JADWAL IBADAH

Kebaktian Wanita
Sabtu, 22 Maret 2008 - Pk. 10.00 WIB
Pembicara: Gembala Sidang

Kebaktian Pemuda
Sabtu, 22 Maret 2008 - Pk. 17.30 WIB
Pembicara: Bp. Yudi E.T.

AGENDA GEREJA

1. Keb. Jumat Agung : Jumat, 21 Mrt ‘08 - Pk. 08.00 Wib
2. Keb. Paskah : Minggu, 23 Maret 2008 - Pk. 08.00 Wib & 17.00 Wib

KHOTBAH

RAHASIA KEBERHASILAN
KEJADIAN 39:1-10


Apakah rahasia Yusuf menjadi orang yang berhasil? Bagaimana cara Yusuf mengatasi masalah dalam hidupnya? Ada tiga “T” rahasia keberhasilan Yusuf dalam mengatasi masalah, yaitu:

1. Tangguh
Orang kristen seringkali tidak tangguh karena imannya tidak dilaksanakan sungguh-sungguh. Yusuf adalah seorang yang tangguh, walaupun ia mengalami jatuh bangun dalam kehidupannya. Orang kristen yang tangguh seperti bola ping pong. Semakin jatuh, melambungnya akan semakin tinggi. Selain tangguh, Yusuf juga selalu berpikir positif sehingga ia dapat mengatasi semua masalahnya. Kalau kita tidak pernah jatuh, kita tidak akan pernah bangkit. Bagaimana kita bisa bersaksi tentang kedahsyatan Tuhan, apabila kita tidak pernah mengalami masalah?

2. Tanggung jawab
Yusuf selalu mengerjakan pekerjaannya dengan tanggung jawab. Ia selalu menyelesaikan dengan baik sehingga atasannya menaruh perhatian kepadanya. Orang Kristen memiliki 2 tanggung jawab; tanggung jawab kepada Tuhan dan tanggung jawab terhadap sesama. Tuhan memerintahkan kita untuk mengabarkan Kristus kepada orang lain dan itu merupakan tanggung jawab kita terhadap Tuhan. Apabila kita bertanggung jawab maka apapun posisi kita dan apapun yang kita perbuat, kita akan lakukan dengan baik. Tuhan pun sebagai “atasan” kita akan menaruh perhatian terhadap kita.

3. Teguh
Seringkali ketika kita sudah ditolong Tuhan dari kesulitan, kita terlena dengan kenyamanan. Kita mulai kendor dan kurang sungguh-sungguh. Kita tidak teguh lagi melakukan perintah Tuhan. Berbeda dengan Yusuf yang sekalipun memiliki kuasa dan kesempatan, berani menolak godaan istri Potifar. Ia tetap teguh melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Bahkan ia dijebloskan dalam penjara meninggalkan semua kenyamanan di rumah Potifar. Namun dari situlah Tuhan mengangkat ia lebih tinggi lagi. Tuhan tidak akan mengangkat kita naik apabila kita tidak teguh. Lakukan 3T maka Allah akan mengangkat kita lebih tinggi lagi. Amin

By. Pdt. Djinarko Andrew - Minggu, 9 Maret 2008

ARTIKEL2

NILAI SEIKAT KEMBANG
Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah yang diparkir di depan kuburan umum. Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah memberi salam, pria yang ternyata adalah sopir itu berkata, "Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil itu? Tolonglah Pak, karena para dokter mengatakan sebentar lagi beliau akan meninggal!"Penjaga kuburan itu menganggukkan kepalanya tanda setuju dan ia segera berjalan di belakang sopir itu. Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga kuburan itu sambil berkata, "Saya Ny. Steven. Saya yang selama ini mengirim uang setiap dua minggu sekali kepada Anda. Saya mengirim uang itu agar Anda dapat membeli seikat kembang dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda. Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya."
"O, jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Nyonya, sebelumnya saya minta maaf kepada Anda. Memang uang yang Nyonya kirimkan itu selalu saya belikan kembang, tetapi saya tidak pernah menaruh kembang itu di pusara anak Anda." jawab pria itu. "Apa, maaf?" tanya wanita itu dengan gusar. "Ya, Nyonya. Saya tidak menaruh kembang itu di sana karena menurut saya, orang mati tidak akan pernah melihat keindahan seikat kembang. Karena itu setiap kembang yang saya beli, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, atau mereka yang sedang bersedih. Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga mereka dapat menikmati keindahan dan keharuman kembang-kembang itu, Nyonya," jawab pria itu. Wanita itu terdiam, kemudian ia mengisyaratkan agar sopirnya segera pergi.
Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan. "Selamat pagi. Apakah Anda masih ingat saya? Saya Ny. Steven. Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat yang Anda berikan beberapa bulan yang lalu. Anda benar bahwa memperhatikan dan membahagiakan mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang sudah meninggal. Ketika saya secara langsung mengantarkan kembang-kembang itu ke rumah sakit atau panti jompo, kembang-kembang itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi saya juga turut bahagia. Sampai saat ini para dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan pengharapan adalah obat yang memulihkan saya!"
Jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena mengasihani diri sendiri akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan. Ada prinsip yang mungkin kita tahu, tetapi sering kita lupakan, yaitu dengan menolong orang lain sesungguhnya kita menolong diri sendiri.

ARTIKEL1

ASPEK SALIB

Salib Kristus adalah pusat dari seluruh rencana pengampunan Allah. Di dalam Alkitab ada 3 aspek Salib:

1. Hati dari Salib - Wahyu 13:8
Salib bukanlah sesuatu yang Allah pikirkan pada momen terakhir. Dari saat kejatuhan Adam, rencana salib sudah ada di dalam gerakan Allah. “Hati Salib" – kasih yang berkorban yang di hasilkan di dalam pengutusan Yesus untuk mati – selalu dan selalu ada di dalam hati BAPA. Kasih-Nya adalah mutlak - Salib adalah ekspresi terbesar.

2. Karya Salib - Galatia 4:4-5; Roma 5:6
2000 tahun yang lalu, ketika hati Salib di tetapkan di atas Salib Kalvary. Karya Salib memiliki 2 aspek:

a. Kristus mati bagi kita - Ketika Yesus mati, Dia mengambil alih penghukuman yang seharusnya kita terima. Kristus menjadi pengganti kita – karena dia mati bagi kita, kita memiliki hidup yang kekal.

b. Kristus mati sebagai kita - Bukan hanya Yesus mati bagi kita, DIA mati sebagai kita. Ketika Kristus mati di atas Salib, Allah melihat kita sedang mati di atas Salib di dalam Kristus. Sifat Adam kita yang lama dipakukan di dalam Kristus. Kristus adalah representative kita – karena DIA mati sebagai kita, kita sekarang adalah ciptaan baru di dalam Kristus!

Banyak orang Kristen mengerti makna pertama dari karya salib (menerima hidup kekal), tetapi tidak memahami makna ke dua (hidup sebagai ciptaan baru). Tetapi Alkitab mengatakan kepada kita bahwa kita sudah disalibkan bersama Kristus. Ini adalah bagian dari karya salib bagi kita. Anda tidak lagi berjuang sekuat tenaga untuk "mati" bagi dosa. Anda sudah mati bagi dosa! Semuanya kita seharusnya menerima kebenaran ini dengan iman (cara yang sama anda menerima keselamatan anda), dan "memandang diri anda sendiri telah mati bagi dosa". Roh Kudus lalu membuat itu nyata dalam hidup anda.

3. Jalan Salib - Lukas 9:23
Ketika Yesus menyuruh kita untuk memikul salib dan mengikuti-Nya, Dia tidak bermaksud agar kita menyalibkan diri kita sendiri. Kita tidak dapat mematikan sifat lama kita . Itu adalah karya Salib.
Milikilah hati Salib – seperti Bapa (Yoh 15:12-13; 2 Korintus 5:14). Menahan sengsara salib - seperti Anak (Roma 15:3; 1 Pet 2:19-23). Menyangkal diri sendiri demi orang lain – oleh Roh Kudus (Yoh 12:24; Roma 12:1; 2 Korintus 4:7-12; 5:15; Wahyu 12:11).
Ingatlah: Kita tidak dipanggil untuk melakukan karya salib, tetapi kita dipanggil untuk memiliki hati salib dan menjalani jalan salib.

RH 23 MAR'08

Bacaan setahun: Yos. 15-17; 1 Kor. 8
PENGELOLA, BUKAN PEMILIK (MAZMUR 95:1-11)
John Hauberg dan istrinya tinggal di sebuah rumah yang mempesona di Seattle. Hampir seluruh bangunan luar dan dalam terbuat dari kaca. Ratusan karya seni yang terbuat dari kaca menghiasi ruangan yang terang benderang, dan bahkan bak cuci, rak-rak dan rak di atas tungku terbuat dari kaca. Hauberg adalah seorang peneliti karya seni asli bangsa Amerika, tetapi ia menyumbangkan seluruh koleksinya kepada Museum Seni Seattle. Motivasinya bukanlah menimbun barang, tetapi untuk membagikannya. "Saya bukan pemilik," katanya. "Saya adalah seorang pengelola."

Komentar John Hauberg menggambarkan prinsip dasar Alkitabiah yang melekat pada seluruh kepemilikan kita: Kita bukanlah pemilik; kita adalah pengelola. Tentu saja kita adalah pemilik yang sah dari kepunyaan kita. Namun sebagai orang Kristen, kita disadarkan oleh Daud bahwa, "TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya (Mazmur 24:1). Apakah kita adalah pengelola milik Allah yang bijaksana dan murah hati?

RH 22 MAR'08

Bacaan setahun: Yos. 12-14; 1 Kor. 7
MENGAPA INI TERJADI? (ROMA 12:14-21)
Bruce Goodrich diajukan sebagai calon perwira di Universitas A&M, Texas. Suatu malam, Bruce dipaksa lari hingga terjatuh dan meninggal. Beberapa waktu kemudian, ayah Bruce menulis surat ke bagian administrasi, fakultas, dewan mahasiswa, dan korps calon perwira: "Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengungkapkan penghargaan keluarga kami atas perhatian dan simpati yang sangat besar dari Universitas A&M Texas, dan seluruh civitas akademika atas meninggalnya anak kami Bruce. Kami sangat terharu dengan penghargaan yang diberikan padanya di dalam batalion. Kami secara pribadi bersukacita karena kesaksiannya sebagai orang Kristen tidak pernah diabaikan selama masanya yang singkat di kampus."

Bapak Goodrich kemudian melanjutkan: "Saya berharap akan menjadi suatu sukacita karena mengetahui tak ada hal yang menyakitkan dalam hal ini. Kami tahu bahwa Allah tidak pernah membuat kesalahan. Bruce memiliki janji dengan Tuhan dan sekarang ia aman dalam rumahnya di surga. Ketika pertanyaan muncul, ‘Mengapa ini terjadi?’ mungkin jawabannya adalah, ‘Agar banyak yang mengetahui di mana mereka dapat menikmati hidup yang kekal.’"

RH 21 MAR'08

Bacaan setahun: Yos. 9-11; 1 Kor. 6
SI JAHAT ATAU IBLIS? (1PETRUS 5:1-9)
Pengajar Alkitab William Evans menulis, "Sudah menjadi hal yang umum saat ini menulis kata devil (iblis) dengan membuang huruf “d”. Hal ini mengurangi arti pribadi yang disebut iblis menjadi suatu pengaruh belaka yang disebut si jahat. "Jika iblis tidak dapat menyesatkan orang dengan cara itu," lanjut Evans, "ia akan membuat mereka berpikir bahwa ia adalah makhluk yang mengerikan dan menyerupai monster dengan ekor seperti garpu, memakai baju merah menyala, dan dengan tanduk yang menonjol di kepalanya. Jika iblis dapat mempengaruhi orang untuk berpikir seperti itu, maka ketika ia datang sebagai ‘malaikat terang,’ ia tidak akan dikenali sehingga dengan mudah dapat memperdayai korbannya."

Ketika kita mempercayai Kristus sebagai Juruselamat, kita memiliki damai dengan Allah, namun pada saat yang sama kita mengalami konflik dengan iblis. Lawan kita si iblis "berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya". Oleh karena itu Alkitab menyatakan, "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis" (Efesus 6:11).

RH 20 MAR'08

Bacaan setahun: Yos. 7,8; Mzm. 69; 1 Kor. 5
ALLAH YANG MENGAGUMKAN (DANIEL 9:1-19)
Jika Anda pernah berdiri di tepi Grand Canyon, atau melihat pemandangan dari Sandia Peak, sebuah titik yang tingginya lebih dari 4.265 meter di atas permukaan laut, Anda benar-benar akan merasakan kekaguman. Itulah yang saya rasakan pada akhir tahun yang lalu ketika saya mengunjungi kedua tempat tersebut selama masa liburan. Meskipun pemandangan itu sendiri telah membuat saya menahan nafas, namun perasaan kagum saya kepada Allah jauh melebihi keindahan alam yang spektakuler tersebut. Saya merasakan kehadiran Dia yang menciptakan keajaiban-keajaiban itu. Betapa mengagumkannya Allah!

Perasaan kagum seperti ini adalah sehat dan akan memenuhi hati kita dengan rasa gentar, ucapan syukur dan kasih. Gentar, karena Dia bukanlah Allah yang bisa kita sepelekan. Ucapan syukur, karena Dia telah menganugerahkan keselamatan kepada kita. Kasih, karena dengan mengasihi kita terlebih dahulu, Dia memampukan kita mengasihiNya (1Yohanes 4:19).

RH 19 MAR'08

Bacaan setahun: Yos. 3-6; 1 Kor. 4
TERKURUNG DI GEREJA (FILIPI 3:1-11)
Sulit dipercaya, namun benar adanya. Seorang gadis yang berusia enam belas tahun telah diculik dan dikurung selama empat bulan di loteng sebuah gereja di Memphis, Tennessee. Dari minggu ke minggu, jemaat gereja itu berkumpul untuk menyembah, menyanyi, berdoa dan menikmati persekutuan Kristen—dan selama empat bulan dalam bangunan yang sama ada seseorang yang berada dalam keadaan menyedihkan yang memerlukan pertolongan.

Ada banyak orang yang bersembunyi di dalam gereja lebih dari yang kita perkirakan—orang-orang yang ditawan oleh musuh Allah yang kejam (2Timotius 2:26). Billy Sunday mengatakan bahwa membawa seekor kuda ke dalam garasi tidak akan mengubahnya menjadi sebuah mobil, demikian pula dengan membawa orang berdosa ke dalam gereja tidak akan mengubah mereka menjadi anak-anak Allah. Hanya dengan beriman secara pribadi kepada Yesus yang dapat membuat suatu perubahan. Apakah Anda masih terkurung atau telah dibebaskan?

RH 18 MAR'08

Bacaan setahun: Yos. 1,2; Mzm. 37; 1 Kor. 3
MEMULIHKAN YANG TERJATUH (GALATIA 6:1-5)
Cucu perempuan saya yang berusia enam tahun mengikuti pelajaran bermain ski es untuk pertama kalinya. Kelsey masih sering melakukan kesalahan sehingga membuatnya terjatuh. Namun Chrystal, pelatihnya, senantiasa berada di sana untuk mengangkat dan memberinya dorongan. Para pemain ski lainnya yang lewat, berhenti dan berkata kepada Kelsey bahwa ia telah melakukannya dengan baik. Ayah dan ibunya juga turut memberi semangat padanya. Kelsey menerima banyak bimbingan dan dorongan yang disampaikan dengan sabar, sehingga ketika ia terjatuh, ia berusaha untuk bangkit dan terus mencoba.

Setiap orang Kristen memerlukan bimbingan dan dorongan seperti itu, terutama bagi orang-orang yang baru percaya. Ketika kita meninggalkan kebiasaan lama dan belajar cara-cara berpikir dan bertingkah laku yang baru, kita mungkin akan sering mengalami benturan dan terjatuh. Itulah sebabnya kita memerlukan pertolongan dari orang-orang percaya lainnya yang lebih dewasa imannya.

RH 17 MAR'08

Bacaan setahun: Ul. 32-34; 1 Kor. 2
PENDORONG YANG BAIK (1YOHANES 2:28-3:3)
Larangan terhadap kebiasaan buruk jarang dapat mendorong kita melakukan hal yang baik. Kenyataannya, tetap ada keinginan untuk tidak taat. Seorang penjaga sekolah meletakkan sebuah tanda di depan halaman sekolah yang berbunyi: JANGAN MENGINJAK RUMPUT. Namun para murid tetap saja menginjak rerumputan itu. Kemudian anak-anak kelas empat mendapat suatu ide. Mereka memutuskan setiap anak diberi bibit bunga untuk ditanam. Entah kekuatan apa yang tersembunyi pada bibit bunga itu sehingga mereka tidak lagi menginjak rumput, tetapi berjalan di tempat yang semestinya.

Kita juga memerlukan pendorong yang baik untuk menjaga agar kaki kita tetap berjalan di jalan yang benar. Jika tujuan kita adalah berdiri di depan Kristus dengan keyakinan dan tidak malu ketika Dia datang kembali, kita akan taat kepadaNya. Ketika kita mengantisipasi hari itu, dan menjadi lebih serupa dengan Kristus saat ini, kita akan bertumbuh dalam keyakinan kita.