JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Pengurapan
Pembicara: Gembala Sidang
Jumat, 02 Jan 2009 - Pk. 19.00 WIB



Kebaktian Wanita
Pembicara: Ev. Flora Chen
Sabtu, 03 Jan 2009 - Pk. 10.00 WIB



Kebaktian Pemuda
Pembicara: Bp. Harun
Sabtu, 03 Jan 2009 - Pk. 17.30 WIB



Kebaktian Umum
&
Perjamuan Suci

Pembicara: Gembala Sidang
Minggu, 04 Januari 2009
Pk. 08.00 & 17.00 WIB




Kebaktian Anak
Minggu, 04 Januari 2009
Pk. 08.00 & 17.00 WIB

KHOTBAH

MENJADI TERANG
(Yesaya 60:1)


Firman Tuhan dalam Yesaya 60:1 berbicara tentang nubuatan ke depan bahwa akan datang terang. Yohanes menuliskan bahwa Yesus mengklaim diri-Nya sebagai terang dunia ini (Yoh. 8: 12). Yesus memproklamasikan bahwa Ia adalah terang yang dinubuatkan tersebut. Natal membuat kita ingat akan kelahiran Yesus dan bahwa terang itu telah datang ke dalam dunia.

Perintah bangkit dan menjadi terang merupakan perintah yang harus dilakukan. Perintah ini merupakan keharusan bagi orang percaya. Terang erat kaitannya dengan kesaksian dan kehidupan yang memuliakan Tuhan (Mat. 5: 16). Menjadi terang atau bersaksi adalah panggilan bagi semua orang percaya, tidak hanya pendeta atau penginjil saja. Seringkali kita bertanya, kenapa Tuhan tidak angkat kita saja setelah kita menerima Yesus sebagai Juruselamat. Padahal kehidupan kita setelah mengikut Yesus tidaklah selalu berjalan mulus. Seringkali Tuhan ijinkan masalah demi masalah kita hadapi dalam kehidupan ini. Lalu, kalau demikian apa yang menjadi tujuan dalam kehidupan kita? Tuhan memberikan kesempatan bagi kita tetap hidup di dunia ini dengan tujuan untuk menjadi saksi-Nya.

Terang yang kita pancarkan dalam kehidupan kita sesungguhnya bukan terang kita sendiri. Orang yang menyaksikan terangnya sendiri akan jatuh ke dalam dosa kesombongan. Terang yang harus kita pancarkan dan saksikan ke semua orang adalah terang Tuhan Yesus. Konsekwensi dari hal ini adalah kita harus memiliki terang itu dulu dalam kehidupan kita. Kalau tidak demikian terang kita menjadi palsu.

Terang juga berbicara tentang efektifitas. Kita harus mengalami terang tersebut sebelum kita memberitakan dan menyaksikan tentang terang. Orang yang belum mengenal terang akan memberikan pertanyaan seperti apakah terang tersebut? Dapatkah kita memberikan jawaban bahwa terang itu seperti saya. Kita harus mengalami terang di dalam hidup kita dan dapat memancarkan terang tersebut dalam sikap, perbuatan dan perkataan kita. Kalau kita sudah percaya kepada Kristus, maka secara otomatis akan ada kesaksian dalam hidup kita (1 Yoh. 5: 10a). Menjadi terang adalah tugas setiap kita.

Tuhan memilih dan menjadikan kita terang-Nya atau saksi-Nya tidak melihat pada kemampuan kita, melainkan kepada kemauan kita. Untuk menjadi terang Tuhan maka terang di dalam kita harus proposional dan tepat. Terang dapat menembus kegelapan dengan hikmat Tuhan. Mari bangkit dan menjadi terang dimana pun Tuhan tempatkan kita. Dengan demikian akan ada banyak orang yang mengenal terang dan beroleh keselamatan kekal di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin


By: Ev.Andri Wisnu - Minggu, 21 Desember 2008

ARTIKEL

Natal Adalah Kasih Karunia
Luk 1 : 26 -30


1. Kasih Karunia Keselamatan Efesus 2:8

2. Kasih Karunia Teguh Berdiri Roma 5:2

3. Kasih Karunia Melayani 2 Kor 8:4 , 1 Kor 15:10

4. Kasih Karunia Memuji Tuhan Lukas 1:46-47

5. Kasih Karunia yang cukup 2 Korintus 12:9,
1 Pet 5:10

ARTIKEL

ALLAH PEDULI
PERNIKAHAN ANDA


Yesus sebelum masuk dalam pelayanan-Nya, DIA telah hadir ditengah-tengah pernikahan di Kana (Yoh.2:1-2). Peristiwa ini bukan kebetulan telah menunjukkan bahwa Tuhan Yesus sangat peduli dan senang hadir di dalam setiap rumahtangga orang percaya. an apabila Yesus hadir ditengah2 rumahtangga anda, maka DIA siap untuk mengubah setiap krisis menjadi kelimpahan (Yoh.2:1-11). Sebab Yesus amat mengasihi setiap pernikahan, sehingga walaupun ”waktunya belum tiba” (Yoh. 2:4b), DIA tetap bersedia menolong setiap krisis yang anda alami dalam rumahtangga anda secara ajaib (Yoh.2:7) dan mengubahnya menjadi kelimpahan (Yoh.2:10-11). Jadi, mengapa anda tidak melibatkan Yesus dalam pernikahan anda?
Libatkanlah DIA selalu dalam segala keputusan yang akan diambil dalam keluarga anda Allah yang menciptakan lembaga keluarga. Maka Allah juga yang akan memberkati dan mengaturnya (Kej1:28;2:24). Allah memberi mandat kuasa kepada keluarga melalui Adam(Kej.2:15) dan Perempuan diambil dari laki-2, karena itu isteri tunduk pada suami (Kej2:22-23;3:16).


Yesus adalah MODEL bagi SUAMI & ISTERI: Yakni dalam suami mengasihi isteri, seperti DIA mengasihi gereja-NYA dan dalam hal isteri tunduk pada suami seperti DIA tunduk kepada Bapa.
Prioritaskan pernikahan Anda, yakni sebagai hal yang paling penting dalam hidupmu. Banyak pernikahan gagal, karena suami atau isteri telah menikah dengan pekerjaannya. Dan pekerjaan merupakan prioritas dalam hidup banyak orang di masa ini.

Dua telah Menjadi SATU:
SHARING: suami isteri perlu berbagi dalam segala hal dan tidak ada rahasia di antara mereka, seperti ketika Adam dan Hawa di zaman dulu yang telanjang tetapi mereka tidak menjadi malu (Kej. 2:25) APPRECIATE: suami isteri perlu saling menghargai dan menghormati satu terhadap yang lain. Khususnya suami yang ditetapkan menjadi kepala, perlu menghormati isterinya supaya doanya jangan terhalang (1Ptr.3:7) TRUST: suami isteri perlu saling percaya satu terhadap yang lain. Karena tanpa saling percaya, pernikahan akan menjadi seperti neraka. UNITY: dan akhirnya kesatuan akan tercapai bila suami isteri melakukan ketiga prinsip tersebut di atas. TEMUKAN SUKACITA DALAM PERNIKAHAN ANDA: Karena Pernikahan merupakan sarana yang Allah sediakan untuk MENGEKSPRESIKAN KASIH Anda.

ARTIKEL

MELAYANI DENGAN CINTA


Di dalam natur kita sebagai manusia, kita cenderung lebih suka untuk dilayani daripada melayani. Sama seperti murid-murid Yesus, kita lebih suka menjadi yang terbesar daripada menjadi yang terkecil. Hal ini disebabkan karena manusia sejak kejatuhannya dalam dosa telah dipenuhi oleh kesombongan. Yesus datang ke dunia ini dengan bersenjatakan kerendahan hati untuk mengalahkan dunia yang dipenuhi oleh kesombongan. Walaupun Dia merupakan anak Allah, Raja dari segala Raja tetapi Dia rela dilahirkan di kandang domba yang hina dan mati disalib laksana seorang penjahat. Yesus memberikan teladan sebagai seorang pemimpin sejati yang lebih suka melayani daripada dilayani.

Memikul salib dan penyangkalan diri (kehendak) akan menghasilkan kematian terhadap diri sendiri. Bukti nyata dari seseorang yang telah mengalami kematian terhadap diri sendiri adalah timbulnya kerinduan untuk melayani orang lain. Semakin seseorang mati terhadap dirinya maka ia semakin rindu untuk melayani orang lain. Dr. Ravi Zacharias berkata “Kita begitu mudah mengklaim hak-hak kita sampai-sampai kita mengubur tuntutan yang memanggil kita untuk melayani ”. Konflik yang terjadi dalam sebuah rumah tangga umumnya ditimbulkan karena masing-masing pihak lebih menuntut haknya untuk dilayani daripada melayani.

Suami dan isteri masing-masing maunya menang sendiri dan tidak mau mengalah. Jika keduanya terus bertahan dengan keegoannya maka konflik tidak akan bisa diselesaikan dengan baik. Lalu komunikasi menjadi terganggu dan bila tidak terjadi pemberesan maka bisa mengarah kepada perceraian. Bila hubungan kita dengan orang lain tidak di dalam Tuhan pasti akan berakhir dengan kekecewaan. Hal ini disebabkan setiap manusia memiliki naluri untuk mencari kepuasan melalui hubungan dengan sesamanya. Padahal tidak ada seorangpun manusia yang dapat memberikan kepuasan penuh kepada orang lain. Hanya hubungan dengan Tuhan yang dapat memberikan kepuasan sejati kepada manusia. Hanya orang yang telah menemukan kepuasan sejati melalui hubungan dengan Kristus mampu melayani dengan cinta yang sejati.
Oleh karena itu hal utama yang perlu kita kejar dalam hidup ini adalah mengalami kepenuhan Allah sehingga lewat itu hidup kita akan benar-benar dipuaskan. Dari kepuasan itu akan lahir sebuah pelayanan yang dilandasi oleh cinta bukan kewajiban. Yesus berkata “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” Hanya manusia yang telah menerima kasih dari Kristus yang mampu memberikan kasih yang tanpa syarat itu. Terimalah cintaNya dan layanilah orang lain dengan cinta itu!

ARTIKEL

NATAL YANG SESUNGGUHNYA


Bagi kita, umat Kristiani makna Natal tidak hanya jatuh pada bulan Desember, karena ini hanyalah tradisi dunia. Natal bagi kita dapat kita rayakan di bulan Desember bahkan di bulan-bulan yang lain. Setiap hari pun bisa menjadi Natal. Rasul Paulus berkata "Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku." (2 Timotius 2:8 ).

Maka setiap kali kita mengingat kematian-NYA dalam Perjamuan Suci (Lukas 22:19), otomatis kita juga mengingat bahwa Ia pernah lahir. Kelahiran-NYA telah membawa Kabar Baik, bahwa semua orang yang percaya akan memperoleh kehidupan yang kekal (Yohanes 3:16).

RH MINGGU, 04 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 9-11; Luk.4
KEPUTUSAN TERBESAR (Kisah 2:29-39)

Keputusan! Keputusan! Keputusan! Kita terus menerus harus membuat keputusan. Sekelompok dokter memasang iklan di sebuah suratkabar di New York. Di dekat gambar seorang wanita yang menarik tertulis kata-kata: "Keputusan terpenting yang pernah saya buat adalah memilih istri. Yang kedua, memilih pakaian operasi." Kalimat selanjutnya dari iklan itu kemudian menyarankan kita untuk terlebih dahulu menyusun prioritas, bukan sebaliknya.

Memilih suami atau istri memang lebih penting dibanding memilih pakaian operasi. Tetapi memutuskan untuk mempercayakan diri kepada Yesus sebagai Juruselamat adalah keputusan yang sangat penting yang dapat Anda lakukan dalam hidup ini. Rasul Petrus menceritakan tentang Yesus kepada sekelompok orang percaya dan mendorong mereka untuk meninggalkan dosa-dosa mereka dan percaya kepada Yesus. Kata-kata Petrus ini diperuntukkan juga bagi kita saat ini, bagi kita yang belum menerima anugerah pengampunan-Nya yang diberikan secara cuma-cuma, untuk berdoa kepada-Nya dan meminta-Nya menyelamatkan Anda. Dan jika Anda telah melakukannya, buatlah keputusan terbesar berikutnya, yakni: Putuskan untuk taat pada pimpinan-Nya setiap hari.

RH SABTU, 03 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 6-8; Luk. 3
TETAP PERCAYA (Ayub 13:1-15)

Mary Kimbrough menuliskan sebuah puisi yang menekankan sikap yang benar untuk tetap mempercayai Allah meskipun dalam pencobaan. Iman yang lemah dapat tampak kuat di kala para sahabat masih di dekat, tubuh masih sehat, dan segala sesuatu berhasil. Namun iman yang benar-benar kuat akan terlihat jelas justru pada saat kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita kasihi, kita dalam keadaan sakit, dan awan gelap menutupi jalan hidup kita.

D.L. Moody pernah berkata, "Bersandar pada diri sendiri akan membuatmu tenggelam dalam keputusasaan; bersandar pada sahabat-sahabatmu, mereka akan mati dan meninggalkanmu; tetapi bersandar pada Allah, engkau akan terhindar dari neraka jahanam, sekarang ini dan sampai selama-lamanya." Jangan bersungut-sungut dan memberontak dalam pergumulan hidup. Belajarlah untuk tetap percaya kepadaNya dalam setiap pencobaan.

RH JUMAT, 02 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 3-5; Luk. 2
AKANKAH ANDA KEMBALI? (Yakobus 4:13-17)

Ada sebuah artikel dalam sebuah majalah kesehatan: Setelah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, seorang kakek yang berusia 78 tahun dianjurkan oleh dokternya untuk kembali lagi enam bulan kemudian untuk pemeriksaan ulang. Pasien yang telah lanjut usia ini menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Dokter, saya tidak yakin dapat kembali lagi pada saat itu." "Jangan kuatir!" jawab dokter itu menenangkan, "Bapak masih dapat kembali sampai tahun-tahun mendatang." Kakek tua itu memandang dokternya dengan heran lalu menjelaskan, "Maksud saya, pada saat itu saya akan berada di Florida. Saya pergi ke sana setiap bulan Januari."

Kisah ini dapat membuat kita tersenyum, tetapi bias pertanyaan yang ditimbulkannya belum tentu dapat membuat kita tetap tersenyum. Akankah kita dapat kembali esok, bulan depan atau tahun yang akan datang? Memang adalah bijaksana merancang cita-cita untuk masa depan, namun kita harus melakukannya sambil tetap menyadari bahwa dalam kehidupan ini segala kemungkinan dapat terjadi. Biarlah hal ini mendorong kita untuk hidup lebih setia kepada Tuhan kita Yesus Kristus.

RH KAMIS, 01 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 1,2; Luk. 1
MELAKUKAN YANG TERBAIK (Mazmur 39:1-13)

Pengalaman hidup yang mengerikan dapat mengubah prioritas hidup seseorang. Hal inilah yang terjadi dalam hidup John Connally beserta istrinya. Beliau ikut mengalami luka dalam peristiwa pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada tahun 1963. Dalam sebuah wawancara, Connally berkata, "Setelah mengalami saat-saat seperti itu...Nellie dan saya barulah menyadari apa yang benar-benar penting dalam hidup ini.... Kami berusaha untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang sia-sia atau melakukan sesuatu yang tidak berarti dalam hidup."

Seperti penulis Mazmur ini, mereka menyadari bahwa hidup ini terlalu singkat untuk disia-siakan dengan melakukan hal-hal yang tidak berarti atau tidak berguna. Sudahkah kita mempercayakan seluruh hidup kita kepada Tuhan, mempercayai-Nya sebagai satu-satunya jalan yang dapat membuat hidup kita menjadi berarti? Hanya Allah yang dapat menjauhkan kita dari aktivitas yang tak berguna dalam hidup ini. Jangan menunggu sampai ajal menjelang baru kita memutuskan untuk melakukan hal-hal yang terbaik dalam hidup kita.

RH RABU, 31 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 19-22
AWAL YANG BARU (Yosua 1:1-9)

Beribu-ribu orang berada di Times Square, New York, sekalipun cuaca sangat dingin. Hal ini terjadi pada malam menjelang tahun baru. Malam tahun baru hanyalah merayakan berlalunya waktu. Kita merayakannya karena hal itu menandai berakhirnya era yang lama dan dimulainya era baru. Masalah-masalah dan pergumulan-pergumulan dalam tahun yang sudah berlalu menjadi hal yang terlupakan ketika kita berpikir untuk memulai sebuah awal yang baru.

Hal itu harus menjadi sesuatu yang berarti seperti orang-orang Israel beserta Yosua dalam melihat suatu era baru di depan mereka. Yang terbaik dari semuanya adalah janji bahwa Allah akan menyertai mereka. Ketika kita melihat tahun yang sebelumnya dan mengarahkan pandangan pada tahun yang baru, kita memiliki pengharapan karena kita memiliki jaminan akan pertolongan Allah. Hal inilah yang menjadikan tahun baru merupakan perayaan yang bernilai!

RH SELASA, 30 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 15- 18
BERNYANYI SAMBIL BERJALAN (Mazmur 121:1-8)

Bernyanyi membuat perjalanan kita melewati kehidupan ini menjadi lebih mudah. Bernyanyi menghilangkan banyak stres dan melicinkan banyak tempat kasar di jalan hidup kita, terutama ketika kita memuji Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan yang memelihara kita dalam setiap langkah kita. Mazmur 121:1-8 dinyanyikan oleh para peziarah Yahudi ketika mereka berjalan menuju Yerusalem untuk merayakan pesta tahunan. Lagu itu mengingatkan mereka akan pemeliharaan Allah dalam hidup mereka. Lagu ini memakai empat gambaran untuk mengenal Dia sebagai pemelihara dalam kehidupan ini, yaitu:

(a) Dia adalah Allah atas bukit-bukit yang menjulang tinggi, yang memberi pertolongan kepada orang-orangNya; (b) Dia adalah Allah yang tetap menjaga pada malam hari, yang tak pernah terlelap dan tertidur; (c) Dia adalah Allah yang memberi naungan untuk melindungi kita dari unsur-unsur kekuatan yang dapat melukai kita; (d) Dia adalah Allah atas rumah dan jalan, yang menjaga keluar masuk kita. Tetaplah percaya kepada Allah. Dia melindungi Anda dalam pemeliharaan-Nya.

RH SENIN, 29 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 10-14
ARTI DOA (Matius 6:9-13)
Betapa istimewanya dapat berbicara secara pribadi dengan presiden! Namun demikian, orang-orang percaya dapat memilih waktu kapan pun untuk menikmati keistimewaan yang jauh lebih besar yaitu persekutuan dengan Raja di atas segala raja. Doa bukan sekadar menyampai sesuatu hal ke hadirat Allah melalui permintaan kita. Memang permohonan adalah salah satu unsur dalam doa, namun persekutuan dan hubungan yang erat dengan Allah adalah unsur yang jauh lebih penting. Doa meliputi penyembahan, pujian, pengucapan syukur, dan permohonan untuk orang lain yang sama baiknya dengan permintaan tentang kebutuhan dan keinginan kita yang seturut dengan kehendak Allah. Doa bukan sekadar berbicara kepada Allah, tetapi juga mendengarkan Dia saat Dia mengingatkan kita melalui firmanNya tentang apa yang Dia ingin kita lakukan. Doa bukanlah memanipulasi Allah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, namun menemukan apa yang Allah ingin kita lakukan, dan kemudian meminta Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya.

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
D I T I A D A K A N



Kebaktian Wanita
Praise & Worship
Sabtu, 27 Des 2008 --Pk. 10.00 WIB



Kebaktian Pemuda
Pembicara: Gembala Sidang
Sabtu, 27 Des 2008 - Pk. 17.30 WIB



Kebaktian Umum
Pembicara: Pdm. Handoko
Minggu, 28 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB




Kebaktian Anak
Minggu, 28 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB

KHOTBAH

MARIA-MARIA MODERN
(Wahyu 12:1-6)



Natal tidak hanya terjadi 2008 tahun yang lalu saja, tetapi natal masih terjadi sampai saat ini. Saat Yesus lahir di hati seseorang, maka natal terjadi lagi. Saat ini Allah sedang mencari maria-maria modern yang bersedia untuk mengandung dan melahirkan Yesus kepada orang lain. Untuk dapat mengandung dan melahirkan Yesus, kita harus memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Allah itu adalah Firman. Jadi apabila dalam kehidupan kita senantiasa memiliki hubungan yang intim dengan Firman, maka kita akan dapat menjadi maria-maria yang modern.

Seseorang dapat bertobat dari dosa-dosanya dengan cara lahirnya Yesus di hati orang tersebut. Kita harus mengandung Firman Allah dalam kehidupan kita dan kita juga harus menjaga kandungan tersebut agar tidak mengalami keguguran. Kita dapat menjaga kandungan tersebut agar tidak mengalami keguguran dengan tidak membaca atau pun melihat hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Salah satunya film porno. Pada saat kita melahirkan apa yang telah kita kandung, kita pasti akan mengalami kesakitan. Seringkali dalam kita memberitakan Injil kepada orang lain, kita akan mengalami banyak hal yang menyakitkan. Contoh: kita akan diusir, di hina, ditolak, dsb.

Iblis tidak suka natal yang sesungguhnya terjadi di dalam kehidupan orang-orang lain yang belum percaya. Bahkan Iblis akan berusaha menyeret sebagian dari orang-orang percaya agar jatuh ke dalam dosa. Itu sebabnya, orang-orang yang baru kita lahirkan harus kita naungi dan pelihara sampai mereka dewasa dan Kristus menjadi raja bagi mereka. kita juga harus mengajarkan kepada bayi-bayi rohani ini untuk percaya kepada Allah dan firman-Nya, bukan kepada pendeta atau hamba Tuhan saja. Hidup kita juga harus dapat menjadi contoh dan teladan bagi bayi-bayi rohani tersebut.

Kehidupan kita sebagai maria-maria modern akan aman pada saat kita berada di padang gurun. Padang gurun dalam kehidupan kita adalah masalah demi masalah maupun tantangan demi tantangan yang kita hadapi sebagai orang percaya. Di padang gurun, sesungguhnya kita akan melihat kuasa Allah dinyatakan. Allah saat ini sedang mencari maria-maria modern. Maukah kita menjadi maria-maria yang melahirkan Yesus dalam diri dan kehidupan orang-orang yang belum percaya? Amin


By: Pdt. Andrew BE.- Minggu, 14 Desember 2008

HAVE A MERRY CHRISTMAS

Kita umat percaya memahami dan menghormati makna Natal karena Allah telah sudi lahir sebagai manusia, Allah Yang Maha-tinggi itu telah merendahkan Diri-Nya, serendah-rendahnya menjadi manusia, lahir sebagai manusia biasa bahkan terhina mati di kayu salib.
Natal bagi umat Kristiani bukan sekedar perayaan, kumpul-kumpul, atau mengadakan kegiatan-kegiatan, tetapi Natal adalah lebih kepada peringatan akan kasih karunia Allah yang dahsyat.

ARTIKEL

NATAL ADALAH “D-DAY”


Ada dua macam pandangan tentang sejarah. Yang pertama, sejarah sebagai lingkaran. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berputar dan berulang kembali tanpa arah dan tujuan. Seperti perputaran matahari atau bulan, sejarah adalah perputaran peristiwa yang tak berujung pangkal. Sejarah adalah ibarat lingkaran yang tidak ada habis-habisnya. Apa yang dulu lenyap akan muncul lagi untuk kemudian lenyap lagi dan kemudian muncul lagi. Yang kedua, sejarah sebagai garis lurus. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berkaitan satu sama lain dan mempunyai satu arah dan suatu tujuan. Jadi, sejarah mempunyai makna. Sejarah adalah ibarat garis lurus yang terus memanjang dan bahkan menanjak menuju masa depan. Pandangan kedua inilah yang dikembangkan umat Israel sepanjang Kitab Perjanjian Lama. Umat itu menghayati peristiwa demi peristiwa sebagai titik demi titik yang terus memanjang dan membentuk garis lurus.

Penghayatan umat itu mulai timbul karena mereka menyaksikan dan mengalami perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah. Misalnya, pembebasan dari perbudakan di Mesir, penyebrangan di Laut Merah, perjanjian dengan Allah di Sinai dan puluhan peristiwa lainnya sepanjang perjalanan menuju tanah perjanjian. Umat mulai biasa berpikir, berorientasi dan berpengharapan mengarah ke masa depan. Apa isi pengharapan itu? Datangnya Mesias, datangnya Kerajaan Allah. Pengharapan itu bukan timbul karena umat mencita-citakan sesuatu yang belum ada. Sebaiknya, pengharapan itu timbul karena umat sudah meyaksikan perbuatan Allah di masa lampau, dalam hal ini, sepanjang perjalanan "exodus" ke tanah perjanjian.

Lalu terjadilah kelahiran Yesus. Kejadian ini adalah satu titik dan momen yang menentukan dalam garis sejarah. Yesus datang sebagai pewujud yang mula-mula dalam Kerajaan Allah yang dinantikan itu. Yesus berkata, "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu" (Matius 12:28). Selama tiga tahun Yesus "menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang- orang tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, membebaskan orang- orang tertindas dan memberitakan kedatangan tahun rahmat Tuhan" (Lukas 4:18,19).

Sebab itu, kelahiran dan kedatangan Yesus membuka babak baru dalam garis sejarah. Sejarah memasuki babak di mana tanda-tanda Kerajaan Allah mulai ditampakkan oleh Yesus. Tanda-tanda yang Yesus lakukan itu memperjelas garis sejarah yang menuju kepada datangnya dan berlakunya Kerajaan Allah secara sempurna, yaitu keadaan baru di bumi ini di mana kedaulatan dan pemerintahan Allah ditaati manusia.

Mungkin Anda berkata, "Mengapa tidak langsung saja Yesus mendirikan Kerajaan Allah yang sempurna itu, dan mengapa masih banyak ketidakberesan di dunia padahal Yesus sudah datang?"
Baiklah pertanyaan Anda dijawab dengan satu contoh. Dalam Perang Dunia II seluruh dataran Eropa dikuasai Hitler. Pada suatu hari, tibalah saat yang menentukan. Pasukan sekutu mendarat untuk membebaskan Eropa. Hari itu disebut "D-Day" yaitu "Decision Day" atau Hari Penentuan. Tetapi D-Day tidak berarti bahwa daratan Eropa langsung menjadi bebas. Samasekali tidak. Yang terjadi adalah peningkatan dan percepatan pertempuran. D-Day malah menimbulkan pertempuran besar yang mengakibatkan banyak penderitaan. Pertempuran itulah yang kemudian membebaskan daratan Eropa. Akhirnya seluruh daratan Eropa bebas. Itulah yang disebut "V-Day" yaitu "Victory Day" atau Hari Kemenangan.

Natal adalah D-Day. Yesus datang dengan Injil yang membebaskan, yaitu berita kesukaan mengenai pertobatan dan pembaharuan yang tersedia bagi manusia (Markus 1:15), serta kebebasan, keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan yang dikehendaki Allah untuk dunia (Lukas 4:18-21). Sesudah mengutip ayat-ayat itu, Tuhan Yesus menegaskan, "Pada hari ini genaplah nas ini ...." (Lukas 4:21).

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dalam perumpamaan di Matius 24 Yesus berkata, "Berjaga-jagalah kamu". Ini bukan berarti menunggu atau meramalkan masa depan. Melainkan turut bekerja dengan Yesus menampakkan tanda-tanda Kerajaan Allah itu. Akan tibalah nanti suatu "V-Day", dimana Allah sendiri akan menyempurnakan Kerajaan-Nya itu (baca Wahyu 21).

Sekarang kita hidup dalam babak sejarah antara D-Day dan V-Day. Inilah babak peningkatan dan percepatan tugas. Babak untuk mendengarkan dan mempendengarkan Injil. Sekarang kita hidup di babak sejarah di mana, dalam garis lurus yang memanjang dan menanjak ke masa depan, kita diberi kesempatan menjadi "kawan sekerja Allah" (1Korintus 3:9). Dan Yesus berkata, "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang" (Matius 24:46).

RH MINGGU, 28 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 5-9
KUASA ALLAH YANG DINYATAKAN (1 Samuel 14:1-15)

Allah juga melihat orang-orang di suatu daerah pegunungan di Haiti, pada awal tahun 1940an, yang hidup dalam kemiskinan dan kepercayaan pada ilmu sihir. Dia tidak suka dengan apa yang dilihat-Nya. Namun Dia membiarkan hal ini sampai Wallace Turnbull memulai kehidupan dan bekerja di antara mereka. Wallace mengajarkan kepada mereka cara-cara bercocok tanam dengan lebih efisien, membaca dan menulis. Ia mengobati penyakit-penyakit yang mereka idap, dan menceritakan tentang Yesus kepada mereka. Sebagai hasil awal dari kerjanya, ribuan orang di daerah itu menjadi orang Kristen. Lebih dari 40.000 anak-anak mendapatkan pendidikan kekristenan. Semua hasil ini dapat dicapai karena Allah menyatakan kuasaNya dan memberkati semua usaha Wallace, serta orang-orang yang membantunya.

Allah seringkali menyatakan kuasa-Nya melalui orang-orang yang dipakai-Nya. Apakah Anda melihat suatu kebutuhan dimana Anda dapat memenuhinya? Percayalah kepada Allah dan mulailah melakukan sesuatu untuk memenuhinya. Anda dapat menjadi salah seorang yang dipakai Allah untuk "menyatakan kuasaNya".

RH SABTU, 27 DES 2008

Bacaan Setahun: Why. 1-4
AIRMATA TERAKHIR (Wahyu 21:1-6)

Dalam suatu acara bernama Choice Gleanings, Alex Ross menceritakan tentang seorang wanita Kristen tua yang akan meninggal. Suaminya yang tercinta duduk di samping tempat tidurnya sambil memegang tangannya. Mereka berdua tahu bahwa kematiannya telah dekat dan mereka segera akan berpisah. Ketika mata mereka bertemu, sebutir airmata turun membasahi pipi wanita tua itu. Suaminya menghapus airmata itu dengan lembut, dan dengan suara bergetar ia berkata, "Berterima kasihlah kepada Allah, Mary, ini adalah airmata yang terakhir!"

Perpisahan dan airmata adalah pasangan yang setia dalam mengarungi kehidupan ini. Pada saat lahir, tangisan keras terdengar tatkala seorang bayi keluar dari rahim dan paru-parunya yang kecil terisi dengan udara. Kemudian saat ia menikah, kembali airmata kegembiraan dan kesedihan bercampur menjadi satu. Dan pada akhir kehidupannya, seperti pada awalnya, perpisahan dan airmata menutup hari-hari kehidupan kita yang fana. Namun orang-orang percaya memiliki janji bahwa suatu hari kelak semua airmata akan dihapuskan. Ketika ada seorang percaya yang meninggal, kita mendapat penghiburan dari kenyataan bahwa perpisahan itu menandakan akhir dari penderitaan di bumi dan awal kebahagiaan surgawi.

RH JUMAT, 26 DES 2008

Bacaan Setahun: Mzm. 117, 119; 81-176; 2 Yoh.; 3 Yoh.
SIAP SEDIA! (Matius 25:1-13)

Ketika masih remaja, Jim Tait ingin membuat sirup dari hasil sadapan pohon maple. Kemudian, ia menyadap sejumlah pohon untuk mengumpulkan getahnya. Ayahnya mengajarkan agar ia menjaga dan mengawasi getah tersebut bila telah mendidih. Namun Jim meninggalkan pancinya beberapa saat untuk meminta nasehat ayahnya. Sementara ia pergi, getahnya mendidih seperti susu dan mengeluarkan gelembung. Beberapa saat kemudian Jim kembali, namun semuanya telah terlambat. Getah tersebut telah berubah menjadi sirup yang mengkristal dan hangus. Dalam perumpamaan tentang sepuluh anak dara, Yesus memerintahkan para pengikut-Nya agar senantiasa siap sedia menyongsong mempelai laki-laki, yakni kedatangan Kristus kembali ke dalam dunia. Fakta kedatangan Kristus ke dalam dunia yang telah dekat menguntungkan kita sebagai orang Kristen dalam banyak hal. Fakta ini membantu kita untuk tetap mempertahankan kehidupan rohani, ketaatan, iman kepada Allah, serta menghasilkan buah dalam kehidupan kita. Hal ini juga merupakan suatu kebenaran sejati yang memberi pengharapan kepada kita. Apakah Anda sedang menunggu kedatangan Kristus yang kedua kalinya? Jika Anda mengetahui hal itu terjadi pada hari ini, apakah Anda telah siap?

RH KAMIS, 25 DES 2008

Bacaan Setahun: 1 Yoh. 1-5
SEBUAH FAKTA! (Galatia 4:1-7)

Saya masih kanak-kanak ketika pertama kali mendengar bahwa tanggal 25 Desember bukanlah tanggal kelahiran Juruselamat kita yang sebenarnya. Saya ingat bahwa saya pernah bertanya-tanya dalam hati tentang bagaimana kita dapat sungguh-sungguh merayakan hari kelahiran-Nya bila kita tidak mengetahui tanggal kelahiran-Nya. Dengan berlalunya waktu, saya mulai menyadari bahwa tanggal yang tepat bukanlah hal yang penting. Yang penting adalah fakta bahwa inkarnasi Kristus benar-benar terjadi.

Tak seorang pun dari antara yang berniat menggugat masalah tanggal kelahiran ini dapat menyangkali kebenaran bahwa "Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita" (Yoh. 1:14). Ya, Anak Allah benar-benar pernah datang ke dalam dunia pada suatu waktu dalam sejarah manusia. Tak ada yang dapat mengingkari hal ini. Sudah selayaknya bila saat ini kita berhenti sejenak untuk memuji Allah karena karunia kasih-Nya yang sangat menakjubkan! Ini adalah sebuah fakta!

RH RABU, 24 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 19-21
INKARNASI KRISTUS (Kolose 2:6-19)
Suatu hari seorang gadis kecil berkata kepada ibunya, "Mama, saya mengasihi engkau lebih dari pada kasih saya kepada Tuhan." Dengan terperanjat ibunya bertanya, "Sayang, apa yang membuatmu berkata demikian?" Anak itu menjawab dengan polos, "Karena saya dapat memeluk engkau!" Gadis kecil itu mengungkapkan kerinduan manusia pada umumnya untuk berhubungan dengan Allah secara pribadi dan nyata. Wujud Roh tanpa tubuh adalah hal yang sukar diterima oleh kita, namun "daging dan tulang" yang dimiliki oleh manusia adalah suatu kenyataan yang berwujud yang dapat dimengerti akal. Oleh karena itu, dalam inkarnasi-Nya Yesus menyatakan Allah dalam wujud yang dapat dimengerti manusia. Seseorang pernah berkata, "Hal terbaik yang pernah dilakukan Allah adalah menjadi Manusia!" Hal ini merupakan kebenaran yang menggetarkan hati. Karena inkarnasi, kita memiliki pengertian yang lebih jelas tentang Allah, dan mengalami hubungan pribadi yang indah dengan Allah melalui Anak-Nya. Sudahkah Anda menerima Kristus sebagai juruselamat pribadi Anda?

RH SELASA, 23 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 15-18
SEBUAH KERINDUAN (Lukas 2:25-35)

Perhatikan orang-orang yang ada di sekitar anda: para pembeli yang berlalu lalang di toko-toko untuk memburu hadiah pada saat-saat terakhir menjelang Natal, penggemar sepakbola dan bola basket yang antusias, atau orang-orang di tempat kerja. Sebagai orang-orang yang sibuk dalam menjalani kehidupan ini, seperti menukar cek dengan uang tunai, bekerja, pulang ke rumah, bekerja lagi, banyak dari antara mereka merasakan kekosongan dalam hatinya. Mereka merindukan sesuatu yang dapat membuat keberadaan mereka lebih berarti dan terpuaskan. Orang-orang yang berada di sekeliling kita adalah orang-orang yang dapat memiliki damai dan kepuasan yang sama jika mereka mengalami perjumpaan dengan Yesus. Ketika kita menyaksikan kerumunan manusia setiap hari, seharusnya kita teringat untuk berdoa agar Roh Kudus menyentuh hati mereka dan memberikan kerinduan kepada mereka untuk berjumpa dengan Yesus. Mungkin mereka sibuk, namun hati mereka mengalami kekosongan dan menunggu untuk diisi dengan kehadiran Mesias, Tuhan Yesus.

RH SENIN, 22 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 12-14
BESERTA SALAM SANG PENGARANG (2 Petrus 1:16-21)

Seorang anak laki-laki bernama Timotius merencanakan untuk memberi neneknya sebuah Alkitab pada hari Natal. Ia ingin menuliskan sesuatu yang istimewa di halaman depan Alkitab itu, tetapi ia tidak tahu harus menuliskan apa. Akhirnya ia memutuskan untuk mencontoh tulisan yang pernah dilihatnya di sebuah buku milik ayahnya. Bunyi tulisan tersebut: "Untuk nenek, beserta salam dari sang Pengarang."

Sekalipun anak laki-laki itu tidak sadar dengan apa yang dilakukannya, ia telah mengungkapkan suatu kenyataan yang unik bahwa Alkitab diberikan kepada kita oleh Pengarangnya sendiri, yaitu Allah. Mengetahui siapa penulis sebuah buku seringkali menentukan apakah kita akan mengambil dan membacanya atau tidak. Alkitab yang adalah firman Allah, tidak hanya untuk dibaca, namun menuntut penghargaan, kepercayaan dan kepatuhan kita. Alkitab diberikan "beserta salam dari sang Pengarang"