JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Trisno Tenggono
Jumat, 15 Agustus 2008 - Pk. 19.00 WIB

Kebaktian Wanita
Pembicara: Pdt. Yohanes Gunawan
Sabtu, 16 Agustus 2008 - Pk. 09.00 WIB

Kebaktian Pemuda
Pembicara: Ibu Senny Kanna
Sabtu, 16 Agustus 2008 - Pk. 17.30 WIB
Acara: Sharing

Kebaktian Umum
Pembicara: GEMBALA SIDANG
Minggu, 17 Agustus 2008
Pagi – Pk. 08.00 WIB
Sore – Pk. 17.00 WIB

Kebaktian Anak
Minggu, 17 Agustus 2008
Pagi – Pk. 08.00 WIB
Sore – Pk. 17.00 WIB
Acara: Perlombaan


Kalau orang mengkritik anda,
periksalah apakah ada
KEBENARAN di dalamnya;
Jika ada,
lakukan PERUBAHAN.
Jika tidak betul, abaikan dan
hiduplah sedemikian sehingga
tak seorangpun percaya konotasi negatif yang dilontarkan

KOTBAH

KRISTEN MAXIMAL
(Yosua 1:3-4)

Dalam Yosua 1: 3-4 dinyatakan janji Allah bagi orang Israel. Tempat yang akan diberikan Tuhan bagi bangsa Israel tersebut kira-kira dua kali dari pulau Jawa. Tetapi hal tersebut dapat terjadi sesuai dengan seberapa jauh tempat yang mereka injak. Pencapaian janji Tuhan tersebut seperti karet elastis. Seberapa lebar kita menarik karet tersebut, demikian dengan janji Tuhan bagi kita.

Dalam kehidupan gereja Tuhan, orang Kristen dibagi menjadi 2, yaitu:
1). Orang Kristen minimal, yakni orang-orang Kristen yang selalu merasa cukup. Contoh: ke gereja satu kali seminggu sudah cukup bagi mereka.
2). Orang Kristen maximal, yakni orang-orang Kristen yang selalu merasa tidak puas. Selalu ingin memiliki hubungan intim dengan Tuhan. Seberapa jauh kita membawa diri kita bergerak, sejauh itu Tuhan akan memberkati. Untuk dapat menjadi orang Kristen yang maximal kita harus berusaha mencapai yang Tuhan janjikan dan berani bayar harga.

Ada 4 tahap untuk menjadi seorang Kristen yang maximal, yaitu:

1. Pergelangan kaki berbicara tentang pertobatan (Yeh 47:3), meninggalkan hidup lama (masuk dalam kekudusan Allah). Artinya, pada saat kita bertobat, hidup lama kita yang penuh keduniawian tertutup oleh darah Yesus dan kita hidup dalam kekudusan. Contoh: Musa pada saat muda (usia 40 tahun) dipakai Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari Mesir setelah meninggalkan hidup lamanya.

2. Lutut berbicara tentang berdoa (tinggal dalam hadirat Tuhan). Dalam tahap ini air telah mencapai lutut (Yeh 47: 4a). Orang Kristen maximal harus suka berdoa. Lutut dalam bahasa Ibrani Berek menjadi Berekha (Berkat). Dengan lutut yang suka berdoa kita akan selalu memperoleh berkat yang dari Tuhan.

3. Sepinggang berbicara tentang berbuah (Yeh 47: 4b) dan bergerak serta mengikuti kegerakan Allah. Pinggang adalah tempat alat-alat reproduksi. Guna alat-alat ini adalah untuk menghasilkan buah. Orang Kristen harus dapat berbuah.

4. Tahap yang keempat ini adalah tempat yang maximal yaitu suatu sungai yang tak terukur dalamnya. Yang terlihat hanya kepala dan orang hanya dapat berenang (Yeh 47: 5). Orang Kristen yang maximal ialah orang Kristen yang senantiasa meninggikan Yesus. Semakin orang Kristen dewasa rohaninya maka ia akan selalu mengatakan “semua ini karena Yesus” untuk semua keberhasilan yang dicapainya. Yang terjadi pada tahap maximal ialah berkat yang melimpah bagi kita (ay. 6-10).

Untuk dapat menjadi orang Kristen yang maximal, kita harus belajar supaya semakin hari Yesus semakin ditinggikan dan memenuhi hati kita dengan cinta kepada Tuhan. Jangan puas hanya menjadi orang Kristen yang biasa saja. Amin

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 3 Agust 2008

ARTIKEL

Kisah Si Penebang Pohon

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon. Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu.

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggung jawabkan hasil kerjaku kepada majikan? pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi. Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, Kapan terakhir kamu mengasah kapak? Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga, kata si penebang.

Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja! perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Istirahat bukan berarti berhenti. Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi. Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!


KETIKA BERDOA ITU SALAH

Terkadang berdoa bukan hanya tidak berguna, melainkan salah. Kita dapat melihat Israel sebagai contohnya. Saat Israel dikalahkan di Ai, Yosua mengoyakkan pakaiannya lalu menelungkupkan wajahnya ke tanah di depan tabut Tuhan sampai matahari terbenam; dia dan para tua-tua Israel menaburkan abu di atas kepala mereka. Mengenai kebangunan rohani, filsafat modern kita beranggapan bahwa itulah yang harus dilakukan. Jika dilakukan cukup lama, mungkin hal itu akan menggerakkan hati Tuhan sehingga Ia menurunkan berkat-Nya. Namun, Tuhan berkata kepada Yosua: "Bangkitlah engkau; mengapa engkau menelungkupkan wajahmu ke tanah? Israel telah berdosa dan mereka telah melanggar perintah-Ku. Bangunlah, kuduskanlah bangsa itu dan katakan: Kuduskanlah dirimu untuk esok hari, sebab, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel: Hai, orang Israel ada barang-barang yang dikhususkan di tengah-tengahmu; kamu tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhmu sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari tengah-tengah kamu." Gereja harus melakukan perubahan. Tindakan memohon berkat oleh mereka yang masih menjalankan kehidupan lama serta gereja yang tidak setia, hanya menjadi usaha yang membuang-buang waktu. Gelombang ketertarikan orang akan agama pun hanya akan menambah jumlah gereja yang tidak berpusat pada Yesus sebagai Tuhan dan melaksanakan perintah-Nya dengan taat. Tuhan tidak tertarik akan bertambahnya jumlah pengunjung gereja, kecuali mereka memperbaharui cara hidup mereka dan memulai cara hidup yang kudus.
Berkaitan dengan hal tersebut, Tuhan pernah menyampaikan firman berikut ini melalui Nabi Yesaya: "Untuk apa korban-korbanmu itu? firman TUHAN; Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu yang gemuk; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sepenuh hati, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.... Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!... Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil yang baik dari negeri itu."
Doa bagi kebangunan rohani akan berhasil jika didahului oleh perubahan hidup yang radikal, bukan sebaliknya. Acara doa semalam suntuk yang tidak dilakukan oleh mereka yang benar-benar telah bertobat, bisa jadi malah akan membuat Tuhan tak berkenan. "Ketaatan lebih baik daripada persembahan". Kita harus kembali pada kekristenan Perjanjian Baru, bukan hanya dalam hal doktrin, melainkan seluruh tata cara hidup. Ketidakserupaan dengan dunia, ketaatan, kerendahan hati, kesederhanaan, perhatian, penguasaan diri, kesopanan, memikul salib, semuanya harus diperlakukan sebagai bagian kehidupan dari konsep kekristenan yang sejati dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus membersihkan Bait Allah dari para pedagang dan penukar uang dan kembali kepada kepemimpinan Tuhan kita yang telah bangkit. Dan ini juga berlaku bagi saya sendiri sebagai penulis sebagaimana untuk semua orang yang ada dalam nama Yesus. Setelah itu, kita pun akan dapat berdoa dengan yakin dan mengharapkan datangnya kebangunan rohani yang sejati.

RH MINGGU, 17 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 23,25; Yoh. 19
HIDUP SEPERTI ATEIS? (Mazmur 14:1-7)

Suatu pemungutan suara yang diselenggarakan pada tahun 1993 menunjukkan bahwa di antara penduduk di dunia hanya ada sekitar 4 persen orang ateis. Tampaknya Tuhan sungguh-sungguh terkenal! Namun dalam kenyataannya, lebih dari 4 persen penduduk dunia berkelakuan sama seperti mereka yang tidak hidup di dalam Allah. Memamg mereka tidak terang-terangan menyangkal adanya Allah, tetapi mereka melakukannya di dalam hati dan kehidupan. Penyangkalan terhadap Allah ini juga terjadi pada masa kini, bahkan di antara yang mengakui bahwa gereja tetap bertahan dan berkembang di beberapa negara dimana terdapat penyiksaan yang mengerikan.

Cara terbaik untuk menghindari perilaku seperti orang ateis adalah dengan mempraktekkan kesucian hidup. Kita yang mengenal Kristus harus bersyukur kepada Tuhan atas keselamatan-Nya dan harus memberi teladan melalui kesucian, kejujuran dan percaya pada kebaikan Allah. Ketika kita mempraktekkan teladan hidup kristiani, kita akan menjadi garam dan terang di dunia kita ini.

RH SABTU, 16 Agustus 2008

Bacaan Setahun: 2 Raj. 24; Yer. 22; Mzm. 112; Yoh. 18
HARTA PENINGGALAN ERMA (Mazmur 127:1-5)
Erma Bombeck adalah salah seorang pengarang Amerika yang sangat disukai. Sebagai seorang ibu rumah tangga dan istri yang banyak menulis tentang masalah-masalah rumah tangga, Bombeck menyajikan humor dan pendapat-pendapatnya dalam beberapa surat kabar dan serangkaian buku-bukunya yang sangat laris. Pada pada saat ia berbicara tentang kesuksesan, ia segera mengingatkan bahwa sumbangannya yang paling penting bukanlah menjadi pengarang yang kaya. Walaupun ia terkenal dan kaya, Bombeck tetap berkata, "Harta peninggalan saya adalah ketiga anak saya."

Pelajaran yang sangat berharga tentang kehidupan, diajarkan dan dipelajari dalam lingkungan keluarga yang aman. Sebagai orang Kristen yang berusaha untuk hidup menurut firman Allah, kita perlu menegaskan kembali tanggung jawab kita terhadap keluarga. Membagi pengalaman dengan mereka tentang Injil dan pedoman hidup yang berasal dari Allah jauh lebih penting daripada kegemaran kita yang lain. Seperti Erma, kita perlu menegaskan bahwa keluarga kita adalah harta peninggalan yang paling penting.

RH JUMAT, 15 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 18-20; Mzm.93; Yoh. 16
BATU KARANG DAN TANTANGAN (Titus 1:5-16)

Pada abad pertama, Titus ditugaskan oleh Rasul Paulus untuk tinggal di sebuah tempat yang penuh tantangan yang bernama Kreta. Orang-orang di daerah Mediterania, masyarakat Pulau Kreta dikenal sebagai pekerja-pekerja yang malas dan pedagang-pedagang yang tidak jujur. Mereka memiliki kehidupan yang tercela dan tidak bermoral. Secara moral dan kerohanian, Kreta adalah tempat yang penuh tantangan. Meskipun demikian keadaannya, Paulus mendirikan sebuah gereja di sana dan meminta Titus untuk mengurus dan menunjuk para pemimpin. Titus harus menjadi batu karang di tempat yang penuh tantangan itu. Melalui pengajarannya, ia harus menunjukkan kesalahan dan kebenaran; melalui cara hidupnya, ia harus menjadi teladan tentang apa artinya hidup bagi Kristus (Tit 2:7-8).

Kita harus mengetahui kebenaran Allah dan memancarkan kebenaran itu di dalam hidup kita. Situasi masyarakat kita saat ini membutuhkan orang Kristen yang hidup bagaikan batu karang di tempat yang penuh tantangan.

RH KAMIS, 14 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 16, 17; Mzm. 96; Yoh. 16
PENGATUR IKLIM (2 Yohanes 1:1-13)

Tempat ini adalah salah satu dari sedikit tempat di bumi ini yang memiliki udara yang segar dan bersih seperti ribuan tahun yang lalu. Angin secara terus menerus menghilangkan polusi dan bakteri, dan iklim ini tidak mendukung perkembangan virus. Tampaknya tempat ini adalah tempat yang paling sehat di bumi ini. Namun mengapa tidak seorang pun yang mau tinggal di sana? Karena tempat ini terlalu dingin. Dengan suhu yang dapat turun sampai -100 Fahrenheit, Kutub Selatan terlalu dingin bahkan bagi bakteri sekalipun.

Keadaan beberapa gereja mirip dengan iklim bersih seperti itu. Kebenaran Allah dikhotbahkan, Injil secara teliti dikutip, kesalahan tidak ada. Namun tidak ada ketaatan atau kasih, dan suhu rohani berada di bawah nol. Keinginan kita janganlah hanya "bebas dari bakteri," tetapi membiarkan Tuhan menciptakan iklim dimana saudara-saudara seiman dapat membuka hati terhadap kasih-Nya.

RH RABU, 13 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 13-15; Yoh. 15
COKLAT DAN ALKITAB (1 Petrus 1:22-25)

Berjuta-juta orang telah menikmati coklat Cardbury, tetapi hanya sedikit yang mengetahui cerita tentang Helen Cardbury. Pada usia 12 tahun, Helen Cardbury menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya. Ia segera tertarik untuk bersaksi dan memiliki dorongan untuk bertumbuh, karena itu ia mulai membawa Alkitabnya yang besar ke sekolah. Karena tidak praktis, ayahnya memberinya sebuah Alkitab kecil yang mudah dibawa dalam saku. Sahabat-sahabat Kristen Helen mengaguminya dan akhirnya mereka juga memperoleh Alkitab kecil. Tidak lama kemudian, mereka membentuk Pocket Testament League (Persatuan Alkitab Saku) dan mulai membagikan Alkitab Perjanjian Baru kepada orang-orang yang berjanji mau membacanya.

Persatuan Alkitab Saku telah berkembang ke seluruh dunia. Ide dasar untuk membagikan firman Allah kepada orang lain adalah suatu hal yang baik bagi kita. Karena itu, bawalah senantiasa Alkitab; baca dan jadilah saksi tentang kuasa firman Allah..

RH SELASA, 12 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 10-12; Yoh. 14
TINDAKAN SETENGAH-SETENGAH (1 Raja 20:26-43)

Rasanya tidak mungkin bahwa para pemimpin sekutu dapat membuat Hitler menyerah dan kemudian mendudukkannya kembali sebagai diktator di negaranya. Saya mengenal seorang laki-laki yang sebagian besar usianya ia habiskan di penjara karena kejahatan yang dilakukannya pada saat ia mabuk. Ketika dibebaskan, mula-mula ia berlaku baik karena ia menghindari alkohol. Namun kemudian ia kembali pada kebiasaannya yang semula.
Jangan bertindak setengah-setengah jika berhadapan dengan ketidakjujuran, kurang penguasaan diri, dan penyelewengan seksual. Sebaliknya, bertindaklah radikal terhadap kecenderungan-kecenderungan yang berdosa (Mat 5:29-30) dan matikanlah semua hal tersebut (Kol 3:5). Janganlah membawa diri Anda pada situasi yang dapat menjerumuskan Anda ke dalam pencobaan. Mintalah kepada Allah agar menolong Anda untuk dengan sepenuh hati mengatasi dosa. Tindakan setengah-setengah akan menyebabkan kegagalan

RH SENIN, 11 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 7-9; Yoh. 13
DARI NODA MENJADI INDAH (Kolose 1:19-29)

Sebuah saputangan yang terbuat dari bahan yang sangat mahal, ternoda oleh setitik tinta. Pemilik saputangan tidak dapat lagi memamerkan miliknya yang berharga itu, dan dengan perasaan sedih ia memperlihatkannya kepada seorang pelukis dan kritikus seni bernama John Ruskin. Pelukis itu mengambil saputangan itu, dan dengan keahliannya yang luar biasa, ia menjadikan noda tinta itu sebagai pusat dari sebuah desain yang indah. Saputangan wanita itu menjadi lebih berharga daripada sebelumnya.

Allah pencipta kita "menjumpai" situasi yang mirip dengan situasi yang dihadapi pelukis tersebut. Melalui jalan salib yang mengagumkan, Allah mengambil orang-orang berdosa yang telah rusak dan menciptakannya kembali untuk memancarkan keindahan. Pada saat kita beriman kepadaYesus, kita tidak saja memperoleh pengampunan atas dosa-dosa kita, tetapi Allah mengubah dan menjadikan kita milik-Nya.

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Samuel Sianto
Jumat, 8 Agustus 2008 - Pk. 19.00 WIB

Kebaktian Wanita
Kunjungan ke Panti Asuhan
Sabtu, 9 Agustus 2008 - Pk. 9.00 WIB

Kebaktian Pemuda
Pembicara: Pdp. Rubbyanto K.
Sabtu, 9 Agustus 2008 - Pk. 17.30 WIB

Kebaktian Umum
Pembicara: Pdt. Gideon LS.
Minggu, 10 Agustus 2008
Pagi – Pk. 08.00 WIB
Sore – Pk. 17.00 WIB

Kebaktian Anak
Minggu, 10 Agustus 2008
Pagi – Pk. 08.00 WIB
Sore – Pk. 17.00 WIB


Lupakan menghitung sampai 10.
Hitunglah sampai 1,000 sebelum melakukan
atau mengatakan apapun yang bisa
memperburuk situasi.
Jangan mau membicarakan
orang lain secara negatip;
jangan bergosip dan mendengarkan gosip.

KOTBAH

KEHIDUPAN YANG BERBUAH
(Yohanes 15:1-5)

Di kota Napole (Italia) ada dua hal yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat, yaitu gunung Nifucius dan pohon cemara yang usianya telah mencapai 100 tahun lebih. Bahkan untuk mengabadikan kedua hal ini mereka membuat uang dengan gambar tersebut. Sampai suatu saat pohon cemara sakit, mati dan akhirnya harus ditebang. Seluruh penduduk merasa kehilangan. Bagi mereka, pohon cemara ini memberikan banyak manfaat yang besar bagi masyarakat. Demikian pula dengan orang percaya. Seberapa besar hidup kita telah berdampak bagi orang lain, sehingga ada rasa kehilangan pada saat kita pergi? Tiga hal untuk menghasilkan kehidupan yang berbuah:

1. Pohon anggur dikenang bukan karena pohonnya yang indah atau menarik tetapi karena buahnya. Seringkali kekristenan kita tampak indah di luar saja, seperti carang-carang yang berdaun lebat. Tetapi yang disayangkan dari hidup kekristenan yang demikian adalah Bapa tidak menemukan buah. Kehidupan kekristenan harus menjadi garam yang bisa dinikmati oleh orang lain. Kalau kekristenan kita tidak berbuah, kita akan dipotong. Kekristenan kita merupakan kekristenan yang tidak berkualitas apabila kita hanya memoles bagian luar saja (tidak berdampak bagi lingkungan sekitar).

2. Proses pengguntingan harus dilakukan untuk menghasilkan buah yang lebat. Setiap hal yang mengganggu proses dalam menghasilkan buah akan Tuhan potong atau cabut dari hidup kita. Terkadang sesuatu yang menyakitkan Tuhan ijinkan terjadi atas hidup kita supaya kita berbuah. Agar hidup kita menjadi berarti dan menghasilkan buah-buah yang berkenan di hadapan-Nya, maka kita harus mengijinkan proses Tuhan itu terjadi atas hidup kita. Kita harus dapat menyelaraskan hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan.

Carang yang melekat ke pokok anggur akan menghasilkan buah yang banyak. Selama carang melekat ke pokok anggur maka buah akan terus mengalir. Bagaimana caranya? Tuhan yang akan melakukannya dalam hidup kita. Sekalipun pelayanan kita dilakukan dengan segenap hati, tetapi jika kita tidak melekat/intim dengan Tuhan maka pelayanan tersebut tidak akan menjadi berkat bagi orang lain. Pelayanan yang dibangun dengan keintiman dengan Tuhan itulah pelayanan yang menyenangkan hati Tuhan. Bila kita melekat pada-Nya apapun yang kita lakukan akan menghasilkan buah. Amin
By: Pdm. Handoko - Minggu, 27 Juli 2008

ARTIKEL

TAHUKAH ANDA?

12 Pelukan sehari, dijamin tidak sakit-sakitan lagi.... !!! “Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan sehari. Untuk kesehatan, kita butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan perhari,” kata Virginia Satir, terapis keluarga. Mungkin, Anda sedikit heran, benarkah pelukan memiliki kekuatan yang begitu hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet muda? Kapan terakhir kali Anda memeluk seseorang atau seseorang memeluk Anda? Jika jawabannya jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali, coba ingat-ingat, apa yang belakangan ini Anda rasakan? Bisa jadi Anda sering sakit-sakitan, depresi, stres, sakit kepala, dan emosional. Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa menyembuhkan penyakit fisik dan psikis. Bisa mengatasi stres, depresi dan lain-lain, orang yang dipeluk, ataupun memeluk, merasakan adanya kekuatan cinta yang mengelilingi mereka. Kekuatan ini yang membuat kekebalan tubuh kita semakin meningkat.

Pelukan Damai
Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin, hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan cinta. Hormon oxytocin ini membuat jantung dan pikiran sehat. Hormon oxytocin ini baru bisa keluar jika manusia memiliki kehidupan sehat, merasa damai dan tentram. Terapi pelukan hampir sama dengan terapi jalan kaki. Terapi pelukan meningkatkan keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota metropolitan. Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk melakukan hal ini. Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan penuh kasih dan damai. Tentu saja pelukan ini bukan berkonotasi negatif apalagi mengikutsertakan gairah. Pelukan ini juga bukan ‘pelukan sosial’, seperti berjabat tangan, mencium pipi kiri dan kanan, seperti yang dilakukan oleh budaya masyarakat beberapa negara pada saat pesta atau pertama kali bertemu. Pelukan yang dimaksud adalah pelukan saling menyentuh, tubuh dengan tubuh saling mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan terasa perasaan nyaman dan damai. Di Indonesia, juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan pada pasangan suami istri, saudara, orang tua ke anaknya dan sebaliknya. Di Amerika sebuah lembaga ada yang mengkoordinir untuk mengadakan Free Hug di jalanan. Jangan kaget jika suatu hari, saat Anda berkunjung ke Amerika dan Eropa, melihat beberapa orang dengan papan besar di dada, bertuliskan Free Hug. Mereka adalah para relawan yang memberikan terapi pelukan pada setiap orang yang membutuhkan.

Anak Tumbuh Sehat
“Tapi, kita harus ingat. Walau sekadar jabat tangan dan menyentuh pipi dengan pipi, ini juga ada manfaatnya. Ada rasa kehangatan ketika kita saling berjabat tangan. Namun bila ini dilakukan lebih dari ini, yaitu dengan pelukan erat. Tentu lebih bermanfaat, unsur terapinya lebih tinggi,“ ujar Dr. Bhagat, salah satu doktor yang meneliti pengaruh pelukan di India. Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan dan pelukan. Sehingga pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan bersentuhan. Juga makin sering memeluk anak-anaknya. Seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa. Dari ujung kaki hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan ketika bayi masih di dalam kandungan walau dilindungi air ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua orang tuanya. Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan tumbuh menjadi bayi yang sehat dengan pertumbuhan yang bagus. Selain itu secara psikis bayi akan tumbuh menjadi seorang yang penyayang. Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang tuanya juga akan tumbuh menjadi anak yang sehat. Mereka akan merasa nyaman dan memiliki kepercayaan diri. Pertumbuhan dan kesehatan pun lebih bagus dibanding dengan anak-anak yang jarang disentuh, dibelai dan dipeluk. Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan sangat berarti. Apalagi pada saat kehilangan seseorang, depresi, stres. Dengan berpelukan, orang dewasa merasa ada orang yang memperhatikan, ada orang yang mencintainya, membutuhkannya. Seluruh kulit kita, sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan erat.

Transformasi Rasa Nyaman
Seorang master reiki di Mumbai, India , berkata, ”pelukan salah satu alat untuk bertransformasi. Dengan pelukan satu pribadi dengan pribadi lain semakin dekat. Jika hubungan Anda dengan orang lain renggang, salah satu cara agar hubungan itu menghangat dengan memeluknya. Jika rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah memeluk pasangan Anda 20 kali sehari. Saya yakin Anda berdua tak akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua akan lebih bahagia, sehat, dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan depresi.” Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat telah melakukan riset dengan beberapa ratus orang. Hasilnya, mereka yang berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat. Jika bayi atau anak-anak rewel atau sakit, jangan biarkan mereka sendirian. Peluklah! Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman. Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun akan jauh lebih baik. Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek baik dari terapi pelukan ini. Anda akan jauh lebih sehat, muda, terbebas dari depresi. Pelukan dapat menyembukan sakit fisik dan psikis. Sentuhan yang dihasilkan dari pelukan membantu mengurangi rasa sakit. Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya merasa frustasi, marah, tak mungkin penyakitnya bisa disembuhkan. Dengan pelukan, pasien yang frustasi ini merasa nyaman. Pelukan memberikan energi positif pada emosi pasien, sehingga mengubah emosi negatifnya menjadi emosi positif. Apalagi bila pasien mendapatkan pelukan dari orang yang dicintainya. Bukankah cinta itu adalah kekuatan yang maha dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk menyatakan cinta, atau suatu bentuk cinta. (GBU)

RH MINGGU, 10 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 5,6; Yoh. 12
DI MANA JANGKARMU? (2 Samuel 22:1-7)

Seorang penulis yang tidak diketahui namanya membuat analogi seperti ini: "Dapatkah Anda membayangkan dalam angin ribut seorang kapten kapal berusaha mencari tempat untuk melemparkan jangkarnya di atas kapalnya sendiri. Ia menggantungkan jangkarnya di haluan, tetapi kapal itu tetap terombang-ambing oleh angin badai. Ia melemparkan jangkarnya ke dek kapal, tetapi hal ini pun gagal. Akhirnya ia memasang jangkar itu di tempat barang-barang, tetapi tetap tidak berhasil juga.” Jangkar yang dipasang di atas kapal yang terserang badai, tidak akan menyelesaikan masalah. Cara yang efektif untuk mengatasi angin ribut dan air pasang adalah dengan melemparkan jangkar itu ke laut yang dalam. Demikian juga jika seseorang hanya mempercayai dirinya sendiri, ia tidak akan pernah mengalami keselamatan dan kedamaian yang sesungguhnya. Tindakannya sama sia-sianya dengan pelaut yang melemparkan jangkarnya di atas kapalnya sendiri. Lemparkanlah iman Anda ke dalamnya kasih dan kuasa Allah yang kekal. Letakkanlah iman Anda pada Seseorang yang memiliki kesetiaan yang tidak terbatas."

Jika kita mengandalkan kemampuan kita sendiri untuk mempertahankan diri dari badai, berarti kita salah menempatkan kepercayaan kita.

RH SABTU, 9 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 3,4; Yoh. 11
BEBAS DARI HUTANG (Roma 4:1-8)

Bayangkanlah hidup tanpa hutang - tanpa tagihan-tagihan yang sangat mengganggu pikiran kita setiap bulan. Para penasehat keuangan telah merumuskan beberapa cara untuk membebaskan diri dari hutang. Cara-cara ini dapat memberikan kelegaan kepada orang yang cemas karena keadaan keuangan mereka. Berikut ini usul-usul tersebut: jangan berbelanja secara kredit, kurangi daftar belanja Anda, jangan membeli apa yang bisa kita buat sendiri, hindari belanja tanpa rencana.

Meskipun saya tidak dapat berkata bahwa saya bebas dari hutang (setiap bulan saya harus mencicil rumah dan membayar rekening), saya dapat bersaksi bahwa dalam arti yang berbeda dan jauh lebih penting, saya tidak memiliki hutang lagi. Pada masa yang lalu, saya pernah divonis mati karena dosa-dosa saya, tetapi ketika saya percaya kepada Yesus Kristus, hutang saya sudah dibayar lunas (Rm 4:7). Hukuman karena dosa telah dihapuskan, dan saya telah bebas dari hutang. Apakah Anda telah mengizinkan Allah membayar hutang-hutang Anda melalui pembenaran oleh Kristus?

RH JUM'AT, 8 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 1,2; Yoh. 10
KEKUATAN DARI KEBAIKAN (Roma 12:17-21)

Pada suatu hari seorang pekerja pabrik mendapati bahwa sebuah alat yang sangat berharga baginya tidak ada lagi di tempat penyimpan perkakas miliknya. Beberapa waktu kemudian ia mengetahui bahwa ternyata alat tersebut ada di dalam kotak perkakas milik salah seorang rekan kerjanya. Pemuda ini adalah satu-satunya orang Kristen di bengkel itu, dan ia ingin menjadi saksi Kristus yang baik. Oleh karena itu ia menjumpai rekannya itu dan berkata, "Saya melihat salah satu perkakas saya ada di tempat Anda, tetapi kalau Anda benar-benar membutuhkannya, simpanlah." Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya dan melupakan kejadian itu. Selama dua minggu setelah kejadian itu, orang yang mengambil alat itu mencoba untuk menenangkan diri. Akhirnya kedua orang ini bersahabat dan sang pencuri alat ini mengakui bahwa kebaikan temannya ini membuat ia berubah.

Kebaikan mungkin merupakan alat yang paling efektif yang perlu dimiliki oleh orang Kristen. Tidak peduli bagaimanapun kita diperlakukan orang lain, kita harus mengikuti teladan yang diberikan Kristus (Ef 4:32)

RH KAMIS, 7 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Zef. 1-3; Yoh. 9
DI MANA JALAN YANG BAIK? (Yeremia 6:10-16)

Kita yang percaya bahwa Allah memiliki standar moral yang tidak dapat diubah, seringkali dianggap oleh beberapa golongan masyarakat sebagai orang tolol yang tidak toleran. Kita diperingatkan untuk tidak mengungkapkan ketidaksetujuan kita terhadap tingkah laku tertentu yang tidak bermoral. Seorang komentator televisi bernama Andy Rooney suatu saat menyatakan reaksinya yang keras terhadap meningkatnya tingkah laku seksual yang tidak wajar pada zaman ini. Namun tekanan dari kelompok-kelompok tertentu yang mendukung tingkah laku semacam itu memaksa komentator tersebut untuk meminta maaf.

Keadaan ini mirip dengan keadaan yang dihadapi oleh Yeremia 2600 tahun yang lalu. Nabi ini meminta mereka untuk kembali ke jalan yang dahulu, jalan yang baik (Yer 6:16), jalan pertobatan dari dosa dan jalan ketaatan kepada Allah. Ketika Yesus mengajak kita yang "letih lesu dan berbeban berat" (Mat 11:28), Dia menunjukkan kepada kita jalan yang baik itu. Dan Dia memberi jaminan bahwa "kuk yang Kupasang itu enak" dan “beban-Ku pun ringan" (Mat 11:30).

RH RABU, 6 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Hab. 1-3; Yoh. 8
KAFETARIA KEKRISTENAN (Markus 8:34-38)

Dalam bukunya yang berjudul Thinking in the Future Tense (Berpikir Dalam Masa Depan), Edward B. Lindaman menunjuk pada "kebudayaan kafetaria dari abad ini". Budaya ini membuat orang cenderung untuk lari dari pendisiplinan hidup yang kurang menyenangkan dan hanya mencari hal-hal yang menyuguhkan kesenangan yang sementara. Banyaknya "khotbah tentang kemakmuran" akan menjauhkan kita dari kebenaran yang "bergizi" tentang pengorbanan Kristus untuk menebus dosa-dosa kita dan tuntutan-Nya kepada kita agar hidup kudus. Allah kita tidak saja penuh kasih, baik dan murah hati, Dia juga adil, kudus dan penuntut. Dia sangat membenci dosa dan tidak mau berkompromi dengan kejahatan.

Memilih makanan dari kafetaria kekristenan bukanlah pengganti makanan bergizi yang mencakup tindakan memikul salib dan mengikut Dia (Mark 8:34). Gizi yang seperti inilah yang dapat memacu pertumbuhan otot-otot rohani dan pertumbuhan karakter yang mirip Kristus.

RH SELASA, 5 Agustus 2008

Bacaan Setahun: 2 Raj. 23; 2 Taw. 35; Yoh. 7
BELAJAR DARI AYAH (1 Raja 22:41-45)

Kapan pun pemain liga baseball Curt Schilling bermain, ia selalu memasukkan nama ayahnya ke dalam daftar nama orang-orang yang akan dikirimi tiket gratis untuk menonton pertandingan tersebut. Ini telah dilakukannya sejak tahun 1988, dan ia bertekad akan melakukan kebiasaannya ini selama ia masih menjadi pemain. Kebiasaan ini sebenarnya biasa saja. Namun kebiasaan ini menjadi tidak biasa karena sebenarnya ayahnya telah meninggal beberapa hari sebelum pertandingan perdananya karena kanker. Memasukkan nama ayahnya dalam daftar, merupakan penghormatan bagi ayahnya yang selama 22 tahun memberikan bimbingan, pendidikan, semangat dan inspirasi kepadanya.

Kita juga perlu menanamkan kepada anak-anak kita pengetahuan, keinginan dan kebijaksanaan agar mereka berhasil dalam pertandingan iman. Tidak ada waktu yang lebih penting daripada waktu yang kita gunakan untuk mendidik anak-anak kita untuk dapat bertingkah laku sesuai dengan kehendak Allah.

RH SENIN, 4 Agustus 2008

Bacaan Setahun: 2 Raj. 22; 2 Taw. 34; Yoh. 6
ALLAH MENGASIHIKU? (1Yohanes 4:7-19)

Tidaklah mudah untuk memahami dalamnya kasih Allah kepada kita. Kesombongan dan ketakutan membuat kita gagal untuk mengerti betapa tidak berharganya kita dan bahwa kasih-Nya sebenarnya tak terbatas. Kadang-kadang saya merasa bangga pada diri sendiri sehingga percaya bahwa kasih yang saya terima adalah hasil usaha saya sendiri. Kebanggaan terhadap diri membuat saya merasa dikasihi hanya karena saya memang patut dikasihi, dihormati dan dihargai. Saat saya merenungkan hubungan pribadi saya dengan Allah, saya cenderung merasa bahwa kasih-Nya kepada saya didasarkan pada apa yang saya lakukan. Pada saat saya berbuat baik, Dia mengasihi saya; tetapi jika saya berbuat tidak baik, saya memperoleh cemoohan.

Namun Allah tidak mengasihi kita karena kita pantas untuk dikasihi. Dia mengasihi, bagaimanapun keadaan kita. Karena apa yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus, kita tahu bahwa Allah selalu mengasihi kita.