JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Pengurapan
Pembicara: Gembala Sidang
Jumat, 1 Agustus 2008 - Pk. 19.00 WIB

Kebaktian Wanita
Pembicara: Ev. Sherly Kiantoro
Sabtu, 2 Agustus 2008 - Pk. 10.00 WIB

Kebaktian Pemuda
Pembicara: Sdr. Noverius
Sabtu, 2 Agustus 2008 - Pk. 17.30 WIB

Kebaktian Umum
Minggu, 03 Agustus 2008
Pembicara: Gembala Sidang

Kebaktian Anak
Minggu, 03 Agustus 2008
Pagi (Pk. 08.00) & Sore (Pk. 17.00)

Kurangi membuat janji dan
sebisanya selalu memenuhi janji.
Jangan lewatkan kesempatan untuk
memberikan penghargaan atau
mengatakan hal yang membangun
kepada sesama.

KOTBAH


MELAWAN TAKDIR
(Kejadian 25:23-26; Roma 9:20-21)

Takdir adalah ketetapan Tuhan. Sebelum Esau dilahirkan, Tuhan telah menentukan takdirnya (Kej 25:23). Takdir dari Esau adalah bahwa ia akan menjadi hamba dari adiknya, Yakub dan ia lebih lemah dari Yakub. Pada saat seseorang hidupnya telah ditetapkan Tuhan, ia tidak dapat mempertanyakan takdirnya kepada Allah (Rm 9:20-21). Sifat buruk dari Esau sesudah dilahirkan ialah: (1) Esau dikuasai kedagingan. Esau menjual hak kesulungannya dengan makanan/kacang merah (Kej 25:29-34). (2) Esau mengingkari sumpah. Esau marah dan hendak membunuh Yakub setelah mengetahui bahwa Yakub sudah menerima Ucapan Berkat Kesulungan dari ayahnya (Kej 27:41).

Kejadian 27:39-40 mencatat takdir Esau setelah ia menjual hak kesulungannya, yaitu sulit mencari rejeki (miskin) dan menjadi pelayan/hamba dari Yakub. Tetapi hal ini tidak terjadi dalam kehidupan Esau. Adapun kenyataan yang terjadi dalam kehidupan Esau, adalah:

1. Takdir buruk pertama; Sulit mencari rejeki. Hal ini tidak terjadi. Buktinya: Pertama, Esau menolak pemberian Yakub (Kej 33:9). Penolakan Esau terhadap pemberian Yakub menandakan bahwa Esau sudah teramat kaya. Kedua, kekayaan Esau luar biasa banyaknya sehingga negeri itu tidak bisa menampungnya (Kej 36:7). Dari kedua bukti ini menandakan bahwa takdir sulit mencari rejeki tidak terbukti terjadi di dalam kehidupan Esau.

2. Takdir buruk kedua; Menjadi pelayan dari Yakub. Hal ini juga tidak terjadi, karena dalam kenyataannya Yakub menyebut Esau tuan (Kej 32:3-5) dan dirinya sebagai hamba (Kej 33:5). Nasib Esau lebih baik daripada Yakub. Esau dapat melawan takdirnya. Rahasianya adalah dengan berusaha sungguh-sungguh (Kej 27:40) dan menjaga hati. Esau tidak menaruh dendam/menyimpan kesalahan Yakub yang sudah mengkhianati dirinya. Esau mengampuni Yakub.

Kisah hidup Esau adalah kisah nyata orang yang berhasil melawan takdir. Takdir bisa diubah sebab Tuhan memberi kesempatan kepada setiap manusia untuk mengubah takdirnya. Allah bersedia ditawar oleh manusia. Contoh: (1) Abraham menawar takdir Sodom dan Gomora (Kej 18:24-33); (2) Raja Hizkia (2 Rajj 20:1-6). Jadi apabila kita berusaha sungguh-sungguh, kita bisa mengubah takdir. Amin

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 20 Juli 2008

ARTIKEL

PANTANG MENYERAH

Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di lingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luar biasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras. "Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia" katanya dalam suatu wawancaranya. Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.
Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi. Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik. Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun di usia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!
Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di televisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa televisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas. Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi. Dan yang terakhir, pada 2 Januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling (1 pons kira2 Rp. 17.000,-) atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. "Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak-anak perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini" ujarnya berharap.
Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani! Ia pantang menyerah!


7UP

Tentu kita mengenal 7up. Merk soft drink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah". Awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal. Kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up. Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnya. Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. Gagal lagi. Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. Produk ini pun gagal dan dia pun menyerah. Beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar!

Mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. Justru karena kita tidak tahu kapan waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil.
Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. Keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang!

TETAP SEMANGAT! JANGAN MENYERAH

RH MINGGU, 3 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Nah 1-3; Yoh 5
IMAN YANG HIDUP (Habakuk 3:8-19)

Saya pernah membaca kisah tentang sebuah keluarga yang dalam seminggu kehilangan tiga orang anaknya karena penyakit difteri. Hanya seorang putri mereka yang berusia tiga tahun yang selamat. Pada hari Paskah, ayah, ibu, dan anak tersebut menghadiri kebaktian di gereja. Karena sang ayah adalah guru Sekolah Minggu, ia memimpin acara Sekolah Minggu gabungan hari itu. Ketika ia membaca berita Paskah dari Alkitab, banyak anak yang menangis, tetapi sepasang suami istri ini tetap tenang dan tegar. Ketika Sekolah Minggu usai, seorang anak laki-laki yang berusia 15 tahun berjalan pulang bersama ayahnya. "Guru Sekolah Minggu itu dan istrinya pasti mempercayai cerita Paskah itu," kata anak laki-laki itu. Ayahnya berkata, "Semua orang Kristen begitu." "Tetapi mereka yang lain tidak menunjukkannya!" jawab anaknya.

Bagaimana kita menghadapi pencobaan menunjukkan seberapa dalam kepercayaan kita. Hal ini tidak berarti bahwa orang Kristen yang sejati tidak akan menangis bila mereka ditinggalkan oleh orang yang mereka kasihi. Kita dapat berkata, "Terima kasih, Tuhan," karena kita tahu Dia dapat dipercayai untuk melakukan yang terbaik.

RH SABTU, 2 Agustus 2008

Bacaan Setahun: 2 Raj 21; 2 Taw 33; Yoh 4
MEMPERHATIKAN ORANG LAIN (2 Korintus 8:1-7)
Fritz Kreisler (1875-1962) yang berasal dari Austria adalah salah satu pemain biola terkenal. Sebenarnya ia dapat memasang tarip yang sangat tinggi untuk pertunjukkannya, tetapi ia tidak mau dan ia tidak pernah menjadi kaya. Berbicara kepada istrinya, sebagaimana kepada dirinya sendiri, ia berkata, "Secara moral saya merasa bersalah jika saya memesan makanan yang sangat mahal, karena itu berarti saya merebut sepotong roti dari orang lain atau sebotol susu dari seorang anak. Kami belum memiliki rumah tinggal walaupun kesuksesan saya selama ini memungkinkannya. Di sekeliling kami, di seluruh dunia, berderet orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal!"

Apakah kita seperti Fritz Kreisler yang penuh perhatian terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita? Apakah kita memperhatikan orang-orang yang membutuhkan Roti Hidup? Kita patut bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang memperhatikan orang lain.

RH JUM'AT, 1 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yes 65-66; Mzm 62; Yoh 3
KENAKANLAH PAKAIAN ROHANI (Kolose 3:12-17)

Pendeta Ken Robinson pernah menjadi perwira polisi. Ia mengatakan bahwa orang lebih menghargainya ketika ia mengenakan pakaian seragam daripada saat ia mengenakan pakaian biasa. Tanda pangkat pada pakaian seragam membuatnya memperoleh penghargaan dan kekuasaan. Ia sering dipanggil "Bapak." Orang-orang segera percaya bila ia memberitahu sesuatu; dan jika ia memberi perintah, maka perintah itu segera dilaksanakan. Robinson mengambil kesimpulan bahwa pakaian yang kita kenakan dapat menimbulkan suatu perbedaan. Dengan berseragam, kita lebih percaya diri.

Banyak orang memberi tanggapan positif kepada seseorang yang memiliki sifat-sifat baik. Mereka akan menghormati orang tersebut. Cara mereka berbicara dan memperlakukan orang itu juga berbeda. Mereka mendengarkan kata-katanya, mengakui wibawanya dan mereka akan tertarik pada Allah yang tampak melalui orang itu.

RH KAMIS, 31 Juli 2008

Bacaan Setahun: Yes 63-64; Mzm 107; Yoh 2
DAYA TARIK (1 Petrus 5:1-11)

Dwight D. Eisenhower seringkali menunjukkan seni kepemimpinan yang dimilikinya dengan cara yang sederhana tetapi menarik. Suatu kali ia menempatkan seutas tali di atas meja dan berkata, "Tariklah tali itu, maka ia akan mengikuti ke mana pun Anda ingin pergi. Tetapi buanglah, maka ia tidak akan berpindah." Prinsip kepemimpinan ini dapat diterapkan di mana saja. Kekuasaan yang tanpa batas atau tuntutan yang terlalu berlebihan akan membuat para hamba Tuhan, cepat atau lambat, mengendalikan jemaat dengan cara tangan besi. Padahal setiap individu layak untuk didengar dengan penuh perhatian dan diperlakukan dengan hormat.

Petrus pernah hidup bersama Yesus dan mengamati metode kepemimpinanNya. Kuat, lembut, cepat tanggap dan memiliki kuasa karena teladan yang konsisten. "Daya tarik" memiliki peluang untuk sukses lebih besar daripada menuntut dengan cara paksa. Tekanan mungkin akan menggerakkan seseorang, tetapi kepemimpinan yang baik menumbuhkan kemauan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu karena orang tersebut melihat teladan dari sang pemimpin.

RH RABU, 30 Juli 2008

Bacaan Setahun: Yes 60-62; Yoh 1
KETIKA MASA TOLERANSI BERAKHIR (Titus 2:11-14)

Perpustakaan wilayah kami memberikan masa toleransi, sebelum para peminjam mulai dikenakan denda untuk buku-buku yang telah lewat dari tanggal pengembalian. Baru-baru ini salah seorang kakak perempuan saya melewati masa toleransi. Ketika saya pergi membayar dendanya, saya bertanya apakah kami dapat mengajukan masa toleransi kedua. Saya memperoleh jawaban bahwa apa pun alasannya, hukuman penuh harus dijalankan.

Pada saat ini kita seakan-akan hidup pada masa toleransi Allah. Allah seakan-akan memberikan masa toleransi dengan mendiamkan segala perilaku manusia yang tidak berkenan di hadapan-Nya. Namun suatu hari nanti masa ini akan berlalu dan tiba saatnya untuk penghakiman Allah atas manusia. Kita tidak dapat menunda-nunda untuk mengakui keberdosaan kita dan beriman kepada Yesus Kristus, sebab tak seorang pun tahu kapan "masa toleransi" itu berakhir.

RH SELASA, 29 Juli 2008

Bacaan Setahun: Yes 57-59; Mzm 103; 2 Ptr 3
BELAJAR UNTUK PERCAYA (Mazmur 31:20)

Renee tahu tentang keberadaan Allah, tetapi selama bertahun-tahun ia tidak percaya kepada-Nya. Hal ini kerena ketika masih kanak-kanak, ia mengalami aniaya dari ayahnya yang kejam. Trauma ini meninggalkan beberapa luka batin yang dalam yang mengakibatkan ia menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak pantas untuk hidup. Ia juga tidak merasakan kasih Allah dan tidak dapat membawa dirinya untuk percaya kepada-Nya.

Banyak korban perlakuan kejam pada masa kanak-kanak mencoba mencari pelarian melalui obat bius, alkohol dan tingkah laku yang tak bermoral, tetapi Renee memilih jalan yang berbeda. Sahabat-sahabat Kristen masuk dalam hidupnya dan sejak saat itu penyembuhan terjadi. Ia berkata bahwa ia telah belajar meskipun Allah tidak selalu menjagainya dari luka, Dia selalu besertanya dalam kehidupan. Kita dapat belajar untuk mempercayai Allah. Jika kita melakukannya, kita akan menemukan bahwa Allah dapat dipercaya. Dan hal itu dimulai dengan penyerahan.

RH SENIN, 28 Juli 2008

Bacaan Setahun: Yes 53-56; 2 Ptr 2
SUKACITA ADALAH... (Filipi 4:4-19)

Ada beratus-ratus hal yang dapat membuat saya bahagia. Namun dalam waktu yang terbaik pun saya dapat mengalami berbagai penyakit yang parah dan perasaan hampa. Saya tidak suka saat-saat yang tidak menyenangkan itu, tetapi saya tetap membutuhkannya. Hal-hal itu mengingatkan saya bahwa hanya ada sukacita sejati yang memberi arti terhadap sebuah keinginan saya.

Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi menunjukkan bahwa ia telah menemukan sukacita sejati itu - sukacita karena mengenal dan melayani Tuhan Yesus Kristus. Dapatkah saya mengekspresikan suatu sikap acuh yang sehat dalam menghadapi berbagai keadaan? (Fil 4:11) Seberapa sering saya bersukacita dalam Tuhan? (Fil 4:4). Apakah saya hidup untuk melayani Kristus dengan pandangan bahwa dalam mati atau hidup, bila bersama Dia akan jauh lebih baik? (Fil 1:21-23). Saya dapat merasakan kebenaran dalam perkataan Paulus tersebut. Bagaimana dengan Anda?