JADWAL IBADAH

JUMAT, 25 FEBRUARI 2011
  • KEBAKTIAN DOA MALAM
Pk. 19.00 Wib
Pembicara: Pdt. Henry Wirawan


SABTU, 26 FEBRUARI 2011
  • KEBAKTIAN WANITA
Pk. 10.00 Wib
Pembicara: Pdt. Andrew B. E

  • KEBAKTIAN PEMUDA
Pk. 18.00 Wib
Pembicara: Gembala Sidang

MINGGU, 27 FEBRUARI 2011
  • KEBAKTIAN UMUM
Pk. 07.30; 10.00; 17.00 Wib
Pembicara: Pdt. James Ong

  • KEBAKTIAN ANAK
Pk. 07.30; 10.00; 17.00 Wib

  • KEBAKTIAN REMAJA
Pk. 10.00 Wib



RH Minggu, 27 Februari 2011

JIKA IBADAH DISELEWENGKAN (1 Samuel 13: 6-14)

Sebuah gereja ingin ibadah Natalnya dihadiri banyak orang. Lantas, muncullah ide kreatif. Diumumkan di media massa bahwa dalam kebaktian Natal nanti akan ada door prize. Setiap orang yang datang akan diberi kupon. Setelah diundi, sang pemenang akan pulang dengan membawa hadiah berupa mobil! Cara ini terbukti ampuh. Ribuan orang hadir memenuhi tempat ibadah. Mereka beribadah sambil berharap agar bisa pulang membawa mobil baru.

Ibadah mestinya diselenggarakan untuk memuliakan Tuhan. Namun, bisa terjadi, penyelenggaraan ibadah disusupi motivasi lain. Ibadah bukan wadah untuk pamer diri atau memikat massa. Jalankan ibadah hanya untuk menyenangkan hati Tuhan, bukan menyenangkan hati jemaat. Jika Anda menghadiri ibadah, hadirlah dengan motivasi murni. Jangan jadikan ibadah saat untuk berpacaran, mencari rekan bisnis, apalagi sekadar menjadi ajang "cuci mata". Ibadah yang tidak berfokus kepada Tuhan sama sekali bukan ibadah yang sebenarnya.

RH Sabtu, 26 Februari 2011

LAGI DAN LAGI (Matius 18: 21-35)

Sungguh senangnya hati ketika kendaraan yang kita pakai sehari-hari dicuci bersih. Sayangnya, secemerlang apa pun kendaraan kita setelah dicuci, kita tak dapat mempertahankannya terus begitu. Jika kita memakainya lagi untuk beraktivitas, maka dalam sekejap ia bisa kembali menjadi begitu kotor. Hingga pekerjaan mencuci ini harus diulang. Lalu, kotor lagi. Harus dicuci lagi. Begitu seterusnya.

Ada satu kemiripan antara mencuci kendaraan dengan mengampuni kesalahan sesame, yakni harus dilakukan lagi dan lagi. Jika Petrus menetapkan batas kesabarannya hingga tujuh kali mengampuni, Tuhan memintanya mengampuni hingga berlipat-lipat kali lebih banyak dari itu. Artinya, Petrus harus terus mengampuni. Mengampuni lagi dan lagi. Perselisihan, kerap kali justru terjadi di antara orang-orang terdekat kita, seperti keluarga, sahabat, rekan sekerja. Itu sebabnya budaya meminta ampun dan mengampuni harus menjadi gaya hidup kita. Anak-anak Tuhan yang telah menerima anugerah pengampunan Kristus yang besar, pasti akan dapat mengampuni lagi dan lagi - setiap kesalahan yang tertimpa kepadanya dari sesama saudara.

RH Jumat, 25 Februari 2011

PENGKRITIK (Matius 9: 9-13)

Walt Disney adalah salah satu raksasa entertainment terbesar di dunia ini. Apakah perjalanannya menuju sukses berlangsung mulus? Tidak selalu. Disney harus bertemu banyak pengkritik yang berusaha membunuh impiannya. Gagasan tentang tikus kartun pada zaman itu sangat konyol. Tak heran Disney harus menelan banyak kritik, sindiran, hinaan. Namun kini, anak-anak di seluruh dunia harus berterima kasih kepadanya karena berhasil mempertahankan impian dan tetap berusaha mewujudkannya.

Pengkritik tak memandang orang. Tak peduli betapa kerasnya Anda bekerja. Tak peduli betapa hebatnya gagasan Anda. Tak peduli betapa luar biasanya bakat dan kemampuan Anda. Tak peduli Anda sosok yang sempurna. Anda tetap menjadi sasaran kritik. Tak seorang pun bebas dari kritik. Semua dihadapkan pada pilihan: membiarkan kritik membunuh impiannya atau memilih mempertahankan impian itu! Apakah Anda sedang menuai sorotan serta kritikan tajam? Mungkinkah semangat Anda meredup atau bahkan hampir mati karenanya? Lihatlah bagaimana Tuhan Yesus menghadapi kritik. Bersemangatlah kembali dan raih lagi impian Anda selaras dengan hati-Nya? Serahkan diri pada pimpinan Roh Kudus!

RH Kamis, 24 Februari 2011

MEMANUSIAKAN MANUSIA (Lukas 10: 25-37)

Yerome, seorang sejarawan abad ke-5, menyebut jalan dari Yerusalem hingga Yerikho sebagai Jalan Merah atau Jalan Darah - untuk menunjukkan betapa berbahayanya jalan tersebut. Memang jalan itu adalah jalan paling ideal bagi para penyamun untuk beraksi. Selain jaraknya cukup jauh, sekitar 32 kilometer, jalan ini pun sempit, berbatu-batu, dan berkelok-kelok. Dan, gambaran jalan ini pulalah yang menjadi latar belakang cerita Tuhan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati. Akan tetapi, apa yang disampaikan oleh Tuhan Yesus ini bukan kisah yang sungguh-sungguh terjadi. Artinya, belum tentu semua orang Samaria memiliki kebaikan hati yang seperti ini.

Jadi, yang sesungguhnya ingin disampaikan Tuhan Yesus adalah hal memanusiakan sesama. Tuhan Yesus ingin kita menghargai hidup setiap manusia, yang antara lain dapat kita lakukan dengan menunjukkan perbuatan baik. Yesus mengajarkan bahwa mengasihi sesama adalah seperti mengasihi dan melakukan hal baik kepada diri sendiri. Siapa yang akan kita jadikan objek kasih hari ini?

RH Rabu, 23 Februari 2011

IMAN TIDAK MEMANDANG MUKA (Yakobus 2: 1-13)

Dalam cerita kartun berjudul Inti Kebijakan, dikisahkan bahwa di Tiongkok kuno ada seseorang yang ketika berpakaian bagus, maka ia dihormati orang. Anehnya, ketika ia memakai pakaian pengemis, maka ia diusir orang. Lantas ia menyimpulkan: "Kalau ternyata bukan diriku, melainkan pakaianku yang dihormati, mengapa aku mesti senang? Dan, kalau ternyata bukan diriku melainkan apa yang kupakai yang dibenci, mengapa aku mesti sedih?" Demikianlah manusia, lebih sering menghormati apa yang melekat pada diri orang, bukan keberadaan orang itu sendiri. Siapakah yang pada hari-hari lalu Anda abaikan hanya karena melihat penampilan luarnya? Ada baiknya Anda segera datang kepadanya dan menyatakan kasih secara nyata. Barulah iman Anda men-jadi seperti yang Tuhan minta.

RH Selasa, 22 Februari 2011

FACE TO FACE (1 Tesalonika 3: 1-13)

Acara televisi itu sengaja dikemas untuk mempertemukan kembali mereka yang akibat kerasnya arus dan badai kehidupan terpaksa berpisah; mereka yang telah lama tak berjumpa dan tak pernah membayangkan bakal bertemu muka. Padahal mereka ialah orang-orang yang punya hubungan dekat. Ibu dan anak kandung; dua saudara kandung; dua sobat masa kecil; ayah dan anak. Bahkan, pasangan suami-istri. Puncak acara yang paling ditunggu adalah saat mereka dipertemukan muka dengan muka. Mengharukan. Raut muka mereka berubah. Bercahaya, seperti orang "hidup kembali". Perjumpaan muka dengan muka tak tergantikan oleh media komunikasi jarak jauh mana pun. Jadi, jika Tuhan memberi kesempatan, atur dan sediakan kesempatan untuk berjumpa muka dengan muka dengan orang-orang yang kita kasihi. Dampaknya besar. Menghibur. Memberkati. Bisa membuat orang serasa "hidup kembali".

RH Senin, 21 Februari 2011

JIKA TUHAN MENGHENDAKI (Yakobus 4: 13-15)

Semua orang pasti memiliki rencana. Ada rencana jangka pendek, ada juga rencana jangka panjang. Dalam menyusun rencana, orang mendaftar apa saja yang akan dilakukan dan apa saja sumber daya pendukung yang ada agar rencana itu terwujud. Ada orang yang membuat perencanaan dengan sangat rinci, ada juga yang tidak. Yakobus mengingatkan jemaat untuk senantiasa melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan. Hal ini akan membantu kita untuk peka terhadap kehendak Tuhan dan tidak cepat bermegah diri. Apalagi sebagai anak-anak Tuhan, kita tahu bahwa Tuhan adalah sumber kehidupan dan kekuatan kita. Inilah yang harus selalu kita ingat; bahwa kita adalah manusia yang terbatas, dan Tuhanlah yang punya kuasa mutlak atas hidup kita. Sehebat apa pun rencana kita, tanpa Tuhan menghendakinya terjadi, maka hal itu tidak akan terlaksana. Sudahkah Anda melibatkan Tuhan dalam perencanaan Anda hari ini?

Artikel

Tuhan memberi Pelangi di setiap air mata ...
Alunan merdu di setiap helaan nafas ...
Berkat di setiap cobaan ...
Dan jawaban indah di setiap doa ...

Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. (1 Yohanes 5: 14)

HUMOR

Cerewet

Anton mengajak kekasihnya makan malam untuk meminta maaf karena lupa memberi hadiah saat Valentine. Saat makanan siap disantap, Anton mulai bicara, "Sayang, maafkan aku ya. Aku lupa memberimu hadiah...," dia kaget karena ada hal yang mengejutkan, "eh, Sayang, lihat...," tapi belum selesai berbicara, sang kekasihnya menyela sambil sedikit membentak.

"Sudahlah! Kalau makan, ya makan dulu. Tidak usah cerewet!"
Dengan sikap yang cuek dan geram sang kekasih memotong pembicaraan Anton. Karena takut kekasihnya semakin marah, Anton pun memutuskan untuk diam saja. Baru, setelah makanan selesai disantap, sang kekasih membuka pembicaraan.

"Kamu mau ngomong apa tadi?" tanya kekasihnya dengan emosi yang lebih stabil.
"Tadi waktu kamu makan mie itu, di daunnya ada ulat yang ikut kamu makan," bisik Anton dengan lirih.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku!!!!!" bentak sang kekasih.
Anton menjawab dengan santai, "Lha, katamu aku tidak boleh CEREWET!!??"

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. (Yakobus 1: 19-20)

Artikel

Lean On Me

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (Amsal 17: 17)

Suatu hari seorang rekan kerja saya menyetel sebuah lagu di komputernya. Lagu itu terasa tidak asing di telinga saya, tetapi tetap saya tidak tahu apa judul lagu yang sedang diputar. Akhirnya saya pun menanyakan kepada rekan kerja saya ini. "Lean on Me" itulah jawabnya. Karena saya tertarik dengan lagu itu, akhirnya saya mencari liriknya di internet dan ketemu.

Lagu tersebut ternyata adalah lagu lama yang dinyanyikan kembali oleh para pemain film "Glee" yang saat ini sedang naik daun di Amerika Serikat. Di dalam salah satu kalimat lirik lagu tersebut ada kata-kata seperti ini: "Lean me, when you're not strong And I'll be your friend". Bila diterjemahkan kata-katanya bunyinya kurang lebih akan sebagai berikut: "Bersandarlah padaku, ketika engkau sedang lemah dan Aku akan menjadi sahabatmu". Sebuah pesan yang sangat mendalam dan membuat saya semakin berkaca, sudahkah saya menjadi sahabat seperti itu?

Tidak ada satu pun di dalam dunia ini yang dapat menandingi kejujuran, kemurnian, bahkan kasih yang begitu nyata ketika kita membangun sebuah persahabatan seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Setiap perkataan-Nya dan perbuatan-Nya menunjukkan bagaimana Dia adalah Pribadi yang tak perlu diragukan lagi sebagai sahabat.

Tuhan Yesus adalah teladan kita untuk menjadi sahabat yang sejati. Sahabat sejati tidak hanya ada di saat suka, tetapi memberikan pundaknya ketika sahabatnya itu sedih atau mengalami permasalahan. Sahabat sejati memberikan dirinya sebagai sandaran ketika sahabatnya sedang menumpahkan segala kegelisahan. Pertanyaan hari ini, apakah Anda mau menjadi sahabat seperti yang Tuhan Yesus telah tunjukkan? Biarlah ketika Allah melihat dari Surga ke bumi, ia melihat Anda menjadi sahabat yang seperti Dia rindukan. Hanya kasih Allah yang dapat memampukan kita menjadi sahabat sejati bagi sesama.

Artikel

Anda adalah Anak-Nya

"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Galatia 2: 20)

Publik Jerman tersentak ketika mengetahui salah seorang pemain sepakbola negara mereka yang akan bermain di Piala Dunia 2010, Robert Enke tewas bunuh diri pada 10 November 2009. Menyedihkan karena banyak orang memfavoritkan Enke menjadi penjaga gawang utama tim nasional Jerman di Afrika Selatan nanti. Rasa frustasi mendalam karena ditinggalkan putri kesayangannya, Lara, ditenggarai sebagai faktor utama yang membuat pria berusia 32 tahun tersebut berani melakukan aksi menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas ketika itu. Kini, istrinya pun tinggal berdua bersama anak angkat mereka di salah satu kota di Jerman.

Kasus bunuh diri sempat juga menggegerkan Indonesia dimana orang yang tewas melakukan aksinya dengan menerjunkan diri dari lantai atas pusat perbelanjaan. Walaupun, motif bunuh diri para pelaku berbeda-beda, tetapi ini menyadarkan bahwa masih banyak orang yang menganggap tubuh mereka adalah kepunyaan mereka sendiri.

Ketika Kristus datang ke dunia dan mati bagi dosa-dosa manusia maka hidup yang kita miliki sudah menjadi milik-Nya. Walaupun sebelum Adam jatuh ke dalam dosa, tubuh manusia adalah kepunyaan Allah, tetapi karya penebusan Yesus memberi penegasan bahwa apa yang di manusia adalah kepunyaan-Nya.

Bila setiap orang mengetahui hal ini maka dipastikan tidak akan ada orang yang dengan seenaknya melakukan aksi bunuh diri. Apa pun keadaan yang saat ini sedang Anda hadapi, janganlah mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup. Anda ditebus untuk hidup dan kalaupun ada kondisi yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan di dunia ini, lihatlah bahwa ada rencana Allah yang jauh lebih indah di balik semuanya itu. Menjalani hidup sesuai Firman Allah adalah bukti pengakuan Anda atas otoritas Allah di dalam kehidupan Anda.

Ringkasan Khotbah Minggu, 13 Februari 2011

Hidup Dalam Berkat
(Yohanes 10: 10b)

Berkat bukan saja berbicara uang, tetapi damai sejahtera, bahagia dan sukacita. Di tengah-tengah persoalan dan pergumulan kita, Tuhan tetap memelihara dan memberikan jalan keluar kepada kita. Bagaimana Tuhan tetap memberkati kita:
1. Tuhan memberikan kemampuan untuk mengelola kekayaan (uang) dengan baik (Ul. 8: 18). Tidak semua orang bisa mengelola, untuk itu Tuhan mempersiapkan kita supaya kita bisa mengelola keuangan kita. Kita hidup butuh uang dan apa yang kita peroleh tentunya membutuhkan uang, jadi kita harus mampu mengelola kekayaan (uang) kita. Maka untuk menjadi kaya butuh kemampuan yang dari Tuhan dan itu dapat diperoleh melalui hidup yang dekat dengan Tuhan.
2. Tuhan memberikan kemampuan untuk menghadapi masalah. Setiap orang mempunyai porsi masalah yang berbeda dan Tuhan sanggup memberikan kekuatan kepada kita (2 Kor. 4: 7-9). Manusia hidup seringkali dikecewakan, disakiti, tetapi jika kita mampu menghadapinya itu berarti memiliki harta berkat Tuhan, yaitu mampu menghadapi setiap masalah.

Bagaimana cara menghadapi masalah:
1. Utamakan Tuhan (Mat. 6: 33). Kita hidup harus utamakan Tuhan sebab semuanya datang dari Tuhan. Kita bisa mampu itu karena kita mengutamakan Tuhan.
2. Taat Firman (Ul. 28: 1,2). Kita hidup harus mentaati firman, atau mendengarkan firman Tuhan (1 Sam. 15: 22). Ketaatan jauh lebih baik dari pada korban yang ada. Ketaatan menjadi bagian penting dalam hidup kita. Dengan kita taat itu memberikan berkat bagi kehidupan kita.
3. Suka memberi (Kis. 20: 35). Mengapa suka memberi membuat pintu surga terbuka dan hidup berkelimpahan, karena pada waktu kita memberi, Tuhan akan menggantinya dengan sesuatu yang kita tidak bisa beri, yaitu: kebahagiaan. Inilah cara supaya kita bisa bahagia di dunia ini.

By: Pdt. Isaac S. Latief -- Minggu, 13 Februari 2011

RH Minggu, 20 Februari 2011

TERBIASA DENGAN DOSA (1 Raja-raja 11: 1-13)

Sebagai mahasiswa kedokteran, seorang kerabat saya diwajibkan berdinas di rumah sakit. Tugasnya cukup menguji nyali: jaga malam di kamar mayat. Di hari pertama, ia sangat terganggu oleh suasana dingin dan aroma formalin. Namun, setelah dua-tiga hari, ia mulai bisa bertugas dengan santai, bahkan sambil makan di situ! Manusia memang bisa "kebal" menghadapi situasi buruk, asal dibiasakan, sebab Tuhan memberinya kemampuan adaptasi yang hebat.

Sayang, karena baiknya kemampuan adaptasi manusia, kadang dosa pun bisa tak terasa seperti dosa lagi. Belajar dari Salomo, mari kita lebih waspada. Jangan berkompromi dengan dosa demi kenyamanan pribadi. Mungkin di awal kita masih punya rasa bersalah, tetapi lama-kelamaan kita bisa terbiasa hingga merasa tidak ada yang salah. Jangan sampai kita terlena dan terjerumus. Seperti kata pepatah: Jika kita menghabiskan waktu di pasar, kita akan tercium seperti ikan; jika kita menghabiskan waktu di taman, kita akan tercium seperti bunga; jika kita terus-menerus berbuat dosa, ada waktunya semua akan terbuka.

RH Sabtu, 19 Februari 2011

ANJURAN DAN LARANGAN (2 Raja-raja 22: 8-20)

Ada satu cara yang saya terapkan dalam mendidik anak. Di sebuah kertas saya menuliskan beberapa kata kunci mengenai hal-hal yang boleh dan yang tak boleh mereka lakukan. "Mengerjakan PR", "bangun tepat waktu", "minum susu", adalah hal-hal yang harus dikerjakan. "Berebut mainan", "terlalu banyak nonton televisi", adalah aktivitas yang saya larang. Jika mereka melakukan yang dianjurkan, saya akan membawa mereka bermain keluar rumah atau membelikan buku menggambar kesukaan mereka. Sebaliknya, jika mereka melakukan apa yang dilarang, saya akan memberi mereka hukuman.

Kesungguhan untuk mau dikoreksi oleh Tuhan melalui firman-Nya harus kita pelihara. Kita butuh mendidik diri sendiri untuk mengikuti apa yang dianjurkan Tuhan dan menghindari apa yang dilarang oleh-Nya. Salah satu cara sederhananya: buatlah daftar apa yang Dia kehendaki untuk dilakukan dan apa yang tidak, setiap kali selesai membaca firman. Lalu taati dan kerjakan setiap hal di daftar itu dengan sabar dan setia. Biarlah firman Tuhan menjadi petunjuk hidup kita yang terutama.

RH Jumat, 18 Februari 2011

MENGALAMI SENDIRI (Ayub 42: 1-7)

Saat Anne Graham Lotz - putri Billy Graham - masih remaja dan bergumul dengan imannya, ia dinasihati seorang pemimpin rohaninya. "Selama ini kau masih memandang Allah melalui sebuah prisma. Pandangan ibu, ayah, dan gerejamu, masih sangat mewarnai pandanganmu tentang Allah. Mulai sekarang, pandanglah Allah dengan cara pandangmu sendiri. Majulah bersama Allah." Anne sadar, ia tak dapat hidup berkenan kepada Allah hanya karena ia mempunyai orangtua yang hebat dalam pelayanan. Ia harus mengalami sendiri hubungan pribadi dengan-Nya. Sejak, itu ia mengalami kemenangan dan sukacita di hidupnya.

Memiliki sendiri pengalaman rohani bersama Tuhan adalah kunci untuk bertumbuh secara rohani. Jangan hanya mendengar tentang kebesaran Tuhan dari kesaksian para rohaniwan atau rekan seiman. Praktikkan iman kita dan alami sendiri kemenangan bersama-Nya. Maka, dari hidup dan mulut kita akan keluar kesaksian tiada henti yang menguatkan iman kita dan membesarkan nama Tuhan.

RH Kamis, 17 Februari 2011

LEMAH LEMBUT (1 Tesalonika 2: 1-8)

“Kalau kamu tidak bertobat, tinggalkan rumah ini!" seru Pendeta Joe pada Tim, anaknya, yang terlibat pergaulan bebas. Tim langsung minggat. Menyewa indekos. Suatu malam ayahnya ditelepon seseorang. "Anakmu ada di penjara. Ia terlibat perdagangan narkoba!" Segera sang ayah mencarinya di penjara, tetapi anaknya tidak ada di situ. Ternyata berita telepon itu salah sambung. Maka, Joe berusaha mencari tempat kos Tim. Menjelang subuh baru ketemu. Anaknya itu sedang tidur. Ia masuk ke kamarnya, berlutut dan memeluknya, lalu berkata: "Tim, kamu baik-baik saja, kan? Ayah sayang padamu!" Ketika Tim melihat kelemahlembutan ayahnya, hatinya pun tersentuh. Ia pun pulang dan bertobat.

Kelemahlembutan kadang dipandang sebagai kelemahan. Orang lebih suka bersikap keras untuk menunjukkan kuasa dan wibawa. Padahal kelemahlembutan lebih ampuh! Apakah Anda dikenal sebagai orang yang kasar atau lemah lembut? Suka memotong pembicaraan atau membiarkan orang lain berbicara? Pemarah atau mudah mengalah? Jika Anda mau dihormati, terapkan kelemahlembutan.

RH Rabu, 16 Februari 2011

PERSEMBAHAN (Yesaya 1: 10-20)

Persembahan adalah sesuatu yang dikenal oleh hampir semua agama dan kepercayaan di dunia. Bentuknya bermacam-macam; ada yang berupa makanan, binatang korban, hasil bumi, uang, dan sebagainya. Cara mempersembahkannya juga bermacam-macam. Namun, biasanya persembahan-persembahan itu dibawa dengan tujuan menyenangkan hati sosok ilahi yang disembah dan mendapat berkah darinya. Dalam Alkitab, persembahan juga merupakan sebuah konsep yang sangat kerap dibahas. Walau demikian, secara berbeda kita diajar bahwa persembahan yang dibawa kepada Tuhan bukanlah semata demi menyenangkan hati Tuhan hingga menarik berkat-Nya. Bahkan, menurut bacaan Alkitab hari ini, persembahan yang kita bawa bisa membuat Allah tidak senang, tetapi malah merasa jijik. Sebab, lebih dari persembahan yang dibawa manusia, Tuhan lebih memperhatikan dan senang pada ketaatan. Jika demikian, apakah fungsi persembahan? Persembahan adalah ungkapan syukur kita atas segala kebaikan Allah, baik yang berupa berkat materi, jasmani, rohani, sosial, dan sebagainya. Persembahan seharusnya kita berikan bukan karena kita ingin mendapat berkat-Nya lagi, melainkan karena kita bersyukur sudah mendapat limpahan berkat-Nya selama ini.

RH Selasa, 15 Februari 2011

BATAS KEPUASAN DIRI (Matius 6: 9-13)

Suatu hari saya menonton acara perlombaan di televisi, yang rasanya cukup langka: lomba memakan burger sebanyak-banyaknya. Hadiahnya, uang dengan jumlah yang fantastis. Usai lomba, peserta yang keluar sebagai pemenang tampak sangat puas. Ia berhasil menghabiskan sejumlah besar burger dengan waktu tercepat. Saya jadi bertanya-tanya, inikah cermin kehidupan manusia masa kini? Melahap apa yang ada di depannya sebanyak mungkin, dalam waktu sesingkat mungkin, demi mendapat hadiah sebanyak mungkin? Ah, sungguh itukah arti hidup kita?

Doa yang diajarkan Yesus justru mengarahkan hal yang sebaliknya. Dia mengajar kita untuk tidak serakah. Keserakahan hanya membuat orang sulit bersyukur, sebab harapannya selalu tertuju pada hal yang lebih besar. Sifat serakah harus diwaspadai, sebab ia bisa menjangkiti siapa saja. Keserakahan akan menyingkirkan nilai-nilai kasih dan kepedulian kita pada kepentingan dan kebutuhan sesama. Sebab, keserakahan membuat kita selalu menginginkan lebih, bahkan saat kita sudah cukup memiliki segala sesuatu.

RH Senin, 14 Februari 2011

KRISTUS, SAUH CINTA (Efesus 5: 22-33)

Dan bila aku berdiri/tegak sampai hari ini/bukan karna kuat dan hebatku/semua karena cinta/semua karena cinta .... Itulah sepenggal lirik lagu Karena Cinta yang dibawakan Delon, juara Indonesian Idol. Lagu ini mengemukakan kebenaran bahwa cinta itu penting. Penting karena kini cinta - baik kualitas maupun kuantitasnya - mulai luntur, bahkan dalam kehidupan keluarga.

Secara khusus, Paulus mengingatkan para suami agar mengasihi istri seperti Kristus mengasihi jemaat. Kasih yang diberikan kepada pasangan bukan hanya kasih manusiawi (eros), melainkan kasih ilahi (agape). Ini standar kasih yang tinggi-kasih yang menuntut pengorbanan. Sedangkan setiap istri diminta tunduk kepada suaminya dalam segala sesuatu, seperti ia tunduk kepada Tuhan. Kerap orang kemudian mengartikannya sebagai ketundukan yang memposisikan istri sebagai pelayan dan pengikut kehendak suami. Barangkali kita tak dapat melakukannya dengan sempurna, tetapi kita harus berusaha memiliki dan menyatakan kasih Kristus kepada pasangan kita. Teladan hidup Kristus adalah jangkar yang teguh bagi setiap bahtera rumah tangga.

HUMOR

BUNGA

Jack membuka sebuah bisnis baru dan salah satu temannya mengirimkan bunga ucapan selamat kepadanya.

Toko bunga tempat bunga tersebut dipesan segera mengantarkan pesanan tersebut dan setibanya di sana Jack langsung membaca pesan dalam bunga tersebut yang berbunyi "Beristirahatlah dalam damai".

Jack sangat marah dan menelepon pemilik toko bunga tersebut untuk menyampaikan kekecewaannya. Dia mau pemilik toko tersebut tahu bahwa dia sangat marah dan geram atas kekeliruan yang dibuat oleh toko bunga tersebut.

Pemilik toko bunga tersebut dengan tenang dan santai menenangkan Jack dan berkata, "Kami betul-betul minta maaf atas kekeliruan ini. Tapi coba bayangkan ini ... hari ini dan saat ini di suatu tempat ada sebuah jenazah yang akan dimakamkan dan di atasnya ada bunga yang bertuliskan ‘Selamat Menempati Lokasi Baru’. Mana lebih buruk?"

Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. (Lukas 17: 3)

Artikel

Cinta Tanpa Syarat

Dikisahkan, ada sebuah keluarga besar. Kakek dan nenek mereka merupakan pasangan suami istri yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, si cucu bertanya kepada mereka berdua, "Kakek, Nenek, tolong beritahu kepada kami resep akur dan cara Kakek - Nenek mempertahankan cinta selama ini agar kami yang muda-muda bisa belajar."

Mendengar pertanyaan itu, sesaat kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyum. Dari tatapan keduanya, terpancar rasa kasih yang mendalam di antara mereka. "Aha, Nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian," kata kakek. Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai kisahnya. "Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik.

Suatu hari, kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul ‘bagaimana memperkuat tali pernikahan'. Di sana dituliskan, masing-masing dari kita diminta mencatat hal-hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan daftar dosa kakekmu sepanjang kurang lebih tiga halaman. Kalau dipikir-pikir, ternyata banyak juga, dan herannya lagi, sebegitu banyak yang tidak disukai, tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini," kata nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat itu.

Lalu nenek melanjutkan, "Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan. Dan, sekarang giliran kakekmu yang melanjutakan bercerita." Dengan suara perlahan, si kakek meneruskan. "Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi.... kosong. kakek tidak mencatat sesuatu pun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adalah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikit pun. Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek.”

Nenek segera menimpali, "Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apa pun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua."

Seringkali di kehidupan ini, kita lebih banyak menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan, dan yang menyakitkan. Padahal, pada saat yang sama kita pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan banyak hal indah di sekeliling kita. Saya yakin dan percaya, kita akan menjadi manusia yang berbahagia jika kita mampu berbuat, melihat, dan bersyukur atas hal-hal baik di kehidupan ini dan senantiasa mencoba untuk melupakan yang buruk yang pernah terjadi. Dengan demikian, hidup akan dipenuhi dengan keindahan, pengharapan, dan kedamaian.

Artikel

M A W A R

Mawar merah adalah kecintaannya, nama orangnya sendiri juga "Mawar". Dan setiap tahun suaminya selalu mengirimkan mawar-mawar itu, diikat dengan pita indah. Pada tahun suaminya meninggal dia mendapat kiriman mawar lagi. Kartunya tertulis "Be My Valentine like all the years before".

Sebelumnya, setiap tahun suaminya mengirimkan mawar, dan kartunya selalu tertulis, "Aku mencintaimu lebih lagi tahun ini, kasihku selalu bertumbuh untukmu seturut waktu yang berlalu."

Dia tahu ini adalah terakhir kali suaminya mengirimkan mawar-mawar itu. Dia tahu suaminya memesan semua itu dengan bayar di muka sebelum hari pengiriman. Suaminya tidak tahu kalau dia akan meninggal. Dia selalu suka melakukan segala sesuatu sebelum waktunya. Sehingga ketika suaminya sangat sibuk sekalipun, segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik.

Lalu Mawar memotong batang mawar-mawar itu dan menempatkan semuanya dalam satu vas bunga yang sangat indah. Dan meletakkan vas cantik itu di sebelah potret suaminya tercinta. Kemudian dia akan betah duduk berjam-jam di kursi kesayangan suaminya sambil memandangi potret suaminya dan bunga-bunga mawar itu.

Setahun telah lewat, dan itu adalah saat yang sangat sulit baginya. Dengan kesendiriannya dijalaninya semua. Sampai hari ini, Valentine ini... Beberapa saat kemudian, bel pintu rumahnya berbunyi, seperti hari-hari Valentine sebelumnya. Ketika dibukanya, dilihatnya buket mawar di depan pintunya. Dibawanya masuk, dan tiba-tiba seakan terkejut melihatnya. Kemudian dia langsung menelpon toko bunga itu. Ditanyakannya kenapa ada seseorang yang begitu kejam melakukan semua itu padanya, membuat dia teringat kepada suaminya ... dan itu sangat menyakitkan ...

Lalu pemilik toko itu menjawabnya, "Saya tahu kalau suami Nyonya telah meninggal lebih dari setahun yang lalu. Saya tahu anda akan menelpon dan ingin tahu mengapa semua ini terjadi. Begini Nyonya, bunga yang anda terima hari ini sudah dibayar di mukaoleh suami anda. Suami anda selalu merencanakannya dulu dan rencana itu tidak akan berubah. Ada standing order di file saya, dan dia telah membayar semua, maka anda akan menerima bunga-bunga itu setiap tahun. Ada lagi yang harus anda ketahui, dia menulis surat spesial untuk anda, ditulisnya bertahun-tahun yang lalu, dimana harus saya kirimkan kepada anda 1 tahun kemudian jika dia tidak muncul lagi di sini memesan bunga mawar untuk anda. Lalu, tahun kemarin, saya tidak temukan dia di sini, maka surat itu harus saya kirimkan setahun lagi, yaitu tahun ini, surat yang ada bersama dengan bunga itu sekarang, bersama dengan Nyonya saat ini." Mawar mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.

Dengan tangan gemetar diambilnya surat itu dan dibacanya:

"Dear kekasihku, aku tahu ini sudah setahun semenjak aku pergi. Aku harap tidak sulit bagimu untuk menghadapi semua ini. Kau tahu, semua cinta yang pernah kita jalani membuat segalanya indah bagiku, kau adalah istri yang sempurna bagiku. Kau juga adalah seorang teman dan kekasihku yang memberikan semua kebutuhanku. Aku tahu ini baru setahun... tapi tolong jangan bersedih... aku ingin kau selalu bahagia... Walaupun saat kau hapus air matamu... Itulah mengapa mawar-mawar itu akan selalu dikirimkan kepadamu. Ketika kau terima mawar itu, ingatlah semua kebahagiaan kita, dan betapa kita begitu diberkati... Aku selalu mengasihimu... dan aku tahu akan selalu mengasihimu... Tapi... istriku, kau harus tetap berjalan... kau punya kehidupan... Cobalah untuk mencari kebahagiaan untuk dirimu. Aku tahu tidak akan mudah tapi pasti ada jalan. Bunga mawaritu akan selalu datang setiap tahun... dan hanya akan berhenti ketika pintu rumahmu tidak ada yang menjawab dan pengantar bunga berhenti mengetuk pintu rumahmu... Tapi kemudian dia akan datang 5 kali hari itu, takut kalau engkau sedang pergi... Tapi jika pada kedatangannya yang terakhir dia tetap tidak menemukanmu... Dia akan meletakkan bunga itu ke tempat yang ku suruh... meletakkan bunga-bunga mawar itu ditempat dimana kita berdua bersama lagi.. untuk selamanya...

Efesus 5: 25

Ringkasan Khotbah Minggu, 06 Februari 2011

Didikan dan Hajaran Tuhan adalah Alkitabiah
(Ibrani 12: 5-7)

Dihajar itu tidak enak dan mendapatkan didikan secara keras itu juga tidak menyenangkan, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa setiap anak Tuhan pasti pernah mengalami, dan mungkin sedang mengalami didikan dan hajaran Tuhan. Perlu diketahui bahwa didikan dan hajaran Tuhan itu adalah hal yang alkitabiah. Jika ada orang yang mengalami hal demikian, ini kesempatan untuk mengerti apa maksud dan rencana Tuhan dalam hajaran dan didikan Tuhan itu. Tiga perkara penting mengenai didikan dan hajaran Tuhan, yaitu:

1. Bukti hajaran Tuhan. Hajaran Tuhan itu adalah bukti bahwa kita anak-anak Allah (ay. 6a). Orang yang tidak pernah dihajar dan dibiarkan adalah bukan anak-Nya. Sebaliknya dihajar dan dididik pastilah anak-anak-Nya. Demikian dengan juga dengan anak kita. Hajaran Tuhan itu adalah bukti bahwa kita dikasihi-Nya (ay. 6b). Kalau kita dibiarkan mau apa saja boleh maka kita bukan anak, tetapikalau kita mengasihi anak kita, kita pasti menghajar anak kita. Jangan ada orang berpikir bahwa Tuhan menghajar karena tidak senang hati sama saya.

2. Apa tujuan Tuhan menghajar (ay. 10)? Tujuan Tuhan menghajar ialah untuk kebaikan kita supaya beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Kalau dibiarkan hidup kita tidak kudus dan kalau dihajar supaya kembali ke dalam hidup yang kudus. Daud dulu menyimpang sekarang berpegang pada janji Allah (Mzm. 119: 67). Selain itu tujuan Tuhan menghajar juga supaya hidup kita bahagia (Ibr. 12: 11) dan untuk menyelamatkan kita dari api neraka (1 Kor.13: 2). Lebih baik dihajar dari pada masuk neraka.

3. Bagaimana sikap kita menghadapi hajaran Tuhan (Ibr. 12: 5)? Jangan menganggap enteng, hajaran Tuhan harus dihadapi dengan serius. Dan janganlah putus asa bila diperingatkan Tuhan, sebab Tuhan tidak pernah membuat kita mati. Pada saat kita sudah tidak mampu Tuhan pasti buka jalan jika kita berserah kepada-Nya. Ayub tidak putus asa mengalami kesusahan dan akhirnya Ayub dipulihkan oleh Tuhan.

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 06 Februari 2011