Jadwal Ibadah

PERSEKUTUAN DOA RUMAH TANGGA
Rabu, 28 April 2010
Pukul 19.00 Wib
Wilayah 1: Rumah Ibu Lina
Wilayah 2: Rumah Bp. Noverius

IBADAH DOA MALAM
Jumat, 30 April 2010
Pukul 19.00 Wib
Pembicara: Pdm. Stephen V.I

IBADAH WANITA
Sabtu, 1 Mei 2010
Pukul 10.00 Wib
Pembicara: Ibu Corry S.

IBADAH PEMUDA
Sabtu, 1 Mei 2010
Pukul 18.00 Wib
Pembicara: Sdri. Susan

IBADAH RAYA
Minggu, 2 Mei 2010
Pukul 07.30 Wib
Pukul 10.00 Wib
Pukul 17.00 Wib
Pembicara: Gembala Sidang

RH Minggu, 02 Mei 2010

MEMILIKI YESUS (1 Yohanes 5: 1-12)

Ketika kecil, kita cenderung sangat posesif. Sulit bagi kita untuk berbagi. Kita terganggu kalau mainan kita dipinjam teman dalam waktu cukup lama, apalagi kalau sampai dibawa pulang. Bagi seorang anak, memiliki berarti menguasai dan memonopoli secara absolut. Surat Yohanes menyatakan bahwa Allah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu berada di dalam Anak-Nya, Yesus Kristus. "Siapa yang memiliki Anak, ia memiliki hidup" (ayat 12). Apakah itu berarti, seperti pemaknaan anak kecil, kita menguasai dan memonopoli Yesus Kristus? Bukan! Yohanes justru ingin menekankan pentingnya umat percaya untuk hidup dalam respons yang tepat terhadap rahmat Allah (1 Yohanes 4:8, 11). Maksudnya, rahmat Allah perlu disambut oleh iman dan sikap hidup beriman dari pihak kita. Tidak semua orang yang mengaku percaya terhitung sebagai mereka yang memiliki Yesus. Memiliki Yesus berarti beriman di dalam dan hidup menurut teladan Yesus Kristus. Memiliki Yesus bukan hanya soal memiliki ajaran yang benar, melainkan soal menjalankan tindakan yang benar, sesuai dengan iman (ayat 2). Anda mau membuktikan bahwa Anda memiliki Yesus?

RH Sabtu, 01 Mei 2010

PENYAKIT ROHANI (Galatia 5: 16-24)

Yang namanya penyakit: ada penyakit jasmani, ada penyakit rohani. Penyakit rohani lebih berbahaya daripada penyakit jasmani, karena berlaku tidak hanya di dunia ini saja, tetapi juga dalam kehidupan nanti sesudah kehidupan di dunia ini. Tidak ada orang yang masuk neraka karena menderita diabetes atau darah tinggi. Selain itu penyakit rohani biasanya tidak disadari, kecuali oleh orang lain. Orang yang tamak, misalnya, ia tidak akan sadar kalau dirinya tamak. Malah bisa jadi tersinggung kalau dibilang tamak. Bagaimana mengatasi penyakit rohani? Pertama-tama, kenali jenis-jenis penyakit rohani yang ada. Paulus menyebut penyakit rohani ini sebagai "perbuatan daging" (ayat 19). Lalu, lakukan "check-up" rutin, yaitu dengan melakukan evaluasi dan introspeksi diri; bisa secara pribadi, bisa bersama orang terdekat-apakah kita mengidap salah satu atau beberapa dari penyakit rohani tersebut? Apabila ada, segeralah lakukan "penyembuhan", bisa dengan meminta nasihat orang-orang yang kita percayai, bisa juga dengan membaca buku-buku rohani yang sesuai. Dan yang paling utama, berdoalah kepada Tuhan. Salah satu contoh bagus doa agar terbebas dari penyakit rohani ada di Amsal 30:7-9.

RH Jumat, 30 April 2010

MISKOMUNIKASI (Kejadian 11: 1-9)

Kini orang makin sering berkomunikasi lewat SMS, e-mail, atau chatting. Media komunikasi canggih ini memungkinkan kita menyampaikan pesan dengan cepat dan murah. Namun, para pakar mengingatkan: alat komunikasi berbasis teks ini sering menimbulkan miskomunikasi! Mengapa? Karena penerima pesan tidak bisa melihat ekspresi wajah maupun suara pengirim. Lagipula, karena dituntut menjawab dengan cepat, orang cenderung ceroboh memilih kata. Alhasil, pesan berupa teks sangat mudah disalahartikan dan memicu konflik. Teknologi diciptakan untuk memudahkan hidup, tetapi jika tidak dipakai secara bijak, teknologi bisa merusak.

Sudahkah Anda bijak memakai teknologi komunikasi? Saat ingin menyampaikan pesan penting atau mengungkapkan rasa marah, sedih, dan lain-lain, hindarilah pemakaian SMS atau e-mail. Lebih baik bertemu langsung atau menelepon. Sebaliknya, jika Anda menerima pesan e-mail atau SMS yang tidak enak dibaca, jangan buru-buru marah. Telepon atau temuilah si pengirim pesan. Tanyakan dulu apa maksudnya. Jangan percaya pada tiap perkataan, sebab bisa saja kita salah menafsirkan!

RH Kamis, 29 April 2010

NDENDENG (Roma 1: 18-23, Wahyu 9: 13-21)

Ndendeng (kedua huruf "e" dibaca seperti pada kata "materai", bukan "bebek") adalah istilah bahasa Jawa yang kira-kira artinya keras kepala, tidak bisa diberi tahu. Kata ini kerap dipakai untuk menjuluki anak-anak yang nakal dan tidak mau menuruti nasihat orangtua. Namun, bukan cuma anak-anak yang bisa ndendeng. Banyak orang dewasa di sepanjang zaman yang juga bersikap demikian terhadap Allah. Dalam sejarah manusia, Tuhan berulang kali, dengan berbagai cara, menyatakan diri-Nya, memanggil semua orang untuk bertobat. Dari cara yang halus melalui ciptaan-Nya (Roma 1:19, 20), firman-Nya (2 Raja- Raja 17:13, 14), sampai pada cara yang teramat keras, yaitu dengan hukuman yang dahsyat (Wahyu 9:13-19). Namun, banyak dari mereka yang bergeming. Mereka tetap mengeraskan hati dan menolak panggilan-Nya. Apakah kita termasuk orang yang demikian? Apakah kita juga adalah orang-orang yang bersikap keras kepala di hadapan Allah, meski mengaku sebagai umat-Nya? Secara spesifik mungkin dengan menyimpan suatu dosa dalam hidup kita, yang Allah ingin agar kita tinggalkan. Apabila demikian sikap kita, bertobatlah. Lunakkan hati dan ikuti perintah-Nya. Jangan lagi menjadi seorang yang ndendeng kepada Allah.

RH Rabu, 28 April 2010

BATU LEBIH DULU (2 Tawarikh 1: 1-13)

Pernah Anda mencoba memadati ember plastik dengan batu dan pasir? Mana yang akan Anda masukkan dulu? Jika Anda memulai dengan mengisikan pasir, Anda akan segera kekurangan ruangan untuk memasukkan batu. Jika Anda memulai dengan mengisikan batu, Anda dapat memenuhi celah-celah di antaranya dengan pasir. Semacam itulah penyusunan prioritas hidup. Jika kita mendahulukan hal-hal yang utama, kemungkinan besar kita masih memiliki waktu untuk hal-hal yang sekunder. Sebaliknya, jika waktu kita sudah tersita untuk hal-hal yang sekunder, tidak jarang hal yang utama malah tersisih.

Apakah hal yang utama dalam kehidupan Anda? Apakah Anda sudah menyusun prioritas secara benar dengan mendahulukan hal yang utama? Jika hidup Anda ternyata lebih banyak disibukkan oleh hal-hal sekunder, Anda perlu mengevaluasi dan menyusun ulang prioritas sebelum Anda menyesal karena kehilangan hal-hal yang penting dan berharga. Mengutamakan hal yang utama adalah kunci menuju kehidupan yang bermakna.

RH Selasa, 27 April 2010

BISA KARENA KUASA (1 Korintus 4: 14-21)

Apa yang kita pikirkan ketika membaca kisah tokoh-tokoh Alkitab seperti Musa, Petrus, Elia, dan Gideon? Pastilah kita terkagum-kagum pada mereka. Mereka adalah orang-orang yang melakukan hal-hal luar biasa untuk Tuhan. Biasanya kisah mereka kerap diangkat oleh guru- guru Sekolah Minggu untuk menggambarkan betapa hebatnya kuasa Tuhan lewat orang yang dipakai oleh-Nya. Padahal jika kita membaca lagi di dalam Alkitab, kita akan menemukan bahwa sesungguhnya mereka ini adalah orang-orang biasa; seperti kita. Lalu apa yang membuat mereka tampak berbeda? Salah satunya karena mereka mengandalkan kuasa Tuhan.

Ketika kita terjun ke dalam pelayanan, janganlah merasa rendah diri karena kita tidak dapat melakukan hal yang hebat seperti orang-orang yang memiliki kemampuan khusus. Lakukanlah pelayanan sesuai dengan kemampuan unik kita. Penting juga untuk melatih diri-mengembangkan diri di bidang masing-masing, dengan tetap bersandar pada Tuhan, agar kuasa Tuhan bekerja melalui kita. Melayani dengan mengandalkan kuasa Tuhan akan memberi dampak luar biasa.

RH Senin, 26 April 2010

MENINGGIKAN TUHAN (Mazmur 57: 1-11)

”Jika kamu tidak betah, keluarlah dari perusahaan itu. Kamu baru saja lulus kuliah. Jika harus menganggur juga tak mengapa, " begitulah saran seorang ibu yang tidak tega melihat anaknya menangis karena difitnah dan menjadi kambing hitam di kantornya. Namun, jawaban si anak mengejutkan sang ibu, "Tidak Bu, tidak sekarang. Saya tidak mau nama Tuhan dipermalukan. Mereka tahu saya anak Tuhan. Saya akan keluar jika masalah sudah selesai dan dengan nama yang bersih." Setahun kemudian, si anak telah menjadi orang kepercayaan sang direktur dan akhirnya keluar dengan nama yang harum.

Akankah tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan, studi, pekerjaan, dan sebagainya, membuat kita tak sabar dan ingin mundur? Apabila keadaan tengah tidak menyenangkan, biarlah kita coba merenungkan kembali janji-janji Tuhan. Minta Dia menguatkan dan menjaga kita, sehingga tiap keputusan yang kita buat tidak menyeret kita ke dalam hal-hal buruk. Dan biarlah kita tetap taat agar nama-Nya dimuliakan.Yang terutama di dalam hidup ini adalah meninggikan nama Tuhan.

Humor

GINGER

Ginger, anjing dari keluarga Neale mati. Ryan, anak mereka yang baru berumur 6 tahun, sangat menyayangi Ginger dan hatinya sedih sekali dengan kematiannya. Nenek Ryan menelepon untuk menghiburnya dan berkata, "Nenek ikut sedih mendengar kematian Ginger."
Tetapi di luar dugaan sang Nenek, Ryan malah ganti menghibur neneknya. "Tidak usah sedih, nek," kata Ryan. "Kan, nenek akan segera ketemu Ginger."

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (Yohanes 14: 2)

ARTIKEL

Lima Menit Saja

Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat taman bermain di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah.

"Tuh.., itu putraku yang di situ," katanya sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata ibu itu berbinar, bangga.

"Wah, bagus sekali bocah itu," kata bapak di sebelahnya.
"Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku," sambungnya memperkenalkan.

Lalu - sambil melihat arloji - ia memanggil putranya, "Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?"
Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, "Kalau lima menit lagi, boleh ya, Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok, yaaa...?"

Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. "Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?"

Lagi-lagi Jack memohon. "Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit, ya? Boleh ya, Yah?" pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Pria itu bersenyum dan berkata, "Baiklah ..."

"Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar," sahut ibu yang di sampingnya melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.

Pria itu membalas senyum, lalu berkata, "Putraku yang lebih tua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John. Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. Ia pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah bahagianya ...."

Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat prioritas. Prioritas apa yang anda miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kaukasihi, lima menit saja dari waktumu dan engkau pastilah tidak akan menyesal selamanya.

ARTIKEL

Elang dan Kalkun

Konon di suatu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada, keduanya selalu pergi bersama-sama. Tidak aneh bagi manusia untuk melihat Elang dan Kalkun terbang bersebelahan melintasi udara bebas. Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang, "Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Perut saya sudah keroncongan nih!" Elang membalas, "Kedengarannya ide yang bagus".

Jadi kedua burung melayang turun ke bumi, melihat beberapa binatang lain sedang makan dan memutuskan bergabung dengan mereka. Mereka mendarat dekat dengan seekor sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung, namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya, sapi berkata, "Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini". Ajakan ini membuat kedua burung ini terkejut. Mereka tidak biasa jika ada binatang lain berbagi soal makanan mereka dengan mudahnya. Elang bertanya, "Mengapa kamu bersedia membagikan jagung milikmu bagi kami?" Sapi menjawab, "Oh, kami punya banyak makanan di sini. Tuan petani memberikan bagi kami apapun yang kami inginkan".

Dengan undangan itu, Elang dan Kalkun menjadi terkejut dan menelan ludah. Sebelum Kalkun menanyakan lebih jauh tentang tuan petani, sapi menjawab, "Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami. Kami sama sekali tidak perlu bekerja untuk makanan". Kalkun tambah bingung, "Maksud kamu, tuan petani itu memberikan padamu semua yang ingin kamu makan?" Sapi menjawab, "Tepat sekali! Tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal". Elang dan Kalkun menjadi syok berat. Mereka belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari naungan.

Ketika datang waktunya untuk meninggalkan tempat itu, Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini. Kalkun berkata pada Elang, "Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang di sana cocok dijadikan sarang seperti yang pernah kita bangun. Di samping itu saya telah lelah bila harus selalu bekerja untuk dapat hidup." Elang juga goyah dengan pengalaman ini, "Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima. Saya menemukan semua ini sulit untuk dipercaya bahwa ada pihak yang mendapat sesuatu tanpa imbalan. Di samping itu saya lebih suka terbang tinggi dan bebas mengarungi langit luas. Dan bekerja untuk menyediakan makanan dan tempat bernaung tidaklah terlalu buruk. Pada kenyataannya, saya menemukan hal itu sebagai tantangan yang menarik".

Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap dimana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana ke depannya.

Semuanya berjalan baik bagi si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun suatu hari dia mendengar istri tuan petani menyebutkan bahwa hari raya Thanksgiving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. Mendengar hal itu, si Kalkun memutuskan sudah waktunya untuk minggat dari pertanian itu dan bergabung kembali dengan teman baiknya, si Elang. Namun ketika dia berusaha untuk terbang, dia menemukan bahwa ia telah tumbuh terlalu gemuk dan malas. Bukannya dapat terbang, dia justru hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya di hari Thanksgiving keluarga tuan petani duduk bersama menghadapi daging panggang Kalkun besar yang sedap.

Ketika anda menyerah pada tantangan hidup dalam pencarian kenyamanan, anda mungkin sedang menyerahkan kemerdekaan anda dan anda akan menyesalinya setelah segalanya berlalu dan tidak ada KESEMPATAN lagi. Selalu ada keju gratis dalam perangkap tikus.

Ringkasan Khotbah 18 April 2010

Dosa Musa
(Bilangan 20: 2-13)

Firman Tuhan menyatakan ada 2 catatan tentang Musa yang tidak dimiliki oleh tokoh-tokoh Alkitab yang lain. Firman Tuhan menyatakan bahwa Musa adalah seorang yang lembut hatinya (Bil. 12: 3) dan Musa memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Hanya Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka (Ul. 34: 10). Tetapi walaupun hubungan Musa dengan Tuhan sangat dekat, Musa tidak dapat memasuki Tanah Perjanjian. Hal ini disebabkan Musa telah melakukan dosa di hadapan Tuhan.

Yang telah dilakukan oleh Musa, ialah ia telah memukul bukit batu padahal Tuhan tidak menyuruhnya (20: 11) dan bukan hanya memukul tetapi ia telah memukulnya hingga dua kali. Musa tidak taat kepada Tuhan. Musa pun berdoa memohon agar diijinkan masuk tanah Kanaan (Ul. 3: 23-26). Tetapi permohonan Musa ditolak, sekalipun Musa memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan (Ul. 3: 26).

4 catatan Alkitab mengenai peristiwa tersebut yang mengarah kepada dosa yang telah dilakukan oleh Musa, ialah:
1. Mendurhaka (Bil. 20: 24).
2. Memberontak (Bil. 27: 14).
3. Berubah setia terhadap Tuhan dan tidak menghormati kekudusan Tuhan (Ul. 32: 51).
4. Teledor dengan kata-katanya (Mzm. 106: 32-33). Dengan kata lain bicara tanpa berpikir.

Musa bersalah dalam ucapannya:
· Menyebut umat Tuhan dengan sebutan orang-orang durhaka (ay. 10). Musa telah menghina umat Tuhan. Barangsiapa menghina umat Tuhan maka ia juga menghina Tuhan.
· Musa menggunakan kata ’kami harus mengeluarkan’ dan bukan Tuhan yang mengeluarkan. Ini menunjukkan kesombongan hati Musa.
· Tuhan menyuruh berbicara kepada bukit batu tetapi Musa berbicara kepada umat Tuhan. Ini menunjukkan bahwa Musa tidak percaya kepada Tuhan.

Teledor dalam mengucapkan kata-kata atau bicara tanpa berpikir dahulu dapat menyebabkan kita bersalah. Apalagi kalau ucapan tersebut kita tujukan kepada hamba Tuhan ataupun umat Tuhan. Amin

By: Pdt. Henoch Wilianto - 18 April 2010