jones salah. Ia memang sempat "tertolong", tetapi hanya untuk sementara. Selanjutnya ia justru terjerumus pada kehancuran yang lebih parah. Karier dan reputasinya benar-benar amblas.

Maka, berhati-hatilah dengan kebohongan. Sebab di balik "kelegaan" sementara yang didapat, di sana tersimpan kepahitan yang sangat. Kejujuran adalah pilihan terbaik sepahit apa pun.

RH Sabtu 27 Februari 2010

Sabtu, 27 Februari 2010
GELAP GULITA (Mazmur 13: 1-6) Hidup manusia juga kadang terasa gelap gulita, seperti yang dialami oleh Daud dalam perikop Alkitab hari ini. Jiwanya terancam. Hari-harinya dilalui dengan berat dan penuh kekhawatiran. Ia berdoa, tetapi Tuhan diam, menyembunyikan wajah-Nya. Dalam situasi demikian, Daud mengingat kasih setia Tuhan. Berdasarkan pengenalannya akan Tuhan, Daud yakin bahwa Tuhan tetap setia, bahkan ketika Dia tampak bungkam. Keyakinan ini memampukannya untuk terus melangkah dalam kegelapan hidupnya. Terang itu datang bukan dari luar, tetapi dari dalam.

Sama seperti Daud, hidup kita terkadang juga terasa begitu berat, bahkan gelap. Berbagai masalah dan kesedihan menekan hidup kita. Sementara Tuhan, seakan-akan diam saja. Dalam situasi yang demikian, yang bisa kita lakukan adalah meyakini saja kasih setia Tuhan. Ingatlah hal-hal di masa lalu ketika kita mampu melihat kasih setia Tuhan secara nyata. Berdasarkan memori tersebut, yakinkan diri kita bahwa sama seperti waktu itu, saat ini pun Tuhan tetap setia. Kesetiaan-Nya ini cukup untuk menjadi sinar yang memampukan kita melewati masa-masa gelap dalam hidup kita.

RH Jumat 26 Februari 2010

Jumat, 26 Februari 2010
FOKUS PADA ORANG LAIN (Roma 15: 1-13) William Ward, pernah berkata, "Ada tiga kunci menuju kehidupan yang lebih berlimpah: memedulikan orang lain, memberi dorongan kepada orang lain, dan berbagi dengan orang lain." Ketiganya melibatkan orang lain. Apa yang dikatakan Ward adalah gaya hidup yang seharusnya dimiliki oleh orang kristiani, yaitu mengutamakan orang lain dan membuat mereka memiliki keadaan yang lebih baik setelah bertemu dengan kita.

Selalu memberikan perhatian kepada orang lain akan membuat hidup kita lebih berarti. Dan yang terpenting, Allah akan dimuliakan melalui hidup kita. Ingatlah bahwa kita tidak akan pernah mencapai kehidupan yang memuliakan Tuhan, sebelum kita melakukan hal berarti bagi orang lain. Buatlah orang lain tersenyum, bersukacita, tertawa, kembali bersemangat, tabah menghadapi kenyataan hidup. Buatlah orang lain merasa dirinya berarti dan berharga. Ketika kita mencoba membuat orang lain lebih berbahagia, otomatis kita pun akan merasakan kebahagiaan. Jika kita lebih sedikit peka, kita tidak akan melewatkan setiap kesempatan untuk membuat orang lain merasa lebih baik saat bertemu dengan kita.

RH Kamis 25 Februari 2010

Kamis, 25 Februari 2010
MENYENANGKAN TUHAN (1 Tesalonika 2: 1-6) Ada cerita tentang seorang bapak dengan anak laki-laki dan keledainya. Mereka menuntun keledainya hendak ke pasar. Sang bapak berjalan di samping, sedang anaknya duduk di atas keledai. Beberapa orang yang melihat berkata, "Anak itu tidak memiliki rasa hormat kepada orangtua, masak bapaknya berjalan, dia sendiri naik keledai?" Tidak enak mendengar kata-kata itu, sang bapak gantian duduk di atas keledai dan anaknya berjalan. Orang-orang yang melihat berkata pula, "Kok tega sekali orangtua itu, enak-enak duduk di atas keledai sedang anaknya dibiarkan berjalan?" Mendengar itu, sang bapak meminta anaknya duduk di atas keledai bersamanya. Namun, orang-orang yang melihat berkata, "Kejam sekali, masak keledai tua begitu ditunggangi dua orang?" Bapak dan anak itu pun turun dari keledai dan berjalan beriringan. Ternyata omongan orang-orang tidak berhenti sampai di situ. Beberapa orang yang melihat mereka berkata pula, "Dasar bodoh, punya keledai kok tidak ditunggangi?" Kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Apabila kita berusaha menyenangkan semua orang, kita akan "capek" dan "bingung" sendiri. Panggilan kita hidup di dunia ini bukanlah untuk menyenangkan hati manusia, tetapi menyenangkan hati Tuhan.

RH Rabu 24 Februari 2010

Rabu, 24 Februari 2010
PERTUMBUHAN YANG TERIMPIT (Lukas 8: 4-15) Saya punya seorang teman yang gemar membaca buku rohani, mengikuti kegiatan pembinaan iman, dan bersemangat sekali ketika berbicara tentang teologia. Ia juga aktif melayani. Banyak orang menghormatinya sebagai orang kristiani yang baik. Namun, alangkah terkejutnya saya ketika suatu hari ia mengaku telah meninggalkan iman kristiani. Ternyata dari pengakuan teman-teman dekatnya, ia sesungguhnya belum melepaskan gaya hidup foya-foya. Itu sebabnya dalam keseharian pun ia sangat labil. Bisa tiba-tiba kehilangan antusiasme dalam pelayanan atau susah bekerja sama dengan rekan lain. Dalam dunia yang semakin menekan kita untuk mengejar kenikmatan hidup, sangatlah penting bagi kita untuk lebih banyak membaca firman Allah. Dengan menyerap sebanyak mungkin kebenaran firman, kita akan memiliki hikmat untuk menjaga hati. Cegahlah kenikmatan dunia ini menghimpit pertumbuhan Firman Tuhan di hati kita.

RH Selasa 23 Februari 2010

Selasa, 23 Februari 2010
KEHADIRAN YANG MENGHIBUR (2 Korintus 7: 2-7) Pernahkah Anda merasa sangat gembira karena kehadiran seseorang? Paulus juga pernah merasa sangat bersukacita atas kedatangan seseorang. Peristiwanya terjadi di Makedonia. Pada saat itu Paulus merasa sangat tertekan. Kedatangan Titus, anak rohani yang sangat dikasihi Paulus, di saat yang demikian membuat Paulus merasa sangat terhibur. Belum lagi berita yang dibawa Titus tentang bagaimana kasih jemaat Korintus bagi Paulus, membuatnya semakin merasakan sukacita yang melimpah-limpah. Dalam refleksinya, Paulus kemudian mengimani bahwa itulah cara Tuhan menguatkan dirinya agar mampu menanggung penderitaannya saat itu. Kehadiran seseorang, terutama bagi mereka yang sedang berkesusahan, kerap kali menghadirkan sukacita tersendiri. Waktu dan perhatian yang kita berikan pasti akan dipakai Tuhan untuk menguatkan mereka yang berada di saat-saat yang sulit.a.

RH Senin 22 Februari 2010

Senin, 22 Februari 2010
MENIKAM DALAM GELAP (Mazmur 50: 16-22) Winston Churchill bukan hanya perdana menteri yang hebat, tetapi juga pribadi yang berintegritas tinggi serta menjaga sikap hormat saat berhadapan dengan lawan politiknya. Menjelang akhir masa jabatannya, ia menghadiri sebuah upacara kenegaraan. Beberapa deret di belakangnya, dua pria mulai saling berbisik. "Itu Winston Churchill." "Kata mereka ia sudah mulai uzur." "Harusnya ia sudah turun dan menyerahkan urusan bangsa ini kepada orang yang lebih dinamis dan lebih cakap." Ketika upacara usai, Churchill mendekati kedua pria itu dan berkata, "Bung, kata mereka, ia juga tuli!" Desas-desus, kabar burung, atau cerita bohong tentang seseorang yang disebarkan dengan maksud menjelekkan atau mencederai reputasinya, termasuk dosa lidah yang dikecam dengan keras oleh Alkitab. Kita mungkin seperti Winston Churchill, yang mesti cerdik berkelit dalam menghadapi omongan yang tidak nyaman.