JADWAL IBADAH

KEBAKTIAN DOA MALAM
Jumat, 20 Mei 2011 - Pk. 19.00 Wib
Pembicara: Pdm. Handoko

KEBAKTIAN WANITA
Sabtu, 21 Mei 2011 - Pk. 10.00 Wib
Pembicara: Gembala Sidang

KEBAKTIAN PEMUDA
Sabtu, 21 Mei 2011 - Pk. 18.00 Wib

Pembicara: Bp. Harun

KEBAKTIAN UMUM
Minggu, 22 Mei 2011
Pk. 07.30 Wib; 10.00 Wib; 17.00 Wib
Pembicara: Pdt. Onna Tahapari

(Disrtai KEBAKTIAN ANAK)

KEBAKTIAN REMAJA - Pk. 10.00 Wib

RH Minggu, 22 Mei 2011

KERELAAN (1 Tesalonika 2: 8-12)

Gerakan Indonesia Mengajar telah dimulai beberapa waktu lalu. Sebuah gerakan mengumpulkan dan melatih sarjana-sarjana berprestasi yang pernah atau sedang bekerja di perusahaan-perusahaan besar di berbagai tempat. Mereka dikirim ke berbagai sekolah di daerah-daerah terpencil di Indonesia untuk mengajar selama satu tahun; membagikan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki kepada anak-anak di daerah-daerah yang sangat kurang mendapat materi dan sarana untuk belajar. Sebuah tindakan yang mengajarkan prinsip kerelaan (voluntarisme).

Kerelaan melakukan suatu tugas tentu juga dilandasi dengan kecintaan terhadap tugas yang dijalankan. Mengharapkan lingkungan sekitar kita menjadi semakin baik tentu perlu tindakan nyata. Tindakan nyata yang disertai kerelaan berbagi keterampilan, pengetahuan, kebenaran, bahkan iman tentu akan menghasilkan buah-buah yang matang. Apakah kita memiliki waktu untuk berbagi dengan orang-orang di sekitar kita? Jika sudah, apakah kita telah membagikannya dengan rela serta dilandasi kasih?

RH Sabtu, 21 Mei 2011

TEROBSESI KEBENCIAN (Markus 3: 1-6)

Apabila manusia terobsesi kebencian, ia akan selalu mencari cara dan celah untuk menjatuhkan orang yang dibenci. Meskipun orang itu berbuat baik dan benar, selalu ada cara untuk membuatnya buruk. Dulu, para pemimpin Yahudi dan orang Farisi juga sangat membenci Yesus. Sebagai rabi muda yang dalam sekejap menyedot ribuan massa karena pengajaran-Nya yang penuh kuasa dan mukjizat yang Dia lakukan. Kemanapun Yesus berada untuk mengajar dan melayani, mereka membuntuti. Mereka mencari-cari celah agar dapat mempersalahkan-Nya. Suatu kali pada hari Sabat, seorang yang lumpuh sebelah tangannya datang pada Yesus. Kedengkian tersembunyi orang Farisi diungkap Yesus. Mereka sampai tak mampu menjawab-Nya sehingga Yesus menjadi marah. Yesus marah jika berhadapan dengan kebencian. Akan tetapi, bagi setiap orang yang mau menghampiri-Nya, Dia berbelas kasihan. Mari datang kepada-Nya dan meminta Dia mengubah pikiran dan persepsi kita yang berdosa, agar kita lepas dari jerat kebencian. Kebencian menbuat mata rohani kita terbutakan hanya pada Yesus kita dapat dipulihkan.

RH Jumat, 20 Mei 2011

PUNAH (Yehezkiel 47: 1-12)

Pada 2004, penelitian International Union for the Conservation of Nature, sebuah organisasi konservasi alam, menemukan bahwa laju kepunahan spesies berjalan sekitar 100-1.000 kali lebih cepat daripada laju kepunahan normal. Kepunahan normal adalah kepunahan yang terjadi secara alami, bukan karena perbuatan manusia-seperti polusi, pembukaan hutan besar-besaran, perburuan berlebihan, dan sebagainya. Ya, tindakan manusia telah membuat banyak spesies punah begitu cepat. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah bahwa sampai 2010, sekitar enam tahun sejak data itu dipublikasikan, tidak ada perbaikan seputar laju kepunahan ini. Bahkan, diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai 10.000 kali laju kepunahan normal pada 2030. Sebagai umat kristiani, kita percaya bahwa umat Tuhan juga mewakili kehadiran-Nya di dunia. Karena itu, kehadiran kita juga seharusnya menghasilkan dan memulihkan alam yang lestari. Atau, setidaknya, tidak menambah kerusakan alam. Secara praktis, ini bisa dilakukan dengan memiliki gaya hidup yang bersahabat dengan alam. Misalnya dengan ikut memelihara tumbuhan, merawat kebersihan lingkungan, tidak mengonsumsi produk dari spesies yang terancam punah, dan sebagainya.

RH Kamis, 19 Mei 2011

BAGI KEPENTINGAN TUHAN (Yohanes 9: 1-7)

Nick Vujicic, dilahirkan dengan cacat langka yang disebut tetra-amelia. Ia tak punya lengan mulai dari bahu, dan hanya memiliki satu kaki kecil dengan dua jari yang tumbuh dari paha kirinya. Di luar kekurangan itu, Vujicic sangat sehat. Namun, ketika sudah bersekolah, tak urung kekurangan fisiknya menjadi pusat olokan. Ia sampai memohon agar Tuhan menumbuhkan tangan dan kakinya. Namun, kondisi tak berubah. Ia pun depresi. Pada usia 8 tahun, ia pernah mencoba bunuh diri.

Pada waktu Tuhan yang tepat, ia dimampukan untuk memandang hidupnya secara baru: dalam kondisinya itu, Tuhan justru dapat memakainya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Vujicic memercayai rencana Tuhan yang baik baginya. Bahwa hidup bukan demi kepentingannya pribadi, melainkan kepentingan Tuhan. Tujuan hidup kita pun bukan demi kenyamanan atau kesuksesan pribadi kita. Akan tetapi, untuk kemuliaan-Nya. Pandanglah hidup secara demikian. Maka, tak ada hidup yang tak berguna. Sebaliknya, setiap hidup dapat menjadi alat berharga bagi kemuliaan-Nya yang kekal.

RH Rabu, 18 Mei 2011

SURGA SUNYI SENYAP (Wahyu 8: 1-5)

Wahyu 5 melukiskan bagaimana surga dipenuhi puji-pujian bagi Anak Domba-Yesus Kristus. Penyembahan yang gegap gempita. Bahkan disuarakan seluruh makhluk dengan nyaring-paduan suara surgawi yang indah dan megah. Namun, ada saatnya surga tiba-tiba menjadi sunyi senyap (ay. 1). Apa yang terjadi? Ternyata itu saat "dupa harum" (kemenyan) doa semua orang kudus naik ke hadirat Allah (ay. 3, 4). Perhatian surga sedang tertumpah penuh pada doa para kekasih Tuhan. Dalam kemuliaan-Nya, Dia mendengar doa kita. Kadang kita letih dan jemu berdoa, karena tidak yakin apakah Allah mendengar atau peduli pada doa kita. Setiap kita ada di hati-Nya. Anda penting bagi-Nya. Jika Anda berdoa, Dia sangat peduli. Bahkan, surga senyap tatkala bisikan doa Anda terucap. Miliki keyakinan itu ketika berdoa. Dan jangan jemu berdoa!

RH Selasa, 17 Mei 2011

NYANYIAN KEMENANGAN (Wahyu 15: 1-8)

Umat kristiani adalah umat yang penuh dengan nyanyian. Nyanyian tak terpisahkan dari kehidupan iman sehari-hari, baik waktu senang maupun susah. Nyanyian bukan hanya mengalun di bumi ini; surga pun semarak dengan nyanyian megah. Nyanyian mengungkapkan kasih dan rasa syukur secara indah, mengangkat hati dan suara umat kepada Allah. Nyanyian juga mendeklarasikan kekuasaan dan keagungan Allah kepada setiap telinga yang mendengarnya. Anda sedang bersukacita karena mengalami kemenangan atas suatu masalah? Bernyanyilah! Atau, Anda sedang berdukacita karena bergulat dengan suatu tantangan yang berat? Bernyanyilah! Tak ada alasan untuk tidak memuji Allah. Dialah Pembebas kita. Kalaupun kita, seperti para martir, tidak mengalami pembebasan di bumi ini, kita akan merayakan pembebasan sejati di surga nanti.

RH Senin, 16 Mei 2011

MELURUSKAN DAN MERATAKAN (Lukas 3: 1-6)

Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang istimewa. Khotbah pendek tetapi tajam, lugas, jelas. Ditujukan dengan berani kepada siapa saja, tanpa pandang bulu dan tanpa sungkan. Pekerjaannya berkhotbah dan membaptis orang yang bertobat. Membuat gelisah siapa pun yang mendengarnya. Namun, yang harus diingat, Yohanes melakukan itu semua tanpa maksud jahat, sentimen, mumpung didengar banyak orang, atau hendak membunuh karakter. Dan, inilah pesan Yohanes: Jika bertobat dan dibaptis, maka yang berdosa masih beroleh kesempatan melihat keselamatan dari Tuhan (ay. 6). Bertobat dulu, baru dibaptis. Baptis memeteraikan pertobatan. Pertobatan menjadi intinya. Dengan ini Allah mengampuni dosa manusia. Dosa melubangi hati manusia dan hanya Tuhan yang sanggup menutupnya.

Artikel

Berkembang Menembus Batas

Bila kita melihat keadaan di sekitar kita hari-hari ini, kita akan melihat betapa cepatnya jaman ini berkembang. Bahkan perubahan tersebut seringkali terjadi tanpa kita sadari. Sebagai contoh, teknologi yang berkembang begitu pesat, intelektual yang semakin meningkat, penemuan-penemuan baru di bidang kesehatan dan obat-obatan, dsb. Perubahan tersebut tidak dapat kita hindari, sebagaimana ada pepatah yang mengatakan, "Satu-satunya hal yang tidak akan pernah berubah, adalah perubahan itu sendiri." Bila kita terlena sedikit saja, besar sekali kemungkinan untuk kita akan kehilangan kesempatan kita untuk berkembang, atau setidak-tidaknya kita akan tertinggal dengan semua kolega kita. Maka dari itu kita harus belajar untuk membiasakan diri dengan perubahan tersebut, sehingga kita akan menjadi pribadi yang mudah untuk beradaptasi dengan situasi yang ada, tanpa meniadakan norma, prinsip dan nilai yang sudah kita pegang dari mulanya.

1. Miliki tujuan yang jelas - kembangkan! Orang yang tidak memiliki tujuan di dalam hidupnya tidak akan pernah bisa berkembang dengan maksimal. Mengapa? Karena dia tidak akan tahu kemana dia harus melangkah, dan ini akan berdampak pada keputusan-keputusan yang diambilnya. Tetapi untuk menjadi berkembang tanpa batas, seseorang juga harus memiliki kemampuan untuk memperluas tujuannya. Walt Disney dapat berkembang begitu luas sampai ke seluruh dunia hanya dimulai dari mimpi seorang Walter Elias Disney yang miskin untuk berusaha membahagiakan semua anak di seluruh dunia. Dan sampai sekarang, meskipun Mr. Disney sudah meninggal, tetapi mimpi itu masih terus berlanjut.

2. Miliki inisiatif untuk berkembang tanpa batas. Saat Christopher Columbus ingin berlayar mengelilingi dunia, semua orang menganggapnya gila karena mereka percaya bahwa bumi itu datar, bukan bulat. Tetapi karena keberaniannya untuk berinisiatif 'gila' tersebutlah kita dapat mengetahui fakta bahwa bumi memang bulat, bukan datar. Saat kita ingin berkembang, jangan menunggu perubahan terjadi pada orang lain baru kita dapat berkembang. Miliki mental bahwa perubahan itu harus dimulai dari diri kita, bukan orang lain.

3. Berpikirlah selangkah lebih maju. Thomas John Watson, pendiri perusahaan komputer raksasa IBM suatu hari memaparkan kunci dari keberhasilan IBM, dan berkata, "Setiap kali kami memperoleh kemajuan dalam IBM, itu adalah karena ada orang yang mau untuk mengambil kesempatan, memikirkannya dengan keras, dan mencoba sesuatu yang baru." Di dalam hidup ini, kita memiliki pilihan untuk menjadi orang seperti apakah kita. Apakah kita ingin menjadi orang yang gagal, ataukah biasa-biasa saja, ataukah kita ingin menjadi orang yang unggul? Orang yang ingin menjadi orang yang unggul, ia harus melatih cara berpikirnya untuk selalu mengeluarkan ide-ide yang mungkin bahkan belum terpikirkan oleh orang-orang di sekitarnya.

4. Kembangkan rasa ingin tahu yang positif. Semua penemuan bersejarah di seluruh dunia ini pasti didasari dari keingintahuan dari para penemunya. Tidak selamanya rasa ingin tahu itu adalah sesuatu yang negatif, karena selama kita dapat memanfaatkan rasa ingin tahu kita untuk sesuatu yang positif dan berguna bagi banyak orang, rasa ingin tahu tersebut akan menjadi sesuatu yang menguntungkan. Seorang Albert Einstein tidak akan pernah menjadi penemu dari teori relativitas yang sangat terkenal itu bila dia tidak memiliki rasa ingin tahu yang besar akan bagaimana energi dapat memiliki hubungan yang erat dengan massa sebuah benda dan kecepatan cahaya.

5. Rajin-rajinlah membaca. Setiap orang yang tidak memiliki wawasan yang luas pasti akan mengalami masalah dalam berkomunikasi dengan berbagai macam tipe orang. Dan salah satu cara yang baik untuk memiliki wawasan yang luas adalah dengan meningkatkan minat baca. Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat, adalah seorang yang sangat dikenal lewat kinerjanya dalam menuliskan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Tetapi mungkin tidak semua orang menyadari bahwa Thomas Jefferson adalah seorang kolektor buku, yang membuatnya menjadi seorang yang sangat berwawasan luas dalam berbicara berbagai aspek, mulai dari pertanian, arsitektur, bahkan sampai penelitian fosil-fosil purbakala.

Ringkasan Khotbah Minggu, 08 Mei 2011

Hidup Memberi Buah
(Filipi 1: 21-23)

Ketika Paulus berada di penjara dengan keadaan situasi yang tidak mengenakan, Paulus bisa berkata: Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Ini bukan kata-kata depresi atau frustasi atau orang yang kehilangan semangat. Sebab bagi Paulus hidupnya adalah Kristus. Bagi Paulus tidak ada istilah takut dalam hidup ini, sebab ia tahu apapun yang terjadi pada dirinya ia akan bertemu dengan Tuhan Yesus. Tetapi menjadi persoalan jika Tuhan tidak panggil kita saat ini, Tuhan memberikan umur panjang. Paulus berkata: ”Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah”. Artinya, Paulus hidup tidak mau sembarangan, punya kualitas, membawa dampak dan punya tujuan.

Kita ada bukan produk kebetulan tetapi Tuhan ciptakan untuk menggenapi rencana Tuhan. Bagi Paulus hidup memberi buah, artinya bisa dinikmati, membawa dampak bagi orang lain. Tuhan Yesus kecewa bila hidup kita tidak membawa dampak. Kehidupan kita bukan aksesoris berupa baju, uang, mobil dan lain-lain. Kita adalah orang-orang yang dipilih, dipanggil untuk menjaga kekudusan (1 Pet. 2:9). Dimanapun dan apapun pekerjaan kita harus menjaga kekudusan. Daniel adalah seseorang yang memiliki hidup yang bermakna. Ada 2 hal hidup Daniel yang bermakna:

1. Daniel memiliki ketetapan (Dan. 1: 8). Daniel berketetapan untuk hidupnya tidak dinajiskan makan dan minuman raja, itu sebabnya hidupnya Daniel bermakna. Demikian juga dengan hidup kita seharusnya memiliki ketetapan untuk hidup kudus dalamsekolah, bekerja, usaha dalam keluarga sehingga hidup kita hidup yang bermakna, dan orang akan melihat Allah kita adalah Allah yang benar. Sebab Kekristenan kita lebih baik dengan orang dunia.

2. Daniel memiliki doa yang konsisten (Dan. 6: 11). Daniel bisa menjadi orang kepercayaan sampai empat generasi kerajaan dan Daniel hampir tidak ditemukan kesalahan saat menjadi orang kepercayaan raja, oleh orang-orang yang mau menjatuhkannya. Hal ini terjadi karena Daniel memiliki kehidupan doa yang konsisten, ada masalah atau tidak ada masalah Daniel konsisten dengan doa. Jika hidup kita mau bermakna milikilah doa yang konsisten, maka hidup kita akan berdampak bagi orang lain, terutama bagi kita.

By: Pdt. Anthony Tan -- Minggu, 08 Mei 2011

Artikel

Tertular Cara Berpikir

Sikap sama menularnya dengan virus. Yang lebih buruk dari semua itu adalah sikap buruk. Seorang manajer baseball yang bijaksana pernah berkomentar bahwa ia tidak pernah mengizinkan para pemain yang positif berada di dalam satu ruangan dengan para pemain yang negatif saat mereka sedang dalam perjalanan. Sewaktu ia membagi kamar, ia selalu menempatkan yang negatif bersama dalam satu ruangan agar mereka tak dapat meracuni yang lain.

Salah satu contoh betapa cepatnya sikap buruk menular melalui pikiran adalah kisah dari Norman Cousins. Suatu kali, dalam sebuah pertandingan sepakbola, seorang dokter dari pusat pertolongan pertama merawat lima orang karena dicurigai keracunan makanan. Karena gejala serupa, ia berusaha melacak apa yang sama diantara mereka. Ia segera menemukan bahwa kelima orang itu semuanya membeli minuman dari sebuah kios tertentu di stadion itu.

Sang dokter ingin melakukan sesuatu yang bertanggung jawab, maka ia minta agar si pemberi pengumuman dalam pertandingan itu untuk menyarankan supaya orang-orang di stadion itu tidak membeli minuman dari stand yang satu itu karena ada kemungkinan keracunan. Tak lama kemudian, lebih dari dua ratus orang mengeluh gejala keracunan makanan. Hampir separuh jumlah orang itu menunjukkan gejala yang parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Tetapi ceritanya belum selesai. Setelah diselidiki ternyata lima korban awal itu telah makan salad kentang yang tercemar di sebuah toko roti dalam perjalanan mereka menuju tempat pertandingan itu. Ketika “para penderita” lain mendengar bahwa minuman di stadion itu aman, mereka dalam sekejab mengalami kesembuhan yang ajaib. Cerita ini membuktikan bahwa apa yang kita percayai dengan cepat menyebar dan mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitar kita.