RH Minggu 6 Desember 2009

Minggu, 06 Desember 2009
BELAJAR BERJALAN (Kolose 2:1-7) "Berjalan" merupakan tindakan yang sangat dekat dengan "jatuh." Itulah sebabnya mengapa berjalan dengan kaki yang masih lemah sangat menakutkan bagi bayi. Namun anak-anak terus mencobanya sampai mereka benar-benar dapat berjalan. Demikian pula halnya dengan belajar berjalan sebagai orang Kristen. Kita mempraktikkan iman selangkah demi selangkah setiap waktu. Pendeta F.B. Meyer yang juga seorang penulis menjelaskan, "Kita menerima Yesus di dalam hati kita dengan iman.... Dengan iman itulah kita harus senantiasa hidup. Kita menerima anugerah demi anugerah dari-Nya dengan iman, serta mempersilakan Dia berkarya sepenuhnya dalam diri kita dan memancar keluar dalam wujud kebajikan, kelemah-lembutan dan sifat-sifat Kristus lainnya. Belajar untuk selalu memandang kepada-Nya dan mengharapkan anugerah-Nya dengan iman dalam segala sesuatu ini, lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan hidup kita."

Berjalan dengan Kristus kadangkala memang menakutkan, namun itulah satu-satunya jalan menuju perkembangan hidup rohani kita. Apakah anda sedang berjalan bersama-Nya hari ini?

RH Sabtu 5 Desember 2009

Sabtu, 05 Desember 2009
MENGENDALIKAN HASRAT (Filipi 3:7-14) Vladimir Lenin adalah seorang arsitek dari bekas negara Uni Sovyet yang sangat fanatik. Seorang rekan kerjanya pernah berkata, "Yang dipikirkan Lenin tak lain hanyalah revolusi. Ia bicara melulu tentang revolusi. Ia makan dan minum revolusi. Dan kalau malam hari ia bermimpi, mimpinya pastilah juga tentang revolusi." Meskipun kita sangat menyesalkan kefanatikan Lenin yang telah membawa dampak buruk, kita harus menyadari bahwa satu-satunya hasrat yang membara di dalam dirinya itu tidak hanya menolongnya untuk mencapai tujuan, tetapi juga mempengaruhi seluruh jalan hidupnya.

Hal-hal apakah yang mengendalikan hasrat kita? Adakah sebab-sebab tertentu, olahraga tertentu, kegemaran tertentu atau proyek tertentu yang membuat kita demikian antusias, rela memusatkan seluruh energi kita, serta menghabiskan banyak waktu, pikiran dan uang? Berdasarkan perkara-perkara yang dikatakan Allah bernilai kekal, nilai apakah yang terkandung dalam hasrat kita? Mengenal Yesus Kristus, mempercayai-Nya, mengasihi-Nya, dan melayani-Nya itulah hasrat yang bernilai kekal.

RH Kamis 4 Desember 2009

Jumat, 04 Desember 2009
IMAN KECIL PADA ALLAH MAHABESAR (Matius 17:14-21) Iman, kita semua berharap memilikinya, terlebih ketika menghadapi tingginya gunung-gunung permasalahan. Namun sebenarnya kita telah mempraktikkan iman dalam kehidupan sehari-hari. Kita duduk di kursi tanpa memeriksanya terlebih dahulu, kita menggunakan oven tanpa menganalisa dahulu bagaimana cara kerjanya, kita memasukkan kunci di lubang pintu dengan harapan pintu akan terbuka. Kita bergantung begitu saja pada benda-benda ini sebab kita tahu semua itu adalah benda yang masuk akal.

Stuart Briscoe menulis, "Iman itu hanya berlaku kepada apa yang diimani. Anda dapat memiliki iman yang hebat kepada lapisan es yang sangat tipis dan menenggelamkan.... Sebaliknya anda dapat memiliki sedikit iman kepada lapisan es yang sangat tebal dan anda selamat." Banyak orang Kristen beriman kepada iman, daripada beriman kepada Allah. Ketika menghadapi pencobaan demi pencobaan, mereka menderita untuk mencapai iman yang sebesar gunung. Padahal Yesus mengajarkan, iman yang sebesar biji sesawi saja sudah cukup, jika "ditanam" di tanah Allah Yang Mahabesar. Apa yang menjadi "gunung" anda hari ini? Segera setelah anda menanam biji sesawi iman anda di dalam Allah, gunung itu pun akan menjadi tanggung jawab Allah, dan anda dapat mengalami kesetiaan Tuhan dalam hidup ini.

RH Kamis 3 Desember 2009

Kamis, 03 Desember 2009
ACARA UTAMA (Lukas 1:26-38) Ketika "depresi berat" melanda Amerika sekitar tahun 1930-an, sebuah keluarga di Midwest harus berusaha keras untuk mencari makan. Mereka tak punya cukup uang untuk menikmati hal-hal yang mewah. Pada suatu hari, tersebarlah poster-poster yang mengumumkan kedatangan sebuah kelompok sirkus ke kota itu. Harga karcis masuk ke pertunjukkan itu Rp 2000,00. Anak laki-laki dari keluarga itu ingin sekali menonton sirkus, tetapi ayahnya berkata bahwa ia harus mencari uang sendiri untuk membeli karcis. Si anak ini lalu bekerja keras sampai akhirnya ia dapat membeli 1 karcis masuk. Pada hari kedatangan kelompok sirkus itu, ia pun pergi melihat arak-arakan rombongan hewan dan pemain sirkus yang memasuki kota. Ketika ia sedang menonton pawai itu, seorang badut menari-nari di dekatnya dan si anak menyerahkan karcisnya kepada badut itu. Lalu ia berdiri di tepi jalan dan berteriak-teriak gembira sampai seluruh arak-arakan itu lewat. Si anak segera pulang dan bercerita kepada orangtuanya betapa hebat pertunjukan sirkus yang ditontonnya. Ayahnya yang mendengar cerita sang anak terdiam, lalu ia merangkul anaknya dan berkata, "Anakku, yang kaulihat itu bukanlah pertunjukan sirkus, itu baru arak-arakannya." Kisah ini seumpama Natal. Banyak orang demikian antusias dengan kemeriahan Natal, tetapi melupakan makna Natal itu sendiri. Mari kita hayati kembali arti kelahiran Yesus bagi kita.

RH Rabu 2 Desember 2009

Rabu, 02 Desember 2009
BUKANKAH MEREKA PERCAYA PADA ALLAH? (Yesaya 8:11-18) Dalam tayangan televisi yang memberitakan huru-hara yang terjadi di sebuah kota besar, tampak seorang pria menuding ke arah orang-orang yang berlarian keluar setelah menjarah sederetan toko. Dengan marah ia berteriak, "Ini perampokan! Tidakkah mereka bermoral? Bukankah mereka percaya pada Allah?" Kita yang mengaku beriman kepada Kristus harus meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Pribadi yang kita takuti. Jika kita melakukan dosa yang sama seperti orang yang tak percaya kepada Kristus atau takut pada hal yang tak seharusnya ditakuti, orang-orang yang mengamati kita akan bertanya-tanya, "Bukankah mereka percaya pada Allah?" Kita dipanggil untuk takut kepada Allah lebih dari siapa pun dan menyatakannya melalui perkataan dan perbuatan kita.

RH Selasa 1 Desember 2009

Selasa, 01 Desember 2009
MENJALANKAN PERINTAH (1 Yohanes 3:18-24) Seorang sersan dari Indiana National Guard dijatuhi hukuman penjara 4 hari karena ia tidak mau melepaskan topi yang dikenakannya. Peristiwa itu terjadi pada saat berlangsung latihan musim dingin. Musim semi sebelumnya ia mengalami luka bakar di wajah dan telinga, dan dokter menganjurkan agar ia mengenakan topi untuk melindungi kulitnya yang sensitif. Catatan resmi tentang dirinya menyatakan bahwa ia juga seorang pemabuk dan sebelum dijatuhi hukuman penjara, ia sudah 2 kali mendapat peringatan mengenai topi pelindungnya itu. Tentara itu tidak dibenarkan, meskipun ia berpikir seharusnya ia tidak disalahkan. Seperti kebanyakan di antara kita, ia melakukan kesalahan dengan mengira bahwa ia memiliki hak untuk melanggar perintah orang yang berkuasa atasnya. Dalam keluarga Allah, kita pun cenderung beranggapan bahwa kita tahu apa yang terbaik bagi diri kita. Padahal perintah yang diberikan-Nya selalu disertai hasil yang dapat dimengerti, yakni untuk kemuliaan bagi Tuhan, kebaikan bagi sesama dan kebahagiaan kita.

RH Senin 30 November 2009

Senin, 30 November 2009
HATI-HATI, DIA DATANG! (1 Tesalonika 4:13-5:11) Ketika saya masih remaja, banyak orang yang memberitahu kami demikian: "Hati-hati ke mana engkau pergi dan apa yang engkau lakukan. Engkau tentu tidak ingin merasa malu tatkala Yesus datang kembali." Dalam 1 Yohanes 2: 28, sang rasul menyatakan bahwa orang-orang Kristen seharusnya hidup kudus dengan tinggal di dalam Yesus, karena kita tidak tahu kapan Dia datang kembali. Kebenarannya adalah, Tuhan tahu apa yang kita lakukan sepanjang waktu, dan kita harus selalu sadar bahwa kita perlu menyenangkan-Nya melalui perkataan, tindakan, dan sikap kita. Namun kemungkinan kita mendapat malu pada saat kedatangan-Nya tampaknya semakin nyata, karena disebutkan secara khusus di dalam firman Allah. Jadi, apa pesan yang hendak disampaikan? Jika kita hidup setiap saat bagi Yesus, kita dapat meyakini bahwa kita tidak akan dipermalukan ketika Dia datang kembali.

ARTIKEL

W. Mitchell

"Pengalaman bukanlah apa yang terjadi pada seseorang. Pengalaman adalah apa yang dapat dilakukan seseorang terhadap apa yang terjadi padanya." Bagaimana seandainya pada umur 46 tahun tubuh anda terbakar sampai tak dapat dikenali lagi dalam suatu kecelakaan sepeda motor yang mengerikan, dan empat tahun sesudahnya anda lumpuh dari pinggang ke bawah dalam suatu kecelakaan pesawat terbang?
Lalu, dapatkah anda membayangkan diri sendiri menjadi seorang milyuner, pembicara yang disegani, pengantin baru yang berbahagia sekaligus pengusaha yang sukses? Dapatkah anda melihat diri anda sendiri menaiki kano? Terjun bebas? Mencalonkan diri untuk jabatan politik?
W. Mitchell telah menjalani semua hal tersebut dan lebih banyak lagi setelah mengalami dua kecelakaan buruk yang membuat wajahnya tak lebih dari tambalan cangkokan kulit yang beraneka warna, kedua tangannya kehilangan jari-jarinya dan kedua belah kakinya menjadi kecil dan tanpa gerakan di atas kursi roda. Ia menerima enam belas pembedahan sesudah peristiwa kecelakaan sepeda motor itu membakar lebih dari 65% badannya, menyebabkan ia tidak mampu mengambil garpu, memencet tombol telepon atau pergi ke kamar mandi tanpa bantuan orang lain.
Namun Mitchell, seorang bekas marinir, tidak pernah mau percaya bahwa ia sudah terkalahkan. "Aku bertanggung jawab terhadap pesawatku sendiri," katanya. "Bagaimanapun ini adalah masa suka dan masa duka yang harus kutanggung. Aku dapat memilih untuk memandangnya sebagai suatu kemunduran atau sebagai titik awal."
Enam bulan kemudian ia mengemudikan pesawat lagi. Mitchell membeli sebuah rumah bergaya Victoria di Colorado, sejumlah properti, sebuah pesawat, dan sebuah bar. Kemudian ia berkongsi dengan dua orang teman dan bersama-sama mendirikan pabrik pendiangan kayu yang tumbuh menjadi perusahaan swasta terbesar kedua di Vermont.
Lantas empat bulan selepas kecelakaan sepeda motor, pesawat yang dikemudikan Mitchell menabrak landasan pacu saat lepas landas, menghantam dua belas tulang belakangnya yang berhubungan dengan rongga dada dan membuatnya lumpuh secara permanen dari pinggang ke bawah. "Aku bertanya-tanya, apa gerangan yang kualami ini. Apa yang telah kulakukan sehingga aku tertimpa semua ini?"
Tidak gentar, Mitchell berusaha siang malam untuk meraih sebanyak mungkin kemandiriannya kembali. Ia terpilih sebagai Walikota Crested Butte, Colorado, untuk menyelamatkan kota itu dari pertambangan mineral yang akan merusak keindahan kota itu serta lingkungannya.
Mitchell kemudian mencalonkan diri untuk duduk di Kongres, mengubah penampilannya yang ganjil menjadi suatu aset dengan slogan-slogan seperti, "Bukan sekedar wajah bagus." Terlepas dari rupanya yang mula-mula amat mengejutkan orang berikut hambatan-hambatan fisiknya, Mitchell mulai naik kano, ia jatuh cinta dan menikah, meraih gelar master dalam bidang administrasi pemerintahan dan tetap menerbangkan pesawat, aktif dalam gerakan lingkungan serta ceramah umum.
Sikap Mental Positif Mitchell yang tidak tergoyahkan mengganjarnya untuk muncul dalam "Today Show" dan "Good Morning America" sekaligus tampil dalam artikel-artikel di Parade, Time, The New York Times, dan terbitan-terbitan lain.
"Sebelum aku lumpuh, ada sepuluh ribu hal yang dapat kulakukan," ujar Mitchell. "Kini tersisa sembilan ribu hal. Aku dapat memilih untuk terus-menerus memikirkan seribu yang hilang dariku atau memusatkan diri pada sembilan ribu yang tersisa. Aku memberitahu orang-orang lain bahwa aku mengalami dua kecelakaan besar dalam kehidupanku. Kalau aku saja tak mau menggunakan kecelakaan itu sebagai alasan untuk menyerah, barangkali sejumlah pengalaman yang membuat anda surut juga akan dapat ditempatkan di dalam suatu perspektif baru. Anda dapat melangkah kembali, menggunakan sudut pandang yang lebih luas dan meraih peluang untuk berkata, ´Mungkin itu sama sekali bukan persoalan yang terlalu berarti."
Ingat, "Itu bukanlah apa yang terjadi pada diri Anda, itu adalah apa yang Anda lakukan terhadap hal itu."

KOTBAH

Menabur di dalam Kecerdikan
(Lukas 16: 1-9)

Dalam perikop ini dijelaskan tentang seorang kaya yang memuji bendaharanya yang tidak jujur. Yang dipuji oleh orang kaya ini bukan karena ketidakjujuran dari bendaharanya, tetapi karena kecerdikan dari bendahara tersebut. Kita mengetahui bahwa kecerdikan lebih unggul dari kekuatan, jabatan, koneksi atau pun kekayaan. Kecerdikan bendahara ini ialah bahwa ia menabur kebaikan kepada beberapa orang yang berhutang kepada tuannya. Maksud dari perbuatannya ialah apabila pada suatu saat tuannya memecat dia, maka akan ada orang yang mau menolong dia.

Rahasia yang Tuhan ajarkan kepada kita melalui perikop ini adalah setiap kali kita bertemu dengan orang lain buatlah tabungan di hati orang lain. Tabungan yang dapat kita berikan kepada orang lain tidak harus berupa uang, melainkan dapat berupa perhatian kita atau pun perbuatan baik yang kita lakukan kepada mereka. Bila kita menabur kebaikan bagi orang lain di luar kelaziman akan membuat kita memiliki kecerdikan dalam kebaikan. Tuhan akan memberkati setiap kita saat kita mau memberkati orang lain.

Persyaratan supaya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain tidak harus menunggu kita kaya. Melainkan pada saat kita memiliki barang lebih dari 1 dan kita mau berbagi dengan orang lain maka kita dapat menjadi berkat bagi orang lain (Luk. 3: 10-11). Ada tiga reaksi seseorang dalam menghadapi sesamanya, yaitu: takut, kagum atau mencintai. Setiap orang pastilah ingin orang lain mencintainya dan bukan hanya mangaguminya atau bakhan takut padanya. Agar kita dicintai banyak orang caranya taburlah kebaikan dalam hati banyak orang yang kita temui. Mari belajar menabur di dalam kecerdikan. Amin
Pdt. Daniel Hardja Dinata - Minggu, 22 Nov ‘09

RH Minggu 29 November 2009

Minggu, 29 November 2009

PERILAKU DAN PERASAAN (Mazmur 119:161-168) Mark Twain mengutip suatu perkataan yang menyatakan bahwa anda dapat mengatakan apa yang anda lakukan baik secara moral jika anda "merasa damai sejahtera setelah itu." Tetapi bila tindakan itu meninggalkan "rasa tidak enak," maka apa yang anda lakukan itu secara moral salah. Pernyataan ini dapat dipahami melalui dua cara. Pertama, tindakan baik atau buruk dapat menimbulkan perasaan baik atau buruk. Kedua, perasaan akan menentukan apakah hal itu baik atau buruk.

Perasaan bukanlah indikator perilaku moral yang dapat diandalkan. Satu-satunya standar yang dapat dipercayai adalah firman Allah, yakni Alkitab. Memang untuk mematuhi perintah Tuhan, kadang-kadang kita harus melawan emosi kita. Jika kita bertumbuh dalam kasih kepada Allah dan hukum-hukum-Nya, dan jika ketaatan menjadi pola hidup, kita akan merasakan restu dan kehadiran Allah. Hal ini mendatangkan perasaan damai yang didasarkan atas kebenaran. Pemazmur menggambarkan perasaan ini sebagai "ketenteraman besar" yang menjadi milik orang yang mencintai taurat Allah. Bagaimana perasaan anda tentang perilaku anda?

RH Sabtu 28 November 2009

Sabtu, 28 November 2009

PARADOKS ALLAH (2 Korintus 4:7-18) Alkitab memberitahu kita bahwa ada hikmat yang bodoh dan kebodohan yang berhikmat (1 Kor. 1: 20-25). Ada keuntungan yang merupakan kerugian dan kerugian yang adalah keuntungan (Fil. 3: 7-9). Dan ada peninggian yang merendahkan orang dan ada kerendahan hati yang mengakibatkan peninggian (Fil. 2: 5-11). Pernyataan-pernyataan tersebut tampaknya berlawanan, tetapi pernyataan-pernyataan tersebut sesungguhnya merupakan suatu paradoks. Paradoks adalah suatu pernyataan yang mengandung dua kebenaran, yang sepintas lalu tampak tidaklah bersesuaian.

Seorang psikiater yang tidak menyadari bahwa ia merujuk pada salah satu paradoks Allah, berkata, "Rahasia terbesar dari kesehatan mental datang kepada kita dengan kata-kata, ‘Siapa yang menyelamatkan nyawanya akan kehilangan nyawanya, dan siapa yang kehilangan nyawanya akan memperolehnya.’" Tuhan kita Yesus Kristus memberi kita prinsip itu dalam Matius 16: 25. Kita tidak akan dapat mengalami kepenuhan yang melimpah sampai kita mengorbankan waktu, tenaga, dan sumber daya kita bagi kehendak Allah.

RH Jumat 27 November 2009

Jumat, 27 November 2009

HIDUP SEPERTI BINATANG (Daniel 4:18-7) Setelah berusia 60 tahun dan dikunjungi oleh 6 juta orang, kebun binatang yang terdapat di Milan, Italia, ditutup. Sebelumnya, para aktivis hak asasi binatang melancarkan protes atas kondisi kebun binatang itu yang tidak layak lagi untuk dihuni binatang. Namun ketika semua binatang dikeluarkan, para tunawisma menempatinya. Sebelum pejabat yang berwenang turun tangan, ada ratusan dari antara mereka yang menyelinap ke dalam kandang-kandang di bawah kegelapan untuk beristirahat di waktu malam. Ironisnya, kebun binatang itu terletak hanya lima menit perjalanan kaki dari salah satu daerah perbelanjaan paling mahal di Eropa. Hanya berjarak sekitar 100 meter dari kandang-kandang itu, toko-toko perancang busana Italia berjejer di sepanjang jalan yang menarik pembelanja boros dari seluruh dunia.

Ada sesuatu yang menyedihkan bila kita melihat orang-orang yang hidup seperti binatang. Namun sesungguhnya, siapa yang lebih berbeda dari citra Allah, mereka yang bernaung di kebun binatang atau pembelanja boros yang sedang menghamburkan uang tak jauh dari situ?

RH Kamis 26 November 2009

Kamis, 26 November 2009

TIDAK BERTERIMA KASIH (Mazmur 28: 9) Ketika saya mengajar di universitas Kristen, seorang mahasiswa yang berbakat memaksa masuk ke dalam kehidupan saya. Ia membutuhkan satu mata kuliah lagi untuk lulus, sehingga ia memutuskan agar saya memberinya pelajaran tambahan tentang tulis-menulis. Ia akan terus-menerus mengucapkan bersyukur bila saya mau melakukan hal itu meskipun hal tersebut menuntut kerja tambahan di pihak saya. Dekan menyetujui gagasan tersebut karena didukung kemampuan yang dimiliki anak muda itu. Betapa memusingkannya! Ia menghindari pertemuan, tidak memenuhi batas waktu, dan menolak evaluasi saya tentang tulisannya. Ia bahkan menyerahkan pekerjaan rumah terakhirnya hanya beberapa jam sebelum wisuda. Setelah segala sesuatu telah saya lakukan untuknya, apakah anda mengira ia akan bersyukur? Ia tidak mengucapkan satu patah kata pun sebagai ungkapan terima kasih pada hari wisuda, juga tahun-tahun setelah itu.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki sikap yang tidak berterima kasih atas kemurahan Tuhan? Atau kita, dengan tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Allah atas kebaikan-Nya?

RH Rabu 25 November 2009

Rabu, 25 November 2009

BERDIRI ATAU JATUH? (2 Timotius 3:10 - 4:5) Bagian dari latihan untuk menjadi anggota pasukan pengawal presiden Amerika Serikat meliputi pelajaran mendeteksi uang palsu. Agen yang sedang dilatih melakukan pengamatan terhadap uang asli dengan teliti sehingga mereka dengan cepat dapat mengetahui uang palsu karena perbedaannya yang mencolok dengan yang asli. Anak-anak Allah dapat mengambil pelajaran dari pola pelatihan tersebut. Meskipun mempelajari agama-agama palsu ada gunanya dan kita senantiasa siaga akan pengajaran-pengajaran tertentu yang berbahaya, tetapi itu bukanlah pertahanan terbaik bagi kita. Pertahanan terbaik untuk melawan pengajaran yang salah adalah dekat dengan firman Allah, sehingga kapan pun kita menghadapi suatu kesalahan, kita akan tahu dan tidak jatuh karenanya. Saat ini banyak orang yang disesatkan karena mereka tidak menyadari bahwa mereka telah tertipu. Pengenalan yang mendalam tentang doktrin-doktrin dasar Alkitab merupakan satu-satunya jalan untuk mendeteksi ajaran-ajaran palsu. Marilah kita mempelajari firman Allah dengan rajin. Dengan demikian kita tidak akan jatuh ke dalam kesalahan, melainkan akan berdiri teguh di atas kebenaran.

RH Selasa 24 November 2009

Selasa, 24 November 2009

DOSA SAYA (Kejadian 3:1-6) Sang wanita menjelaskan larangan-larangan yang diterimanya kepada sang Penggoda. Ia dan suaminya boleh memakan buah dari setiap pohon yang ada di taman, kecuali yang ada di tengah. Hanya dengan menyentuhnya, katanya, kita bisa mati. Saya dapat membayangkan Iblis menarik kembali kepalanya dan sambil tertawa mengejek dan berkata, "Sekali-kali kamu tidak akan mati". Ia kemudian mengatakan bahwa Allah menyembunyikan sesuatu yang baik dari wanita itu. Selama ribuan tahun sang musuh mengulangi strategi yang sama. Ia tidak peduli apakah anda mempercayai otoritas seluruh isi Alkitab atau tidak, sepanjang ia mampu membuat anda tidak mempercayai adanya dosa yang menghalangi hubungan anda dan Allah. "Sekali-kali kamu tidak akan mati," demikian kita diberitahu. Itulah tema dari begitu banyak novel modern. Para tokoh utamanya hidup tanpa menaati Allah tetapi mereka tidak menderita konsekuensi apapun. Pada acara-acara yang disajikan di TV dan film-film di bioskop, para pelakunya memberontak melawan hukum-hukum moral Allah tetapi hidup bahagia setelah itu. Anda tidak akan pernah menduga bahwa dosa berbau busuk di hidung Allah. Dalam pencobaan yang anda hadapi hari ini, akankah anda memilih untuk mempercayai tipuan Iblis, atau akankah anda mematuhi peringatan Allah?

RH Senin 23 November 2009

Senin, 23 November 2009

PENGELUH YANG TAK BERSYUKUR (Mazmur 103:1-5,22) Beberapa tahun yang lalu sebuah majalah menceritakan kisah tentang seorang anak muda bernama Ben yang memiliki kebiasaan mengeluh. Dia mengeluh tentang cuaca, mendapati kesalahan pada keluarga dan teman-temannya, dan membiarkan hal-hal yang sepele menyusahkannya. Kemudian suatu hari ia membaca kalimat ini: "Jika Anda benar-benar mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas semua berkat yang diberikan-Nya, Anda akan memiliki amat sedikit waktu untuk mengomel atau meratap." Ia lalu menyadari bahwa perasaan selalu tidak puas telah membuatnya tidak memperhatikan pemberian Allah yang terus-menerus tercurah baginya. Sebagai orang Kristen, kita memiliki begitu banyak hal untuk disyukuri. Ben mengetahui bahwa dengan pertolongan Allah, ia akan dapat melepaskan dirinya dari kebiasaan ini.

Sifat mudah bersyukur dan mengucapkan terima kasih harus menjadi karakteristik setiap orang percaya. Semua kehidupan akan mempunyai corak yang berbeda jika kita menghabiskan waktu dengan menghitung berkat ketimbang mengeluh. Marilah kita bersyukur!

ARTIKEL

Ayah John Wesley adalah seorang pendeta dan ia menghidupi keluarganya dari gajiannya yang kecil sebagai pendeta. John Wesley melihat betapa miskin dan menderitanya keluarganya saat itu. Oleh karena hal inilah maka ketika ia memutuskan untuk terjun di dalam pelayanan, ia tidak pernah mengharapkan akan mendapatkan uang yang banyak dan menjalani kehidupan yang berkecukupan. Ternyata, ia mengalami kehidupan yang lebih baik daripada ayahnya. Ia mendapatkan kesempatan untuk mengajar di Universitas Oxford dan mulai dari situ keadaan keuangan membaik. Kedudukan yang cukup penting membuatnya mendapatkan bayaran yang lumayan banyak, yaitu 30 poundsterling per tahunnya, gaji yang yang lebih dari cukup untuk membiayai hidupnya sebagai bujangan pada saat itu. Uang yang banyak, membuat John memuaskan dirinya dengan berbagai kesenangan.
JOHN WESLEYAyah John Wesley adalah seorang pendeta dan ia menghidupi keluarganya dari gajiannya yang kecil sebagai pendeta. John Wesley melihat betapa miskin dan menderitanya keluarganya saat itu. Oleh karena hal inilah maka ketika ia memutuskan untuk terjun di dalam pelayanan, ia tidak pernah mengharapkan akan mendapatkan uang yang banyak dan menjalani kehidupan yang berkecukupan. Ternyata, ia mengalami kehidupan yang lebih baik daripada ayahnya. Ia mendapatkan kesempatan untuk mengajar di Universitas Oxford dan mulai dari situ keadaan keuangan membaik. Kedudukan yang cukup penting membuatnya mendapatkan bayaran yang lumayan banyak, yaitu 30 poundsterling per tahunnya, gaji yang yang lebih dari cukup untuk membiayai hidupnya sebagai bujangan pada saat itu. Uang yang banyak, membuat John memuaskan dirinya dengan berbagai kesenangan.
JOHN WESLEYTahun berikutnya, gajinya naik lagi menjadi 90 poundsterling, namun biaya hidupnya tetap 28 poundsterling dan sisanya 62 poundsterling ia berikan untuk orang-orang miskin. Selanjutnya gajinya terus naik, sehingga ia mendapatkan jumlah yang semakin banyak untuk diberikan.
John Wesley mengajarkan sesuatu yang sudah semakin sulit kita temukan sekarang, yaitu semakin besar pendapatan, semakin besar pula pemberian kita. ‘Kita sudah terbiasa dengan pola' semakin besar pendapatan, semakin tinggi taraf hidup, semakin besar pengeluaran.
John Wesley berkata, "Bagaimana mungkin saya mengoleksi barang-barang yang mahal yang tidak terlalu penting sementara banyak orang yang membutuhkan roti untuk tetap bertahan hidup?"
Renungkanlah teladan John wesley ini, kita harus bijaksana di dalam menggunakan uang dan berkat yang Tuhan berikan. Semakin bijak kita menggunakan uang, semakin besar yang Tuhan percayakan.




PENGLIHATAN YANG MENGUBAH
Dalam salah satu versi mitos kisah Raja Arthur, diceritakan raja muda itu sedang bersembunyi di atas sebuah pohon. Ia merasa gelisah menunggu tunangannya. Setelah jatuh dari pohon, ia merasa harus menjelaskan tentang dirinya kepada sang putri. Jadi, ia menceritakan kembali kisah bagaimana ia secara misterius berhasil menarik sebuah pedang dari sebongkah batu, sehingga ia diangkat menjadi raja.

"Begitulah aku menjadi raja," kata Arthur. "Aku tidak pernah bercita-cita jadi raja. Tapi sekarang aku sudah menjadi raja dan aku tidak nyaman dengan mahkota yang kupakai, sampai aku jatuh dan melihatmu. Mendadak, untuk pertama kalinya aku merasa bahwa aku menjadi raja. Aku senang menjadi raja. Dan paling mengherankan, aku ingin menjadi raja yang terbijak, paling berani, dan paling agung daripada semua raja mana pun." Hanya dengan memandang orang yang dicintainya, karakter dan tujuannya pun berubah.Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (2 Korintus 3: 18)
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus, Sang kekasih hati sejati kita pasti mengubah hidup kita. Seperti apa yang dialami oleh Paulus dari seorang yang begitu kejam kepada orang kristen, tetapi ketika dirinya bertemu dengan Tuhan maka hidupnya benar-benar diubahkan. Ia tidak melihat dirinya lagi sebagaimana ia dahulu melihatnya. Paulus memandang dirinya dan orang-orang yang mengalami hidup baru sebagai ciptaan Allah yang memancarkan kemuliaan Allah (2 Kor. 3:18).

Semakin kita melihat Tuhan maka kita akan menjadi pribadi yang berbeda. Kita ingin menjadi serupa dengan-Nya dan berkeinginan besar untuk menyenangkan-Nya setiap waktu. Selain Yesus, tidak ada yang lain yang dapat mengubah hidup anda secara radikal.

KOTBAH

(Yakobus 1: 2-11)


PERSPEKTIF YANG BENAR TERHADAP KEKAYAAN DAN KEMISKINAN


Menurut Yakobus ada tiga cara dalam menghadapi ujian, yaitu:
1. Mempertimbangkan ujian sebagai sukacita (ay. 2-4).
2. Meminta hikmat dengan iman (ay. 5-6)
3. Memiliki cara pandang yang benar terhadap masalah yang sedang kita alami, yaitu mengenai kekayaan dan kemiskinan (ay. 9-11).

Latar belakang penerima surat Yakobus ini, adalah adanya masalah materi di tengah-tengah jemaat. Orang miskin ditindas oleh orang kaya (Yak. 5: 4,6). Mereka mendapat perlakuan tidak adil dari sesama orang miskin lainnya (Yak. 2: 1-4). Mereka juga bertengkar dengan sesamanya karena keirihatian untuk mendapat materi (4: 1-2). Doanya hanya terfokus pada materi dan untuk memuaskan nafsu (Yak. 4: 3). Sedangkan orang kayanya sibuk mengumpulkan harta duniawi serta mengabaikan keadilan dan penghakiman di masa yang akan datang (Yak. 5: 1-6).Pandangan Alkitab tentang orang miskin atau kemiskinan maupun orang kaya atau kekayaan:
1. Orang miskin perlu bermegah karena kedudukannya yang tinggi (ay. 9). Bermegah dalam ayat ini ternyata berbeda dengan sombong. Yang dimaksud dengan bermegah dalam ayat ini artinya bangga. Kita tidak boleh membanggakan kemiskinan itu sendiri. Kemiskinan bukan sesuatu yang perlu dibanggakan. Kita bermegah karena kedudukan kita yang tinggi secara rohani. Kita memang miskin menurut ukuran dunia, tetapi secara rohani kita kaya dalam iman dan menjadi ahli waris kerajaan surga. Penindasan atau penderitaan yang dialami oleh orang miskin adalah kehormatan atau karunia (Kis. 5: 41; Flp. 1: 29)

2. Orang kaya perlu menyadari kesementaraan kedudukan mereka (ay. 10-11). Yakobus mengingatkan akan adanya terjadi pembalikan kedudukan pada waktu penghakiman Allah tiba. Materi tidak bersifat kekal, bahkan orang kaya sendiri pun akan lenyap (Mat. 6: 19-21).

Apa pun keadaan kita saat ini, kita mau belajar bersyukur pada Tuhan. Baik miskin maupun kaya, kita memiliki kedudukan yang sama di mata Tuhan. Amin
Pdt. Henoch Wilianto - 15 November 2009

RH Minggu 22 November 2009

Minggu, 22 November 2009
PECAHAN ROTI PECAHAN HIDUP (Yohanes 6:1-14) Ketika saya berbicara dalam sebuah seminar, saya mengedarkan satu ketul roti dan meminta setiap orang untuk memberikan tanggapan. Seseorang meremasnya dan berkata, "Roti ini segar." Lainnya berkomentar, "Baunya enak." Lainnya lagi mengamati, "Tampaknya bergizi." Akhirnya seseorang berkata, "Itu semua benar, tetapi saya lapar!" Sambil berkata demikian, ia memotongnya secuil dan memakannya. Tanggapan orang ini menyimpulkan semuanya: Roti yang belum dipecahkan belumlah berguna.

Suatu hari Yesus menghadapi 5.000 orang yang kelaparan. Hanya dengan memecah 5 roti dan 2 ekor ikan, Dia dapat melakukan mukjizat untuk memberi makan orang banyak. Apakah anda takut menjadi orang yang tak berguna karena kesehatan yang menurun, harapan yang hancur, dan janji yang tak ditepati? Janganlah takut! Meskipun sesuatu kehilangan kegunaannya karena dipecah, ada dua hal yang menjadi lebih berguna: roti yang dipecahkan dan hidup yang dibagikan. Jika anda menyerahkan potongan hidup anda kepada Allah, Dia tidak akan membuang remah-remah dari apa yang anda alami.

RH Sabtu 21 November 2009

Sabtu, 21 November 2009
JIKA ALLAH MERASA SAKIT (Ibrani 4: 14 - 5:3) Sekelompok orang membahas alasan untuk hidup kudus secara moral. Seorang pria memberi alasan bahwa rasa takutlah yang membuatnya tetap melangkah di jalan yang benar. Lainnya bersikeras bahwa kasihnya yang menyebabkan demikian. Tetapi orang ketiga mengatakan bahwa itu karena rasa takut yang dimotivasi oleh kasih. Ya, ia takut terhadap rasa malu, aib, dan hukuman yang akan ia terima bila berbuat salah, tetapi yang paling buruk adalah rasa takut membuat istrinya menderita.

Pernyataan tersebut memberi kita pemahaman akan ucapan Juruselamat kita, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu" (Yoh. 14:15). Jika kita dengan sengaja melanggar perintah itu, kita akan menderita kerugian. Namun kita juga harus memperhatikan bagaimana Allah menanggapi ketidaktaatan kita. Yesus mengalami rasa sakit dalam hatinya pasa saat kita tidak patuh. Jika kita dapat merasakan betapa sakitnya hati Allah ketika kita tidak taat, kita akan menemukan motivasi yang cukup untuk menolak apa yang salah dan mengejar apa yang benar.

RH Jumat 20 November 2009

Jumat, 20 November 2009
DARI BALIK TERALI BESI (Roma 6:15-23) Dilihat dari luar, semua penjara tampak buruk. Tetapi dari dalam, beberapa penjara lebih baik daripada lainnya. Pada tahun 1992, The Associated Press mempublikasikan daftar 10 penjara terbaik di Amerika Serikat. Aspek-aspek yang diteliti termasuk kapasitas sel, pelayanan TV, kualitas makanan, dan hak untuk berkunjung. Beberapa penjara malah menyediakan wilayah bebas rokok, pendidikan lanjutan, dan sebuah perpustakaan yang baik. Penjara Fairbanks Correctional Center di Alaska yang menempati peringkat pertama, misalnya, memiliki kapasitas sel sebanyak 194, ranjang model asrama dalam satu sel, TV kabel, kunjungan yang teratur, dan makanan yang bervariasi dan berlimpah.

Hal tersebut membuat saya berpikir tentang hubungan kita dengan Kristus. Bagi orang lain, hidup di dalam Kristus sama seperti penjara bagi orang lain yang melihatnya dari luar. Bagi orang yang tidak percaya, ketaatan pada iman bisa tampak seperti pembatasan. Tetapi dari dalam, ketaatan kepada Allah sesungguhnya seperti membuka pintu bagi suatu dunia baru yang bebas.

RH Kamis 19 November 2009

Kamis, 19 November 2009
WAHYU DAN TANGGAPAN (Roma 1:18-32) Saya mencoba menceritakan iman saya kepada Felix. Ia memang sopan, tetapi ia berkata bahwa ia lebih suka tidak membahas masalah agama. Tujuan hidupnya adalah menjadi orang yang layak dan mendapatkan sebanyak mungkin kenikmatan yang bisa ia peroleh. Ia menyimpulkan bahwa kematian merupakan akhir dari segalanya. Ia menyatakan bahwa ia telah bahagia dengan apa yang dipercayainya selama ini.

Allah telah menunjukkan diri-Nya sendiri melalui dunia ciptaan, melalui hati nurani kita, dan melalui Alkitab. Semua orang bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat dengan penyingkapan Allah sendiri. Kita dapat merasionalkan pewahyuan-Nya melalui dunia ciptaan. Kita dapat menolak kesaksian hati nurani kita. Kita dapat menolak kebenaran Alkitab. Tetapi semua tanggapan itu memimpin kita ke neraka. Jika anda menolak pewahyuan Allah akan diri-Nya sendiri, bertobat dan berpalinglah pada-Nya sebelum terlambat. Jika anda telah memutuskan untuk membuka hati anda bagi Yesus Kristus, anda dapat meyakini bahwa anda akan diterima ke dalam hadirat-Nya bagi kekekalan.

RH Rabu 18 November 2009

Rabu, 18 November 2009
TAK MUDAH HIDUP KUDUS (Hagai 2:10-19) Hidup kudus adalah pekerjaan yang berat. Itulah salah satu pesan yang diberikan Nabi Hagai kepada orang-orang buangan yang pulang ke Yerusalem. Hagai memberi contoh seorang Israel yang membawa daging yang dikhususkan untuk bait Allah di dalam punca bajunya. Pakaian itu dianggap kudus karena apa yang ia bawa, tetapi kekudusan itu tidak dapat dipindahkan ke benda lain. Namun sebaliknya, sesuatu yang najis akan menajiskan apa yang disentuhnya. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa kita harus berhati-hati dalam hidup di dunia ini. Kita dengan mudah dibuat rusak oleh kotoran yang mengepung kita setiap hari. Orang-orang pada zaman Hagai telah dicemarkan oleh ketidaktaatan dan keegoisan. Hagai berkata, pembersihan terhadap mereka akan dimulai bila mereka menanggapi pesan yang disampaikannya dan menempatkan Allah pada prioritas pertama. Kekudusan akan memimpin kita pada berkat. Ketaatan kepada Allah memang sukar dilakukan tetapi layak diperjuangkan.

RH Selasa 17 November 2009

Selasa, 17 November 2009
SERANGGA DAN KESAKSIANNYA (Mazmur 104:16-28) Lebih dari 1,5 juta jenis serangga yang ada di dunia menunjukkan suatu keberbedaan yang mengekspresikan kebijaksanaan dari sang Pencipta yang tak terbatas. Lebah madu biasa, misalnya, mengorganisir sebuah kota kecil di dalam sarangnya. Mereka membangun 10.000 sel untuk madu, 12.000 untuk larva, dan satu ruangan khusus untuk ratu lebah. Jika suhu di dalam sarang menjadi demikian hangat sehingga madu yang ada di dalamnya terancam meleleh karena lilinnya melunak, sepasukan prajurit penjaga dengan otomatis mengambil tempat di mulut sarang. Dengan mengepak-kepakkan sayap mereka dengan kecepatan tinggi, mereka menciptakan suatu sistem pendingin yang bersaing dengan kipas angin listrik. Ada berjuta-juga keajaiban seperti ini di dalam dunia, lebih dari cukup untuk meyakinkan siapa pun, dengan pikiran yang terbuka dan hati yang terus mencari, bahwa sang Pencipta yang Mahabesar dan Mahabijak telah mencipta mereka sebagai makhluk hidup. Dia layak mendapat persembahan yang keluar dari hati terdalam kita.

ila mereka menanggapi pesan yang disampaikannya dan menempatkan Allah pada prioritas pertama. Kekudusan akan memimpin kita pada berkat. Ketaatan kepada Allah memang sukar dilakukan tetapi layak diperjuangkan.

RH Senin 16 November 2009

Senin, 16 November 2009
PRAKTEKKAN UCAPAN ANDA (Mazmur 19:1-14) Sebuah kartu ucapan lucu bergambar seekor sapi kurus yang aneh sedang berkelana di suatu padang gurun yang gersang. Sosok sapi yang kurus itu untuk menggambarkan "dari mana susu tanpa lemak itu berasal." Logika kartun itu, tentu saja amat tidak ilmiah. Susu tanpa lemak tidak diproduksi oleh sapi tanpa lemak! Meskipun demikian, gagasan ini mengingatkan saya akan komentar D.L. Moody: "Kebanyakan orang hanya pandai berbicara tetapi tidak dapat melakukannya." Jika hati kita kekurangan makanan rohani, kita akan memproduksi kekristenan tanpa perbuatan. Bibir kita dapat saja mengeluarkan ucapan-ucapan yang kedengarannya rohani, baik dalam doa, ibadah, maupun percakapan, untuk memberi kesan kita memiliki tingkat rohani yang tinggi. Tetapi kenyataan sehari-hari menunjukkan apa yang senantiasa kita hasilkan dalam hidup. Melalui tindakan kita, marilah kita membuatnya selaras dengan apa yang kita ucapkan dengan cara terbuka, jujur dan senantiasa berdoa.

ARTIKEL

Jika kau tak pernah merasa sakit, Bagaimana kau tahu bahwa Aku Penyembuh?
Jika kau tak pernah pergi tanpa kesulitan, Bagaimana kau tahu bahwa Aku Pelepas?
Jika kau tidak pernah menghadapi pencobaan, Bagaimana kau dapat memanggil dirimu pemenang?
Jika kau tidak pernah merasa sedih, Bagaimana kau tahu bahwa Aku Penghibur?
Jika kau tidak pernah berbuat kesalahan, Bagaimana kau tahu Aku Pengampun?
Jika kau tahu segala hal, Bagaimana kau tahu bahwa Aku dapat menjawab pertanyaan-pertanyaanmu?
Jika kau tidak pernah berada dalam kesulitan, Bagaimana kau tahu bahwa Aku akan datang untuk menyelamatkanmu?
Jika kau tidak pernah hancur, Lalu bagaimana kau tahu bahwa Aku dapat memulihkanmu?
Jika kau tidak pernah menghadapi masalah, Bagaimana kau tahu bahwa Aku dapat menyelesaikannya?
Jika kau tidak mengalami beberapa penderitaan, Lalu bagaimana kau tahu bahwa kau dapat melaluinya?
Jika kau tidak pernah melaui api, Lalu bagaimana kau menjadi murni?
Jika Aku memberikan semua barang kepadamu, Bagaimana kau akan menghargainya?
Jika Aku tidak pernah mengoreksimu, Bagaimana kau tahu bahwa Aku mengasihimu?
Jika kau punya semua kemampuan, Bagaimana kau belajar bergantung kepada-Ku?
Jika hidupmu sempurna, Lalu untuk apa engkau memerlukan Aku?

Tuhan Yesus Kristus Memberkati!
Tuhan Yesus Berkata...




Dalam dunia tulis menulis, tipp-ex bukanlah benda yang asing. Tipp-ex membuat si penulis dapat mengoreksi kesalahan dalam tulisannya. Dan, rasa hati jadi lebih tenang jika kita dapat mengoreksi kesalahan yang telah terjadi. Sayangnya, kehidupan kita tidak dilengkapi dengan “tipp-ex”! Sebuah ungkapan mengatakan “penyesalan selalu datang terlambat”. Ya, biasanya kesadaran itu muncul saat sudah “kena batunya”. Orang yang menyesal kerap ingin memutar ulang kehidupan untuk mengoreksi kesalahannya, atau menghapus “noda hitam” itu dari lembaran hidupnya. Namun, hidup terus berjalan maju. Satu arah.
Jika demikian, adakah cara supaya kita tidak salah langkah? Firman Tuhan mengingatkan pada sikap yang harus diambil dalam hidup: pergunakan waktu yang ada sesuai kehendak Allah, jangan kehendak diri sendiri! Dan, kehendak Allah itu dapat kita ketahui dari firman-Nya. Inilah langkah yang benar dan bijaksana. Firman Allah selalu menjadi pedoman dan standar kita untuk menjalankan hidup yang berkenan kepada-Nya. Mungkin kehendak Allah terasa berat bagi kita; bahkan tak jarang kita harus mengorbankan keinginan diri sendiri, tetapi setialah.
Tugas apa yang Tuhan percayakan untuk anda kerjakan hari ini? Persoalan apa yang sedang anda hadapi saat ini? Sediakan waktu lebih untuk menguji apakah langkah yang akan kita ambil merupakan kehendak-Nya. Dan sesuai dengan cara yang diajarkan dalam firman-Nya. Hidup yang merupakan anugerah Tuhan ini terlalu berharga untuk diisi dengan segala macam pementingan diri sendiri.
TIPP – EX

KOTBAH

Sungai Kehidupan
(Wahyu 22: 1-2)

Dalam Wahyu 22: 1 disebutkan bahwa adanya sungai kehidupan yang mengalir dari tahta Anak Domba. Hal ini menggambarkan bahwa sungai kehidupan itu dapat kita miliki apabila Kristus bertahta di hati kita. Pada saat sungai kehidupan tersebut mengalir di hati kita, maka kehidupan kita haruslah jernih agar sungai yang mengalir dari hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Apabila sungai kehidupan mengalir maka akan tumbuh pohon-pohon kehidupan yang selalu menghasilkan buah tiap bulan (ay. 2). Dalam Mazmur 1 disebutkan bahwa orang-orang yang kesukaannya Taurat Tuhan akan menghasilkan buah pada musimnya (Mzm. 1: 3). Daun-daun pohon tersebut juga dapat dipakai untuk menyembuhkan. Daun berbicara mengenai keberadaan orang-orang percaya.

Selain ada sungai kehidupan yang mengalir dari tahta Anak Domba, ada juga sungai yang palsu yang disemburkan oleh Iblis. Allah tidak pernah menciptakan Iblis. Allah menciptakan malaikat Lusifer yang kemudian memberontak dan memiliki keinginan untuk duduk di tahta Allah. Sungai yang disemburkan oleh Iblis adalah sungai dusta (Why. 12: 15). Iblis akan mendustai semua orang agar tidak datang kepada Tuhan.

Wahyu 12: 16 menyebutkan bahwa sungai dusta tersebut disemburkan Iblis untuk menghanyutkan perempuan. Perempuan ini berbicara mengenai gereja Tuhan. Tetapi Tuhan tidak tinggal diam, Tuhan memberikan pertolongan bagi gereja-Nya. Lalu Iblis akan berusaha memerangi keturunan dari perempuan tersebut. Keturunan perempuan itu adalah orang-orang yang menuruti hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus. Orang-orang yang hidup dalam dosa sesungguhnya telah terhanyut dalam sungai yang disemburkan oleh Iblis.

Kasih karunia Yesus masih ada bagi kita. Apabila kita datang kepada-Nya maka Ia akan menyucikan kita. Perlindungan Allah sempurna bagi orang-orang yang hidupnya melekat pada Tuhan (Mzm. 91: 14). Kunci untuk melekat kepada-Nya ialah dengan menaati hukum-hukum-Nya. Amin
Pdt. Sinwo Susanto - Minggu, 08 Nov ‘09

RH Minggu 15 November 2009

Minggu, 15 November 2009

MENGAMATI RAJA (Kolose 1: 9-19) John Henry Jowett, seorang pengkhotbah besar dari Inggris, senang menceritakan suatu pemandangan yang menakjubkan saat ia mengunjungi upacara penobatan Raja Edward VII. Westminster Abbey dipenuhi dengan suasana kerajaan. Jowett berkata, "Begitu banyak orang yang menunduk dan memberi hormat ketika kaum bangsawan tingkat tinggi memasuki katedral." Namun, ketika raja tiba, keheningan mencekam hadirin. Setiap mata memandangnya, dan tak ada lagi orang-orang terhormat dari status yang lebih rendah menerima pandangan dan perhatian dari orang lain. Semua orang kini memusatkan perhatian pada pemimpin kerajaan mereka.

Hal seperti inilah yang seharusnya terjadi dalam kehidupan setiap orang Kristen. Yesus adalah Raja di atas segala raja, dan Dia layak menerima tempat yang paling terhormat. Secara alami kita mengasihi dan menghormati keluarga, sahabat, relasi dan orang-orang yang melayani Tuhan. Tetapi Tuhan Yesus harus mendapat tempat yang paling terhormat! Pengabdian kita harus dipusatkan pada-Nya. Jangan sampai kita kehilangan perhatian pada Raja Yesus yang layak mendapat pujian dan penyembahan kita.

RH 14 November 2009

Sabtu, 14 November 2009

PAHLAWAN TAK TERDUGA (Ibrani 11:17-31) Angie Garber dilahirkan dengan wajah yang rusak parah. Dokter bedah yang mencoba membetulkan penampilannya, menyebabkan satu telinganya menjadi tuli. Pada usia belasan tahun, Angie terkena polio. Ia selamat, tetapi selama berbulan-bulan harus menjalani terapi dan latihan yang menyakitkan untuk menguatkan kaki kiri dan lengan yang lemah. Selama masa sukar ini, ibunya jatuh sakit. Angie dan seorang saudaranya merawat ibunya hingga meninggal dunia. Kakaknya George, yang telah berbuat banyak dalam memberi dorongan kepada Angie di banding orang lain, meninggal dunia dalam suatu kecelakaan. Dan kemudian panen yang gagal membuatnya harus menjual ladang keluarga. Namun melalui semua peristiwa itu, Angie terus berdoa agar suatu hari kelak ia dapat melayani Tuhan sebagai seorang utusan Injil dengan profesi guru. Allah mengabulkan keinginannya, dan sekitar lima tahun setelah kematian ibunya, Angie memulai pelayanannya sebagai guru melalui Navajo Mission. Ia menjadi seorang pekerja Kristen yang demikian dipakai Allah sehingga dua buku telah ditulis tentang ia. Saat ini wajahnya yang berseri mencerminkan sukacita dalam hatinya. Angie menghadapi rintangan yang luar biasa dalam perjalanan imannya. Jika anda kecewa dan merasa putus asa, ingatlah, Allah membuat pahlawan rohani dari orang-orang yang tampaknya tidak mungkin.

RH Jumat 13 November 2009

Jumat, 13 November 2009

MENDAPAT YANG KITA INGINKAN (Mazmur 21:1-7) Seorang pilot dari sebuah perusahaan penerbangan memiliki suatu kebiasaan yang aneh. Kapan saja ia tinggal landas dari kotanya di Minneapolis, ia akan minta pilot pembantu untuk mengambil alih kendali. Kemudian ia akan memandang ke luar lewat jendela selama beberapa saat. Akhirnya keingintahuan pilot pembantu itu tak dapat dibendung lagi, sehingga ia bertanya, "Apa yang sering engkau lihat di bawah sana?" "Apakah kau dapat melihat anak laki-laki kecil yang sedang memancing di tepi sungai itu?" tanya sang pilot. "Saya biasa memancing di tempat yang sama ketika saya masih kecil. Jika ada pesawat terbang di atas saya, saya akan memandanginya sampai lenyap dan berharap dapat menjadi seorang pilot. Sekarang saya berharap saya dapat kembali ke tempat itu untuk memancing."

Kita harus mengevaluasi keinginan kita untuk memastikan bahwa dorongan itu sejalan dengan apa yang akan memuaskan kita menurut Allah. Jika keinginan kita sesuai dengan kehendak Allah, kita tidak akan menghabiskan waktu untuk berharap pada hal-hal yang tidak dapat memuaskan kita. Sukacita sejati bukanlah memperoleh apa yang kita inginkan, melainkan ingin dekat dengan Allah.

RH Kamis 12 November 2009

Kamis, 12 November 2009

PETUNJUK PEMAKAIAN (Mazmur 119: 1-8) Alkitab memiliki banyak kesamaan dengan buku petunjuk pemakaian mobil. Jika seorang supir tidak merawat mobilnya sesuai dengan petunjuk dalam buku kecil yang terletak di laci mobilnya itu, ia akan menghadapi masalah. Tetapi jika ia dengan cermat mengikuti buku pegangan itu, ia akan menikmati perjalanan yang bebas dari masalah. J.I. Packer mengubah analogi tersebut tetapi menunjuk sasaran yang sama. Dalam bukunya yang berjudul Knowing Man, ia berkata, "Patuhilah hukum, dan dalam melayani Allah anda akan menemukan kebebasan dan kesenangan, karena sifat manusia telah diprogram untuk mengalami kepenuhan melalui kepatuhan."

Pemazmur tahu bahwa undang-undang dan peraturan-peraturan yang ditetapkan Allah merupakan kunci untuk memperoleh hidup yang penuh dan bahagia. Kita hidup pada masa dimana kebanyakan orang melakukan apa yang benar di mata mereka. Hidup menjadi lebih murah, turun nilainya dan tidak menyenangkan. Jika kita menginginkan hidup kita berjalan dengan baik, meskipun melewati kondisi yang buruk dan keras, kita harus mengambil waktu untuk mempelajari "Buku Petunjuk Pemakaian".

RH Rabu 11 November 2009

Rabu, 11 November 2009

KRISTEN SEPANJANG WAKTU (Efesus 4:17-32) Sepupu saya, James, telah menyelesaikan masa latihan di angkatan laut dan menjadi seorang di antara sedikit yang dengan bangga dapat berkata, "Saya seorang Marinir!" Ayahnya menunjukkan kepada saya beberapa foto upacara wisudanya dan menunjukkan salah satu foto James yang sedang santai dan tersenyum di depan kamera. "Saya seharusnya tidak mengambil foto ini," katanya. "James memberitahu saya bahwa ia bisa mendapat masalah jika diambil gambarnya dalam kondisi berseragam." Seorang Marinir adalah seorang "manusia baru," dan hal ini harus terlihat jelas melalui cara ia bertindak selama 24 jam sehari. Hal ini tidak berarti ia tidak boleh bersantai atau tersenyum. Maksudnya, harus ada sesuatu yang berbeda pada sikapnya karena ia seorang Marinir.

Demikian juga dengan kehidupan Kristen. Ada pedoman baru, yang berlaku 24 jam sehari, yang harus dipatuhi. Pedoman tersebut adalah tidak boleh berdusta, tidak boleh mencuri, tidak boleh berkata kotor dan sebagainya. Seperti seorang Marinir memiliki suatu tanggung jawab yang pasti untuk menjaga citra kesatuannya, demikian juga kita harus ingat bahwa kita adalah wakil Yesus sepanjang waktu.

RH Selasa 10 November 2009

Selasa, 10 November 2009

CARA MEMECAT PENDETA (1 Timotius 5:17-25) Seorang pemimpin Kristen bercerita kepada sekelompok jemaat awam yang datang padanya untuk meminta nasihat. Mereka ingin tahu cara diplomatis untuk memecat pendeta mereka. Pemimpin itu, karena merasa bahwa mereka berlaku kurang adil, memberi mereka beberapa saran: 1. Tatap pendeta anda persis di matanya sementara ia berkhotbah dan katakan amin setiap saat, maka ia akan berkhotbah sebagaimana biasanya hingga mati. 2. Tepuk punggungnya dan beritahu beberapa kelebihannya. Sebelum anda mengetahuinya, ia akan bekerja sebagaimana biasanya hingga mati. 3. Abdikan kembali hidup anda sendiri pada Kristus dan minta kepada pendeta anda suatu tugas untuk anda kerjakan, maka ia akan mati karena kelumpuhan jantung. 4. Ajak seluruh jemaat untuk bersatu mendoakannya.

Jika pendeta anda dengan setia mengkhotbahkan firman Allah dan mencoba untuk hidup sebagai teladan, lakukanlah apa saja yang dapat mendukung dan mendorongnya. Seorang pendeta tentu saja bukan manusia sempurna, dan kadang-kadang teguran yang hati-hati perlu dilontarkan kepadanya. Namun seorang pendeta memikul tanggung jawab yang besar dan hamba Allah yang setia layak dihormati dan didukung dalam hal dana.

RH Senin 9 November 2009

Senin, 09 November 2009

PASAR RAYA AGAMA (Kisah 4: 5-12) Betapa banyaknya merek makanan siap saji untuk sarapan yang ditawarkan di supermarket. Tidak terhitung jumlah iklan yang mengunggulkan nilai satu produk di banding produk lainnya. Satu merek akan dipromosikan sebagai makanan yang lebih bergizi dan mengenyangkan dibanding merek lainnya. Apakah keselamatan jiwa kita sama seperti makanan siap saji tersebut? Jelas tidak! Seorang teolog yang bersandar pada pandangan yang salah tentang Alkitab menulis, "Jika ‘diselamatkan’ berarti dipersatukan dan diperdamaikan dengan Allah, maka jelas salah. Ada banyak jalan otentik menuju Allah, dan tidak ada agama yang memegang monopoli atas penerangan jiwa."

Pernyataan tersebut merupakan penyangkalan terhadap firman Allah, yang mengatakan kepada kita bahwa pengurbanan Kristus atas dosa merupakan satu-satunya jalan bagi kita untuk dapat memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Keselamatan tersedia melalui iman kepada Yesus Kristus. Untuk menemukan kebenaran rohani tidak sama dengan membeli makanan siap saji. Hanya ada satu pilihan yang benar. Pastikanlah bahwa anda, dan orang-orang yang ada di sekeliling anda, mengetahui perbedaannya.

ARTIKEL

Artikel

BELAJAR MENJADI SPIDERMAN

Spiderman apakah ada? Ternyata ada teman! Walau tidak bisa mengeluarkan cairan laba-laba tetapi kemampuan memanjatnya tidak kalah dibandingkan spiderman yang ada di film. Bahkan spiderman nyata ini barusan saja memanjat sebuah gedung tinggi di Indonesia.

Sebenarnya saya tidak membaca berita dan kisah spiderman hidup ini secara langsung tetapi ada teman yang menceritakan kisah menakjubkan petualangan spiderman nyata yang bernama Alain Robert. Sejak kecil Alain telah bercita-cita sebagai pemanjat dan mulai umur 12 tahun dia memanjat gedung 8 lantai dan walau orang tuanya menentang, dia memiliki kemauan keras sehingga orang tuanya menyerah. Dia memiliki motivasi untuk mengukur resiko dan mengatasi ketakutan dalam usahanya mencapai prestasi sebagai pemanjat solo terbaik. Perlu diketahui bahwa arti pemanjat solo ini bukan pemanjat seorang diri, tetapi pemanjat yang tidak menggunakan alat bantu sama sekali seperti tali.

Sebagai seorang pemanjat dia telah mengalami 2 kecelakaan serius, yang terutama adalah jatuh dari ketinggian 15 meter di mana kepalanyalah yang jatuh terlebih dahulu sehingga dia mengalami koma selama 5 hari dan banyak tulangnya patah. Efek samping dari kecelakaan ini adalah vertigo. Tetapi setahun kemudian, Alain kembali memanjat tebing dan bahkan pulih sehingga dia menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Akhirnya pada tahun 1994, Alain mulai memanjat gedung pencakar langit pertamanya di Chicago sehingga dia sejak saat itu mulai dikenal sebagai seorang spiderman. Pada tahun 1997 dia memanjat gedung tertinggi di Kuala Lumpur. Selama petualangannya memanjat gedung tinggi dia sering dipenjara karena sebagian besar dilakukan tanpa izin. Dan selama 8 tahun dia berhasil mendaki lebih dari 70 gedung pencakar langit dan monumen penting di dunia.
Kutipan dari situs Alain Robert: "Sekarang, sebagai pemanjat solo dan sebagai pembicara yang tangguh, ini adalah pesan yang ingin saya sampaikan. Kita membatasi batas dari diri kita, tetapi kita sebenarnya cukup kuat untuk mencapai hal yang lebih tinggi lagi, untuk mencapai tujuan kita.Yang perlu kita lakukan adalah menemukan kekuatan tersebut dalam diri kita. Ketahui bagaimana cara mengembangkannya. Selamat datang di situs saya, biar saya membagikan cinta petualangan saya kepada anda! Saya berpikir bahwa memang kadang iman dapat memindahkan gunung-gunung..."
Dalam perjuangan Alain sebagai seorang spiderman, dia telah mengalami banyak kecelakaan yang bahkan telah diputuskan oleh organisasi kesehatan nasional Perancis bahwa tubuhnya 60% tidak berfungsi normal tetapi dia akhirnya berhasil menorehkan prestasi sebagai pemanjat solo terbaik di dunia. Alain Robert berhasil mengatasi gedung pencakar langit bukan tanpa sakit atau kecelakaan, tetapi dia mengatasi dengan iman, kemauan dan perjuangan tanpa henti, demikian pula anda pasti bisa mengatasi masalah yang seperti "gedung pencakar langit" yang mustahil untuk dipanjat tanpa alat bantu.Alain sudah berhasil menaklukan banyak gedung pencakar langit, bukan hanya satu, demikian pula anda pasti bisa mengatasi banyak problem yang sepertinya mustahil untuk diatasi. Percayalah, milikilah iman pada Tuhan yang merupakan kekuatan terbesar dan penakluk segala kemustahilan yang ada dalam diri anda. Melalui Roh Kudusnya dalam diri anda, anda memiliki kemampuan terbesar yang ada di dunia yang mampu memindahkan gunung.
Selain percaya, milikilah cita-cita dan tujuan hidup! Karena ini adalah sumber motivasi yang mendorong anda mencapai garis akhir, tanpa tujuan dan cita-cita
anda tidak akan memiliki arah dalam kehidupan ini. Apabila belum memilikinya, carilah dan doakan supaya Tuhan memberikan suatu tujuan dan cita-cita yang
sesuai dengan kehendak-Nya dalam hidup anda.Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Matius 17: 20)

ASPAL SURGA

Suatu hari seorang penambang menemukan emas dalam yang sangat banyak. Tanpa berpikir lama, emas-emas batangan tersebut dimasukan dalam sebuah tas. Setiap hari kemanapun dia pergi, tas tersebut selalu ditentengnya hingga dia meninggal dan sudah masuk ke surga. Saat penambang itu tiba di tempat barunya itu, seorang malaikat bertanya mengapa ia membawa aspal. "Ini bukan aspal," jelasnya, "Ini emas." Sang Malaikat menanggapi perkataan manusia itu dengan berkata, "Di bumi, benda itu memang disebut emas, tetapi di sini, di surga, kami memakainya untuk mengeraskan jalan-jalan."

Kisah di atas memang hanya sebuah lelucon. Namun, cerita ini mengajak kita berpikir tentang apa yang kita anggap berharga, dan apa yang benar-benar berharga bagi Allah. Benda apa yang anda anggap berharga di bumi ini? Saham, rekening bank, kekaguman dan kemasyuran diri sendiri; itu semua tidak dinilai tinggi di surga. Bila tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal di bumi, nilai apakah yang masih tertinggal pada barang-barang tersebut? Ingat, kekayaan sejati hanya ada di surga. Harta benda duniawi yang anda miliki saat ini sifatnya hanyalah sementara. Mereka yang menyimpan harta di surga adalah orang-orang terkaya di bumi.

KOTBAH

Orang Kusta Yang Berhasil
(2 Raja-raja 7: 3-11)
Menderita sakit kusta bukan merupakan sesuatu yang membanggakan. Kusta adalah penyakit yang mengerikan sekaligus merupakan kutuk menurut tradisi di jaman Israel kuno. Siapapun yang terkena penyakit kusta serta merta/langsung tidak punya masa depan. MENGAPA? Karena hidupnya penuh dengan penderitaan dan yang paling menyakitkan adalah dikucilkan dari tengah-tengah masyarakat dan orang-orang yang terdekat bahkan tercinta sekalipun. Perjalanan waktu hidup orang kusta adalah perjalanan waktu yang melambat dan hanya berisi penantian, penantian menunggu ajal menjemput. Tetapi 4 orang kusta yang kita baca ini mempunyai perbedaan yang luar biasa. Mereka menjadi orang kusta yang berhasil. Tiga rahasia keberhasilan orang kusta ini, yaitu:
1. Mereka mempunyai semangat hidup yang luar biasa (ay. 3). Pada saat mereka menghadapi tantangan hidup, mereka tidak mudah menyerah dengan keadaan. Selain itu mereka berusaha untuk memperjuangkan nasib dan masa depannya. Mereka berusaha untuk dapat hidup lebih baik. Apapun keadaan yang menimpa mereka, bagi mereka hidup harus terus diperjuangkan. Beriman bukan cuma sekedar percaya tetapi sekaligus hidup dalam perjuangan. Kesuksesan dan keberhasilan tidak akan pernah memberi ruang dan tempat terhadap kemalasan dan berpangku tangan. Harus diakui bahwa kesulitan, bencana, atau krisis, acap kali memaksa kita terpuruk. Namun cara menghadapi keterpurukan bukanlah dengan duduk diam dan meyerah dengan keadaan, melainkan tidak menyerah dan berpikir kreatif untuk sebuah solusi. Yakinlah bahwa langkah orang benar ditetapkan oleh Tuhan.2. Mereka mempunyai cara berpikir yang sehat atau logis (ay. 4). Pada umumnya, ketika orang berada dalam kesulitan biasanya terfokus hanya kepada masalahnya saja. Tetapi orang kusta ini mampu berpikir logis dan menganalisa serta mengurai persoalannya dengan nalar yang sehat. Satu demi satu kemungkinan serta resikonya mereka pertimbangkan dan mereka berani mencoba. Ketika mencoba, ada kemungkinan orang tidak berhasil, tetapi dalam ketidakberhasilan itu pasti juga ada pelajarannya. Lebih baik mencoba dan gagal, dari pada tidak berbuat apa-apa. Mereka memiliki pikiran dan pandangan yang terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan dan pemikiran-pemikiran baru.

3. Mereka mempunyai budi yang luhur (ay. 9; Yes. 32: 8). Tirulah falsafah semut. Kalau semut menemukan seketul roti, tidak ada semut yang mencari kantong kresek. Tetapi mereka memberitahu teman-temannya dan membawa makanan itu sama-sama. Keberhasilan dan kesuksesan bukanlah keberhasilan dan kesuksesan sejati sebelum orang dapat berbagi dan menjadi berkat atau saluran berkat bagi orang lain. Keberhasilan akan mencapai kemaksimalannya ketika keberhasilan itu juga dibagi dengan orang lain.

Tiga hal tersebut dapat membawa setiap kita memperoleh keberhasilan dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Jangan pernah menyerah dengan keadaan, tetapi kalahkan keadaan dengan semangat hidup kita. Amin


2. Mereka mempunyai cara berpikir yang sehat atau logis (ay. 4). Pada umumnya, ketika orang berada dalam kesulitan biasanya terfokus hanya kepada masalahnya saja. Tetapi orang kusta ini mampu berpikir logis dan menganalisa serta mengurai persoalannya dengan nalar yang sehat. Satu demi satu kemungkinan serta resikonya mereka pertimbangkan dan mereka berani mencoba. Ketika mencoba, ada kemungkinan orang tidak berhasil, tetapi dalam ketidakberhasilan itu pasti juga ada pelajarannya. Lebih baik mencoba dan gagal, dari pada tidak berbuat apa-apa. Mereka memiliki pikiran dan pandangan yang terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan dan pemikiran-pemikiran baru.

3. Mereka mempunyai budi yang luhur (ay. 9; Yes. 32: 8). Tirulah falsafah semut. Kalau semut menemukan seketul roti, tidak ada semut yang mencari kantong kresek. Tetapi mereka memberitahu teman-temannya dan membawa makanan itu sama-sama. Keberhasilan dan kesuksesan bukanlah keberhasilan dan kesuksesan sejati sebelum orang dapat berbagi dan menjadi berkat atau saluran berkat bagi orang lain. Keberhasilan akan mencapai kemaksimalannya ketika keberhasilan itu juga dibagi dengan orang lain.

Tiga hal tersebut dapat membawa setiap kita memperoleh keberhasilan dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Jangan pernah menyerah dengan keadaan, tetapi kalahkan keadaan dengan semangat hidup kita. Amin

Pdt. Henoch Wilianto - 01 November 2009

RH Minggu 1 November 2009

Minggu, 01 November 2009

MALAIKAT PELINDUNG (Ibrani 1:1-14) Kelompok Guardian Angels (Malaikat Pelindung) yang dimotori Curtis Sliwa pertama kali muncul di Bronx pada tahun 1979. Pada mulanya dikenal sebagai The Rock Brigade, sebuah kelompok sukarelawan yang dibentuk warga setempat sebagai pasukan anti sampah. Tak lama kemudian, Sliwa yang berusia 23 tahun, yang menjadi manajer sebuah restoran fast-food, mengembangkan kelompok itu menjadi The Magnificent Thirteen. Mereka menyusuri jalur kereta api bawah tanah kota New York untuk melindungi para penumpang dari perampokan. Tujuh bulan kemudian mereka mengubah nama menjadi Guardian Angels.

Alkitab memberi banyak petunjuk tentang malaikat yang melayani dan melakukan kehendak Allah, tetapi ada misteri yang mengelilingi mereka. Meskipun mereka melayani kita demi kepentingan Allah, keberadaan hidup kita tidaklah di tangan mereka. Mereka memberi teladan bagi kita dalam hal ketaatan dan penyembahan yang layak bagi Allah, tetapi kehadiran mereka tidaklah untuk mengalihkan kita dari Dia yang adalah Tuhan mereka dan Tuhan kita. Penyembahan mereka terhadap Kristus mengajar kita bahwa hanya Dia saja yang berhak menerima kepercayaan dan penyembahan kita.

RH Sabtu 31 Oktober 2009

Sabtu, 31 Oktober 2009

MENYENANGKAN ALLAH (1 Petrus 2:1-10) Seseorang yang sedang melakukan perjalanan wisata di suatu daerah pedesaan melihat seorang anak laki-laki sedang mendorong bajak kasar sedangkan seorang tua menarik dan mengendalikannya di tanah persawahan. Pengunjung itu berkomentar, "Saya kira mereka petani miskin." "Ya," jawab penunjuk jalannya. "Ketika gereja mereka dibangun, mereka rindu memberikan sesuatu untuk membantu, tetapi mereka tidak mempunyai uang. Oleh karena itu mereka menjual lembu mereka satu-satunya. Musim kemarau ini mereka harus membajak sendiri."

Di bawah hukum Perjanjian Lama, Allah mensyaratkan korban persembahan binatang, yang menunjuk pada Kristus yang mati bagi dosa-dosa kita. Kematian-Nya membawa mereka ke suatu akhir, tetapi Tuhan masih rindu menerima persembahan rohani dari umat-Nya. Allah tidak mendasarkan pada jasa dalam setiap usaha untuk mendapatkan kemurahan atau dalam panggilan-Nya atas seseorang. Namun Dia senang dengan perbuatan-perbuatan yang didasarkan pada iman yang bekerja lewat kasih. Itu semua adalah persembahan secara rohani yang berasal dari pemberian diri kita sepenuhnya kepada-Nya.

RH Jumat 30 Oktober 2009

Jumat, 30 Oktober 2009

APAKAH PELAYANANMU? (Kolose 3:22-25) Apakah terlihat bahwa hari demi hari anda bekerja keras pada suatu pekerjaan yang membosankan, melakukan tugas-tugas yang rutin? Jikalau demikian, anda juga mungkin merasa bahwa diri anda sedang berada dalam situasi frustrasi rohani yang kronis. Apa yang anda lakukan mungkin telah bergeser jauh dari rancangan dan tujuan mulia dari kerajaan Allah. Namun bila kehendak Allah akan digenapi, kita harus tidak menyepelekan tugas-tugas yang biasa dalam menggapai tugas-tugas yang mulia. John Dod, menulis, "Apapun panggilan kita, kita melayani Kristus Tuhan kita di dalamnya.... Mereka adalah pelayan-pelayan yang paling berharga... melayani Tuhan, di mana pun Dia telah menempatkan mereka."

Bayangkan, akan menjadi seperti apa hidup ini jika tak seorang pun yang mau bersusah-payah melakukan pekerjaan yang anda lakukan. Anggaplah kantor anda seperti suatu ruangan di dekat altar, rumah anda sebagai tempat pelayanan. Kemudian, lakukanlah tugas anda seolah-olah anda sedang melakukannya bagi Yesus sendiri. Setelah itu, Dialah yang benar-benar sedang anda layani (Kol. 3: 23).

RH Kamis 29 Oktober 2009

Kamis, 29 Oktober 2009

MEMANDANG KE DEPAN (Mazmur 125:1-5) Pada suatu hari saya berbincang-bincang dengan seorang laki-laki yang menyatakan keprihatinannya tentang masa depan. Ia yakin bahwa bursa saham akan jatuh. Ia pikir negeri kami akan diambil alih oleh kekuatan-kekuatan jahat dan gereja akan jatuh ke dalam keduniawian. Bahkan walaupun ia mengaku beriman pada Yesus Kristus, ia takut dengan sedikit tingkah laku atau pemikiran yang salah, nasibnya akan berakhir di neraka. Kita tidak perlu takut akan masa depan. Pemazmur memuji Allah karena Dia telah berjanji untuk melindungi dan menjaga umat-Nya.

Allah berjanji untuk mencukupi kita dengan anugerah-Nya. Kita memiliki jaminan hidup kekal karena Dia berkata demikian. Yesus menyatakan bahwa tidak satu pun dari milik-Nya yang dapat dirampas dari tangan Bapa-Nya (Yoh. 10: 28). Dan Paulus menulis bahwa tak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah (Rm. 8: 38-39). Hal ini tidaklah berarti kita bebas melakukan apa saja dan berbuat dosa. Kita yang mengenal Tuhan dan melangkah pada jalan-jalan-Nya memiliki semua jaminan bahwa masa depan kita seaman sifat Allah yang tidak berubah.

RH Rabu 28 Oktober 2009

Rabu, 28 Oktober 2009

PENAWAR RASA HAUS (Mazmur 63:1-11) Saya dan keluarga sedang bersepeda sejauh lebih dari 10 km mengelilingi Pulau Mackinac, dan di dekat situ tempat bertemunya Danau Huron dan Danau Michigan. Kami belum jauh saat menyadari bahwa kami membutuhkan penawar rasa haus. Steven yang baru kelas II SD telah haus. Saya tidak dapat pergi dengan rasa haus. Dan satu-satunya tempat untuk mendapatkan minum masih sekitar 5 km lagi. Ironisnya, di dekat kami ada air segar yang berlimpah. Danau Huron mengelilingi kami, tetapi kami tidak berani untuk minum dari danau tersebut karena takut air itu telah terpolusi.

Seringkali secara rohani kita berada dalam keadaan sulit seperti itu. Kita sangat haus seperti pengendara sepeda yang kepanasan. Banyak halangan yang menghadang tujuan kita, sementara kita dikelilingi oleh sesuatu yang menyegarkan yang yang tidak ingin kita minum. Tetapi perbedaannya adalah, air rohani kita
tidak pernah tidak sehat; kita dengan mudah minum sepuas-puasnya darinya. Mari kita ambil penawar rasa haus yang Allah tawarkan. Tidak ada alasan untuk merasa haus pada saat Dia begitu dekat.

RH Selasa 27 Oktober 2009

Selasa, 27 Oktober 2009

PASAR-SWALAYAN MEMANCING (Lukas 5:1-11) Gladys Hunt, seorang penulis, pernah mengungkapkan, "Ketika Yesus berjalan menyusuri danau Galilea, Dia memanggil nelayan-nelayan yang sederhana dan berkata, ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia’. Mereka kemudian meninggalkan jalanya dan mengikuti-Nya. Orang-orang ini mengetahui betapa menyenangkannya menjadi menangkap ikan. Namun mereka pun mereka mengetahui bahwa Yesus akan melibatkan mereka dalam suatu pekerjaan yang jauh lebih besar daripada menangkap ikan. Masalah yang kita hadapi saat ini, kita tidak ingat lagi betapa menyenangkannya menangkap itu jika kita pernah mengalaminya."

Jika kita ingin mengalami sukacita dalam "menangkap" orang-orang bagi Kristus, kita harus berada di antara mereka dan dengan sungguh-sungguh menjadi sahabat mereka. Namun, jangan menjalin persahabatan hanya untuk bersaksi; melainkan bersaksilah karena engkau adalah sahabatnya. Seseorang pernah berkata, "Orang-orang tidak peduli seberapa besar anda tahu sampai mereka tahu seberapa besar anda peduli!" Carilah kesempatan untuk bersaksi. Sukacita menangkap akan ada dalam kehidupan kita.

RH Senin 26 Oktober 2009

Senin, 26 Oktober 2009

KE MANA MAUT MENGANTAR? (1 Korintus 15:12-26) Pada tahun 410, orang-orang barbar Jerman menyerang kota Roma. Selama menduduki kota tersebut, banyak orang Kristen dibunuh dengan cara licik dan sadis. Di tengah tragedi itu, seorang teolog besar bernama Augustine (354-430) menuliskan karya klasiknya The City of God (Kota Allah). Augustine menulis, "Akhir kehidupan membuat hidup yang paling panjang atau yang paling pendek sakalipun menjadi sama.... Kematian menjadi menakutkan karena kita akan menerima ganjaran yang menyertai kedatangannya. Dengan demikian, sebagai orang yang kematiannya telah ditentukan, kita tidak perlu bertanya-tanya mengenai cara kematian seperti apa yang akan kita alami, melainkan ke mana maut mengantar kita."

Bagi orang yang percaya pada Yesus Kristus, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Setiap orang Kristen harus menunjukkan keberanian dalam menghadapi kematian. Karena kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita yang menyandarkan iman pada-Nya dapat memandang kematian bukan sabagai sebuah titik, melainkan sebuah koma yang mendahului kekekalan yang mulia dengan Tuhan kita.

ARTIKEL

Artikel
Gifts From The Heart for Women
Bahkan Seorang Anak Berusia 7 Tahun Melakukan Yang Terbaik Untuk .......

Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain yang hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak.

Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih hatinya saat masih kuliah. Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia tiga tahun. Pada musim dingin, suami Sherri meninggal karena mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu yang biasa dilakukannya pada malam hari. Dan Sherri pun memutuskan untuk tidak menikah lagi.

Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Bersama-sama, mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yg dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke.

Pertandingan demi pertandingan, Sherri selalu datang dan bersorak-sorai untuk memberikan dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya bermain beberapa menit saja. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri. "Pelatih", panggilnya. "Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang? Ini sangat penting bagiku. Aku mohon?" Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke. Luke masih kurang dapat bekerja sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola. "Tentu," jawabnya sambil mengangkat bahu, ”Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu."

Sore itu, ia bermain dengan sepenuh hatinya. Ia berhasil melakukan home run dan mencetak dua single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga membuat timnya berhasil memenangkan pertandingan. Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir lapangan. "Pertandingan yang sangat mengagumkan," katanya kepada Luke. "Aku tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang membuatmu jadi begini?"

Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesunggukan, ia berkata "Pelatih, ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ibuku sangat sedih. Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat kecelakaan itu. Minggu lalu, Ibuku meninggal." Luke kembali menangis. Kemudian Luke menghapus air matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata "Hari ini .... hari ini adalah pertama kalinya kedua orangtuaku dari surga datang pada pertandingan ini untuk bersama-sama melihatku bermain. Dan aku tentu saja tidak akan mengecewakan mereka.......". Luke kembali menangis terisak-isak.

Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang berkepribadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun untuk menenangkan Luke yang masih menangis. Tiba-tiba, sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, bukan sebagai seorang pelatih, tetapi sebagai seorang anak. Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke, ia sadar bahwa dalam hal ini, ia belajar banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya, walaupun ayah dan ibunya sudah pergi selamanya. Sang pelatih sadar, bahwa ia beruntung ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya, membahagiakan mereka, membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk mereka. Dia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal seumur hidupnya.

Mulai detik ini, lakukanlah yang terbaik untuk membahagiakan ayah dan ibu kita. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mereka, yakni dengan mengisi hari-hari mereka dengan kebahagiaan. Sisihkan lebih banyak waktu untuk mereka. Raihlah prestasi dan hadapi tantangan seberat apa pun, melalui cara-cara yang jujur untuk membuat mereka bangga dengan kita. Kepedulian kita pada mereka adalah salah satu kebahagiaan mereka yang terbesar.

Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk membahagiakan ayah dan ibunya. Bagaimana dengan anda? Apakah anda masih memiliki kesempatan tersebut? Atau kesempatan itu sudah hilang untuk selamanya?

Jonathan BrownDi kota Vanastorbil, tinggallah seorang yang sangat kaya bernama Jonathan Brown. Ia mempunyai banyak uang, tanah, rumah dan pabrik. Suatu saat ia berkata: "Segala yang aku miliki, akan menjadi milik Tuhan saat aku meninggal dunia." Kemudian ia membuat surat wasiat yang terinci.

Untuk sebuah gereja kecil di dekat rumahnya, ia merencanakan untuk membangunkan sebuah bangunan besar lengkap dengan menara yang tinggi. Untuk gembalanya, sebuah rumah baru dengan kamar yang luas dan nyaman. Sebuah perpustakaan di desa akan mendapat bagian pula. Ia teringat untuk membantu sebuah sekolah di mana anak-anak muda belajar dan mendalami pengetahuannya. Anak sahabatnya dipersiapkan untuk dikirim ke sekolah misi. Semua biaya akan ditanggungnya.

Ketika gembalanya menyarankan agar tuan Brown memberikan sebagian hartanya lebih dahulu, ia menggumam: "Aku akan menjadi miskin bila aku berikan hartaku sebelum aku meninggal." Sang setan yang mendengar gumaman tuan Brown, dan berkata: "Saya tahu bahwa orang ini akan berumur panjang." Kemudian sang setan ini melalukan semua penyakit dari tuan Brown. Pada usia 60 tahun, ia masih sangat sehat dan kuat. Umur 70 tahun, ia terlihat tidak pernah loyo. Ketika umur 80 tahun, ia masih berjalan tegap bagaikan anak muda. Ketika usianya menginjak 90 tahun, keponakannya sempat berujar: "Kapankah dia akan mati?"

KOTBAH

Berkat dan Kutuk
Apa yang terjadi pada diri kita bukan karena suatu kebetulan. Segala sesuatu ada penyebabnya. Demikian pula mengenai berkat dan kutuk. Ada 2 hal yang menyebabkan berkat terjadi dalam hidup kita:
1. Mendengarkan suara Tuhan.
2. Melakukan perintah Tuhan.

Salah satu contohnya ialah Yusuf. Dalam kehidupannya, Yusuf tidak langsung menjadi seorang pemimpin. Pada usianya yang masih muda, Yusuf sudah dijual menjadi budak dan ia dibeli oleh Potifar, seorang kepala pengawal di Mesir. Sebagai seorang yang bekerja di rumah Potifar, ia menjadi seorang pegawai yang berhasil (Kej. 39: 1-6). Saat ia bekerja di rumah Potifar, ia difitnah oleh istri Potifar sehingga harus masuk penjara. Selama berada di penjara, segala pekerjaan Yusuf juga diberkati. Yusuf menjadi seorang narapidana yang berhasil (Kej. 39: 19-23). Setelah sekian lama dilupakan semua orang dan tinggal di penjara, akhirnya Firaun menempatkan dia menjadi orang nomor dua di Mesir. Sebagai seorang pemimpin, Yusuf menjadi pemimpin yang berhasil.

Kunci Yusuf dapat memperoleh keberhasilan dalam hidupnya, ialah karena ia mendengar dan melakukan Firman Tuhan. Bukti Yusuf mendengar dan melakukan Firman Tuhan, yaitu:
1. Ia jujur.
2. Ia bekerja dengan giat.
3. Ia menolak tidur dengan istri Potifar.
4. Ia lari ke luar pada saat pencobaan datang padanya.
5. Ia bertanggung jawab.

Selain ada 2 hal yang dapat menyebabkan berkat terjadi atas hidup kita, ada 2 hal juga yang menyebabkan kutuk terjadi dalam hidup kita:
1. Tidak mendengarkan suara Tuhan.
2. Tidak melakukan perintah Tuhan (Ams. 13: 13).

Contoh orang yang tidak mendengarkan Firman Tuhan, ialah Saul. Firman Tuhan menyatakan bahwa Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap Tuhan (1 Taw. 10: 1-14). Ada 2 bukti yang menyatakan bahwa Saul tidak setia terhadap Firman Tuhan, yaitu:
1. Saul tidak berpegang kepada Firman Tuhan.
2. Saul meminta petunjuk arwah.
Akibat dari perbuatannya, Saul dan semua keturunannya mati.

Berkat dan kutuk akan terjadi dalam kehidupan kita sesuai dengan apa yang telah kita perbuat. Apabila kita ingin hidup dalam berkat, maka kuncinya ialah mendengarkan suara Tuhan dan melakukan perintah-Nya. Amin

RH Minggu 25 Oktober 2009

Minggu, 25 Oktober 2009
SISTEM BURUNG SHRIKE (Efesus 6:10-18) Olahraga berburu pada zaman dahulu menggunakan sejenis burung elang yang terlatih untuk mengejar binatang buruan. Namun ada satu kendala yang dihadapi pemburu. Pada saat burung pemangsa yang terdidik itu dibiarkan terbang, ia kadang terbang terlalu tinggi untuk dapat dilihat oleh mata manusia. Oleh karena itu sang pemburu biasanya membawa shrike, sejenis burung kecil berkepala besar yang telah jinak. Dengan mengamati perilaku yang unik dari burung kecil itu, sang pemburu akan tahu di mana burung elangnya berada, karena burung shrike secara insting takut pada elang dan ia akan menegakkan kepalanya sehingga dapat melihat ke atas terus.

Orang-orang Kristen sangat memerlukan sikap waspada untuk mendeteksi musuh rohani. Tentu menyenangkan bila Allah menyediakan tanda bahaya raksasa untuk memperingatkan kita. Namun Allah tidak bekerja dengan cara demikian. Sebaliknya, kita harus membaca Alkitab secara teratur, merenungkan kebenaran-kebenaran yang terdapat di dalamnya, berdoa, dan dipenuhi Roh Kudus. Dengan cara demikian kita akan peka terhadap tipu daya si jahat dan dipersenjatai dengan anugerah untuk menghadapinya.

RH Sabtu 24 Oktober 2009

Sabtu, 24 Oktober 2009
PANGGILAN PERTOBATAN (Lukas 13:1-5) Pikiran dan perasaan saya bercampur aduk tatkala mendengar berita bahwa sebuah pesawat terbang jatuh di dekat Pittsburgh, dan semua penumpangnya tewas. Tubuh saya terasa beku. Begitu banyak orang diantar ke alam baka secara tiba-tiba. Saya membayangkan kepanikan yang melanda para penumpang dan kru pesawat saat pesawat tersebut meluncur ke bawah dengan cepat. Saya bertanya-tanya, berapa orang di antara para penumpang yang telah siap untuk bertemu Tuhan.

Mengapa orang-orang itu mati? Bukan karena mereka lebih baik atau lebih jahat daripada kita. Sejak kejatuhan manusia dalam berdosa, tak seorang pun dari antara kita yang memiliki hak untuk berpikir bahwa kita terlalu baik untuk mati dengan cara seperti ini. Tak ada tempat bagi rasa puas untuk membenarkan diri sendiri. Juga tak ada tempat bagi keluhan-keluhan pahit. Berbagai kemalangan merupakan suatu panggilan pertobatan. Hal itu seharusnya mengingatkan kita pada kebutuhan untuk mengakui dosa-dosa kita dan kembali pada Yesus untuk memperoleh keselamatan atau memperbarui komitmen kita kepada-Nya.

RH Jumat 23 Oktober 2009

Jumat, 23 Oktober 2009
UANG KECIL (1 Korintus 1:18-31) Pada suatu hari, pendidik dan pelawak bernama Sam Levinson sedang berdiri di antara kelompok orang yang lebih tinggi darinya. Seseorang bertanya, "Sam, tidakkah kamu merasa risih dikelilingi oleh begitu banyak orang yang tinggi?" Ia menjawab, "Ya, tentu saja. Saya merasa seperti satu mata uang kecil di antara banyak mata uang besar!"

Hal ini mengingatkan saya bahwa sebagai orang Kristen kita mungkin tidaklah "tinggi" di mata orang lain, dan memang dunia seringkali meremehkan kita. Namun dalam pemandangan Allah, kita sangatlah berharga! Kita mungkin tidak memiliki jabatan dan kuasa dalam masyarakat, tetapi di dalam Kristus kita diberi kedudukan yang jauh di atas mereka yang diberi julukan "pentolan-pentolan" dunia. Karena hubungan pribadi kita dengan Kristus, kita mempunyai nilai yang tinggi. Paulus berkata bahwa "Kita adalah anak-anak Allah...yang akan menerima bersama-sama dengan Kristus" (Rm. 8:16-17). Tak peduli seberapa banyak atau besar perlakuan buruk dari dunia yang kita terima atau seberapa kecil kita bila dibandingkan dengan orang lain, kita sangatlah berharga di mata Allah. Karena Kristus, harga kita tiada taranya.

RH Kamis 22 Oktober 2009

Kamis, 22 Oktober 2009
MENOLEH KE BELAKANG (Mazmur 124:1-8) Mazmur 124:1-8 merupakan suatu pandangan ke belakang tentang kebaikan Tuhan dalam membebaskan dan melindungi umat-Nya. Pada saat kita, yang percaya kepada Yesus, menoleh ke belakang, kita pun dapat mengungkapkan hal yang sama. Suatu ketika saya berada dalam sebuah mobil dan mobil itu tergelincir saat melewati jalan yang licin sehingga mengakibatkan tabrakan besar. Namun Tuhan menjaga kami sehingga selamat dalam kecelakaan tersebut. Saya sering menghadapi berbagai godaan yang kuat. Jikalau bukan karena Tuhan, saya tidak akan memiliki kekuatan untuk berkata tidak. Kemudian beberapa tahun yang lalu saya melewati suatu masa yang sukar, perasaan kosong yang panjang, kenangan-kenangan yang menyakitkan, rasa bersalah dan keputusasaan. Jikalau bukan karena pertolongan Allah, saya tidak akan mampu melewati lembah kekelaman tersebut.

"Jikalau bukan Tuhan...." Saya telah mengatakannya berulang kali. Saya yakin sekali anda pun pernah mengatakannya. Ketika berbagai penderitaan, kekerasan, keragu-raguan, atau pencobaan muncul, ingatlah anugerah Tuhan di masa lampau.

RH Rabu 21 Oktober 2009

Rabu, 21 Oktober 2009
SAHABAT DALAM KESEPIAN (Roma 8:31-39) Kata-kata yang terpahat pada sebuah nisan, menyentuh hati pengarang Max Lucado. Tulisan tersebut hanya menyebutkan namanya, nama kedua mantan suaminya, dan biografi ringkas yang melankolis. Untaian kata-kata tersebut dapat diterapkan pada kehidupan orang-orang yang tidak berbahagia, yang merasa kesepian, dan tidak dikasihi. Injil mempunyai satu pesan bagi setiap kita yang merasa kesepian dan tidak dicintai. Pesan itu adalah berita sukacita tentang seorang Sahabat yang sangat peduli sehingga rela mati untuk menggantikan kita di atas kayu salib. Seorang sahabat yang mengasihi kita dengan satu kasih yang tidak pernah dapat dijauhkan, yang lebih dekat daripada seorang saudara, dan yang sangat mengasihi kita. Sahabat itu adalah Yesus Kristus. Jika dengan iman kita menggapai dan memegang erat tangan-Nya yang berlubang paku, yang terulur kepada kita, kita akan digenggam oleh kasih yang tidak akan pernah membiarkan kita. Pernahkah anda meminta Yesus untuk menjadi sahabat anda?

RH Selasa 20 Oktober 2009

Selasa, 20 Oktober 2009
PUJIAN TERAKHIR (Matius 26:17-30) Ketika Tuhan kita akan menghadapi kematian-Nya di atas kayu salib, Dia mengakhiri perjamuan terakhir dengan menyanyikan sebuah nyanyian pujian. Dengan tindakan ini Dia menunjukkan bahwa orang-orang percaya dapat menghadapi "musuh-musuh" hingga yang terakhir dengan yakin dan tenang karena mereka memiliki iman kepada Allah dan anugerah yang diberikan-Nya kepada kita. Kakek saya mengidap suatu penyakit yang parah, dan keadaannya bertambah buruk dari hari ke hari. Setelah berusaha selama 3 hari penuh, ia menyadari bahwa kematiannya telah dekat. Setelah memanggil anak-anaknya ke sisi pembaringan, ia dengan penuh kasih berbicara kepada setiap anaknya. Kemudian dengan suaranya yang lemah bergetar ia menyanyikan lirik lagu karya Edward Mote. Setelah mengucapkan kata-kata yang mengandung nasehat rohani itu, kakek menutup matanya dan pergi untuk bersama dengan Tuhan. Jika kita percaya pada Kristus, kita pun akan memiliki kedamaian seperti itu tatkala kita tiba pada akhir hidup kita.

RH Senin 19 Oktober 2009

Senin, 19 Oktober 2009
BANTINGAN DALAM HIDUP (2 Korintus 11:24-12:10) Sebagian orang sama seperti mobil abu-abu saya yang mungil. Selama 5 tahun mobil saya telah 4 kali dibawa ke bengkel untuk dikenteng. Ada mobil yang tidak pernah dibawa ke tukang reparasi sepanjang ia dipakai, tetapi mobil saya jelas tidak termasuk dalam kelompok ini. Dari satu sisi, kondisi mobil kecil yang sering membuat kesal ini masih lebih baik daripada hancur berantakan.

Meski tidak seorang pun dari antara kita yang akan meminta kesulitan atau mengharapkannya, firman Tuhan menunjukkan bahwa pergumulan membuat kita menjadi lebih kuat. Paulus bukannya ingin mengeluh, melainkan sedang hendak menunjukkan bahwa kuasa Allah bekerja paling nyata pada saat kita berada dalam keadaan yang paling lemah. Seperti Paulus, pada saat kita terbanting, marilah kita mencari kehendak Allah untuk membentuk kita menjadi lebih baik.

ARTIKEL

Artikel
TEORI DAN PRAKTEK

Epiktetus, seorang guru filsafat Stoa, pernah berkata, “Domba tidak memuntahkan makanan untuk menunjukkan kepada gembalanya seberapa banyak rumput yang telah ia makan. Sebaliknya, mereka mengunyah dan memanfaatkannya untuk menghasilkan wol dan susu.” Saat membaca kalimat itu, saya berpikir tentang hal yang seharusnya terjadi terhadap “sesuatu yang baik” yang masuk dalam diri seseorang. Faktanya, berbagai pengetahuan yang baik tidak selalu menghasilkan penerapan yang baik. Bahkan, setiap firman Tuhan yang diberitakan tak selalu menghasilkan tindakan nyata. Ada orang-orang yang sudah tahu isi Alkitab, tetapi dengan sadar enggan melakukan karena sulit. Lalu, tidakkah kita tergelitik dengan perkataan Epiktetus? Untuk apa semua hal baik itu masuk dalam diri kita: sekadar teori, atau sudah dipraktekkan?

Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi mengingatkan bahwa segala sesuatu yang telah mereka pelajari, terima, dengar, dan lihat harus bermuara pada satu hal: lakukanlah semua itu (Flp. 4: 9). Paulus tidak ingin jemaat Filipi hanya sekadar tahu atau mengerti firman Tuhan. Adalah baik untuk tahu dan mengerti, tetapi itu belum cukup. Semua pengertian itu harus dilakukan. Teori yang baik harus disertai dengan praktek yang baik. Dan, ada sesuatu yang indah menyertai perbuatan nyata tersebut: maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Di mana pun, dalam keadaan apa pun, kita diajak menerapkan pengetahuan iman kita. Jangan berhenti pada tataran pengetahuan. Kita diajak masuk lebih dalam, menerapkan, mengalami sendiri; melakukan firman itu meski di saat paling sulit sekalipun.


BOLA DI DALAM KERTAS

Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf. Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan hijau. Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton. Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik? Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor yang lebih buruk lagi. Apa yang harus dilakukannya?

Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi. Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar.

Namun, pemain profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu. Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batang korek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan tongkat, wusss…, bola terpukul dan jatuh persis di dekat lobang di lapangan hijau. Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya.

Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman dan memilih untuk menerima hukuman itu. Ada yang mengambil resiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu. Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif untuk menghilangkan kesulitan itu dan menggapai kemenangan.

KOTBAH

Ringkasan Khotbah

Hidup yang Diberkati
(Keluaran 23: 20-25)

Setiap orang berharap dapat menjalani hidup ini di dalam berkat Tuhan. Kekayaan, kedudukan atau pun berbagai macam barang yang mahal bukan jaminan seseorang memiliki hidup yang diberkati. Ada 5 tanda seseorang memiliki hidup yang diberkati, yaitu:
1. Hidup yang disertai Tuhan (ay. 20a). Tanpa penyertaan Tuhan, harta kekayaan tidak akan membuat seseorang bahagia dan menikmati hidupnya. Penyertaan Tuhan itu penting. Karena dengan penyertaan Tuhan seseorang dapat melalui hari-harinya apa pun keadaan yang dihadapinya.

2. Hidup yang dibebaskan dari musuh (ay. 22). Definisi musuh adalah orang-orang yang merancangkan yang jahat buat kita dan orang-orang yang mengutuk kita (Ams. 26:2).

3. Berkat akan makanan dan minuman (ay. 25a). Tuhan tidak hanya memberkati usaha kita tetapi juga akan memberkati hasil usaha kita (Ul. 28: 3,8,12). Kita perlu meminta Tuhan memberkati hasil usaha kita agar apa yang kita peroleh dapat mencukupi semua keperluan kita. Bahkan ada sisanya.

4. Bebas dari penyakit (ay. 25b ; 1 Ptr. 2: 22). Seseorang dapat bebas dari penyakit karena adanya janji Tuhan bahwa oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan. Tetapi kita dapat sakit disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
•Karena serangan setan atau kuasa kegelapan.
•Karena dosa. Contoh: HIV.
•Karena kutuk. Contoh: sakit turunan.
•Karena kesalahan kita sendiri. Contoh: Kolesterol, Diabetes.
•Karena virus.
•Karena Allah ingin menyatakan kemuliaan-Nya.

5. Memiliki tujuan hidup yang pasti (ay. 20b).
Tuhan menciptakan setiap orang dengan tujuan hidup yang pasti. Seseorang dapat dikatakan hidupnya diberkati apabila dia memiliki tujuan hidup tersebut.

Kita dapat mengatakan bahwa hidup kita diberkati apabila kelima tanda ini telah nyata di dalam kehidupan kita. Amin
Pdt. Djajadi Sutanto - Minggu, 11 Okt ‘09

RH Minggu 18 Oktober 2009

Minggu, 18 Oktober 2009

LANGKAH PERTAMA (Yesaya 57:14-21) Dewasa ini begitu banyak khotbah dan buku yang semata-mata hanya membahas cara-cara untuk berhasil dalam mengatasi penderitaan, masalah, dan pergumulan hidup. Tentu saja masih ada tempat bagi khotbah-khotbah tentang kehidupan sehari-hari dan buku-buku kiat dengan topik lain. Namun, tanpa mengajarkan kebenaran-kebenaran Alkitabiah yang sejati tentang Allah, kekuatan-Nya, kuasa-Nya, kemurahan-Nya, dan pengurbanan-Nya melalui Yesus Kristus, mereka tidak mendapatkan pertolongan untuk membangun dasar rohani yang kokoh bagi kehidupan mereka.

Jika kita menerima kenyataan dari kebenaran-kebenaran teologis sejati ini, kita memiliki dasar yang sehat bagi suatu kehidupan yang saleh. Namun, apa yang biasanya disarankan pertama kali ketika sebuah pernikahan terancam retak? Datanglah pada seorang konselor pernikahan. Bergabunglah dengan kelompok terapi. Bacalah sebuah buku populer tentang pernikahan yang sukses. Anjuran-anjuran ini memiliki beberapa keuntungan, tetapi langkah pertama dalam memecahkan setiap persoalan adalah mengoreksi diri apakah kita memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Allah, dan memohon kebijaksanaan Allah.

RH Sabtu 17 Oktober 2009

Sabtu, 17 Oktober 2009

IMAN YANG BEKERJA (Lukas 7:1-10) Tidak semua orang Kristen melatih iman mereka sampai pada tingkatan yang sama. Ada orang yang berpikir bahwa masalah mereka terlalu sukar untuk diatasi Allah. Ada pula yang merasa yakin bahwa Allah itu Mahakuasa, tetapi mereka tidak yakin bahwa Dia akan melakukan yang terbaik bagi mereka. Jika kita meneliti pelayanan Yesus, kita akan melihat berbagai macam kadar iman orang-orang yang datang kepada-Nya. Dia mengusir roh yang menyebabkan bisu dari seorang anak laki-laki yang ayahnya ragu-ragu (Mark. 9:17-24). Dia menyembuhkan seorang penderita kusta yang tahu bahwa Dia dapat menyembuhkan tetapi tidak yakin bahwa Dia mau melakukannya (Mark. 1:40-45). Dia menyembuhkan hamba dari seorang perwira yang sangat yakin bahwa ia akan disembuhkan Yesus meskipun hanya melalui kata-kata yang diucapkan Yesus dari jauh (Luk. 7:1-10).

Contoh-contoh di atas tidak mengajarkan bahwa Allah selalu menjawab berdasarkan kekuatan iman kita. Melainkan dalam kebijaksanaan-Nya Dia melayani berbagai orang dengan tingkat iman yang berbeda. Tujuan utama-Nya adalah membimbing kita agar mempercayai Dia sepenuhnya, supaya kita mengetahui kesempurnaan persekutuan dengan Dia. Oleh karena keberadaan Yesus, Allah dapat mengubah iman dari yang terlemah sekalipun menjadi iman yang kuat.

RH Jumat 15 Oktober 2009

Jumat, 16 Oktober 2009

TERUSLAH MENULIS (2 Korintus 3:1-6) Puisi di bawah ini, yang ditulis oleh Paul Gilbert, bermaksud untuk memberi semangat supaya kita menjadi saksi nyata yang menyakinkan bagi kemuliaan sang Juruselamat.
Engkau sedang menuliskan "Injil,"
Satu pasal setiap hari,
Dengan perbuatan yang kau lakukan,
Dengan perkataan yang kau ucapkan;
Orang-orang membaca apa yang kau tulis,
Baik disertai iman atau tidak;
Katakanlah, apa itu "Injil"
Menurutmu?

Memang kadang-kadang tulisan kita dihasilkan dari pena yang jelek. Mungkin hasil tulisannya demikian kabur dan tak terbaca sehingga pesan Allah tidak tersampaikan. Hannah More, seorang pewarta Kabar Baik yang terkenal pada abad ke-19 di Inggris, kadang-kadang merasa kecil hati dengan kualitas tulisan rohaninya. Meskipun ia mengelola sebuah sekolah dan menulis banyak traktat dan lagu rohani, namun ia merasa pelayanannya tidak terlalu berhasil. Meskipun demikian, kita tidak perlu berkecil hati. Allah, bersedia menggunakan pena-pena jelek untuk menyampaikan pesan-Nya kepada orang-orang di sekeliling kita.

RH Kamis 15 Oktober 2009

Kamis, 15 Oktober 2009

DI TENGAH KABUT (Mazmur 119:25-32) Saya dan Shierley, istri saya, telah tinggal di Interlaken, Swiss selama dua hari penuh, tetapi kami belum pernah melihat Jungfrau, salah satu puncak tertinggi dan terindah di pegunungan Swiss. "Apa pendapat anda tentang Jungfrau?" demikian sesama turis akan bertanya. Kami tidak dapat menjawabnya karena kami tidak pernah melihat puncak itu. Bagaimana kami dapat kehilangan suatu keajaiban alam yang luar biasa dan mengagumkan? Karena kabut yang terus-menerus menyelimuti seluruh puncak tersebut.

Kadangkala kita berada "di dalam kabut" saat kita berusaha memahami Alkitab. Kita berjuang dan bersusah payah, tetapi kita tidak dapat melihat kebenaran yang indah yang terkandung di dalamnya. Bahkan sepertinya Allah seolah-olah menyembunyikan hal tersebut dari kita. Jangan lupa bahwa kita selalu membutuhkan penerangan Roh Kudus. Bukan Allah yang ingin menjauhkan kita dari kebenaran firman Tuhan yang indah; melainkan musuh-Nya. Iblis tahu benar bahwa kita tidak akan dapat mempraktekkan sesuatu yang tidak kita pahami. Pada saat kita meminta bimbingan Roh Kudus setiap hari, Dia akan melenyapkan kabut sehingga kita dapat melihat kebenaran-kebenaran yang luar biasa dalam firman-Nya.

RH Rabu 14 Oktober 2009

Rabu, 14 Oktober 2009

ESOK YANG TAK TERRAMAL (Matius 6:25-34) Kita seringkali berharap dapat melihat semua hal yang akan terjadi dalam hidup kita. Dengan demikian kita dapat mempersiapkan, mengatur atau menghindarinya. Seorang bijaksana berkata, "Meskipun kita tidak dapat melihat semua hal dalam kehidupan, tetapi Allah dapat!" Sebuah kalimat yang lebih baik dan menentramkan hati! Baru-baru ini, saya dan Emily, cucu saya yang berusia 10 tahun, bersama-sama merebus telur untuk sarapan. Saat kami memandangi air yang mendidih dan mengira-ngira kapan telur itu akan matang, Emily berkata, "Sayang kita tidak dapat membuka kulit telur itu untuk melihat proses di dalamnya." Saya setuju dengan ide yang dipikirkan oleh cucu saya. Namun bila hal itu dipraktekkan, telur itu akan rusak. Oleh karena itu kami harus mengandalkan diri sendiri dengan mengira-ngira, tanpa dapat memastikan hasilnya.

Sekarang kita beralih bicara tentang hal-hal lain yang ingin kita lihat tetapi tidak dapat, seperti hari esok. Mencampuri hari esok sebelum waktunya, seperti membuka kulit telur yang sedang dimasak, akan merusak hari ini maupun hari esok. Yesus telah berjanji untuk memelihara kita setiap hari, termasuk hari esok. Kita dapat hidup dengan iman dari hari ke hari dengan penuh penyerahan diri.

RH Selasa 13 Oktober 2009

Selasa, 13 Oktober 2009

SANG WASIT (2 Timotius 4:6-18) Dalam bukunya Men At Work (Manusia di Tempat Kerja), kolumnis George Will menulis tentang keadilan keras, yang diberlakukan oleh para wasit baseball. Ia menulis, "Kekerasan saja tidaklah cukup, tetapi itu perlu." Suatu saat ketika Babe Pinelli mengeluarkan Babe Ruth karena perkelahian, Ruth membantah keputusan tersebut karena perkelahian itu berkaitan erat dengan suporter. Ruth melakukan kesalahan mulai dari segi kuantitas hingga kualitas moral: "Ada 40.000 orang di sini yang tahu bahwa salah tidak salah, hai kepala tomat." Pineli menjawab ejekan tersebut dengan kalimat, "Mungkin demikian, tetapi keputusan saya adalah satu-satunya keputusan yang menentukan."

Rasul Paulus tahu bahwa pada akhir zaman hanya ada satu keputusan yang menentukan, yakni keputusan yang dikeluarkan oleh wasit terakhir. Seperti seorang atlet yang telah menghabiskan kekuatannya untuk memenangkan hadiah, Paulus telah bertahan. Selama 30 tahun pelayanannya, ribuan suara telah mendesaknya untuk berlaku curang, melemparkan handuk, mengkompromikan iman. Namun Paulus telah memutuskan untuk tidak mendengarkan semua itu. Ia hanya memiliki seorang hakim untuk ditaati. Ia siap bertemu dengan Wasit Alam Semesta itu. Apakah anda telah siap untuk berjumpa dengan-Nya?

RH Senin 12 Oktober 2009

Senin, 12 Oktober 2009

BERSAKSI LEBIH CERDIK (Kisah 13:44-52) Joyce Gleave, seorang guru seni dari Mustang, Oklahoma, terbeban atas kesejahteraan rohani 600 siswa sekolah negeri yang diajarnya. Oleh karena itu, dalam perjalanan ke Holy Land, ia membeli 600 salib kecil sebagai oleh-oleh untuk murid-muridnya. Namun ketika ia menghadapi kenyataan bahwa ia tidak diizinkan membagikan oleh-oleh itu kepada murid-muridnya di dalam kelas, kesempatan untuk bersaksi tampaknya sirna. Namun Joyce tidak putus asa, sebaliknya ia memulai suatu pekerjaan yang ambisius. Dengan salib-salib mungil dan traktat-traktat rohani, ia mengunjungi setiap murid di rumah mereka masing-masing - 600 murid! "Banyak orangtua mencucurkan airmata karena perhatian saya kepada anak mereka," demikian ia bercerita tentang kunjungannya.

Kehidupan Rasul Paulus menunjukkan kepada kita bahwa bersaksi tentang Yesus Kristus tidaklah mudah atau disukai. Dunia yang mencoba melenyapkan kekristenan adalah dunia yang membutuhkan Yesus Kristus, lebih dari dari segala sesuatu. Pada saat kita menghadapi berbagai hambatan dalam upaya untuk menyaksikan iman kita kepada orang lain, marilah kita mencari jalan lain berdasarkan hikmat Allah. Kita mungkin perlu bersaksi dengan lebih cerdik.

ARTIKEL

Artikel
KARYA TUNTUNAN TUHAN

Bukankah menarik bahwa kita mempercayai Tuhan sedang menuntun kita selama kita sedang mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita "sedang hidup di puncak gunung" secara relatif tidak kacau oleh kesesatan dan gangguan kehidupan di lembah. Tetapi kita perlu memahami bahwa Tuhan tetap mengarahkan langkah-langkah kita meskipun segala sesuatu tampaknya tidak sesuai dengan keinginan kita. Anda mungkin dalam keadaan tertekan hari ini. Anda mungkin hidup bersama pasangan hidup atau anak yang sukar bergaul. Atau mungkin karena sikap pilih kasih atau politik di kantor, anda tidak diperlakukan dengan adil, atau mungkin anda harus melakukan dua pekerjaan untuk mencukupkan kebutuhan. Anda mungkin berpikir, Ini tampaknya tidak benar. Tuhan, aku tidak memahami ini.

Firman Tuhan berkata, "Karena Tuhan sedang mengarahkan langkah-langkah kita, mengapa berusaha mencari tahu segala sesuatu yang ada di sepanjang jalan?" (lihat Amsal 20:24). Sahabatku, anda tidak akan pernah mengerti segala sesuatu yang anda lalui dalam kehidupan atau mengapa hal-hal tertentu menentang anda. Anda hanya harus belajar mempercayai Tuhan saja. Anda harus belajar menjaga sikap yang baik, dengan mengetahui bahwa Tuhan memegang kendali.
Ada sebuah kisah tentang dua mantan pemain bola basket perguruan tinggi yang sedang menuju ke Kenya untuk bekerja pada sebuah proyek misi pada akhir tahun 1990-an. Tetapi mereka tertunda dan ketinggalan penerbangan sambungan mereka. Mereka sangat kecewa karena penerbangan berikutnya tidak akan dijadwalkan selama 8 atau 9 jam. Mereka sedikit terganggu akan kejadian yang tidak diharapkan ini.

Saat tiba waktu untuk penerbangan berikutnya, tidak ada tempat duduk yang tersedia kecuali di kelas 1. Perusahaan penerbangan itu mendudukkan kedua pria besar itu tepat di bagian depan, dengan ruangan untuk kaki yang luas, jadi mereka senang akan hal itu. Tetapi sekitar setengah jalan dari penerbangan itu, pesawat itu tiba-tiba terjun ke bawah dan mulai melayang menuju ke tanah dengan kecepatan tinggi. Orang-orang yang ada dalam pesawat menjerit sementara para pramugari berjuang untuk mencegah para penumpang yang panik. Mereka mengira bahwa mereka pasti akan mati. Kedua pemuda di bagian depan pesawat menjaga ketenangan mereka untuk berdoa: "Tuhan, kami benar-benar tidak memahami ini, tetapi pakailah kehidupan kami entah bagaimana."

Pada saat itu, mereka mendengar suara keributan yang kedengarannya seperti suatu pergulatan dalam ruang kendali. Seorang pramugari membuka pintu ruang kendali, dan di sana ada seorang gila orang yang tubuhnya besar dan tingginya lebih dari 2 meter sedang menyerang para pilot dan berusaha mendapatkan kendali pesawat itu. Para pilot itu sedang putus asa berusaha menghentikan orang gila itu, tetapi mereka tidak mempunyai kesempatan.
Ada sebuah kisah tentang dua mantan pemain bola basket perguruan tinggi yang sedang menuju ke Kenya untuk bekerja pada sebuah proyek misi pada akhir tahun 1990-an. Tetapi mereka tertunda dan ketinggalan penerbangan sambungan mereka. Mereka sangat kecewa karena penerbangan berikutnya tidak akan dijadwalkan selama 8 atau 9 jam. Mereka sedikit terganggu akan kejadian yang tidak diharapkan ini.

Saat tiba waktu untuk penerbangan berikutnya, tidak ada tempat duduk yang tersedia kecuali di kelas 1. Perusahaan penerbangan itu mendudukkan kedua pria besar itu tepat di bagian depan, dengan ruangan untuk kaki yang luas, jadi mereka senang akan hal itu. Tetapi sekitar setengah jalan dari penerbangan itu, pesawat itu tiba-tiba terjun ke bawah dan mulai melayang menuju ke tanah dengan kecepatan tinggi. Orang-orang yang ada dalam pesawat menjerit sementara para pramugari berjuang untuk mencegah para penumpang yang panik. Mereka mengira bahwa mereka pasti akan mati. Kedua pemuda di bagian depan pesawat menjaga ketenangan mereka untuk berdoa: "Tuhan, kami benar-benar tidak memahami ini, tetapi pakailah kehidupan kami entah bagaimana."

Pada saat itu, mereka mendengar suara keributan yang kedengarannya seperti suatu pergulatan dalam ruang kendali. Seorang pramugari membuka pintu ruang kendali, dan di sana ada seorang gila orang yang tubuhnya besar dan tingginya lebih dari 2 meter sedang menyerang para pilot dan berusaha mendapatkan kendali pesawat itu. Para pilot itu sedang putus asa berusaha menghentikan orang gila itu, tetapi mereka tidak mempunyai kesempatan.
TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. (Yesaya 58:11)


MY LORD

Kita kerap mendengar istilah My Lord dalam film-film yang bertema kerajaan. Biasanya sebutan itu ditujukan kepada seorang raja, ratu, pangeran atau permaisuri. Sebutan itu tidak sekadar menunjukkan rasa hormat, tetapi sekaligus menunjukkan siapa yang menjadi tuan dan siapa yang menjadi hamba. Dan sebagai konsekuensi dari sebutan itu, maka sang hamba mesti bersedia menghormati dan menuruti segala perintah sang tuan.

Di dalam Alkitab, sebutan Lord juga dipakai sebagai sebutan kepada Tuhan. Artinya sama, yaitu menunjuk kepada kemahakuasaan Tuhan. Tuhan adalah Tuan dan kita yang memanggilnya adalah hamba. Konsekuensinya juga sama, yaitu kita sebagai hamba mesti memiliki kerelaan untuk melakukan segala perintah-Nya.
Pada zaman Yesus, rupanya ada orang-orang yang mengaku sebagai murid Tuhan dan memanggil Yesus dengan sebutan “Tuhan”. Namun, Yesus menegur mereka, “Mengapa kamu memanggilku Tuhan padahal kamu tidak melakukan perintah-Ku?” Teguran ini dilontarkan karena orang-orang tersebut mengaku sebagai murid Tuhan, tetapi tidak pernah belajar firman Tuhan. Mereka memanggil-manggil nama Tuhan, tetapi tidak pernah taat pada perintah dan ajaran Tuhan.

Di dalam doa, kita kerap menggunakan kalimat, “Ya, Tuhan”, tanpa mengetahui arti dan konsekuensi dari sebutan tersebut. Ada baiknya pertanyaan yang Yesus ajukan dalam Lukas 6: 46 menjadi bahan perenungan kita. Ketika kita menyapa Dia, Tuhan, sudahkah kita berlaku sebagai hamba?
TUGAS SEORANG HAMBA ADALAH MENURUTI SEGALA PERINTAH TUANNYA