JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Gatut Budiyono
Jumat, 23 Jan 2009 - Pk. 19.00 WIB

Kebaktian Wanita
Pembicara: Pdt. Andrew B. E
Sabtu, 24 Jan 2009 - Pk. 10.00 WIB

Kebaktian Pemuda
Pembicara: Ibu Yunita
Sabtu, 24 Jan 2009 - Pk. 17.30 WIB

Kebaktian Umum
Minggu, 25 Januari 2009
Pembicara:
Pagi (08.00 WIB): Pdt. Bernard N
Sore (17.00 WIB): Pdt. Lukas Widyanto

Disertai

Kebaktian Anak
Minggu, 25 Januari 2009 Pk. 08.00 & 17.00 WIB

KOTBAH

PERNIKAHAN
(Efesus 5:25)

Keluarga adalah sekolah untuk mengenal Allah. Keluarga adalah cermin dari Allah. Kenapa Yesus disebut Anak Allah? Allah tidak diperanakkan dan memperanakkan, tetapi sebutan Anak Allah ada karena manusia telah kehilangan konsep tentang Allah. Pada saat hubungan antara Adam dan Hawa retak maka konsep manusia tentang Allah juga mulai rusak. Manusia hanya dapat mengenal Allah sebatas sebagai penolong atau pembebas saja. Pada saat Adam menyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan ular, pada saat inilah kutuk mulai masuk dalam kehidupan mereka.

Fakta menyatakan bahwa pada setiap tahun 200.000 pasutri bercerai. Hal ini menimbulkan suatu pertanyaan, apa yang menjadi dasar mereka membangun sebuah pernikahan? Pernikahan dapat menjadi kuat tergantung pada dasarnya. Dasar pernikahan adalah kasih dan asmara. Hellen Fisher dalam bukunya National Geographic menuliskan hasil penelitiannya. Cinta yang membara yang seringkali dirasakan oleh sepasang kekasih atau pasangan muda yang baru menikah disebabkan oleh suatu zat yang dihasilkan oleh hormon yang ada dalam diri manusia. Zat itu adalah Dopamin dan zat ini paling lama bertahan 4 tahun saja. Setelah zat ini habis, apabila pasangan tersebut memutuskan untuk tetap saling mengasihi, maka mereka masih tetap dapat merasakan kasih di antara mereka. Tetapi zat yang mempengaruhi bukan lagi dopamin melainkan oksitosin.

Kasih adalah keputusan dan mengasihi adalah perintah. Yesus memerintahkan untuk mengasihi Tuhan dan sesama kita (Mat. 22: 37-39). Setelah zat dopamin tidak lagi ada dalam kehidupan suami-istri tersebut, apabila mereka memutuskan untuk tetap saling mengasihi maka mereka akan terhindar dari perceraian. Perceraian dapat menyebabkan perlindungan Allah atas keluarga tersebut menjadi rusak dan kutuk masuk dalam kehidupan mereka.

Keputusan terbaik dan terpenting yang dapat diambil seorang pria dalam hidupnya adalah mengasihi istrinya. Karena tidak ada yang dapat membuat anak kita lebih berbahagia selain kita sebagai papa mama saling mengasihi. Hal terbaik dan terpenting yang dapat diberikan seorang pria kepada anaknya adalah mengasihi ibunya. Kita dapat mengerti kasih sejati apabila kita pernah disakiti. Pada waktu kita mengampuni musuh kita maka sesungguhnya kita sedang menyerahkan pembalasan kepada Allah kita. Amin

By: Pdt. Donny FT. - Minggu, 11 januari 2009

ARTIKEL

EKONOMI & KELUARGA

Hasil riset tentang penyebab perceraian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ternyata penyebab pertama mengapa orang bercerai saat itu bukanlah perselingkuhan atau hal-hal lain namun masalah ekonomi. Jadi faktor finansial merupakan faktor yang sangat penting sekali dalam berkeluarga, begitu pentingnya sehingga akhirnya dapat mematahkan atau memutuskan tali pernikahan. Aspek finansial merupakan aspek yang sangat hakiki/integral dalam kehidupan berumah tangga. Dan tanpa disadari uang sebetulnya telah menjadi penyangga kelangsungan hubungan suami-istri. Contohnya rekreasi memerlukan uang, makan keluar dengan teman-teman atau dengan keluarga, anak-anak ulang tahun atau natal memerlukan mainan atau uang. Jadi uang itu sangat-sangat penting dan benar-benar memasuki setiap sendi kehidupan rumah tangga. Uang juga berfungsi sebagai sumbang sih dalam kemesraan hubungan suami-istri. Dampak negatif krisis keuangan yang perlu diperhatikan: Kesulitan finansial memaksa kita mengubah gaya hidup, dan melahirkan tekanan baru pada hubungan suami-istri. Ada hal-hal yang disarankan atau perlu dilakukan dalam menghadapi stres: Mendengarkan musik, buku yang berjudul Music as Medication (musik adalah obat), memaparkan bahwa:
1. Musik mempunyai dampak yang sangat besar sekali khususnya dalam proses pemulihan dan perilaku kita pada umumnya. Misalnya musik dapat memancing emosi yang kuat, musik yang diperdengarkan dengan tempo yang sedang di pasar swalayan menyebabkan kwantitas belanja sebanyak 80%.

2. Musik dapat menurunkan tekanan darah tinggi, detak jantung dan pernapasan yang cepat. Maksudnya adalah sewaktu kita mendengarkan musik yang lembut dan tenang ternyata itu bisa membuat jantung kita lebih tenang, tidak berdetak dengan terlalu cepat atau pernapasan yang sedang berlari-lari cepat juga bisa diperlambat dengan suara musik yang tenang.

Jadi singkatnya musik bisa mengurangi persepsi kita akan rasa sakit, ketakutan, stres dan kecemasan. Meski musik tidak dapat menghilangkan problem kita namun ia bisa membantu kita menghadapinya, dan meskipun musik bukan solusi atas kesulitan kita tapi musik dapat menolong kita untuk bersikap lebih tenang dan santai dalam memecahkan masalah, musik tidak dapat menggantikan firman Tuhan namun musik dapat dipakai Tuhan mengkondisikan kita agar siap mendengarkan Firman dan janji-Nya. Sudah tentu kita perlu arif memilih musik yang sesuai, senandung yang tenang akan mengisi kalbu kita dengan kedamaian, sedangkan lantunan yang gembira akan menceriakan jiwa kita.
Tuhan Yesus berkata: "Datanglah kepada-Ku, hai kamu yang letih dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan kelegaan kepadamu”. Ini janji Tuhan. Mazmur 125:1, "Orang-orang yang percaya kepada Tuhan adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya."
Kita percaya Tuhan tidak akan membiarkan kita, Dia akan mempedulikan kita, itu janji Tuhan dan Tuhan tidak berbohong.

RESEP MEMBUAT SUAMI
BETAH DI RUMAH

Membuat suami betah di rumah memang harapan setiap isteri. Kalau tak tahu resepnya, maka suami akan lebih memilih menghabiskan waktu di luar rumah ketimbang bersama isteri dan anak-anaknya. Nah, setelah mendengar pendapat dari para suami, inilah ringkasannya:

1. Rumah bersih
Para suami sepakat ketika pulang kerja dan mendapatkan rumah dalam keadaan bersih, maka suasana hati pun menjadi nyaman. Beda jika melihat keadaan rumah porak poranda seperti kapal pecah, maka kepala jadi pusing dan memicu kemarahan.

2. Isteri bersih dan menarik
Akan lebih baik kalau isteri berpenampilan menarik. Tidak menor tetapi juga tidak memakai daster atau baby doll melulu. Anak-anak juga perlu dijaga penampilannya, tidak kusut dan awut-awutan.

3. Makanan enak
Alasan ini disepakati oleh para suami. Kalau makanan tak enak, maka suami cenderung makan diluar. Makanan enak tak harus mahal tetapi bisa juga murah asal sesuai dengan selera suami.

4. Tidak ada ketakutan & kecemburuan
Tidak adanya ketakutan pada isteri ketika telat pulang ke rumah atau isteri yang mengomel ketika suami pulang kerja, akan membuat suami merasa “welcome” di rumah mereka sendiri.

5. Tidak ada pertengkaran
Para suami juga sepakat jika ada masalah dengan isteri harus diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Hal ini menghindari efek buruk di hari-hari berikutnya yang membuat suami malas berlama-lama di rumah.


6. Isteri peduli
Di balik kekuatan seorang pria, mereka membutuhkan perhatian dari pasangannya. Suami akan merasa senang jika sesekali isterinya bertanya tentang pekerjaannya dan memuji keputusan-keputusan yang diambilnya.


7. Cinta isteri
Yang pasti alasan inilah yang membuat para suami betah di rumah, isteri yang selalu menyenangkan suaminya akan semakin dicintai dan membuat suaminya ingin selalu berada di dekatnya dan keluarganya sepanjang hari.

8. Tidak dibebani dengan tugas-tugas rumah tangga
Para suami juga sepakat untuk membagi tugas rumah tangga dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya. Bayangkan saja, bagaimana jika setiap hari sepulang kerja, suami masih dituntut untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, atau mencuci pakaian karena tidak ada yang melakukannya di rumah.



MELUANGKAN WAKTU
UNTUK ANAK

Bagi orang tua yang bekerja dan memiliki kesibukan di luar rumah, membagi waktu dengan anak-anak menjadi persoalan tersendiri. Bukan saja anak-anak selalu menuntut anda untuk meluangkan waktu bersama mereka tetapi bagaimana anda menyiasati waktu yang minim dengan kualitas yang maksimal.
1. Jadwalkan waktu khusus bersama anak-anak anda .
Setiap kali pulang ke rumah, anda perlu berkomitmen untuk memberikan waktu anda sepenuhnya untuk anak-anak. Anak-anak lebih membutuhkan kehadiran anda ketimbang uang anda. Biarkan anak-anak tahu bahwa mereka adalah prioritas utama anda.


2. Jadilah sahabat yang selalu siap sedia untuk anak anda.
Saat anda bekerja, bukan berarti anda sudah tidak lagi memiliki waktu untuk anak-anak. Bila mereka membutuhkan anda, berilah kesempatan mereka menghubungi anda di kantor. Perhatikan apa yang mereka butuhkan dan selalu siap sedialah untuk memberikan pertolongan pada mereka.

3. Buatlah kejutan untuk anak-anak anda.
Anak-anak selalu menyambut kedatangan orang tuanya dengan senang hati. Karena itu, tidak ada salahnya bila anda memberikan sebuah kejutan untuk mereka. Bawakan makanan kesukaan anak-anak atau dengan mengajak mereka jalan-jalan ke toko buku atau sekedar ke supermarket, pasti akan membuat mereka senang.

4. Sediakan waktu untuk melihat aktivitas anak-anak.
Anak-anak akan merasa sangat senang jika anda bisa melihat apa yang telah mereka lakukan. Ketika mereka mengerjakan tugas sekolah mereka, luangkan waktu anda untuk melihat apa saja yang mereka buat dan kesulitan apa yang mereka hadapi. Siaplah membantu saat mereka membutuhkan pertolongan anda. Saat mereka bermain pun, mereka akan sangat senang jika anda bisa bermain bersama mereka.

5. Dengarkan anak-anak anda.
Setiap anak membutuhkan perhatian anda. Jika mereka menceritakan masalah mereka, jangan anggap remeh urusan mereka. Mungkin masalah yang mereka alami bukan masalah yang besar untuk anda, tetapi selalu dengarkan anak-anak anda dan persoalan-persoalan mereka.

6. Berilah waktu khusus untuk anak-anak anda.
Saat liburan tiba, ajaklah anak-anak dan keluarga anda untuk melakukan kegiatan bersama. Bisa berupa rekreasi ke luar kota atau sekedar melakukan olah raga bersama. Tidak ada yang membuat anak anda senang kecuali bisa melewatkan waktu mereka bersama oranng tuanya.

RH MINGGU, 25 Jan 2009

Bacaan Setahun: Kel. 12,13; Mzm. 21; Kis. 1
KITA BUTUH NGOBROL (Keluaran 33:1-11)

Lisa dan Sheryl telah menjalin persahabatan sejak mereka masih bersekolah di sekolah menengah atas. Meski kemudian jalan hidup mereka berbeda, mereka tetap membina hubungan dengan baik seperti masa mereka bersekolah dahulu. Mereka sering saling menelpon untuk bertukar cerita dan isi hati.

Bacaan Alkitab kita hari ini mengungkapkan tentang Musa dan Tuhan yang bercakap-cakap sebagaimana percakapan dua orang sahabat (Kel. 33:11). Musa berhubungan dengan Allah tidak hanya pada jam-jam tertentu seperti yang dilakukan oleh orang Israel lainnya, melainkan setiap saat ia melakukannya dengan komunikasi yang indah. Melalui pergaulan yang akrab inilah Allah kemudian memberikan perintah kepada Musa untuk memimpin bangsanya. Karena karya keselamatan yang telah diperbuat oleh Kristus dalam diri kita dan oleh kuasa Roh Kudus yang ada di dalam hati setiap orang yang percaya kepada Kristus, kita pun dapat menikmati suatu hubungan pribadi yang indah dengan Allah. Dia berbicara kepada kita melalui firman dan Roh-Nya, dan kita dapat berbicara kepada-Nya melalui doa-doa kita. Seperti apa yang saya lakukan, kita pun dapat berkata kepada Allah di sepanjang perjalanan hidup kita, "Kita selalu butuh ngobrol".

RH SABTU, 24 Jan 2009

Bacaan Setahun: Kel. 9-11; Luk. 24
KESABARAN (Mazmur 37:1-9)

Seorang kontraktor mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk membangun sebuah gedung yang tinggi, namun Allah membutuhkan waktu selama satu abad untuk menumbuhkan pohon ek (sejenis pohon jati) yang tinggi. Tampaknya Allah bekerja lambat sekali dalam melaksanakan kehendak-Nya, tetapi untuk menyempurnakan rencana-Nya memang dibutuhkan waktu yang cukup lama. Philips Brooks, seorang pengkhotbah terkenal dari Inggris, dikenal sebagai orang yang tenang dan sabar, bahkan sekalipun ia mengalami tekanan dan penderitaan.

Jonathan Goforth (1859-1936), seorang utusan Injil yang melayani di Cina, telah mendapatkan keyakinan sebelumnya bahwa kota Changte di Cina adalah ladang penginjilannya. Namun imannya sempat mengalami pengujian tatkala ia dikepung dan dianiaya saat mengunjungi kota itu. Akhirnya, setelah enam tahun mengalami frustrasi, barulah izin kerjanya keluar. Dalam waktu tiga hari setelah hari kedatangannya di Changte, ia telah menerima tidak kurang dari 35 tawaran tanah yang dapat dijadikannya sebagai pusat kegiatan penginjilan. Berdiam dirilah di hadapan Tuhan (Mzm. 37:7). Dengan demikian kita akan menjumpai bahwa Dia akan memberikan yang terbaik kepada kita pada waktu yang dikehendaki-Nya.

RH JUMAT, 23 Jan 2009

Bacaan Setahun: Kel. 6-8; Luk. 23
MISTERI TABUT PERJANJIAN (Keluaran 25:10-22)

Kisah tentang Tabut Perjanjian pada masa Perjanjian Lama banyak diliputi misteri. Tabut yang dibuat khusus oleh orang Israel saat mereka mengembara di padang gurun ini harus diletakkan di Bait Suci. Di dalamnya terdapat dua loh batu yang bertuliskan Sepuluh Hukum Tuhan, tongkat Harun yang pernah bertunas dan buli-buli emas berisi manna (Ibr. 9:4). Di atasnya, yang disebut Tutup Pendamaian, terdapat kedua kerubim kemuliaan di Bait Allah. Selain itu, tabut ini pun harus diletakkan di tempat Mahakudus, yang hanya Imam Besar boleh memasukinya setahun sekali untuk berdiri di hadapan hadirat Allah.

Misteri mengenai keberadaan tabut itu sampai sekarang masih menarik perhatian dan menjadi bahan perbincangan. Namun yang tak kalah menariknya sebenarnya adalah lambang kehadiran Allah sendiri melalui tabut itu. Tatkala Imam Besar tampil menjadi pengantara antara manusia dan Allah dalam ibadah mereka, orang-orang Israel benar-benar merasakan kuasa hadirat Tuhan. Kita pun dapat mengalami pengalaman seperti ini. Jika kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi, kita dapat mengalami hadirat Allah di dalam hati kita melalui kuasa Roh Kudus-Nya (2 Kor. 1:21-22).

RH KAMIS, 22 Jan 2009

Bacaan Setahun: Kel. 3-5; Luk. 22
MENABUR DAN MENUAI (Pengkhotbah 11:1-10)

A.B. Simpson berkata, "Saya percaya jerih payah dan doa yang dipanjatkan 20 tahun yang lalu tidak akan berlalu begitu saja. Memang mungkin kita tidak dapat melihat langsung hasil karya dan pengorbanan kita sekarang ini, tetapi pada suatu saat semuanya akan nyata dalam keindahan dan kemuliaan. Kasih yang anda berikan, pengampunan yang anda tunjukkan, kesabaran dan ketekunan yang dikaruniakan dalam hidup anda akan menghasilkan buah yang lebat. Orang yang anda tuntun kepada Kristus mungkin menolak diperdamaikan dengan Allah. Hatinya mungkin terlihat sedemikian kerasnya sehingga doa dan usaha anda terasa sia-sia belaka. Namun sesungguhnya semua itu tidaklah akan menjadi sia-sia, melainkan akan berhasil pada suatu saat, mungkin sesudah Anda sendiri melupakannya. Biarlah Allah yang menentukan waktunya. Mungkin segala sesuatunya berjalan demikian lambat, tetapi yakinlah bahwa hal itu pasti. Ada masa menabur dan musim semi terlebih dahulu sebelum tiba saatnya musim menuai dan musim gugur." Tetaplah menabur! Pada waktu-Nya, dan sesuai dengan kehendak-Nya, Allah akan mengirimkan hasil panennya.

RH RABU, 21 Jan 2009

Bacaan Setahun: Kel. 1,2; Mzm. 88; Luk. 21
ANTARA KATA DAN PERBUATAN (Yohanes 17:1-23)

Ada orang yang tahu banyak isi Alkitab dan pandai berbicara tentang imannya pada Kristus, tetapi memiliki reputasi yang tidak baik dalam kehidupan sehari-harinya. Ketika ditanyakan tentang ketidakselarasan hidupnya, orang itu menjawab, "Allah lebih memperhatikan apa yang kukatakan tentang Kristus kepada orang lain daripada memperhatikan bagaimana cara hidupku." Sebaliknya, ada banyak orang Kristen yang tak pernah menceritakan tentang Kristus kepada orang lain dengan alasan, "Biarlah cara hidupku yang memperlihatkan hal itu." Kedua hal ekstrim ini sama-sama salah. George Herbert menuliskan sebuah puisi kalsik yang mengungkapkan betapa pentingnya keseimbangan antara kata dan perbuatan. Kita harus dapat menjadi saksi-Nya dalam perkataan dan perbuatan kita.

RH SELASA, 20 Jan 2009

Bacaan Setahun: Kej. 49,50; Mzm. 8; Luk. 20
BERANGKULAN HATI (Markus 10:13-16)

Dalam salah satu kisah di Alkitab tentang kehidupan Yesus semasa di dunia, diceritakan bahwa Yesus pernah memeluk anak-anak dan memberkati mereka (Mark. 10:16). Seorang sahabat menceritakan kepada saya tentang percakapan kedua cucunya yang menyentuh hati. Matius, cucunya yang berusia lima tahun berkata kepada adiknya, Sarah, yang berusia tiga tahun, "Saya berbicara dengan Yesus dalam pikiran saya!" Sarah menanggapi, "Saya tidak, saya hanya bermanja-manja pada-Nya."

Banyak anak-anak Allah lainnya, dalam usia yang lebih tua, juga mengalami pelukan tangan-Nya yang tak kelihatan, yang selalu merangkul mesra dengan kasih yang tak berkesudahan. Allah menghendaki kita tinggal tenang dalam pelukan-Nya dan mempercayai-Nya seperti seorang anak kecil, baik kita yang muda maupun yang tua, yang kuat maupun yang lemah. Jika kita melakukannya, maka Dia akan meletakkan tangan-Nya atas kita dan memberkati kita.

RH SENIN, 19 Jan 2009

Bacaan Setahun: Kej. 47,48; Mzm. 10; Luk. 19
CARA JALAN BURUNG DARA (Daniel 6:1-23)

Pernahkah Anda berpikir mengapa burung dara lucu bila berjalan? Mata burung dara tak dapat terfokus pada saat ia bergerak, karena itu ia harus membuat kepalanya tak bergerak di antara langkah-langkahnya agar ia dapat mengatur fokus. Maka, cara berjalan burung itu lucu: kepala ke depan, berhenti, kepala ke belakang, berhenti.

Perjalanan hidup kerohanian kita bersama Allah pun memiliki kemiripan dengan gaya berjalan burung dara. Kita harus benar-benar berkonsentrasi tatkala kita sedang berjalan. Di antara langkah pun kita perlu berhenti untuk mengatur arah pandangan kita, memfokuskan kembali pada firman dan kehendak Allah. Perjalanan hidup kita bersama Tuhan membutuhkan retret (berhenti sejenak dan mengkhusukkan diri bersama Allah) agar kita dapat melihat dengan lebih jelas tujuan kita. Meskipun ada resiko kita akan dianggap aneh, biarlah kita belajar dari cara berjalan burung dara: "Kelihatan baik" di mata umum tidaklah sepenting bila kita dapat "melihat dengan baik"