RH Minggu, 10 Oktober 2010

BERJALAN DENGAN IMAN (Kejadian 12: 1-9)

Ada sebuah humor tentang seorang buta yang hadir dalam KKR kesembuhan ilahi. Ia menghampiri pembicara dan mohon matanya disembuhkan. Penginjil: "Anda buta, tetapi Anda bisa sampai ke tempat ini?" Orang buta: "Karena saya berjalan dengan Iman, Pak." Penginjil: "Bagus, iman jugalah yang akan menyembuhkan Bapak!" Orang buta: "Man ... Man ... (sambil mendekap anaknya yang bernama Iman, yang tadi menuntunnya) kenapa kamu enggak pernah bilang kalau kamu bisa menyembuhkan bapakmu?"

Berjalan dengan iman tentu tidak seperti humor di atas. Berjalan dengan iman juga bukan nekat, berjalan tanpa dasar. Namun berjalan berdasarkan keyakinan bahwa firman Tuhan itu "ya" dan "amin". Iman dan firman adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Iman tanpa dasar firman Tuhan bukanlah iman sejati. Sebagai contoh, kerap kali ketika gereja akan mengadakan sebuah acara, seseorang mengatakan bahwa sukses tidaknya acara tersebut bergantung pada iman yang ada. Sementara, iman menuntut adanya tindakan. Maka penting sekali, sebelum mengatakan "mari beriman", kita menguji diri terlebih dulu dengan firman Tuhan. Dan selalu mendasari iman dengan kebenaran firman Tuhan.

RH Sabtu, 09 Oktober 2010

TEMPAT TERPENCIL (Kisah Para Rasul 9: 36-39)

Di sebuah tempat terpencil di Sulawesi Tengah, seorang hamba Tuhan yang masih muda menceritakan bahwa khotbahnya bukan cuma apa yang disampaikan lewat mimbar pada setiap hari Minggu. Khotbahnya yang sesungguhnya adalah apa yang ia lakukan di tengah jemaat. Ia menyulam sapu tangan sebagai hadiah hari Ibu; ia mengajari jemaat memasak minyak kelapa; ia mengajari anak-anak membaca dan menulis; ia mengajari para remaja bernyanyi dan menari; ia bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhannya; ia membawa hasil bumi ke pasar dan menukarnya dengan apa yang dibutuhkan oleh jemaat; ia berbagi cara mengolah hasil bumi dengan jemaat.

Barangkali Anda tinggal di sebuah daerah kecil, tidak terkenal sama sekali. Namun, pasti ada banyak hal - sesederhana apa pun, yang dapat Anda lakukan bagi Tuhan, yang menempatkan Anda di sana dengan maksud baik. Dan andai Tuhan punya catatan harian, saya membayangkan, di sana tertulis: "Di daerah ... (tempat tinggal Anda) ... ada seorang bernama ... (nama Anda) .... Ia murid-Ku yang sangat rajin berbuat baik." Bagaimana pendapat Anda?

RH Jumat, 08 Oktober 2010

JANGAN TAKUT GAGAL (Kisah Para Rasul 15: 35-41)

Michael Jordan, bintang NBA yang pernah paling populer berkata, "Saya bisa menerima kegagalan karena setiap orang bisa gagal menyelesaikan pekerjaan. Namun, saya tidak bisa menerima mereka yang tidak mau mencoba." Sekali gagal, tidak berarti Anda telah mati. Akan tetapi, Anda dianggap mati jika telah putus asa. Tak seorang pun mau menerima dan mengharapkan kegagalan terjadi dalam hidupnya. Walau demikian, pada akhirnya kita akan mengalami kegagalan. Sebagian orang menjadi putus asa dan menyerah kalah, sementara sebagian orang lagi bersikap tegar dan melihat kegagalan sebagai proses yang mesti terjadi di hidupnya.

Takut mengalami kegagalan hanya akan membuat jiwa kita kerdil dan tak pernah mengalami terobosan-terobosan baru yang dikerjakan Allah dalam hidup kita. Sebagai orang percaya, kita harus melihat kegagalan dengan kacamata positif. Sehingga, kita menjadi optimis dan berani mengadakan perubahan demi kemajuan diri. Mencoba lalu mengalami kegagalan jauh lebih baik daripada seolah-olah tidak pernah gagal karena tidak berani mengambil risiko untuk mencoba. Apakah Anda sedang mengalami kegagalan? Bangkit dan jangan menyerah!

RH Kamis, 07 Oktober 2010

PENGARUH TEMAN (1 Korintus 15: 31-34)

Seorang tentara Inggris akhirnya divonis bersalah setelah terbukti memperlakukan tahanan perang Irak dengan keji di penjara Abu Graib. Barang buktinya? Sebuah foto ketika dirinya berpose sedang tersenyum sambil mengacungkan jempol, sementara di sebelahnya para tahanan tengah dianiaya. Dalam persidangan, hakim bertanya, bagaimana ia sanggup berpose sambil tersenyum tanpa rasa perikemanusiaan. Sang tentara menjawab, "Mulanya aku sudah menolak untuk difoto, tetapi teman-teman membujuk terus. Sekarang aku menyesal. Aku punya pilihan, tetapi aku memilih untuk melakukan apa yang teman-temanku ingin aku lakukan."

Dalam bergaul, kita bisa terkena pengaruh buruk. Di jemaat Korintus, misalnya, ada sekelompok kecil orang tidak memercayai kebangkitan Kristus. Dengan gencar mereka tularkan ajaran ini kepada jemaat, sehingga banyak yang terpengaruh. Kita perlu bergaul dengan semua orang, bukan hanya dengan teman seiman. Namun, bersikaplah kritis terhadap pendapat teman. Uji kembali dengan firman Tuhan. Jangan sampai kita dipengaruhi nasihat yang menyesatkan. Apa yang baik bagi mereka belum tentu baik juga buat kita. Jangan demi solidaritas, kita kehilangan prinsip. Bukankah kita dipanggil untuk menjadi terang?

RH Rabu, 06 Oktober 2010

MELAYANI DI NEGERI ASING (1 Petrus 2: 11-17)

Mudiro bekerja sebagai penerjemah di Beijing sejak 1964 atas undangan pemerintah Cina. Ketika hubungan diplomatik Cina dan Indonesia terputus pada 1965, hubungannya dengan keluarga besarnya ikut terganjal. Ia tidak bisa pulang ke tanah air karena tidak lagi memiliki paspor Indonesia. Maka, ia memutuskan tetap bekerja dan menghabiskan masa kontraknya. Baru pada 2002, ia mendapatkan kembali paspor Indonesia. Petrus menulis surat kepada orang-orang percaya yang disebutnya "pendatang dan perantau". Itulah hubungan orang percaya, warga Kerajaan Allah, dengan dunia ini: warga asing. Dunia bukan saja tak memiliki "hubungan diplomatik" dengan Kerajaan Allah, melainkan cenderung mengabaikan, bahkan memusuhi Allah. Di sekitar kita tentu ada orang-orang yang tidak memahami kekristenan. Tuhan mau kita tetap berbuat baik dan bersikap ramah kepada siapa saja; dengan terus berharap bahwa melalui setiap perbuatan baik kita, mereka dapat mengenal Allah.

RH Selasa, 05 Oktober 2010

RANCANGAN BESAR (Rut 4: 14-17)

Hidup kita dipenuhi dengan mimpi dan harapan. Banyak hal kita cita-citakan. Namun, ketika sesuatu terjadi dalam hidup ini dan mengandaskan impian kita, maka kita merasa hidup dan semangat kita pun hancur bersamanya. Dalam kondisi demikian, kita pun semakin sulit memahami bahwa Tuhan pasti memiliki rancangan yang baik. Bahwa Dia memiliki "mimpi" bagi hidup kita dan pasti menjadikan segala sesuatu baik pada waktunya. Kita tahu, cerita Naomi ini adalah kisah yang berakhir dengan kebahagiaan. Pada akhirnya Alkitab menulis bahwa Naomi memangku cucunya dengan gembira pada hari tuanya (4: 16). Dan bukan hanya itu, mimpi Allah bagi dirinya juga terwujud, karena pada akhirnya Naomi mengenal bahwa Allah memelihara hidupnya (ay. 14). Hari ini, jika kita menilik lagi mimpi kita yang kandas, lihatlah rancangan besar-Nya; Dia selalu ada dan memelihara dengan sempurna. Mimpi besar kita mungkin bisa kandas tetapi kita harus yakin penyertaan-Nya tak mungkin lepas.

RH Senin, 04 Oktober 2010

MITOS SEORANG PRIA (Kejadian 2: 18-25)

Pandangan orang secara umum terhadap pria adalah bahwa pria jauh lebih kuat dibanding wanita. Secara fisik bisa jadi begitu, walaupun tidak seratus persen benar. Firman Tuhan hari ini membukakan mata kita bahwa pandangan pria itu makhluk yang lebih kuat tidak selamanya benar-bahkan bisa jadi hanya sebuah mitos. Buktinya, tatkala Tuhan menciptakan seorang pria, Allah mengatakan bahwa tidak baik kalau pria seorang diri saja. Pria butuh seorang penolong, yaitu wanita. Ternyata Alkitab mencatat dengan jelas bahwa Allah menciptakan seorang pria bukan sebagai makhluk super yang bisa segalanya. Pria pun memiliki kelemahan, sehingga ia membutuhkan seorang penolong yang bernama wanita. Itu sudah ditetapkan oleh Allah sejak zaman penciptaan. Pandangan bahwa wanita lebih rendah dan pria lebih tinggi, seharusnya kita tinggalkan. Kita harus memandang baik pria maupun wanita sebagai makhluk ciptaan Allah yang sama-sama bernilai.

Artikel

Belajar Dari Burung

Jika ada kategori satwa yang paling sering membuat manusia iri, mungkin itu adalah burung. Terciptanya pesawat terbang adalah salah satu bukti. Begitu perkasanya burung rajawali mengarungi angkasa bahkan menjadi inspirasi kitab Yesaya. Tuhan Yesus juga menunjuk pada burung pipit yang selalu Tuhan pelihara untuk mengajarkan tentang hal kekhawatiran dan merpati untuk mengajarkan ketulusan. Bagi penggemar burung berkicau, alunan suara merdu burung bahkan bisa membuat mereka rela merogoh kocek. Apa lagi yang dapat kita pelajari dari kehidupan burung? Berikut beberapa di antaranya:

1. Ketekunan. Pernahkah Anda melihat sarang burung? Burung membuat sarangnya dari ranting, daun, atau bahan-bahan lain, satu persatu. Kadangkala bahan-bahan itu juga diambil dari tempat yang cukup jauh. Tak jarang, karena cuaca buruk atau ulah hewan dan manusia, sarang itu rusak. Tapi, mereka akan tetap kembali membangun sarangnya sampai induk burung bertelur.
2. Kerja sama. Burung yang bermigrasi selalu terbang dalam kelompok. Ini dilakukan karena perjalanan yang akan ditempuh bisa sangat jauh, bahkan sampai ke belahan dunia yang lain. Anda mungkin pernah menyaksikan burung-burung yang membentuk formasi tertentu untuk saling mendukung dan menopang satu sama lain.
3. Jika ingin hidup, berusahalah. Alkitab mengatakan Allah selalu memelihara burung-burung. Tapi, Allah tidak lantas menaburkan biji-bijian makanan mereka ke sarangnya. Burung-burung harus tetap terbang keluar dari sarangnya yang nyaman untuk mencari makanannya sendiri.

Tapi, bukankah ironis, ada manusia yang punya kemampuan dan kecerdasan justru hanya menunggu uluran tangan pertolongan, tanpa mau keluar dan mencarinya? Tidakkah ironis, manusia justru lebih suka berperang dan saling menjegal? Ironis, banyak manusia justru segera menyerah saat hidupnya mengalami guncangan. Allah menciptakan burung supaya kita juga belajar dari mereka. Siap?

Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan. (Ayub 12: 7)

Artikel

Kehendak-Mu Yang Jadi

Seorang ibu yang mempunyai anak tunggal datang kepada seorang Hamba Tuhan dan mengutarakan isi hatinya. “Pendeta, waktu saya berdoa, saya selalu takut untuk mengatakan kepada Tuhan, kehendak-Mu yang jadi. Karena saya takut Tuhan akan mengambil anak saya satu-satunya dan juga mungkin memberikan pencobaan-pencobaan yang berat.”

Nampaknya pendapat ibu ini cukup beralasan, tetapi Hamba Tuhan tersebut menjawab, "Seandainya anak ibu datang kepada anda dan anak itu mengatakan ingin melakukan apa saja yang menyenangkan hati anda, apakah anda berpikir untuk membebani anak tersebut dengan pekerjaan berat yang tidak sanggup dilakukan oleh anak ibu?"

"Oh... tidak,” kata ibu itu. ”Tentu saja saya akan memberikan pekerjaan yang dapat ia kerjakan dan yang tidak akan membuatnya celaka."
Lalu hamba Tuhan itu menegaskan, "Apakah anda berpikir bahwa Tuhan yang penuh kasih itu tidak mempunyai hati yang lebih baik daripada hati anda?"

Terlalu sering kita merasa takut mengatakan kepada Tuhan "Kehendak-Mu yang jadi", kita berpikir kalau berkata demikian kita akan mendapat masalah atau pergumulan yang berat. Tuhan melebihi manusia yang paling baik sekalipun. Masihkah kita harus takut untuk berkata "biarlah kehendak-Mu yang jadi” kepada Allah?

Jika kita berkata, "Biarlah kehendak-Mu yang terjadi" itu berarti kita mengijinkan rencana Allah yang indah itu terjadi di dalam kehidupan kita. Dan itu juga berarti kita siap melihat hal-hal yang terbaik yang diberikan Allah untuk kita semua.

Segala sesuatu yang datang dari Tuhan adalah indah dan tidak pernah mencelakakan anak-anak-Nya, tetapi mendatangkan kebaikan.

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Sorga. (Matius 7: 11)

Ringkasan Khotbah Minggu, 26 September ‘10

Jangan Menyerah ...Berpengharapanlah!!
(Roma 5: 1-5)

Pengharapan adalah bayangan (visi) akan terjadinya perubahan nyata yang lebih baik. ada banyak orang yang putus asa dan tidak punya pengharapan hal itu disebabkan tidak berharga di mata orang, gagal dalam merencanakan sesuatu dan kehilangan arah dalam hidupnya. Jadi kesimpulannya orang yang putus asa selalu BERPIKIR NEGATIF tentang dirinya, kondisinya, orang disekitarnya dan seringkali juga tentang Allah-nya! Orang putus asa selalu MERASA SENDIRIAN hidup. orang Kristen seharusnya adalah orang yang berpengharapan, tidak mudah putus asa karena memiliki dasar untuk berpengharapan, apakah dasar pengharapan orang Kristen?

1. Telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Dosa menyebabkan manusia kehilangan makna dan tujuan hidup! Tetapi keselamatan dalam Yesus memberi makna dan tujuan hidup bagi manusia.
2. Dibentuk oleh Tuhan Yesus. Bagi orang putus asa, masalah adalah perkara yang ‘negatif’. Bagi orang Kristen, masalah adalah salah satu dari ‘cara’ ALLAH membentuk (ada rencana indah).
3. Disertai oleh Tuhan. Orang yang putus asa selalu merasa sendirian. Tetapi orang Kristen tidak pernah sendirian karena Roh Kudus menyertai dan tinggal dalam hidupnya.

Perlu disadari apa yang kita alami dalam dunia ini tidak ada yang kebetulan, sebab kebetulan adalah sesuatu urutan peristiwa yang meskipun terjadi tanpa disengaja, tetapi seperti sudah direncanakan dan diatur. Untuk itu pasti ada yang mengatur dan yang mengatur adalah Tuhan Yesus Kristus. Amin

By: Pdt. Lukas Widyanto - Minggu, 26 September ‘10

Artikel

Tinggal Satu

Seorang penjual daging hanya tinggal mempunyai 1 ekor ayam. Tapi dia tidak mau memberitahukan pada pembeli, sehingga ia pura-pura bergegas pergi ke belakang toko, seolah-olah dia sedang memilih salah satu ayam yang terbaik dari kandang ayamnya. Sambil menendang kandang ayam dan berkotek-kotek seperti ayam, dia segera kembali ke toko dengan membawa satu-satunya ayam yang dimilikinya dan dijualnya kepada ibu Jones.
Penjual daging menimbang ayam itu dan berkata, "Ibu Jones, ayam ini harganya Rp. 11.000,00."
Ibu Jones menjawab, "Jika tidak keberatan, saya butuh ayam yang sedikit lebih besar."
Lalu penjual itu kembali ke belakang toko dan "membuat" banyak keributan. Dia segera kembali ke toko dengan membawa ayam yang sama dan berkata harganya Rp. 20.000,00.
Ibu Jones menjawab, "Kalau begitu, akan saya beli kedua ayam itu."
Penjual: ??

Sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH, oleh karena kamu mengatakan kata-kata dusta dan melihat perkara-perkara bohong, maka Aku akan menjadi lawanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH. (Yehezkiel 13: 8)