JADWAL IBADAH

KEBAKTIAN DOA MALAM
Jumat, 10 Desember 2010
Pk. 19.00 Wib
Pembicara: Pdm. Hanny Prayogo

KEBAKTIAN WBI
Sabtu, 11 Desember 2010
Pk. 10.00 Wib
Pembicara: Gembala Sidang

YOUTH OF MARANATHA
Sabtu, 11 Desember 2010
Pk. 18.00 Wib
Pembicara: Bp. Steven

KEBAKTIAN UMUM
Minggu, 12 Desember 2010
Pk. 07.30; 10.00; 17.00 Wib
Pembicara: Pdt. Ester Budiono
(Disertai Kebaktian Anak)

KEBAKTIAN REMAJA
Minggu, 12 Desember 2010
Pk. 10.00 Wib

RH Minggu, 12 Desember 2010

INISIATIF UNTUK BERBUAT BAIK (Yakobus 2: 13-17)

Berniat tidak menambah dosa pada masa tuanya, seorang kakek memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan dunia luar dan hanya berdiam diri di kamarnya. Hari-harinya diisi dengan memuji Tuhan dan membaca firman Tuhan. Ia hanya bisa menikmati dunia luar dari jendela kamarnya. Suatu hari, kakek itu melihat - dari jendela kamarnya - seorang anak kecil yang sedang menyeberang jalan tepat di depan rumahnya. Tiba-tiba beberapa anak berandalan datang menghampirinya dan merebut uang si anak kecil. Sayangnya, kakek ini tetap hanya melihat tanpa melakukan tindakan apa pun yang dapat menyelamatkan anak kecil itu.

Kadang kita menganggap bahwa saat kita tidak melakukan apa-apa, maka kita telah menghindar dari dosa. Kenyataannya, banyak orang melihat kejahatan atau hal-hal yang tidak baik di sekitarnya memilih untuk diam karena menghindari masalah yang lebih besar atau sekadar cari aman. Namun, apakah kita punya keberanian untuk berbuat yang seharusnya? Berdiam diri tidak berarti menghindari dosa. Sebaliknya, firman Tuhan mengatakan bahwa kita berdosa jika tidak melakukan apa-apa, padahal kita tahu bagaimana seharusnya berbuat baik.

RH Sabtu, 11 Desember 2010

TERUS BERLATIH (1 Timotius 4: 6-16)

Ketika masih batita, seorang anak kerap salah mengucap kosakata yang sedang ia pelajari. Misalnya, ia mengucap "ilkan" untuk kata "iklan". Atau "korden", saat seharusnya ia mengungkap ingin makan dengan "korned". Atau juga "lobong" untuk kata "bolong". Kesalahannya mengeja kata, bisa terdengar menggelikan. Itu bukan kesalahan yang sengaja dibuatnya agar orang tertawa. Itu kegagalannya untuk berucap saat ia berharap bisa berkata benar. Saya bersyukur ia tidak takut berlatih untuk mengulang-ulang lagi kata-kata itu. Dari latihan yang terus-menerus, akhirnya ia bisa mengeja dengan benar.

Berlatih adalah aktivitas yang perlu terus kita lakukan, agar tercapai kemajuan. Dalam segala bidang, di segala usia. Bahkan, dalam hidup kerohanian kita. Perlu ada latihan, agar kita tak "salah" mengerti atau memahami, sehingga tak "salah-salah" juga menafsir atau menyampaikan kebenaran yang kita terima pada orang lain. Mempelajari firman, mendalaminya, lalu membagikannya lewat bersaksi atau mengajar, adalah latihan rohani yang sangat penting kita lakukan sepanjang hidup. Dunia berkembang dengan segala tipu muslihatnya. Namun, iman yang terlatih akan menolong kita memiliki pemahaman iman yang benar dan tak tergoyahkan. Maka, tak ada cara lain kecuali terus berlatih mengenal Tuhan dan segala kebenaran-Nya.

RH Jumat, 11 Desember 2010

KEBEBASAN SEJATI (Yohanes 8: 30-36)

Banyak orang berpikir bahwa kebebasan identik dengan tidak adanya ikatan, penghalang, batasan, atau aturan yang mengikat. Namun, apakah kebebasan memang berarti kita bisa berbuat segala sesuatu sekehendak kita sendiri tanpa perlu memperhatikan aturan yang berlaku? Iblis selalu menebar benih palsu agar orang berpendapat bahwa dengan tidak adanya aturan atau hukum Tuhan, manusia bisa mencapai kebebasan sejati. Kebebasan diartikan sebagai ketidakterikatan pada hukum yang berlaku. Ini kebohongan terbesar yang memperdayai begitu banyak orang, termasuk orang kristiani. Gaya hidup bebas kerap kali justru menciptakan orang-orang yang terikat dengan obat bius, alkohol, seks bebas, dan sebagainya. Bukankah ini berarti kebebasan tanpa hukum Tuhan justru akan membuat ikatan? Sebaliknya jika seseorang mengikatkan diri kepada hukum Tuhan, ia justru mengalami kemerdekaan di hidupnya; tidak terikat hal-hal yang negatif. Jangan pernah mau ditipu Iblis. Begitu banyak orang dibodohi Iblis dengan slogan "kebebasan" tetapi ujungnya justru belenggu dan ikatan. Itu sebabnya Amsal berkata, ada jalan yang disangka lurus, tetapi berujung maut. Kita harus berhati-hati. Ikatkan diri kepada hukum-hukum Tuhan, maka kita akan mengalami kemerdekaan sejati.

RH Kamis, 10 Desember 2010

MENGALAH (Kejadian 13: 1-18)

Ada sebuah cerita tentang dua kakak beradik yang hidup rukun. Rumah mereka bersebelahan. Sampai memasuki usia lanjut, tak sekali pun mereka berselisih paham. Perbedaan pendapat di antara mereka tentu ada, tetapi tidak membuat mereka bertengkar apalagi saling membenci. Suatu hari si adik berkata, "Saudaraku, kita telah lama hidup berdampingan, dan tidak pernah sekali pun kita bertengkar tentang apa pun. Aku punya ide, bagaimana kalau untuk sekali ini kita bertengkar." Kakaknya berpikir sejenak, "Baiklah," katanya. "Apa yang akan kita pertengkarkan?" ia bertanya. "Bagaimana kalau sepiring nasi yang sedang kamu makan itu?" usul sang adik. Kakaknya setuju. Si adik lalu merebut piring nasi dari tangan kakaknya sambil berkata ketus, "Nasi ini kepunyaanku, kamu tidak boleh mengambilnya sedikit pun!" Sang kakak memandang si adik. "Baiklah, ambil saja," katanya. Dan pertengkaran pun selesai.

Pertengkaran besar antarsaudara atau antarteman, kerap terjadi karena adanya sikap tidak mau mengalah. Masing-masing ngotot mempertahankan pendapat dan keinginannya. Pelajaran untuk kita: dalam sebuah pertengkaran, selama bisa mengalah, mengalahlah. Tuhan tidak akan salah memberi berkat-Nya.

RH Rabu, 08 Desember 2010

PENYAKIT KUTUKAN? (Imamat 13: 1-8, 45-46)

Pada zaman dulu di Israel, ada anggapan bahwa penyakit kusta adalah penyakit kutukan; Tuhan mengutuk penderita penyakit tersebut. Itu sebabnya mereka harus disingkirkan dari tengah masyarakat. Di satu sisi, penyakit itu memang menjijikkan, menular, dan membawa kematian, karena saat itu belum ada obat-obatan seperti sekarang. Namun, tentu tidak benar Tuhan mengutuk. Perintah Tuhan untuk menjauhkan mereka dari masyarakat sesungguhnya adalah demi kebaikan semua orang, termasuk si penderita itu sendiri. Orang yang berpenyakit kusta dikucilkan bukan hanya agar penyakitnya tak menular ke orang banyak, melainkan juga agar si penderita masuk ke dalam proses penyembuhan dan pemulihan, serta terhindar dari perlakuan semena-mena orang lain. Jadi, apa pun kondisinya, Tuhan tetap memperlakukan manusia sebagai ciptaan yang mulia. Dalam kondisi sakit sekalipun, penghargaan Allah terhadap manusia tidak berubah.

RH Selasa, 07 Desember 2010

TAKKAN KEKURANGAN (Mazmur 23)

Dalam Mazmur 23, Daud mengatakan bahwa Tuhan adalah gembala yang baik. Dan, karena Dia adalah gembala yang baik, maka Daud yakin takkan kekurangan. Tuhan Daud adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang kita sembah hari ini. Apabila ayat di atas sudah sangat sering kita dengar, sudahkah kita menghidupinya dalam keseharian? Ketika masalah melanda, apakah kita sungguh percaya tidak akan kekurangan kekuatan? Ketika keputusasaan melanda, apakah kita sungguh percaya tidak akan kekurangan pengharapan? Ketika penderitaan merobek jiwa, apakah kita yakin tidak akan kekurangan sukacita? Ketika peristiwa-peristiwa terjadi di luar kendali kita, yang perlu selalu kita imani adalah bahwa Tuhan tidak pernah lepas kendali. Bahwa Tuhan takkan tinggal diam ketika kita benar-benar memerlukan pertolongan-Nya. Maka, kita akan benar-benar mengalami bahwa Tuhan adalah gembala yang baik. Dan "takkan kekurangan aku ...".

RH Senin, 06 Desember 2010

IDE YANG KONYOL (Kejadian 18: 10-14)

"Televisi takkan dapat mempertahankan pasar yang diperolehnya setelah enam bulan pertama. Orang akan segera bosan memandangi kotak jati itu setiap malam." Percayakah Anda, hal itu diucapkan oleh Darryl Zanuck (bos 20th Century Fox) pada 1946? Ya, pada saat itu ide mengenai televisi di ruang-ruang keluarga terasa konyol. Namun, apa yang berkembang sekarang telah mematahkan keraguan Darryl Zanuck. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan sebuah ide yang semula kita anggap bodoh. Sebagai manusia, kita merasa diri kita adalah sosok paling rasional. Oleh karenanya, hal-hal yang ada di luar pengetahuan kita cenderung kita anggap omong kosong. Beberapa kali, dalam Alkitab kita menjumpai Tuhan yang seakan-akan hendak meruntuhkan kesombongan logika manusia. Mari kita belajar merendahkan hati dan menghargai tiap ide, sesederhana atau sebodoh apa pun kedengarannya. Tuhan bisa bekerja melalui apa pun, dengan berbagai cara yang tidak kita duga.

HUMOR

Pembual

Seorang Amerika membual, "Musim salju kami begitu dingin sehingga kami memasang alat pemanas di bawah tubuh sapi supaya mereka tidak menghasilkan es krim."
Jhody yang diajaknya bicara tidak mau kalah, "Itu bukan apa-apa! Musim panas kami begitu panas sehingga kami harus mengkipasi ayam betina supaya tidak mengeluarkan telur rebus!"

Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! (Yakobus 3: 14)

Artikel

30 Days Only

Dalam dunia kerja, pernahkah terpikir seandainya anda diberi waktu 30 hari untuk mencapai target dengan konsekuensi apabila tidak tercapai maka anda akan dipecat atau diminta mengundurkan diri secara terhormat. Apakah reaksi anda ketika diperhadapkan situasi seperti ini? Kemungkinan ada 2 respon.

Respon 1.
Anda akan melakukan segala cara untuk mencapainya, bahkan dengan cara yang sebelumnya tidak terpikirkan. Mungkin anda sendiri juga akan kaget dengan apa yang anda lakukan dan melihat bagaimana Tuhan membukakan jalan yang sebelumnya sepertinya tidak mungkin. Anda yang biasanya kerja 8 jam/hari mungkin menjadi 10-12 jam/hari.

Respon 2
Anda akan panik, kesal bahkan kecewa atas perlakukan perusahaan. Dan berkata, “Ini mana mungkin. Seumur-umur saya belum pernah mencapai angka (target) tersebut. Ini sama aja mau bunuh saya.” Dan bukannya sibuk memikirkan bagaimana cara mencapai target tersebut, tapi malah sibuk mencari pekerjaan lain, dengan pemikiran bahwa seandainya dipecat, sudah ada pekerjaan cadangan.

Satu kondisi yang sama namun memiliki reaksi yang berbeda. Namun satu hal yang harus pasti, Jangan pernah kuatir. Yakobus 1:2-4 mengatakan ”Saudara-saudaraku, anggaplah suatu kebahagiaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun“.

Tetap ingat bahwa rancangan Tuhan adalah damai sejahtera bukan kegagalan, mungkin 30 hari terlihat tidak mungkin dan bahkan mungkin 30 hari anda gagal mencapai targettersebut, namun tetap bersyukur, jangan kuatir, yakinlah Tuhan sudah mempersiapkan sesuatu yang spesial yang jauh lebih baik, dan mungkin itu yang anda impikan selama ini.

Coba pikirkan, pernahkah kita sampai mau makan saja susah, atau anda mengatakan anda hanya bisa makan mie instan, itu juga merupakan anugerah karena tidak semua orang bisa punya uang untuk membelinya. Atau anda mengatakan saya harus hutang untuk membelinya, ada yang mau memberi hutang kepada kita juga merupakan anugerah, berarti kita dipercaya. Artinya, Tuhan Yesus terlalu baik, bahkan sangat baik. Dia sekali-kali tidak pernah meninggalkan kita.

Saudara-saudaraku, kondisi belakangan ini sangat tidak mudah dan akan sangat menguji iman kita. Jangan putus asa, tetaplah teguh, dan mengucap syukur memiliki Tuhan Yesus yang hidup di dalam kita. Dia yang selalu memberi penghiburan dan kekuatan di saat kita merasa lelah. Dengan lembut Tuhan Yesus berkata, ”Marilah datang kepada-Ku, hai engkau yang letih lesu dan berbeban berat karena Aku akan memberikan kelegaan”. Jadi, jangan pernah menyerah dan menyalahkan keadaan, ambillah hikmah dari segala sesuatu, lihatlah dari sudut pandang Allah, bukan hanya sudut pandang kita, lihatlah dalam rancangan Tuhan bukan rancangan kita pribadi.

Ringkasan Khotbah Minggu, 28 November ‘10

Mengenal Allah
(Hosea 4: 6)

Kalau kita mempelajari sejarah Israel keluar dari tanah Mesir sampai zaman raja-raja dan sampai akhirnya Yesus datang, kita akan menemukan sebuah pola yaitu, Israel selalu jatuh bangun, mereka mengalami kesusahan, bersungut-sungut lalu Allah menghukum mereka dan mereka pun bertobat, lalu menyembah berhala - dihukum dan bertobat lagi, terus sampai mereka mengalami pembuangan. Tiga penyebab bangsa Israel mengalami hal ini, ialah:

1. Karena Israel tidak mengenal Allah atau kekurangan pengetahuan tentang Allah. Artinya mereka tidak sungguh-sungguh menyadari kekudusan Allah dan Allah yang cemburu pada saat mereka menyembah ilah-ilah yang lain. Akhir-akhir ini orang Kristen juga sama hanya mengerti bahwa Allah itu baik. Tetapi tidak mengerti bahwa Allah itu kudus, sehingga orang Kristen tidak memahami kekudusan itu apa?

2. Karena para imam telah menolak pengenalan tentang Allah. Imam memiliki tugas menjadi pengantara, umat dengan Allah. Imam seharusnya mengajarkan firman Allah kepada jemaat, tetapi mereka sendiri yang menolak dan melanggar, mengabaikan firman Allah. Oleh sebab itu sudah jelas bagaimana Israel mengalami hukuman Allah karena tidak diajar dengan benar oleh imam-imamnya. ini menjadi teguran buat kita sebagai imam atau yang mengaku sebagai hamba Tuhan tetapi tidak mengajarkan dengan benar, ini akan memberikan dampak kepada jemaatnya, jangan sampai kita mengajarkan kebenaran firman Tuhan, tetapi kita sendiri tidak melakukan kebenaran.

3. Karena Israel melupakan Allah. Hal ini dengan sengaja dilakukan oleh Israel. Kata melupakan menunjukkan kesengajaan, jadi Israel dengan sengaja melupakanTuhan. Banyak orang Kristen tidak mau diingatkan sehingga hidupnya mengalami kesusahan dan hukuman Allah, tetapi ketika orang Kristen mengalami barulah bertobat. Mari sebagai orang Kristen kita mau diingatkan bahwa Allah kudus dan cemburu, jadi kita harus hidup kudus dihadapan-Nya sehingga Allah tidak menghukum kita.

Pengenalan akan Allah sangat penting dalam hidup orang percaya. Tanpa adanya pengenalan akan Allah, umat Allah akan mengalami kebinasaan. Amin

By: Bp. Paulus Roy L.S - Minggu, 28 November ‘10

Artikel

D o a

Doa akan membuat orang berhenti berbuat dosa atau dosa akan membuat orang berhenti berdoa.
Apabila engkau berdoa adalah lebih baik hatimu penuh kesungguhan tanpa kata-kata, dari pada dengan kata-kata melimpah tapi tanpa hati yang terbeban.
Sehari yang dilewatkan tanpa doa adalah hari yang lewat begitu saja dengan sia-sia.
Doa yang berkenan kepada Allah adalah doa yang menjadi darah daging kita, bukan berdoa hanya kalau kita menghadapi keadaaan darurat.
Berdoa tanpa bekerja itu sama saja dengan mengemis, tapi bekerja tanpa berdoa itu sama saja dengan perbudakan.
Jangan berdoa apabila engkau tidak percaya Allah sanggup menjawab doamu.
Perdebatan tidak menyelesaikan masalah, tapi doa mengubah segala sesuatu.
Apabila engkau merasa asing untuk berdoa, maka engkau juga merasa asing terhadap kuasa Allah.