JADWAL IBADAH

Ibadah Raya
Kenaikan Tuhan Yesus

Kamis, 21 Mei 2009 – Jam 08.00 WIB
Pembicara: Gembala Sidang

Kebaktian Doa Malam
Jumat, 22 Mei 2009 – Jam 19.00 WIB
Pembicara: Dr. Harry Ratulangi (Malang)

Kebaktian Wanita
Sabtu, 23 Mei 2009 – Jam 10.00 WIB
Pembicara: Pdt. Christin Wongso

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 23 April 2009 - Pk. 18.00 WIB
Pembicara: Bp. Danny

Ibadah Raya
Minggu, 24 April 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB
Pembicara: Pdt. Irvino Panky

Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

J E R A T
(Mazmur 91:1-4)


Alkitab menyatakan kepada kita bahwa di luar kepak Tuhan ada berbagai macam jerat yang menanti kita. Pengertian dalam kepak Tuhan ialah dalam perlindungan Tuhan. Selama kita berada dekat dalam jangkauan Tuhan maka kita akan selalu mendapat perlindungan Tuhan. Pemazmur menyatakan bahwa selama kita benar di mata Tuhan, kita akan mendapat perlindungan dari Tuhan. Jerat bukan sesuatu yang menantang dan berada jauh dari kita, melainkan jerat berada dekat dengan kita. Tiga macam jerat yang menanti kita, yaitu:

1. Keinginan
Ada 3 hal yang dapat menggoda keinginan kita, yaitu: harta, wanita/pria dan takhta. Keinginan itu boleh ada dalam kehidupan kita, tetapi sebelum kita melaksanakannya serahkan kepada Tuhan (Ams. 16: 3). Doa pun dapat menjadi jerat bagi kita. Seringkali pada saat kita berdoa, kita meminta kepada Tuhan segala sesuatu yang memuaskan hawa nafsu kita. Jerat itu adalah keinginan dari apa yang kita pikirkan.

2. Rutinitas
Segala sesuatu yang kita lakukan secara rutin dapat membuat kita menjadi bosan. Kebosanan ataupun kejenuhan dapat terjadi apabila seseorang mulai tidak mengerti tujuan dari apa yang dikerjakannya. Bosan atau jenuh merupakan indikator sebuah rutinitas. Hal ini dapat menjadi jerat bagi seseorang.

3. Kebiasaan
Hati-hati dengan apa yang kita pikirkan karena itu akan mempengaruhi tindakan kita. Hati-hati dengan tindakan kita karena itu akan mempengaruhi masa depan kita. Jangan memikirkan hal-hal yang buruk karena itu akan mempengaruhi kebiasaan kita. Kebiasaan yang kita lakukan akan dapat menjadi jerat bagi kita. Salah satu contohnya, ialah Lot.

Serahkanlah segala keinginan kita kepada Tuhan, hindarilah mengerjakan sesuatu hanya sekedar rutinitas dan jangan biarkan kebiasaan yang buruk mengikat kita, maka kita tidak akan masuk dalam jerat. Amin Wilianto
. By: Pdt. Vivid Erawadi - Minggu, 10 Mei 2009

ARTIKEL

KADANGKALA HIDUPMU MENANGIS

Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.

Jangan putus asa !! Bangkitlah !!
Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari, demikian juga dirimu. Kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu. AKU sering melihat melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil. Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain? Bukankah AKU sudah menyediakan suksesmu sendiri?

Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya. Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karya-Ku yang luar biasa atas hidup orang lain. Jadilah seperti air.. Selalu mengalir... melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas. Anak-Ku,,, jangan mau dikalahkan oleh keadaan,, tetapi kalahkan keadaaan!! Anak-Ku yang terkasih,,,jangan sakit hati ketika kau ditegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik. Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman. Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu!

Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu. Bukankah untuk itu kau hidup? Untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU? Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
Anak-Ku, ingatlah hal ini baik-baik. Aku selalu mebuka tangan-Ku lebar-lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya. AKU senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
AKU melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu!!

Ayah yang selalu mengasihimu,
YESUS

JANGAN PANDANG MANUSIA

Suatu kali, di sebuah kerajaan ada seorang raja yang sudah tua dan sebentar lagi akan meninggal. Raja ini memerintahkan kepada pengawalnya untuk mencari seorang yang cocok untuk dijadikan sebagai raja. Kemudian pengawal-pengawal itu mencari pemuda yang ganteng dan berpendidikan untuk dijadikan calon pengganti raja dan mereka dibawa ke istana raja. Dari semua pemuda yang ganteng, tidak ada satu orang pun yang sesuai karakter raja; tetapi justru berbeda dengan salah satu pemuda biasa yang mempunyai karakter yang baik dan sopan dibanding dengan pemuda ganteng lainnya dan akhirnya pemuda itu yang diangkat menjadi pengganti raja itu.

Di dalam kehidupan manusia, ada kalanya manusia sering memandang manusia. Manusia yang satu dijadikan idola dan jikalau sang idola menyakitkan hati akibatnya adalah mereka menjadi kecewa terhadap idolanya dan bisa jatuh. Sama halnya dengan kehidupan pelayanan bergereja, ada kalanya manusia melihat kehidupan seorang hamba Tuhan dan mengidolakannya. Lalu
hamba Tuhan ini mengecewakannya maka mereka akan langsung jatuh dan kecewa pada Tuhan serta tidak mau lagi melayani Tuhan dan bahkan lebih parahnya meninggalkan Tuhan.

Saya mau bersaksi, saya juga adalah salah satu hamba Tuhan yang saat ini bertempat tinggal di Jakarta. Dalam perjalanan hidup pelayanan saya, saya sering kali sering merasa kecewa dan sering down oleh tingkah laku sesama hamba Tuhan yang justru mengecewakan dan menyesakkan hati saya. Pernah satu waktu, entah mengapa saya merasa kecewa dengan satu hamba Tuhan tersebut dan sampai berpikir akan meninggalkan pelayanan, namun saya disadarkan bahwa saya tidak boleh seperti itu. Pelayanan bukan melihat manusia tetapi melihat Tuhan.

Para pembaca yang terkasih dalam Tuhan, jangan pandang manusia. Pandanglah Tuhan dan ingatlah bahwa yang kita layani, tuan kita adalah Tuhan dan bukan manusia. Jangan pernah kecewa pada Tuhan karena Tuhan sungguh baik dan mengasihi kita.

HIDUP LEBIH SEHAT
Dr. Don Colbert

Jadwal yang disarankan untuk meminum dua liter air setiap hari: 30 menit sebelum makan pagi : 1 gelas, 2,5 jam setelah makan pagi : 1 gelas, 30 menit sebelum makan siang : 1 gelas, 2,5 jam setelah makan siang : 1 gelas, 30 menit sebelum makan malam : 2 gelas, 2,5 jam setelah makan malam : 1 gelas, 30 menit sebelum tidur : 1 gelas --- Minum air sebelum makan memiliki dua kepentingan: Akan mengurangi nafsu makan karena perut anda terasa penuh dan memberikan manfaat positif bagi pencernaan anda. Menghindari sikap negatif untuk hidup yang lebih sehat: Perasaan-perasaan mematikan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita. Dampak-dampak dari perasaan-perasaan mematikan yang tidak pernah terpikir oleh kita sebelumnya adalah :
KEMARAHAN, dapat menyebabkan: Rheumatoid arthritis, Serangan jantung, Penyakit jantung, Gagal jantung, Kanker, Tekanan darah tinggi, Stroke, Tukak lambung.
KEBENCIAN dan IRI HATI, dapat menyebabkan: Tekanan darah tinggi, Sakit kepala migrant, Penyakit jantung, Tukak lambung, Kanker.
KESOMBONGAN, dapat menyebabkan: Penyakit mental, Stroke, Serangan jantung, Kematian.
KETAKUTAN dan KEKHAWATIRAN, dapat menyebabkan: Penyakit jantung, Penyakit mental, Kepanikan, Depresi, Serangan jantung, Fobia.
DEPRESI, dapat menyebabkan: Kanker.
Langkah-langkah untuk mengembangkan hati yang gembira untuk menghasilkan kesehatan yang baik dan jauh dari penyakit: Mengampuni, Mengendalikan lidah, Bersahabatlah dengan orang-orang yang positif, Berilah makanan yang sehat ke dalam pikiran anda, Kehidupan berrohani yang akan mengubah kehidupan anda.

RH MINGGU, 24 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 9; 2 Taw. 8; Mzm. 136; Rm. 5
KEMBALINYA ALLAH KITA (1 Tesalonika 5:1-22)

Hampir 2000 tahun yang silam, Yesus berkata, "Aku datang segera." Sejak saat itu, beberapa orang melakukan kesalahan dengan menentukan waktu kedatanganNya. Akibatnya, banyak orang menyindir hal ini. Apakah Yesus melakukan kesalahan? Apakah telah terjadi sesuatu di luar perkiraanNya? Tentu saja tidak! Yesus memberitahu murid-muridNya bahwa Allah tidak memberi mereka keterangan rinci tentang "masa atau waktu" (Kisah 1:7). Dia menginginkan kita hidup dengan sikap berpengharapan. Paulus memperjelas hal ini tatkala ia berbicara tentang kedatangan kembali Kristus sebagai "pengharapan kita yang penuh bahagia" (Titus 2:13). Namun, bagaimana caranya kita hidup dalam pengharapan? Yesus memerintahkan para murid-Nya untuk menjadi saksi di seluruh dunia. Yohanes meminta kita memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Yesus (1 Yoh. 2:28-3:3) dan menjaga kekudusan hidup sehingga kita "tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatanganNya. Peristiwa kembalinya Tuhan bukanlah untuk membuat kita mereka-reka waktu, tetapi agar kita berjaga-jaga dalam pengharapan. Marilah kita melayaniNya melalui setiap aspek hidup kita, dan suatu hari kelak kita akan mendengar Dia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaKu yang baik dan setia" (Mat. 25:21).

RH SABTU, 23 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Taw. 6,7; Mzm. 135; Rm. 4
ETIKA KOMPUTER (1 Timotius 1:3-15)

Institut Etika Komputer mengajukan 10 perintah bagi pengguna komputer. Isi perintah-perintah tersebut antara lain: jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain, jangan mengintip berkas data komputer orang lain, jangan mengkopi atau menggunakan software yang dilindungi hak cipta tanpa meminta izin, gunakanlah komputer dengan penuh pertimbangan dan rasa hormat seperti terhadap sesama manusia.

Banyak di antara orang yang cukup mengenal komputer memandang perlunya aturan seperti itu. Namun kita juga menyadari bahwa peraturan-peraturan yang ditetapkan tidak akan mengubah sifat alamiah manusia. Tak seorang pun dapat menjadi orang baik dengan cara menaati peraturan. Tujuan dari Hukum yang tertinggi adalah untuk menunjukkan kepada kita standar kesempurnaan Allah dan kebutuhan kita akan Kristus. Tak seorang pun yang dapat membayar harga bagi pengampunan kita. Kristus tidak mengubah kita dengan cara mengajar kita untuk menaati hukum Taurat (Gal. 3:1-5). Dia mengubah kita dengan cara memberi kita hati yang baru. Inilah yang akan mempengaruhi kita dalam segala hal.

RH JUMAT, 22 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 8; 2 Taw. 5; Mzm. 99; Rm. 3
KEPITING, ANJING DAN MANUSIA (Ibrani 2:1-10)

Seorang pakar evolusi terkenal bernama Stephen Jay Gould menulis, "Dalam beberapa hal, seekor kepiting tidaklah lebih rendah atau kurang kompleks dibanding manusia." Namun, akankah Gould mencomot teorinya ini kemudian menjadikannya sebagai suatu kesimpulan logis? Para penganut teori evolusi dapat berkata apa saja yang mereka kehendaki, tetapi ada perbedaan yang sangat mendasar antara manusia dan binatang. Saya menjelaskan hal ini kepada seorang wanita yang mempercayai bahwa anjing-anjing juga akan masuk surga tatkala mereka mati. Saya berkata bahwa anjing tidak memiliki kemampuan seperti kita untuk berpikir tentang Allah, kekekalan, serta yang benar dan yang salah.

Allah mencipta kita menurut gambar-Nya. Itulah sebabnya kita mampu menyembah dan melayani-Nya. Kita dapat melakukannya dengan cara mengakui bahwa kita adalah orang berdosa, menerima Yesus sebagai Juruselamat, dan bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus. Setelah itu barulah kita mampu menunjukkan perbedaan yang sesungguhnya antara kepiting dan manusia.

RH KAMIS, 21 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 7; 2 Taw. 4; Mzm. 98; Rm. 2
UPAH KESETIAAN (Matius 26:14-23)

Setelah menghabiskan waktu selama 11 tahun di Spanyol, Jack bercerita tentang keputusasaan yang dialaminya dalam memperkenalkan Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum percaya. Meskipun demikian, pada tahun-tahun terakhir pelayanannya, Jack dan istrinya dapat melihat bahwa pelayanan mereka telah berbuah. Setelah melewati masa-masa sulit, pada akhirnya 17 orang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya. Untuk menunjukkan penghargaannya atas kesetiaan dari gereja tersebut, Jack berkata, "Setelah 8 tahun, kami pernah datang dan melaporkan bahwa kami telah membawa 1 orang kepada Kristus. Dan anda mengutus kami kembali ke sana."

Orang-orang di gereja tersebut menyadari bahwa tanda dari suatu pelayanan adalah kesetiaan, bukannya hasil. Mereka menyadari bahwa hasil suatu pelayanan sepenuhnya terletak di tangan Allah sendiri melalui pekerjaan Roh Kudus. Mungkin anda telah menjalankan tugas pelayanan dengan setia dalam waktu lama dan tampak tanpa hasil. Tekunilah tugas itu, dan serahkanlah hasilnya pada Allah. Dia akan memberikan upah atas kesetiaan kita.

RH RABU, 20 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 6; 2 Taw. 3; Mzm. 97; Rm. 1
"TULISAN TANGAN" ALLAH (Mazmur 119:121-128)

Seorang siswa sekolah musik di London bernama Richard Steel, mendapat hadiah sebuah biola tua. Suatu hari Richard membantu sopir bus yang sedang mengatasi rintangan yang menyebabkan mobilnya tidak dapat menepi ke pinggir jalan. Setelah meletakkan biola tuanya di tepi jalan, ia turut menggeser rintangan itu. Namun kemudian sopir itu, tanpa melihat buku-buku dan biola Richard, menjalankan bus sehingga menggilas barang-barang itu. Buku yang tergilas masih dapat diperbaiki lagi. Namun, bagaimana dengan biola tua yang sangat berharga itu? Setelah memperhatikan bagian-bagian yang remuk, di dalamnya Richard menemukan tanda tangan Stradivarius, pembuat biola yang termasyur itu. Banyak keluarga Kristen mewariskan Alkitab dari satu generasi ke generasi berikutnya sebagai pusaka rohani. Namun harta benda ini seringkali hanya sebagai barang antik, sampai halaman-halamannya tak terbaca dan janji-janji yang terdapat di dalamnya hanyalah tinggal janji belaka. Alkitab adalah Buku yang memuat "tulisan tangan" Allah. Ia berisi kabar baik dan anugerah dari Allah untuk kita. Janganlah menyia-nyiakan. Namun sebaliknya, bacalah, percayalah, dan taatilah.

RH SELASA, 19 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 4, 5; 2 Taw. 2; Mzm. 101; 2 Tes. 3
JANGAN MENUKAR TEMPAT (Mazmur 73:1-17)

Cemburu adalah godaan yang dihadapi oleh semua orang. Orang-orang percaya akan menyadari bahwa sesungguhnya pendisiplinan hidup sangatlah bermanfaat bagi mereka, terutama ketika mereka melihat kesenangan hidup yang dialami oleh orang-orang yang menolak dan bahkan menghina Allah. Memang sangatlah menyakit bila menyaksikan orang-orang yang hidup dengan kemewahan yang berasal dari penghasilan mereka yang tidak halal. Mereka terlihat tidak pernah mengalami kesulitan. Hidup mereka terlihat bebas, tanpa ikatan. Mereka dapat tertawa lepas dalam menghadapi hal-hal yang bagi kita sangatlah berat. Hal itu dapat terjadi pada diri anda. Hal itu akan membuat anda sadar bahwa kesalehan amatlah berharga. Ketika anda mulai mencemburui kekayaan dari orang-orang fasik dan berharap dapat bertukar tempat dengan mereka, ingatlah ke mana mereka akan berakhir. Dalam dunia yang sementara ini, mereka berharap dapat memperoleh segala sesuatu yang dapat mereka diraih, yang sebenarnya hanyalah untuk kesenangan sesaat.

RH SENIN,18 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 2; 1 Taw. 29; Mzm. 95; 2 Tes. 1
PILIHAN ADA PADA KITA (Kolose 3:2)

Saya memanjat sebuah bukit di dekat rumah dan ketika mencapai puncaknya, saya berbaring di atas rerumputan untuk beristirahat. Saya mengarahkan pandangan pada satu sisi, mata saya terpusat pada dedaunan yang berada beberapa sentimeter di hadapan saya. Fokus yang pendek ini membuat mata saya tegang dan juga mengaburkan pandangan saya. Saya harus mengatur fokus untuk dapat melihat pemandangan kota yang jauh. Saya disadarkan bahwa saya dapat menggeser fokus pandangan dari yang dekat ke yang jauh sesuai dengan kemauan. Pilihannya ada pada saya.

Egoisme dan pikiran-pikiran duniawi dapat mengaburkan pandangan kita terhadap apa pun. Atau kita dapat mengarahkan perhatian kita hanya pada Kristus. Dengan demikian, kita dapat berada pada posisi yang tepat untuk melihat apa yang terpenting dalam hidup. Hanya dengan pikiran yang mengarah ke Kristus kita dapat berkata "tidak" untuk dosa dan "ya" untuk kesucian seperti Kristus. Pilihannya ada pada kita.

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Jumat, 15 Mei 2009 – Jam 19.00 WIB
Pembicara: Pdt. Sia Kok Sin

Kebaktian Wanita
Sabtu, 16 Mei 2009 – Jam 10.00 WIB
Pembicara: Ibu Pdt. Moyliana

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 16 April 2009 - Pk. 18.00 WIB
Pembicara: Bp. Edy Sujanto
Acara: Ice Cream Party

Ibadah Raya
Minggu, 17 April 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB

Pembicara: Gembala Sidang

Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

KEPUTUSAN YOSAFAT
(2 Tawarikh 20:1-3)

Dari jaman dulu, setiap orang selalu berhadapan dengan persoalan. Persoalan itu ada yang kecil, tanggung, ada yang besar. Selama dunia ini masih ada, jangan pernah berpikir hidup itu tanpa masalah. Siapapun pasti punya masalah.

Dalam sejarah Israel dicatat, bahwa ada seorang raja bernama Yosafat. Sekalipun ia adalah raja dengan kemampuan perang yang luar biasa, suatu hari ia berhadapan dengan masalah yang sangat besar. Reaksi pertama, ketika ia berhadapan dengan persoalan yang besar adalah TAKUT!!! Tetapi bagaimana ia mengatasi dan menangani persoalan dan ketakutannya itulah yang patut kita contoh hari ini. Alkitab mengatakan bahwa, Yosafat mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Empat (4) cara Yosafat dalam mencari Tuhan:

1. Berdoa dan berpuasa (2 Taw. 20: 3).
Ada beberapa hal yang dapat membuat doa kita diterima oleh Allah, yaitu:
a. Kita harus benar-benar menginginkan apa yang kita doakan.
b. Kita harus berketetapan hati untuk menunggu jawaban dari Allah.
Beberapa orang yang dicatat Alkitab berdoa dan memperoleh jawaban doanya, ialah: Yabes (1 Taw. 4: 9-10); Salomo (2 Taw. 1: 8-11).

2. Mentaati Roh Kudus (2 Taw. 20: 14-18).
Berbicara tentang Roh Kudus, bukan terbatas pada berbahasa roh, tetapi berbicara tentang satu pribadi yang berdaulat, yaitu Allah sendiri. Rasa hormat dan takut akan Roh Kudus harus ada dalam hati dan sikap hidup kita.

3. Menaruh kepercayaan kepada Tuhan dan firman-Nya (2 Taw. 20: 20).
Jangan bimbang terhadap Allah atau kemampuan Allah dan jangan mencari yang lain (Yak. 1: 6).

4. Mengucap syukur kepada Tuhan (2 Taw. 20: 21-22).
Mengucap syukur adalah salah satu cara dalam mencari Tuhan.

Ketika kita menjadi takut dalam menghadapi kehidupan ini, keputusan kita akan menentukan apa yang terjadi pada kita. Keputusan untuk mencari Tuhan dapat memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan yang kita hadapi. Amin

. By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 03 Mei 2009

ARTIKEL

LINES TELPHONE

Bayangkan bila kita pada saat berdoa kita mendengar jawaban ini: "Terima kasih anda telah menghubungi Rumah Bapa. Pilihlah salah satu:....tekan 1 untuk meminta; ..tekan 2 untuk mengucap syukur; ..tekan 3 untuk mengeluh; ..tekan 4 untuk permintaan lainnya."

Atau, bagaimana jika Allah memohon maaf seperti ini: "Saat ini semua malaikat sedang membantu yang lain.Tetaplah menunggu. Panggilan anda akan dijawab sesuai urutannya."

Atau bisa juga anda mendengar ini: "Komputer kami menunjukkan bahwa anda telah satu kali menelepon hari ini, silahkan mencoba kembali esok hari." "Kantor ini ditutup pada hari Minggu, silahkan menelpon lagi pada hari senin setelah pukul 9 pagi."

Namun, puji Tuhan, Allah mengasihi kita, anda dapat menelponnya setiap saat! Anda hanya perlu memanggil sekali dan Dia mendengar anda, karena Yesus, anda tak akan pernah mendengar nada sibuk. Tuhan menerima panggilan dan tahu siapa pemanggilnya secara pribadi. Ketika anda memanggil, Tuhan menjawab; anda menangis minta tolong dan Dia akan berkata: "Ini Aku" (Yesaya 58:9)
Ketika anda memanggil, gunakan "Nomor Telepon Darurat" di bawah ini:

=> Saat berduka cita, putar Yohanes 14
=> Ketika dikecewakan sesama, putar Mazmur 27
=> Jika Anda ingin berbuah, putar Yohanes 15
=> Ketika Anda berdosa, putar Mazmur 51
=> Ketika Anda khawatir, putar Matius 6:19-34
=> Ketika Anda dalam bahaya, putar Mazmur 91
=> Ketika Tuhan terasa jauh, putar Mazmur 139
=> Ketika iman Anda perlu dikuatkan, putar Ibrani 11
=> Ketika Anda merasa sendiri dan takut, putar Mazmur 23
=> Ketika hidup Anda sedang dalam kepahitan, putar 1Korintus13
=> Untuk rahasia kebahagiaan Paulus, putar Kolose 3:12-17
=> Untuk arti kekristenan, putar 1 Korintus 15:15-19
=> Ketika Anda merasa kecewa dan ditinggalkan,putar Roma 8:31-39
=> Ketika Anda menginginkan kedamaian dan ketenangan,putar Matius 11:25-30
=> Ketika dunia terlihat lebih besar dari Tuhan, putar Mazmur 90
=> Ketika Anda ingin jaminan kekristenan, putar Roma 8:1-30
=> Ketika Anda berangkat kerja atau berpergian,putar Mazmur 121
=> Untuk penemuan/kesempatan besar, putar Yesaya 55
=> Ketika Anda membutuhkan keberanian untuk suatu tugas, putar Yosua 1
=> Supaya Anda dapat bergaul dengan baik terhadap sesama, putar Roma 12
=> Ketika Anda memikirkan kekayaaan, putar Markus 10
=> Saat Anda mengalami depresi, putar Mazmur 27
=> Jika Anda kesulitan keuangan, putar Mazmur 37
=> Jika Anda kehilangan kepercayaan terhadap orang,putar 1Korintus 13
=> Jika orang di sekitar kita tampak berlaku tidak baik, putar Yohanes 15
=> Jika Anda putus asa dengan pekerjaan, putar Mazmur 126
=> Ketika Anda menemukan dunia mengecil dan Anda merasa besar, putar Mazmur 19

Nomor-nomor tersebut dapat langsung dihubungi. Operator tidak diperlukan. Seluruh saluran ke Surga terbuka 24 jam sehari! Dan, yang penting, bagikan daftar telepon ini kepada orang-orang disekeliling kita. Siapa tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya.

BELAJAR DARI SEMUT

Suatu hari Raja Daud mengajak Salomo anaknya menemaninya berjalan-jalan di taman istana. Setelah letih berkeliling duduklah dia di bawah sebuah pohon rindang. Dilihatnya Salomo sedang asyik memandangi sesuatu. Rasa penasaran Daud mendorongnya untuk menghampiri Salomo. "Anakku apa yang sedang engkau lihat?" tanya sang ayah.

"Oh lihatlah ayah sekawanan semut itu, mereka begitu sibuk mengangkat daun menuju sarang. Untuk apa sebenarnya daun-daun itu?" tanya Salomo kepada ayahnya. "Daun itu adalah makannya, anakku. Ini adalah musim dimana mereka biasa mengumpulkan makanan, untuk bekal ketika salju mulai turun menutupi bumi." Jawab Daud.

"Lihatlah mereka begitu kecil tapi sanggup mengangkat daun yang begitu besar, bahkan jauh lebih besar dari tubuh mereka sendiri. Ternyata semut tidak selemah yang aku kira selama ini." sambung Salomo. Dia tampak begitu heran dan kagum dengan pemandangan yang sedang dilihatnya. "Yah itulah Kuasa Tuhan, bahkan binatang yang paling lemah diberikan Tuhan kekuatan melebihi yang lain. Tuhan itu adil. tahukah kamu anakku, semut yang kecil ini sanggup mengangkat beban yang bahkan 10 kali lebih berat dari tubuhnya. Seekor gajah yang paling besarpun tidk akan sanggup menandingi kekuatan seekor semut. Anakku, jangan pernah sekalipun engkau meremehkan mereka yang tampak lemah. Belajarlah dari semut! Jika engkau nanti menjadi seorang raja", Jawab Raja Daud.

"Engkau tahu berapa lama mereka akan mengangkat makanan-makanan itu?" tanya Raja Daud. "Entah ayah, mungkin sampai nanti sore". Jawab Salomo. "Tidak nak, tidak seperti itu. Mereka akan terus bekerja mengumpulkan makanan hingga musim dingin tiba. Lihatlah bagaimana mereka bekerja! Mereka seakan tidak pernah lelah. Tidak ada yang diam, tidak ada yang tampak sedang asik bersantai bukan?" sambung Raja Daud. "Ya, ayah benar. Mereka semua bekerja! Tapi Ayah, mungkinkah karena mereka takut akan dihukum jika tidak bekerja? mungkin ada yang sedang mengawasi mereka bekerja." Salomo mencoba mengajukan argumennya. "Tidak, tidak ada yang mengawasi, semut bukan budak dari siapapun. Semut hanya memiliki seorang ratu yang bertugas melahirkan para semut, sedangkan sebagian besar semut adalah jenis pekerja dan sisanya adalah semut prajurit yang bertugas menjaga koloni dan ratu mereka. Tapi tidak untuk mengontrol para pekerja." Jawab Raja Daud.

"Anak ku, jika engkau mau merenungkannya, engkau bisa belajar banyak dari kehidupan para semut." Sambung Raja Daud. "Apakah itu ayah, katakanlah supaya aku ini mengerti", pinta Salomo. "Baiklah, supaya engkau tahu, semut adalah binatang yang bijaksana, yang menyadari bahwa untuk segala sesuatu ada masanya. Mereka menyadari ada waktu untuk mengumpulkan dan bekerja serta ada waktu untuk beristirahat. Ketika masa untuk bekerja datang, mereka akan menggunakannya untuk mengumpulkan bekal makanan. Tak satupun dari mereka yang berusaha mencuri waktu untuk bersantai dan bersenang-senang. Karena mereka sadar ketika musim dingin tiba, mereka akan dapat beristirahat di dalam sarangnya yang hangat, semua beristirahat, tidak ada yang bekerja. Mereka makan dan minum, berpesta sambil menanti datangnya musim semi."

"Yang kedua, sebagai semut, mereka tahu bagaimana hidup bersama dalam komunitasnya. Setiap semut paham akan tugas dan perannya masing masing. Mereka menjalankan tugasnya dengan setia. Mereka tidak perlu dipaksa dan tidak perlu didikte. Mereka tetap bekerja tanpa perlu diawasi. Tiap-tiap semut akan melakukan tugasnya dengan sukarela dan sungguh-sungguh. Yang satu tidak iri dengan yang lain. Selain rajin, semut adalah binatang yang memiliki integritas tinggi." "Anakku jika engkau nanti menjadi seorang raja yang akan memimpin bangsamu, ajaklah rakyatmu belajar dari para semut." Sambung Sang Daud. Tak terasa hari semakin siang. Matahari sudah berada tepat di atas kepala. Digandengnya tangan Salomo. "anak ku sudah saatnya untuk pulang. Masih cukup waktu untuk kamu bisa merenungkannya nanti." Ya masih banyak waktu bagi kita untuk merenungkan, betapa tidak sempurnanya kita sebagai manusia, hingga masih harus belajar dari para semut.

RH MINGGU, 17 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 2; 1 Taw. 29; Mzm. 95; 2 Tes. 1
MINYAK SINGA (2 Korintus 1:12-22)

Upacara pengurapan dipraktekkan hampir pada setiap agama dan pada semua suku. Meskipun penggunaan minyak terkadang dengan alasan kesehatan, tetapi seringkali hal itu dilakukan dengan pemikiran untuk memberi "karunia" pada seseorang yang menginginkan kemampuan atau kekuatan. Beberapa orang di Afrika Timur, misalnya, menuangkan minyak pada tubuh mereka dengan harapan akan memperoleh keberanian dan kekuatan dalam menjalankan tugas-tugas besar.

Alkitab berbicara tentang suatu pengurapan yang memungkinkan seseorang memiliki karakteristik yang berbeda dari sebelumnya, tetapi pengurapan itu dilakukan bukan dengan minyak singa. Pengurapan ilahi ini disediakan oleh Allah sendiri bagi semua orang yang memiliki hak istimewa dengan menjadi anak-anakNya. Pengurapan ilahi ini disertai dengan perubahan pada diri mereka yang percaya pada Yesus Kristus. Kita, yang telah dilahirkan kembali oleh Allah, tidak memiliki alasan lagi untuk tetap menjadi orang yang sama seperti sebelum bertobat. Kita dapat menjadi semakin serupa dengan Kristus dengan cara menyerahkan diri pada pengurapan Allah, yakni Roh Kudus yang berdiam di dalam hati kita.

RH SABTU, 16 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Raj. 1; 1 Taw. 28; Mzm. 91; 1 Tes. 5
MENANTI AYAM JANTAN BERKOKOK (Matius 6:25-34)

Kisah ini menceritakan tentang seseorang yang memelihara ayam. Di antara ayam-ayamnya itu, ada seekor ayam jantan yang terkadang berkokok keras sekali sehingga mengganggu tetangganya. Suatu pagi, tetangga yang terganggu itu mengeluh, "Unggasmu itu membuat aku tak bisa tidur setiap malam!" "Saya tidak mengerti," jawab sang peternak. "Ia jarang sekali berkokok; tetapi bila ia melakukannya tidak lebih dari dua atau tiga kali." "Itu tidak menjadi masalah bagi saya," sahut si tetangga. "Bukan seberapa seringnya ia berkokok yang mengganggu saya! Yang membuat saya tak bisa tidur pada malam hari adalah karena saya tidak tahu kapan ia akan berkokok nantinya!"

Banyak di antara kita yang seperti laki-laki itu. Kita mencemaskan kesulitan dan keadaan tak menyenangkan yang akan muncul esok hari. Kita lebih mencemaskan hari esok daripada menjalani dan menikmati kemurahan yang telah disediakan Allah bagi kita pada hari ini. Ketika anda mengambil keputusan untuk percaya pada-Nya, Dia akan memberikan ketenangan bagi jiwa anda, dan kedamaian dari Allah akan memenuhi hati dan pikiran anda.

RH JUMAT, 15 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Taw. 25-27; 1 Tes. 4
KEBAIKAN YANG TERACUNI (Rut 1:1-17)

Salah satu pengakuan kasih yang terindah di antara semua literatur adalah pengakuan kasih Rut kepada Naomi. Dalam janjinya untuk menyertai mertuanya Naomi pulang ke Israel, Rut berkata, "... ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan".

Jika Naomi meragukan maksud tulus Rut dan menolak kebaikannya, Naomi akan kehilangan berkat-berkat yang tak pernah terbayangkan olehnya. Namun, itulah sebenarnya yang kita lakukan tatkala kita gagal untuk mempercayai kebaikan Allah. Kita tidak lagi percaya bahwa Dia akan lakukan yang terbaik bagi kita. Dan, terjadilah seperti bunyi peribahasa, setetes nila merusakkan susu sebelanga. Sekali saja kita meragukan kebaikan Allah, sejumlah karuniaNya yang terbaik, seperti pencobaan yang membantu kita untuk semakin dewasa akan tampak sebagai sesuatu yang buruk. Janganlah meragukan kebaikan Allah dan meracuni "mata air" berkat yang Dia berikan kepada Anda.

RH KAMIS, 14 MEI 2009

Bacaan Setahun: 1 Taw. 22-24; 1 Tes. 3
PENGARUH SEORANG IBU (2 Timotius 1:1-7)

Sebagai seorang pengacara, anggota kongres, gubernur negara bagian Ohio, dan presiden Amerika Serikat, William McKinley memiliki hubungan yang intim dengan ibunya. Setiap hari ia meluangkan waktu untuk berkunjung atau menyampaikan pesan kepada ibunya. Ketika ibunya sakit parah, ia meminta tempat tunggu khusus di rumah sakit, sehingga ia selalu siap untuk hadir di sisi pembaringan ibunya bila diperlukan. Kelemahlembutan ibunya membentuk karakter sang presiden hingga saat ia ditembak di Buffalo, New York, kira-kira empat tahun kemudian. William McKinley tidak menunjukkan kebencian terhadap penembaknya. Dengan kasih kristiani ia berkata, "Terjadilah apa yang dikehendaki Allah."

Mungkin anda juga memiliki sifat-sifat kristiani yang menonjol seperti itu. Belajarlah untuk menghargai ibu anda. Biarlah ingatan-ingatan berharga dari orang khusus dalam hidup anda selama bertahun-tahun ini, yang telah mendorong anda untuk datang pada Allah, membangkitkan dorongan baru di hati anda untuk hidup di dalam Dia. Janganlah berpaling dari pengaruh positif yang diberikan oleh ibu anda.

RH RABU, 13 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 24; 1 Taw. 21; Mzm. 30; 1 Tes. 2
SAUDARAMU TERTIMBUN DI SANA (Roma 10:1-5)

Di sisi timur kota London, pipa-pipa saluran pembuangan yang besar diletakkan dalam sebuah parit. Tiba-tiba dinding yang kotor itu runtuh, dan beberapa pekerja tertimbun reruntuhan. Di tengah-tengah kegemparan dan kebingungan yang hebat, sebuah lingkaran kerumunan manusia mengeliling tempat musibah tersebut. Sebagian dari orang yang berkerumun itu hanya berdiri di tempatnya sambil menonton beberapa orang lainnya yang sedang mencoba menolong para korban. Seorang wanita mendekati salah seorang penonton, meletakkan tangannya ke pundak lelaki itu, dan berkata, "Bill, apakah kau tidak tahu bahwa saudaramu tertimbun di sana?" Wajah Bill merona merah, kemudian ia segera bertindak. Setelah membuka dan meletakkan jaketnya, ia menyambar sekop dan bekerja keras hingga semua korban timbunan terbebaskan.

Suatu pelajaran yang sangat baik bagi kita! Umat manusia terjerat dalam dosa dan harus segera ditolong. Kita tidak dapat melarikan diri dari situasi mendesak untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan kita. Bergabunglah dalam upaya penyelamatan. saudaramu sedang tertimbun di sana!

RH SELASA, 12 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 21-23; 1 Tes. 1
KETIKA ANDA BERKHIANAT (Yohanes 13:12-30)

Salah satu ujian terkeras yang kita hadapi dalam melayani Allah adalah pengkhianatan. Saya menyaksikan hal ini terjadi pada salah seorang pendeta penuh kasih. Beliau memberi dorongan kepada seorang pemuda berbakat di gerejanya untuk belajar di sekolah teologi. Pendeta itu memberikan dukungan dana bagi sang pemuda. Sampai pemuda itu lulus, pendeta itu masih membimbing, dan mengizinkannya berkhotbah dalam kebaktian. Lama kelamaan pemuda itu mulai menjatuhkan sang pendeta dengan sindiran dan kritikan. Akhirnya yang tinggal hanyalah keremukan hati. Selanjutnya, pemuda itu mengumumkan dirinya sebagai calon pendeta gereja itu.

Setelah tahu bahwa Dia dikhianati, Yesus melanjutkan apa yang dikehendaki Bapa untuk dilakukan-Nya. Dia mengajar kita dengan teladan untuk melayani orang lain karena kita mengasihi dan mematuhi Allah, bukan karena kita ingin dihargai. Apakah Anda dikhianati? Temukanlah kelegaan dalam pengenalan bahwa kepenuhan sejati akan datang saat kita melakukan kehendak Allah.

RH SENIN, 11 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 19, 20; Mzm. 55; Mat. 28
KESAN TERAKHIR (1Tesalonika 1:1-10)

Ketika pakar keuangan dari Amerika bernama John Pierpont Morgan meninggal dunia pada tahun 1913. Ia telah menunjukkan warisan istimewa yang ia miliki lewat kata-kata yang meyakinkan: "Saya menyerahkan jiwa saya ke dalam tangan sang Juruselamat dengan keyakinan penuh bahwa setelah menerima dan dibasuh dengan darah-Nya yang kudus, Dia akan menghadirkan kesucian sebelum saya menghadap takhta Bapa surgawi.

Dan saya meminta anak-anak saya untuk memelihara dan mempertahankannya dengan segala resiko dan dengan pengorbanan pribadi apa pun, keseluruhan doktrin tentang penebusan dosa yang dianugerahkan lewat penumpahan darah Yesus Kristus, sekali dan hanya melalui Dia." Kata-kata tersebut merupakan pesan dan kesan terakhir John kepada ahli warisnya. Suatu sikap yang patut dihargai sebagai suatu kesaksian tentang contoh iman yang harus kita miliki sebelum kita meninggalkan dunia ini. Demikianlah, bila kita mengabarkan Injil melalui ucapan dan tindakan, kita akan meninggalkan pesan dan kesan terakhir yang sangat penting di dunia ini.

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Jumat, 08 April 2009 – Jam 19.00 WIB
Pembicara: Pdt. Zakharia H. S. (Caruban)

Kebaktian Wanita
Kunjungan ke panti asuhan

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 09 April 2009 - Pk. 18.00 WIB
Pembicara: Ibu Yunita

Ibadah Raya
Minggu, 10 April 2009
Jam 08.00 & 17.00 WIB
Pembicara: Pdt. Vivid Erawadi

Disertai
Kebaktian Anak

KOTBAH

Hidup Dalam Ketaatan
(Filipi 2:5-11)

Setiap orang dalam kehidupan ini menginginkan keberhasilan. Tetapi kita tidak akan dapat mencapai keberhasilan tersebut tanpa adanya dedikasi yang tinggi. Teladan yang diberikan oleh Yesus ialah dengan adanya dedikasi yang tinggi dalam kehidupannya, yakni dengan menjalani hidup dalam ketaatan. Tiga hal yang ditunjukkan oleh Yesus sebagai bentuk ketaatan-Nya, yakni:

1. Yesus tidak menganggap kesetaraan-Nya dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan (ay. 6). Yang membuat kita berbeda dengan Yesus, ialah: seringkali kita hidup menurut kemauan kita, kita tidak mau menyangkal diri, dan menganggap bahwa kehendak Tuhan tidak cocok bagi kita. Pada saat kita mau hidup seturut kehendak Tuhan dan percaya bahwa kehendak dan rencana Tuhan cocok bagi kita maka kita akan melihat mujizat besar akan terjadi.

2. Yesus telah mengosongkan diri-Nya atau menganggap diri-Nya tidak memiliki apa-apa (ay. 6, 7). Yang dimaksud dengan ketaatan yang demikian adalah taat dalam melakukan suatu perintah walaupun tak terjangkau pikiran. Pada saat kita menganggap diri kita tidak memiliki apa-apa maka kita akan melihat kuasa Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita dan mujizat besar pun akan terjadi. Selain itu hal ini dapat membuat kita tetap bersyukur apa pun keadaan kita. Pribadi yang telah mengosongkan dirinya akan selalu mengerjakan apa pun yang menjadi perintah Tuhan.

3. Yesus merendahkan diri-Nya (ay. 7). Bukan hanya identitas kita yang hamba melainkan kita harus benar-benar mau menghambakan diri kita. Menjadi seorang hamba bukan untuk melaksanakan kehendak diri sendiri melainkan kehendak Bapa. Dalam ketaatan-Nya Yesus telah mengambil rupa manusia dan menjadi sama dengan manusia. Bahkan juga mengalami penderitaan sama seperti kita (Ibr. 5: 7-10). Oleh sebab itu, Dia mampu menolong kita karena Ia pernah mengalami semua yang kita alami (Ibr. 2:18).

Hidup dalam ketaatan akan membawa kita kepada keberhasilan. Kalau kita ingin doa kita didengar maka hiduplah tunduk kepada Allah. Di balik semua hal yang buruk yang kita alami sesungguhnya Tuhan merencanakan sesuatu yang indah bagi kita. Amin

. By: Ev. Daniel Setiawan - Minggu, 26 Maret 2009

ARTIKEL

TUHAN LEBIH MEMENTINGKAN
KARAKTER

Pada masa tahun-tahun awal setelah bertobat, saya sangat bersemangat melayani dan kebetulan dianugerahi banyak karunia Roh Kudus. Waktu itu saya sangat ingin menjadi seorang pengubah dunia dan diutus bagi Yesus. Akan tetapi, karunia yang saya miliki tersebut tidak diimbangi oleh karakter yang kuat sehingga karunia tersebut lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Syukur kepada Tuhan, oleh kasih karunia-Nya saya akhirnya disadarkan dan diubahkan oleh Tuhan sehingga menjadi lebih memfokuskan diri pada proses pembangunan karakter Kristus.

Banyak orang kristen yang mengira bahwa yang Tuhan inginkan dari mereka adalah pelayanan. Padahal Tuhan lebih mementingkan karakter kita daripada pelayanan kita sebab tanpa karakter semua yang kita lakukan tidaklah ada artinya di mata Tuhan. Bukan pelayanan atau korban yang Dia inginkan melainkan ketaatan kita kepada kehendak-Nya itulah yang dituntut-Nya.

Seseorang bisa saja melayani Tuhan dengan giat siang dan malam tetapi tanpa memiliki karakter maka pada akhirnya dia tidak akan dikenal oleh Tuhan ( Mat 7:22-23). Seseorang bisa saja menjadi Profesor teologia atau Penginjil yang dapat membangkitkan orang mati tetapi tanpa memiliki karakter semuanya itu tidak ada artinya. Bukan apa yang kita lakukan yang diperhitungkan melainkan keberadaan diri kitalah yang diperhitungkan (1 Kor. 13:3).

Anthony de Mello mengatakan hampir semua usaha manusia diarahkan untuk mengubah dunia sekelilingnya tetapi hanya sedikit usaha yang dilakukan untuk mengubah diri sendiri. Seringkali kita mengira bahwa sumber masalah kita berasal dari luar, padahal sebenarnya sumber masalah yang sebenarnya itu ada di dalam diri kita sendiri, yaitu di pikiran kita. Sekalipun dunia di sekeliling kita berubah tetapi jikalau kita tidak berubah maka perasaan negatif tersebut akan tetap ada. Berhentilah menyalahkan pihak lain dan mulailah belajar untuk mengubah diri anda menjadi manusia baru yang berkarakter. Saat kita berubah maka dunia akan berubah menjadi baik, percayalah semuanya akan kelihatan baik-baik saja.

Lenin, sang revolusioner kafir itu mengatakan agama merupakan candu bagi masyarakat. Pernyataan ini ada benarnya sebab kebanyakan manusia telah menyalahgunakan agama untuk menyalurkan hawa nafsu mereka. Bukankah atas nama agama manusia melakukan pepeperangan dan pembunuhan? Bukankah atas nama agama manusia menyalibkan Kristus yang datang untuk menyelamatkan dunia ini?

Yesus Kristus datang ke dunia ini bukan untuk membawa sebuah agama baru tetapi Dia datang untuk memerdekakan dan membebaskan kita agar dapat menjadi manusia yang seutuhnya. Tujuan utama Yesus datang ke dunia ini adalah untuk mengubah diri kita menjadi serupa dengan karakter-Nya. Murid-murid Kristus yang berkarakter akan memiliki sifat-sifat yang dimiliki oleh Yesus.

Mereka tidak akan peduli lagi dengan reputasi dirinya tetapi akan mengosongkan dirinya untuk mengambil rupa seorang hamba seperti apa yang telah dilakukan oleh Sang Guru. Mereka tidak peduli lagi dengan ketenaran dan kekayaan dunia ini sebab mereka telah menemukan harta karun kehidupan yang sejati. Mereka tidak memikirkan apakah kelak mereka akan dikenang sebagai orang yang memiliki pengaruh di dunia ini. Bahkan mereka juga tidak akan terpengaruh dengan apa kata orang lain mengenai perbuatan yang mereka lakukan. Pujian dan hinaan tidak akan mempengaruhi sikap mereka dan akan dianggap sama saja. Seluruh kehidupannya akan diarahkan sepenuhnya untuk memuliakan Allah. Saya percaya Indonesia pasti akan dipenuhi oleh kemuliaan Allah bila saja orang Kristen di negeri ini memiliki karakter Kristus. Semoga kita semua dapat menjadi murid-murid Kristus yang berkarakter!

Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak.
Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan
masing-masing orang akan
diuji oleh api itu.
I Korintus 3:13

KUPU-KUPU ATAU LEBAH

Kupu-kupu beterbangan ke sana kemari sambil hinggap di bunga-bunga. Menghisap hanya bagian atas dan puas hanya mendapatkan bagian atasnya saja. Manusia menikmati permainan lincah yang diperagakannya. Tetapi di bagian lain ada seekor lebah yang tidak beranjak dari dalam sekuntum bunga? Apa yang dikerjakannya? Tidur? Tidak! Dengan tenang dan meyakinkan ia makan sampai ke dalam sari bunga itu. Dan tidak berhenti sampai ia puas mendapatkan apa yang diinginkannya. Suatu saat musim dingin tiba, kupu-kupu itu mati dalam kelaparan, tetapi si lebah tetap bertahan hidup sebab makanan yang masih tersedia di dalam dirinya. Anda menjadi Kristen yang bertipe kupu-kupu ataukah lebah? Apakah Anda puas hanya sekilas membaca Alkitab?

Perhatikan kupu-kupu yang cuma sekilas menghisap makanannya. Ketika musim dingin datang, maka matilah dia. Anda tidak bisa menjadi orang Kristen yang tangguh kalau hanya sekilas saja
memberikan makanan rohani kepada roh anda. Manusia rohani anda akan kurus dan kering. Jadi tidak heran bila nafsu anda yang perkasa akan dengan mudah "membanting" manusia rohani anda, sehingga setiap hari anda taat kepada keinginan nafsu anda.

Sebaliknya bila anda memberikan makanan seperti lebah yang menggali sampai dalam sampai ia menemukan banyak makanan yang bergizi, maka anda akan menjadi manusia rohani anda tangguh. Bila godaan datang, karena manusia rohani anda kuat, maka dengan mudah ia mengalahkannya.

Alkitab bukan sekedar buku wajib yang dibawa manakala kita ke gereja. Alkitab adalah makanan rohani anda. Tuhan bahkan memberikan perintah agar kita membaca dan merenungkannya sampai seumur hidup! Kalau saya bertanya kepada anda, apakah anda pernah
merasa bosan makan sampai tiga kali sehari bahkan lebih? Pernah? Tidak bukan? Lalu mengapa kita harus bosan makan makanan rohani? Mengapa pula kita harus bosan membaca Alkitab? Semakin anda makan terus, maka anda akan mendapatkan berkat yang luar biasa dari Allah. Kunci sukses Yosua merebut tanah Kanaan adalah melakukan firman Tuhan seperti dalam Yosua 1:8. Yosua membaca dan merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam. Hasilnya, dia berhasil masuk tanah Kanaan setelah menghalau musuh-musuhnya.

"Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya."
(Ulangan 17:19)

Apakah Anda belajar Alkitab seperti kupu-kupu ataukah lebah?

RH MINGGU, 10 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 18; Mzm. 56; Mat. 27
SAYA KAYA! (Efesus 1:15-23)

Pasangan suami istri Tallahassee yang menghadapi suatu masalah, telah terusir dari rumah mereka dan kini mereka harus tidur di dalam mobil. Mereka mengkuatirkan ketiga anaknya akan direnggut dari kehidupan mereka dan dimasukkan ke panti sosial. Tetapi kemudian mereka memenangkan suatu undian dengan hadiah uang lebih dari 1,5 milyar rupiah. Secara tiba-tiba mereka menjadi orang kaya. Untuk mengambil hadiah uang lebih 1,25 milyar rupiah (setelah dipotong pajak), mereka menyewa sebuah limousin.

Jika kita meletakkan pengharapan akan keselamatan pada Yesus Kristus, sesungguhnya kita amatlah kaya secara spiritual! Pernahkah Anda menyadarinya? Kecemasan terhadap masalah-masalah keseharian dapat membutakan kita untuk memahami apa arti mengenal Anak Allah, apa arti pengharapan atas panggilan-Nya, apa arti kekayaan, dan apa arti kuasa yang telah disediakanNya bagi kita. Keinginan kuat akan uang dan pemuasan ego lainnya dengan mudah membuat mereka yang tidak memiliki kekayaan rohani yang kekal seperti kita merasa cemburu.

RH SABTU, 09 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 17; Mzm. 71; Mat. 26
BALIKKANLAH ARAH (Amsal 15:1-7)

Beberapa tahun yang lalu, sebuah unit penelitian di bidang komunikasi di Kenyon College mengadakan suatu tes dengan bekerjasama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana kualitas nada suara akan mempengaruhi para pelaut ketika mereka diberi pesan. Sejumlah eksperimen menyatakan bahwa bagaimana cara seseorang diberi pesan akan menentukan respon yang ia ekspresikan. Sebagai contoh, jika seseorang diajak berbicara dengan nada suara yang lembut, ia akan menjawab dengan nada suara yang sama pula.

Apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya tidak hanya menghasilkan reaksi yang berbeda pada seseorang, tetapi juga menentukan terjadinya konflik atau perdamaian sebagai hasilnya. Betapa banyaknya perdebatan sia-sia yang dapat dihindari dan situasi bersitegang yang dapat dikurangi bila kita mau mempraktekkan kebenaran dari ayat ini! Suatu jawaban yang lemah lembut dapat membuat hubungan kita dengan sesama menjadi berbeda.

RH JUMAT, 08 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 15, 16; Mzm. 32; Mat. 25
GUNAKANLAH KESEMPATAN (Kisah 8:26-38)

Rektor Cedarville College, Paul Dixon, menceritakan tentang seorang gadis SMA yang menjadi pendengarnya beberapa tahun yang lalu ketika ia berbicara tentang perlunya bercerita mengenai Yesus kepada orang lain. Saat gadis itu mendengarkan, ia mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu di sekolahnya. Lalu ia meminta Allah memberinya sebuah kesempatan. Keesokan harinya di sekolah, salah seorang gurunya yang enggan mengajar masuk ke kelas dan berkata, " Jika ada di antara kalian yang dapat menceritakan apa sesungguhnya arti dan tujuan hidup kita, silakan maju ke depan." Tiba-tiba gadis itu mengangkat tangan dan maju menjelaskan bahwa ia telah menemukan jawaban atas pertanyaan itu di dalam Yesus Kristus. Guru itu, seorang agnostik meminta gadis itu tinggal di kelas seusai pelajaran untuk menjelaskan kepercayaannya. Ketika gadis itu memintanya untuk hadir dalam sebuah pertemuan penginjilan, guru itu mengiyakannya dan akhirnya ia memutuskan untuk percaya kepada Yesus sebagai Juruselamatnya. Kita mungkin mengalami "tangan yang berkeringat" dan menghadapi "mulut yang berbisa" tatkala bersaksi kepada orang-orang yang belum percaya. Namun jika Tuhan memberi kita kesempatan untuk berbicara tentang Dia, gunakanlah itu.

RH KAMIS, 07 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 13,14; Mat. 24
SISI BAIK DARI BELALANG (Ibrani 10:19-25)

Satu ekor belalang saja tampak tidaklah terlalu berarti tatkala ia melompat-lompat sendiri di padang rumput. Namun ketika satu ekor belalang itu menggabungkan kekuatan dengan belalang-belalang lainnya, gerombolan belalang yang terbentuk itu dapat melahap seluruh tumbuhan dalam satu wilayah dengan sangat cepat. Belalang-belalang itu menunjukkan kekuatan dari persatuan yang mereka galang. Apa yang tidak dapat mereka lakukan secara sendiri-sendiri, dapat mereka tangani secara bersama-sama.

Orang-orang Kristen dapat melakukan hal yang lebih baik bagi Kristus tatkala mereka bertindak dan berdoa bersama-sama daripada melakukannya secara sendiri-sendiri. Ketika orang-orang Kristen bersatu dalam pelayanan bagi Tuhan, mereka dapat menjadi kekuatan yang hebat bagi kemuliaan Allah. Marilah kita bersukacita karena kekuatan dan persekutuan dalam kesatuan dengan tubuh Kristus. Gereja yang baik akan merefleksikan "sisi baik dari belalang" dengan kasih dan kesatuan di dalam Roh Kudus.

RH RABU, 06 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 11, 12; Mzm. 51; Mat.23
KECAPLAH DAN KATAKAN! (Mazmur 34:1-22)

Apakah Anda percaya bahwa Allah itu baik, bahkan sekalipun kehidupan tidak ada lagi? Demikianlah dengan Mary, Mary telah terbujur kaku, namun ia tetap berbicara lewat teladan hidup yang ditinggalkannya! Mary adalah seorang janda miskin yang harus berdiam diri di rumah karena penyakit tuanya. Selama bertahun-tahun ia menikmatinya dengan ucapan syukur atas segala sesuatu yang telah Allah berikan kepadanya.

Saya telah mengamati bahwa mereka yang sering berbicara tentang kebaikan Allah biasanya adalah mereka yang sedang mengalami pencobaan berat. Mereka memilih untuk mengarahkan diri pada kemurahan dan anugerah Tuhan daripada masalah-masalah mereka, dan saat itu mereka merasakan kebaikan-Nya. Mary tidak hanya menantang kita untuk mengecap dan melihat, tetapi untuk mengecap dan mengatakan bahwa Allah itu baik bahkan sekalipun kehidupan tidak ada lagi.

RH SELASA, 05 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 10; 1 Taw. 20; Mzm. 20; Mat. 22
HUMOR YANG BERMANFAAT (Amsal 26:13-19)

Humor dapat menyakitkan dan kejam, tetapi juga dapat tampil baik dan bermanfaat. Saya sering menggunakannya dalam khotbah atau pertemuan untuk menjelaskan suatu pokok pembahasan atau untuk menghilangkan ketegangan. Saya juga mendapatkan keuntungan darinya tatkala humor itu menunjukkan kesalahan-kesalahan saya.

Allah memberi kita karunia humor dan kemampuan untuk tertawa. Saya percaya Yesus memancarkan sinar dari mata-Nya ketika Dia berkata bahwa seseorang seharusnya mengeluarkan balok dari matanya sebelum mencoba mengeluarkan selumbar dari mata orang lain. Saya dapat membayangkan para pendengar-Nya tersenyum dan mendengar mereka tertawa kecil. Namun saya yakin mereka juga dapat menangkap maksud yang ingin disampaikan-Nya, dan sebagian di antara mereka bertekad untuk mengubah sikap yang menghakimi tersebut. Berusahalah menggunakan humor untuk menolong sesama bukan untuk menyakiti.

RH SENIN, 04 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 8,9; 1 Taw. 18,19; Mat. 21
"PANDANGLAH AKU" (2 Tawarikh 7:12-18)

Seorang gadis berusia 16 tahun melanggar aturan jam malam dengan pergi hingga larut malam. Dengan perasaan malu dan takut, ia harus mengakui pelanggarannya tersebut. Gadis itu meminta maaf dan mereka mengambil keputusan tentang pendisiplinan. "Pandanglah aku," kata ayahnya. Dengan berat hati ia memandang ayahnya dan ia melihat airmata dan kasih yang mendalam.

Untuk menjaga hubungan yang baik antara kita dengan Bapa di surga, kita harus mencari wajah-Nya (Maz. 27:8). Kita mungkin merasa bersalah, kecewa, marah atau terluka terhadap Allah. Namun pada saat yang demikian kita harus menanggapi undangan-Nya untuk menghadap pada-Nya khususnya bila persekutuan kita dengan-Nya telah putus. Perhatian kita yang terbesar seharusnya adalah pada perasaan takut kehilangan hubungan pribadi yang intim dengan-Nya. Itulah jalan di mana kita akan memiliki jaminan bahwa segala sesuatu berlangsung dengan baik di antara kita dan Allah.