AGENDA NATAL & TUTUP TAHUN


Natal Anak
Rabu, 17 Des ’08 Jam 17.30 WIB


Natal Pemuda
Sabtu, 20 Des ’08 Jam 17.30 WIB


Natal Umum
Kamis, 25 Des ’08 Jam 08.00 WIB


Ibadah Tutup Tahun
Rabu, 31 Des ’08 Jam 17.00 WIB

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Yakub Trihandoko
Jumat, 19 Des 2008 - Pk. 19.00 WIB



Kebaktian Wanita
Pembicara: Ev. Sherly Kiantoro
Sabtu, 20 Des 2008 --Pk. 10.00 WIB



Kebaktian Natal Pemuda
Pembicara: Ibu Senny Kanna
Sabtu, 20 Des 2008 - Pk. 17.30 WIB



Kebaktian Umum
Pembicara: Ev. Andri Wisnu
Minggu, 21 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB




Kebaktian Anak
Minggu, 21 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB


KHOTBAH

PENYERTAAN TUHAN
(Lukas 1:26-30)


Bagi banyak orang kata-kata “Tuhan menyertai” hanya sekedar kata-kata salam biasa saja. Tetapi bagi orang-orang percaya kata-kata ini bukan hanya sekedar salam saja, melainkan memiliki makna secara khusus. Makna kata “Tuhan menyertai” bagi beberapa tokoh Alkitab, adalah:

1. Yusuf (Kej. 39:1-2, 21-23).
Bagi Yusuf, penyertaan Tuhan membuat apa yang dikerjakannya menjadi berhasil. Pada saat ia ada di rumah Potifar, ia dapat menjadi orang kepercayaan Potifar. Padahal statusnya pada saat itu adalah seorang budak. Pada saat ia di penjara, ia dipercaya oleh kepala penjara untuk mengurus semua tawanan dan pekerjaan yang ada. Ketika Tuhan menyertai seseorang, maka Tuhan akan membuat berhasil segala pekerjaannya. Tempat tidak menentukan keberhasilan seseorang. Kalau Tuhan menyertai, dimana pun kita berada Tuhan akan membuat berhasil pekerjaan kita.


2. Yosua (Yos. 6: 27).
Dalam penyertaan Tuhan bagi Yosua, Tuhan membuat nama Yosua termasyur. Bila Tuhan yang menyertai kita, maka Tuhan akan mengangkat kita naik dan bukan turun, menjadi kepala bukan ekor.

3. Simson (Hak. 14: 6, 19; 15:14).
Kekuatan yang dimiliki oleh Simson ada pada Roh Tuhan yang menguasainya. Dalam diri Simson ada penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan membuat kita kuat. Apabila ada penyertaan Tuhan dalam hidup kita, bagaimana pun situasi atau keadaan yang kita hadapi, kita tidak menjadi goyah.

4. Daud (1 Sam. 18: 14), Daniel (Dan. 6: 1-28), Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Dan. 3: 1-30).
Penyertaan Tuhan membuat kita dapat terlepas dari segala permasalahan yang kita hadapi dengan kondisi yang baik.

Jangan pernah memiliki hati yang serong di hadapan-Nya. Jaga hati agar penyertaan Tuhan tetap ada bagi kita. Sesuram apa pun keadaan yang kita hadapi, kalau ada penyertaan Tuhan dalam hidup kita, maka apa pun yang kita kerjakan Tuhan akan membuat berhasil. Tuhan berjanji akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman (Mat. 28: 20b). Amin


By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 7 Des 2008

ARTIKEL

DENGARKANLAH DIA!


Ada banyak berita yang masuk ke dalam pikiran kita. Berita tentang harga-harga saham yang anjlok, harga dollar yang terus meningkat, order-order dikurangi, cash flow sedang macet, debitor susah membayar hutang, kredit macet, banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah karena biaya sekolah mahal, buku-buku mahal, tingkat stress meningkat, depresi meningkat, rumah sakit penuh, orang-orang mulai mencari para psikolog dan konselor, rumah-rumah tangga terkena dampaknya, dan banyak lagi efek-efek yang lain. Dari semua yang saya sebutkan di atas, mana yang paling sedang anda dengarkan saat ini atau hari-hari ini ? Mana yang sedang anda alami ? Dan bagaimana keputusan anda hari ini ? Apakah anda akan melarutkan diri anda ke dalam semuanya dan membiarkan diri anda hanyut ke dalamnya? Atau anda mau mengambil keputusan untuk berdiri tegap dan keluar dari semua permasalahan itu dengan satu tekad bahwa anda hanya mau mendengar suara Tuhan saja? Saya harap hari ini anda akan memilih yang terakhir ini. Dan itulah nasehat yang saya dengar hari ini dari Tuhan.

Tahukah anda, ketika anda memutuskan untuk ikut Tuhan? itu artinya anda juga mendapatkan satu paket keamanan tingkat tinggi dari Dia sendiri. Selalu ada KOPASUS (Komando Pasukan Yesus) yang senantiasa akan menjaga kita. Bahkan ketika seakan-akan ada badai yang menyerang, anda tidak perlu takut dan panik, karena KOPASUS itu akan ada di samping kita dan siap menghardik badai itu, asalkan saja kita percaya kepadaNya. Itulah fasilitas lain yang kita miliki ketika kita ikut Tuhan. Daud adalah satu contoh pribadi yang luar biasa. Ketika dia menghadapi banyak masalah, yang dia dengar hanyalah suara Tuhannya. Dia tidak pernah mencarinya pada manusia, tapi dia selalu datang pada Tuhan dan bertanya kepadaNya. Dengan kepekaan yang dia miliki, dia bisa mendapatkan jawaban demi jawaban dari Tuhan. Sehingga ketika Tuhan memberikan jawabannya melalui bunyi-bunyian di antara pohon kertau itu, Daud dapat mendengarnya, dan dengan taat dia melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya. “Dan Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, maka mereka memukul kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer. Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan Tuhan mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa.” (I Tawarikh 14 : 16-17)

Ketika kita taat kepada Tuhan, selalu ada upah yang menyertainya. Coba lihat apa yang Tuhan berikan kepada Daud. Dia taat dengan perintah Tuhan, maka dia diberikan kemasyhyuran dan kemenangan atas setiap pertempuran. Itu juga Tuhan sediakan buat kita yang hari ini mau mendengarkan suara Dia. Ada upah yang Tuhan sediakan untuk kita, sesuai dengan apa yang kita perlukan. Dia adalah Allah yang senantiasa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Jadi, mengapa harus mendengarkan berita yang buruk? Cobalah untuk membuka telingamu hari ini, belajar peka dengan suaraNya. Bisa jadi anda sedang menghadapi masalah yang sangat berat, dan anda benar-benar tidak tahu bagaimana mengatasinya. Tapi Dia tahu dan Dia perduli dengan kebutuhan anda, maka datanglah kepadaNya dan ceritakan semua yang anda perlukan, dan ‘dengarkan’ apa yang mau Dia katakan pada anda hari ini. Dan ketika anda ‘mendengar bunyi derap langkah di pohon kertau itu’, maka itu artinya Allah sedang memulai satu pertempuran bagi anda, menghalau semua musuh anda, dan menghardik mereka dengan kuat dan kuasaNya yang gagah itu. Jadi, apa lagi yang anda tunggu hari ini ? Masuk ke dalam hadiratNya dan dengarkan panggilanNya untuk anda. Alami mukjizat-Nya hari ini.


Jika kita hanya terlambat menikah, terlambat punya anak, terlambat punya karir bagus, itu bukanlah masalah. Yang akan menjadi masalah adalah ketika kita terlambat membangun hubungan yang harmonis dengan Tuhan.


Perjalanan hidup ini adalah sebuah proses pembelajaran yang tidak berhenti. Sebuah sekolah kehidupan yang berlangsung terus menerus hingga kematian menjemput.


Kepastian keselamatan bahwa kita akan diterima Tuhan di dalam KerajaanNya, diakui sebagai sahabat dan dikenal Tuhan, bukanlah sekedar keyakinan dalam hati. Kepastian keselamatan adalah penghayatan hidup dari seorang yang benar-benar mengalami Tuhan.

RH MINGGU, 21 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 9-11
SAHABAT KITA YANG SETIA (Yohanes 15:9-17)

Joseph Scriven telah bertunangan dengan seorang gadis yang sangat dicintainya. Namun tragedi menimpa mereka pada malam sebelum hari pernikahan, ketika kapal yang ditumpangi tunangannya terbalik dan calon istrinya meninggal dalam kecelakaan tersebut. Dengan harapan untuk melupakan peristiwa tersebut, Joseph meninggalkan rumahnya di Irlandia menuju Kanada. Di sana ia bekerja sebagai seorang guru. Ia memilih untuk hidup sederhana, menggunakan uang dan tenaganya untuk membantu orang-orang miskin. Sekalipun dianggap aneh oleh beberapa orang, Joseph Scriven melakukan segala sesuatu yang terbaik sesuai dengan firman Allah.

Dalam kesendiriannya, Joseph Scriven membutuhkan seorang sahabat dan ia menemukan sahabat yang setia dalam diri Yesus Kristus. Sekalipun kita memiliki banyak sahabat yang setia, kita semua memerlukan Sahabat yang dimiliki oleh Joseph Scriven. Namun sebelum kita dapat mengenal Yesus sebagai Sahabat, kita harus mengenal Dia sebagai Juruselamat kita. Pada saat segala sesuatu di sekitar kita berubah, Dia adalah satu-satunya tempat bergantung bagi kita Sahabat kita yang Setia.

RH SABTU, 20 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 7, 8
SEBUAH PESAN BAGI DUNIA (Yohanes 1:1-13)

"Dan bukan untuk dosa kita saja." Kalimat pendek ini yang menyatakan alasan mengapa Allah mengutus anak-Nya ke dunia. Yesus Kristus telah menjadi kurban penebusan dosa kita. Dengan kalimat ini saja, dapat membuat kita puas terhadap diri kita sendiri seperti anggota klub eksklusif yang tidak terbuka untuk orang luar. Oleh karena itu, Yohanes mengingatkan kita bahwa Kristus mati bagi dosa semua orang, Jika kita memegang teguh pernyataan ini dalam ingatan, kita akan terhindar dari penerapan yang salah dari doktrin pemilihan. "Dan bukan untuk dosa kita saja" membawa gereja pada misi keluar dan membuat kita bertanggung jawab untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.

Penginjilan berakar pada enam kata ini. Kristus adalah kurban penebusan "untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja." Setiap kali ada kesempatan, saya ingin mengabarkan berita terbaik yang pernah ada kepada orang lain. Allah mengutus Anak-Nya untuk menebus dosa-dosa saya, tetapi bukan saya saja, melainkan juga untuk Anda dan seluruh dunia.

RH JUMAT, 19 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 5, 6
KE GEREJA TANPA KAOS KAKI (Galatia 3:26-4:3)

Dalam buletin Prison Fellowship, Chuck Colson menceritakan tentang seorang pendeta yang pada suatu minggu pagi didatangi tiga anak laki-laki dengan pakaian compang-camping. Keluarga mereka telah hancur karena obat bius dan pelacuran. Mereka belum pernah masuk gereja sebelumnya. Pendeta tersebut mengizinkan mereka untuk melihat-lihat sekeliling gereja. Mereka pun menanyakan waktu dimulainya kebaktian dan menanyakan "Bolehkah seseorang datang ke gereja jika kaos kaki mereka tidak serasi atau tidak memiliki kaos kaki?" Pendeta itu meyakinkan mereka bahwa mereka dapat datang ke gereja tanpa kaos kaki. "Baik sekali," jawab anak itu. "karena kaos kakiku tidak serasi dan adikku tidak memiliki kaos kaki." Pagi itu mereka datang ke gereja dan disambut dengan hangat. Sejak saat itu gereja membantu seisi keluarga tersebut.

Sebagaimana Injil terbuka untuk setiap orang, maka setiap orang harus merasa disambut dalam gereja kita. kaya maupun miskin, anak-anak maupun orang tua, polisi maupun mantan napi, orang cacat maupun atlit, semua adalah objek kasih Kristus. Mereka adalah anggota tubuh-Nya yang potensial. Semoga tidak ada penghambat dalam gereja maupun hati kita untuk menerima siapa saja.

RH KAMIS, 18 DES 2008

Bacaan Setahun: Yoh. 2-4
KEMACETAN LALU LINTAS (Mazmur 62:1-12)

Suatu hal yang membuat frustrasi adalah saat terjebak dalam kemacetan lalu lintas, khususnya saat kita benar-benar terjepit di antara kendaraan-kendaraan lain yang berada di sebelah kanan, kiri, depan, dan belakang kita. Kadang-kadang dalam perjalanan kita bersama Tuhan, kita terjepit dalam situasi yang tak dapat kita kendalikan. Kita berusaha keras untuk mencapai suatu tempat perhentian, namun kita hanya dapat melangkah dengan perlahan, sementara perjalanan masih sangat jauh. Kita berharap dapat melihat apa yang ada di depan kita. Ketidaksabaran bahkan kemarahan semakin mempersulit keadaan.

Pemazmur mengingatkan dirinya sendiri dalam hal hubungan pribadinya dengan Allah, dan hal itu yang akan menolongnya untuk bertindak dengan jernih dan tenang. Kita harus memilih untuk tidak terjebak dalam kesulitan dalam perjalanan hidup kita, namun kita juga harus melihat hal tersebut sebagai suatu kesempatan untuk belajar menunggu waktu Tuhan dengan sabar dan tetap mengarahkan pengharapan kita kepada-Nya.

RH RABU, 17 DES 2008

Bacaan Setahun: 2 Ptr. 1-3; Yoh. 1
SUATU KEBODOHAN (Ibrani 12:1-6)

Selama latihan perang, prajurit Raymond Cote, ia mendapat tugas menjaga beberapa rakit di tepi sungai Rhine. Karena suatu kekeliruan, ia tidak digantikan selama enam hari. Ia tahu perintah jendralnya yang mengatakan: "Bebas meninggalkan pos hanya bila telah digantikan." Oleh karena itu, ia tetap menunaikan tugasnya siang dan malam dengan setia bahkan dalam deraian hujan lebat. Ketika akhirnya penggantinya datang dan ia kembali ke markas, atasannya memuji tanggung jawabnya. Namun beberapa temannya mengatakan bahwa Cole telah melakukan suatu kebodohan.

Para pengikut Yesus juga memerlukan tanggung jawab yang besar untuk tetap setia menjalankan tugas apa pun yang diperintahkan Panglima kita. Bisa jadi, tugas tersebut menyangkut banyak hal yang tidak menyenangkan, yang mungkin menyebabkan orang menganggap kita melakukan suatu kebodohan. Apa yang dapat menguatkan kita agar tetap setia pada tugas kita sekalipun mengalami pencobaan?

RH SELASA, 16 DES 2008

Bacaan Setahun: 1 Ptr. 1-5
ALAM CIPTAAN ALLAH (Mazmur 147:1-20)
Memelihara kehidupan rohani merupakan suatu hal yang penting bagi setiap orang yang beriman pada Kristus. Hal ini dapat dicapai melalui membaca Alkitab, berdoa, bersekutu dengan saudara-saudara seiman, dan penyembahan kepada Tuhan. Namun masih ada cara lain untuk belajar tentang Allah yang sering kita lupakan, yaitu mengamati keajaiban alam semesta. Pemazmur sering mengungkapkan kekaguman dan keheranannya tatkala melihat Allah dalam kejadian alam sehari-hari. Ayat 7-11 menceritakan bahwa Allah yang menyebabkan hujan turun dan rerumputan tumbuh sehingga menyediakan makanan bagi burung-burung dan hewan-hewan lainnya. Hal ini menyatakan bahwa Tuhan senang kepada orang yang berharap dan percaya kepada-Nya. Saat kita memelihara kehidupan rohani kita dengan firman Allah, mari kita amati juga keberadaan-Nya melalui alam semesta. Bila memungkinkan, sebaiknya kita juga keluar dan memandang alam ciptaan Allah dengan sikap yang penuh dengan penyembahan dan ucapan syukur.

RH SENIN, 15 DES 2008

Bacaan Setahun: Yak. 1-5
TETAPLAH BERDOA (Efesus 6:12-20)
Semasa kanak-kanak, Irina Ratushinskaya selalu bertanya tentang Allah, bahkan saat ia sedang mendengarkan pelajaran di sekolah yang mengagung-agungkan ateisme dan mencela kekristenan. Namun, hal ini justru memimpinnya pada iman yang dalam dan teguh. Hal ini menyebabkan Irina pada usia 28 tahun, ditangkap dan dijatuhi hukuman 7 tahun menjadi buruh kasar di Kamp Buruh Bareshevo. Di kamp ini, ia mengalami pemeriksaan yang kejam, kedinginan, ketakutan, kelaparan, menjadi buruh kasar, dan hidup dalam sel tersendiri selama berbulan-bulan. Iman Irina tak pernah berubah. Sepanjang malam-malam yang sepi dan dekaman dinding sel yang dingin, ia menulis puisi tentang Allah di benaknya. Ketika Irina akhirnya dibebaskan, ia sangat berterima kasih kepada semua orang percaya yang senantiasa mendukungnya dalam doa. Saya bertanya-tanya dalam hati, apakah kita telah berdoa dengan setia bagi orang-orang yang berada dalam keadaan yang sulit? Doa-doa kita dapat membawa suatu perubahan!

JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Paul Abdisaputera
Jumat, 12 Des 2008 - Pk. 19.00 WIB



Kebaktian Wanita
Pembicara: Gembala Sidang
Sabtu, 13 Des 2008 - Pk. 10.00 WIB



Kebaktian Pemuda
Pembicara: Sdri. Susan

Sabtu, 13 Des 2008 - Pk. 17.30 WIB



Kebaktian Umum
Pembicara: Pdt. Andrew BE.
Minggu, 14 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB




Kebaktian Anak
Minggu, 14 Desember 2008
Pk. 08.00 & 17.00 WIB

KHOTBAH

MASA DEPAN YANG
TUHAN JANJIKAN

(Yeremia 29:11)

Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan merencanakan masa depan yang baik buat kita. Dalam hal ini, Allah tidak pernah berdusta dengan apa yang difirmankan-Nya. Janji Tuhan atas hidup kita akan Tuhan laksanakan dalam hidup kita. Tetapi seringkali manusia selalu merasa hal ini tidak mungkin terjadi dalam hidupnya. Setiap kita dapat meragukan apa yang Tuhan janjikan karena seringkali kita cenderung melihat sisi yang buruk atau jeleknya kehidupan kita jauh kebih besar dari sisi baiknya. Ada tiga hal yang dapat membuat kita merasa tidak memiliki masa depan yang baik sesuai dengan janji Tuhan, yaitu:

1. Kita sering melihat latar belakang (masa lalu atau keturunan) seseorang dalam menilai masa depannya. Masa lalu yang buruk atau pun masalah keturunan yang buruk tidak dapat menghalangi masa depan yang Tuhan janjikan terjadi atas hidup kita. Pada saat kita percaya kepada Kristus, kita menjadi ciptaan yang baru (2 Kor. 5: 17). Di dalam Kristus, Tuhan dapat mengubahkan segala yang buruk dalam hidup kita menjadi baik, termasuk masa depan kita.

2. Kita sering terpaku pada situasi dan kondisi yang ada dalam menentukan masa depan kita. Pada saat situasi dan kondisi buruk, kita langsung berpikir bahwa tidak ada masa depan bagi kita. Kita harus belajar manaruh fokus kita kepada Yesus Kristus. Tetapi kalau kita mengalihkan fokus kita kepada situasi sekeliling kita, maka kita dapat tenggelam. Ini seperti pengalaman Petrus berjalan di atas air (Mat. 14: 28-31). Berharaplah sepenuhnya kepada Tuhan Yesus maka Dia akan memberikan terobosan-terobosan yang baru bagi masa depan kita.

3. Kita seringkali melihat apa yang ada pada kita dan kurang mensyukurinya. Mengucap syukur atas apa yang ada pada kita itu merupakan suatu hal yang penting. Dengan ucapan syukur setiap waktu maka kita akan merasakan adanya mujizat demi mujizat setiap saat terjadi dalam hidup kita. Seperti pada saat Tuhan Yesus mengucap syukur atas 5 roti dan 2 ikan, mujizat pun terjadi. Kita harus belajar mensyukuri apa yang Tuhan percayakan dalam hidup kita, baik keluarga, pekerjaan, pelayanan maupun dalam hal keuangan.

Percayalah selalu bahwa Tuhan merencanakan masa depan yang baik dan penuh harapan bagi kita. Apa pun masa lalu kita, janji Tuhan tetap akan terjadi atas hidup kita. Karena di dalam Kristus kita adalah ciptaan yang baru. Tetap jaga fokus hidup kita hanya kepada Yesus Kristus dan bukan pada situasi kondisi saat ini, agar masa depan yang baik tersebut benar-benar digenapi dalam hidup kita. Dan belajarlah mengucap syukur senantiasa atas segala hal yang ada pada kita. Amin


By: Pdt. Fatony Pranoto - Minggu, 30 Nov 2008

ARTIKEL

NIKMATILAH KOPINYA


Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa di antara gelas mahal dan beberapa disainnya sangat indah – dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami." "Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain." "Sekarang perhatikan hal ini: Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita."

Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya. Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai manusia. Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda.

ARTIKEL

CARA TUHAN MENOLONG


Lebih dari sekedar haus, bangsa itu mengalami dehidrasi. Wajar saja. Mereka berjalani di padang gurun selama tiga hari tanpa tempat perteduhan dan tanpa air. Akhirnya mereka menemukan sumber air. Tak terkira senangnya hati. Tapi apa pasal, airnya pahit dan tak bisa diminum. Ini bukan lelucon. Dan ketika Musa berseru-seru kepada Tuhan, Tuhan justru menunjukkan kepadanya sepotong kayu. Mereka minta air dan Tuhan memberinya sepotong kayu. Lelucon apa lagi yang dibuat Tuhan? Ajaibnya, ketika kayu itu dilempar ke sumber air itu, maka airnya menjadi tawar dan bisa diminum.

Lain cerita dengan Gideon saat harus berperang melawan ribuan tentara Midian. Bukannya mendaftar semakin banyak orang untuk wajib militer, Tuhan justru semakin mengurangi jumlah tentara Israel sampai menjadi 300 orang saja. Lebih gila lagi, mereka tidak perang menggunakan pedang maupun tombak, tapi dengan buyung kosong, sangkakala dan suluh. Dan Gideon ... menang!

Bukannya didoakan, tapi Naaman justru disuruh berendam di sungai paling kotor. Bukannya diberkati, tapi ketul terakhir dari janda Sarfat malah diminta lebih dulu. Bukannya dijamah dengan lembut, tapi Yesus justru membuang ludah dan mengoleskan ludah itu ke mata yang buta. Kisah-kisah tersebut cukup menunjukkan bahwa cara Tuhan menolong umatNya kadangkala unik, tak bisa diprediksi, dan susah ditebak. Ia bisa memakai cara yang paling umum, tapi Ia juga bisa memakai dengan cara yang paling aneh dan lucu. Jadi jangan pernah membatasi kuasa Tuhan dengan cara-cara yang ada dalam benak pikiran kita saja, sebab Ia seringkali melakukan apa yang tak pernah terlintas dalam benak kita.

Jika kita berdoa kepada Tuhan, miliki penyerahan diri yang total kepadaNya. Jangan pernah coba mengatur Tuhan, bagaimana cara Ia akan menolong kita. Lagipula dugaan kita sering meleset. Kita berpikir bahwa Tuhan pasti menolong dengan cara A, tapi nyatanya Tuhan memakai cara B. Kita menebak dengan cara B, tapi Tuhan memakai cara C, dan seterusnya. Kalau kita memang niat minta tolong, masa sih kita akan bertanya lebih dulu bagaimana caranya Ia akan menolong kita? Itu justru menunjukkan bahwa kita tidak percaya kepadaNya. Tahu beres saja, lebih enak bukan?


Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan
kepadanya sepotong kayu... (Kel. 15:25)

Miliki penyerahan mutlak kepada Tuhan
saat Ia menolong kita.

RH MINGGU, 14 DES 2008

Bacaan Setahun: Ibr. 12, 13; Yud.
MENGAPA SAYA TAKUT? (2 Raja 6:8-17)

George Cantor menceritakan bagaimana ia mengatasi ketakutan yang terjadi pada masa kanak-kanaknya. Hampir setiap malam ia terjaga dari tidurnya karena sesuatu hal, dan ia membayangkan suatu makhluk yang menakutkan sedang mengintainya dari luar kamar. Seringkali ia begitu takut untuk kembali tidur. Kadang-kadang ia keluar dan merebahkan diri di pintu kamar tidur orang tuanya. Ia merasa selama berada di dekat mereka, tidak akan ada yang dapat menyakiti dirinya.
Kebutuhan anak kecil akan beberapa bukti fisik kehadiran orang tuanya mengingatkan saya akan bujang Elisa yang masih muda dan mendapati tentara Syria telah mengepung kota saat bangun pagi-pagi. Demikian pula halnya dengan kita yang sepanjang waktu meminta agar Allah menunjukkan beberapa bukti yang meyakinkan bahwa Dia tidak jauh dari kita. Sekalipun kadang-kadang Dia melakukannya, namun hal itu merupakan perkecualian. Dia ingin kita belajar untuk mempercayai janji-Nya bahwa Dia bersama kita. Tak peduli bagaimana rawannya situasi, anak-anak Allah memiliki lebih banyak pembela di sisi mereka dibanding musuh mereka.

RH SABTU, 13 DES 2008

Bacaan Setahun: Ibr. 9-11
JAMINAN YANG BAIK (Filemon 1:1-25)

Sebagai seorang pemuda, saya sering mengamati ayah menulis cek dan berharap dapat melakukannya satu saat kelak. Namun, ada satu hal yang tidak saya sadari dalam hal ini, yakni harus tersedia jaminan uang di rekening untuk membayar cek tersebut nantinya. Rasul Paulus tidak pernah menulis selembar cek pun, namun ia memiliki jaminan yang baik yang cukup untuk membayar hutang yang besar sekalipun, jika diperlukan. Melalui kehendak Allah, Onesimus bertemu dengan Paulus di Roma dan menjadi pengikut Kristus. Paulus menulis surat dan meminta kepada Filemon, agar bersedia menerima Onesimus sebagai saudara dan bahwa ia akan melunasi hutang-hutang Onesimus.

Gambaran inilah yang terjadi pada karya penyelamatan. Sebagai orang berdosa, kita memiliki hutang yang sangat besar, namun Yesus telah menanggungnya bagi kita. Melalui kematian-Nya untuk menggantikan kita, Dia telah membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Sekarang kita dapat menghampiriNya melalui iman. Bila kita mempercayai Kristus sebagai Juruselamat, maka dosa-dosa kita menjadi tanggungan-Nya dan kita memiliki jaminan akan kekekalan. Puji Tuhan!

RH JUMAT, 12 DES 2008

Bacaan Setahun: Ibr. 5-8
LONCENG YANG MEMBEKU (Titus 2:1-15)

Pendeta Raymond Biddle menceritakan pengalaman berikut ini dalam sepucuk surat. Ia menulis, "Gereja kami memiliki sebuah lonceng yang baik yang nyaring bunyinya. Namun kemarin kami merasa malu karenanya. Dentang pertama yang terdengar sumbang di telinga. Salju dan hujan es yang ditiupkan badai pada malam hari telah melekat menjadi es pada lonceng itu dengan ketebalan hampir 3 cm. Tentu saja hanya panggilan sumbang untuk beribadah ini yang dapat didentangkan oleh lonceng itu! Melalui peristiwa ini Tuhan meninggalkan kesan dalam pikiran saya bahwa orang-orang Kristen sering meredam suara mereka tentang banyak hal di dunia ini. Akibatnya, kesaksian hidup mereka menjadi ‘es beku’ belaka."

Iblis bersukacita tatkala orang-orang Kristen menjauhkan diri dari Tuhan dan kesaksian mereka dicemarkan oleh serangkaian sikap dan tindakan yang duniawi. Cara terbaik untuk menghindari "kebekuan" adalah dengan menjaga "api tetap menyala." Hal ini dapat dilakukan melalui doa, mempelajari firman Allah, dan persekutuan yang teratur dengan orang-orang percaya lainnya.

RH KAMIS, 11 DES 2008

Bacaan Setahun: Flm. ; Ibr. 1-4
MASALAH TELINGA (2 Timotius 4:1-7)

Anak saya, Stevie, mengeluh karena telinganya sakit. Pada mulanya saya berpikir bahwa rasa sakit itu hanya tipuannya saja, oleh karena itu saya menanyakan kalau-kalau telinganya mengalami luka di dalam. "Tidak, yang sakit di sini," jawabnya sambil menunjuk pada kulit di belakang telinganya dan ia meminta untuk dioleskan salep pada luka tersebut. Namun, mengoleskan salep ini di belakang telinga Stevie saja tidak akan menyelesaikan masalah. Kami harus menemui dokter yang akan memberikan resep obat yang tepat.

Rasul Paulus mengatakan kepada sahabatnya, Timotius, tentang beberapa orang yang memiliki "masalah telinga" yang akan mencari obat yang salah. Apa artinya ini bagi kita? Hal ini mengingatkan agar kita harus sangat hati-hati dalam mencari ajaran yang dapat membangun kehidupan rohani kita. Seperti yang dikatakan Paulus, ada khotbah dan pengajaran yang membuat kita merasa tentram, namun sebenarnya tidak Alkitabiah. Satu-satunya obat yang tepat untuk memuaskan telinga adalah doktrin yang sehat yang diajarkan para pengajar yang dipakai oleh Roh Kudus dengan karakter ilahi.

RH RABU, 10 DES 2008

Bacaan Setahun: 2 Tim. 1-4
BERBICARA DAN BERBUAT (Roma 2:17-24)

Seorang profesor yang mengajar etika sedang menghadiri konvensi. Saat makan siang di restoran, ia terlibat diskusi tentang kebenaran dan moralitas dengan seorang dosen lain yang mengajar filsafat. Sebelum meninggalkan meja makan, profesor tersebut memasukkan sendok dan garpu perak ke saku bajunya. Melalui pekerjaannya, orang tersebut dibayar untuk mengajarkan prinsip-prinsip tentang yang benar dan salah. Namun di luar jam mengajar, ia gagal menerapkannya. Pengajaran tanpa penerapan adalah kemunafikkan, dan kemunafikan itu sendiri adalah dosa.

Kehidupan kristiani seperti sebuah mata uang. Di satu sisi adalah kepercayaan dan di sisi lain adalah perbuatan. Bila perbuatan kita tidak sejalan dengan kepercayaan kita, maka kita adalah orang yang munafik. Kita perlu menempatkan penerapan dan pengajaran secara seimbang. Kita harus melakukan apa yang telah kita ucapkan agar orang lain dapat menyaksikan apa yang telah kita lakukan.

RH SELASA, 09 DES 2008

Bacaan Setahun: 1 Tim. 5,6; Tit. 1-3
BAGAIMANA SAYA DAPAT MENGAMPUNI? (Kejadian 45:1-15)

Seorang mahasiswa sebuah seminari di selatan Chicago biasanya mengemudikan bis dalam perjalanan ke sekolah. Pada satu hari, ada segerombolan pemuda naik ke bisnya dan menolak untuk membayar ongkos. Pemuda ini segera menghentikan bisnya setelah melihat seorang polisi dan melaporkan gerombolan pemuda tersebut. Setelah berhasil menyuruh mereka membayar, polisi itu pun pergi. Ternyata setelah membelok di sebuah tikungan, gerombolan tersebut menghentikan bis dan memukuli pemuda itu berulang kali. Gerombolan ini berhasil ditangkap, diajukan ke pengadilan dan dinyatakan bersalah. Segera setelah hukuman diberikan, mahasiswa tersebut meminta izin kepada hakim untuk melayani mereka selama di penjara. Permintaannya ditolak, namun pada bulan-bulan berikutnya, ia mengunjungi anak-anak muda ini dan berhasil membawa beberapa dari mereka untuk percaya kepada Yesus Kristus. Sebagaimana Anda percaya bahwa Kristus mengampuni Anda, mintalah kepada-Nya kemampuan untuk mengampuni orang lain.

RH SENIN, 08 DES 2008

Bacaan Setahun: 1 Tim. 1-4
JANGAN MENYIMPANG (Mazmur 119:105-112)

Suatu sistem baru dalam penerbangan yang dikembangkan oleh pihak militer Amerika Serikat, sekarang dapat digunakan oleh para penerbang sipil. Sistem yang disebut Global Positioning System (GPS) ini memanfaatkan sinyal-sinyal dari suatu sistem satelit yang dapat menghitung sampai 15 meter, baik lokasi pesawat yang sesungguhnya maupun bandara terdekat. David Ramsdale, seorang pilot dari Jungle Aviation and Radio Service (JAARS), telah menggunakan metode ini dalam salah satu penerbangannya saat tersesat.

Hal yang serupa dapat terjadi dalam perjalanan kerohanian kita. Kita dapat kehilangan kekuatan dan kendali. Kemudian, kita segera menyadari bahwa kita telah berada di jalur yang salah. Namun kita memiliki sistem penunjuk arah yang akan menentukan arah hidup yang harus kita jalani, yaitu firman Allah. Bila kita merenungkannya setiap hari, firman-Nya akan menuntun jalan kita agar tidak menyimpang dari jalur-Nya.