JADWAL IBADAH

Kebaktian Doa Malam
Pembicara: Pdt. Adisarta
Jumat, 29 Agustus 2008 - Pk. 19.00 WIB

Kebaktian Wanita
Pembicara: Pdt. Jeffrey M. Pesik
Sabtu, 30 Agustus 2008 - Pk. 9.00 WIB

Kebaktian Pemuda
Pembicara: Gembala Sidang
Sabtu, 30 Agustus 2008 - Pk. 17.30 WIB

Kebaktian Umum

Pembicara: Pdt. Agung B.S.
Minggu, 31 Agustus 2008
Pagi – Pk. 08.00 WIB
Sore – Pk. 17.00 WIB

Kebaktian Anak

Minggu, 31 Agustus 2008
Pagi – Pk. 08.00 WIB
Sore – Pk. 17.00 WIB
Acara: Perjamuan Kasih

Doa memberikan kekuatan
pada orang yang lemah,
membuat orang tidak percaya
menjadi percaya
dan
memberikan keberanian
pada orang yang ketakutan.
Jika kita berbuat baik,
kebaikan pula yang akan kita terima kelak.

KOTBAH

5 PENGHALANG MASUK TANAH KANAAN
(1 Korintus 10:1-13)

Pepatah mengatakan bahwa, “Pengalaman adalah guru yang terbaik.” Pengalaman ada dua macam, yaitu: pengalaman baik dan pengalaman buruk. Pengalaman yang buruk dapat menjadi pengalaman yang baik dan bisa dijadikan seperti guru. Dimana kita dapat belajar lebih pandai dan lebih bijaksana lagi. Rasul Paulus menyatakan bahwa tidak semua orang yang bisa memulai, bisa untuk mengakhiri. Dari bangsa Israel yang jutaan orang, hanya Yosua dan Kaleb saja yang bisa masuk ke tanah Kanaan.
Ada lima penghalang yang membuat bangsa Israel tidak dapat masuk tanah Kanaan, ialah:

1. Mereka menginginkan hal-hal yang jahat (ay. 6)
Tidak semua keinginan kita bisa membuat hati Tuhan senang. Ada beberapa keinginan kita yang terkadang merupakan keinginan yang jahat. Keinginan jahat adalah segala sesuatu yang bertolak-belakang dengan Firman Tuhan. Contoh: seseorang minta kaya dan setelah kaya, ia menjadi seorang yang sombong. Jadi, kita perlu berhati-hati dengan apa yang kita inginkan.

2. Menyembah berhala (ay. 7)
Berhala adalah segala sesuatu yang menggantikan posisi Tuhan. Contoh: kita tidak datang ke gereja hanya karena mau menonton program sepakbola, Formula 1, tinju, dan sebagainya. Jadi, berhala tidak hanya berupa patung tetapi keinginan kita yang menggantikan posisi Tuhan, itu juga berhala.

3. Percabulan (ay. 8)
Percabulan ialah tindakan seksual yang menyimpang di mata Tuhan. Orang Israel melakukan percabulan, dimana mereka melakukan hubungan seks antara perempuan dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, binatang dengan manusia.

4. Mencobai Tuhan (ay. 9)
Mencobai Tuhan adalah menyuruh Tuhan melakukan perbuatan yang baik dengan motivasi yang jahat.

5. Bersunggut-sunggut (ay. 10)
Orang yang bersunggut-sunggut adalah orang yang tidak pernah berterimakasih.

Dua reaksi bangsa Israel pada saat mereka menghadapi pergumulan:
1. Mereka merasa dirinya kuat (ay. 12).
2. Mereka kalah sebelum bertanding (ay. 13).

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 17 Agust 2008

ARTIKEL

OBAT DARI ALLAH

Kita telah melihat terobosan dalam bidang kesehatan terjadi secara besar-besaran di dalam generasi kita sekarang ini. Berbagai jenis obat-obatan dengan peralatan-peralatan yang canggih dikembangkan dari masa ke masa seiring dengan kemajuan di dalam ilmu kedokteran. Semuanya bertujuan untuk melawan dan melumpuhkan berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang mematikan yang tersebar di sekitar kita atau yang telah masuk ke dalam tubuh kita manusia. Tetapi, tahukah anda, hingga saat ini ada beberapa jenis penyakit yang ternyata tidak dapat disembuhkan walaupun seseorang telah menjalani pengobatan dan perawatan yang cukup lama dengan menghabiskan biaya yang sangat besar. Dan ingatlah, obat yang dikonsumsi oleh seseorang dalam waktu yang cukup lama dan dengan dosis yang sangat besar, dapat merusak organ-organ tubuh yang lain, dan dapat menyebabkan seseorang over dosis atau keracunan. Namun ada hal lain yang lebih efektif sebagai obat, yaitu Firman Allah. Tidak ada obat ajaib apa pun yang dapat menandinginya. Obat dari Allah adalah jawaban bagi setiap kebutuhan. Ia adalah kehidupan. Ia adalah kesehatan. Ia adalah kuasa Allah. Dan jika anda mengkonsumsinya setiap hari dan meletakkannya di dalam hati anda serta bertindak berdasarkan Firman Allah dan percaya, anda akan disembuhkan.
Kadangkala orang bertanya, “Jika obat Allah manjur setiap saat, mengapa begitu banyak orang percaya yang sakit?” Ada dua alasan. Yang pertama, karena mereka tidak mengambil waktu untuk mengkonsumsi dan menanamkan ke dalam hati mereka Firman Tuhan yang berhubungan dengan kesembuhan. Alasan yang kedua, karena mereka tidak melakukan apa yang diperintahkan Firman Tuhan dengan iman. Alasan yang lain, karena mereka tidak menjaga kesehatan mereka sendiri.
Coba anda renungkan: Jika seorang dokter memberikan obat kepada anda untuk ditelan setiap hari, tetapi anda memutuskan hanya untuk menggosokkannya ke dada anda, obat itu tidak akan bermanfaat bagi anda. Jika anda ingin sembuh, anda harus mengikuti perintah dokter dan menggunakan obat itu sebagaimana mestinya bukan? Demikian juga jika anda membaca resep dari Allah untuk kesehatan anda, tetapi anda tidak bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan dan percaya, anda tidak akan mendapatkan manfaat apa pun.

Amsal 4:20-22 berkata bahwa Firman Allah menjadi kehidupan dan kesembuhan bagi anda. Maka jangan tunggu sampai anda sakit untuk mulai menggunakan Firman itu. Mulailah sekarang. Mulailah untuk mengkonsumsi Firman Allah dengan berkelimpahan di dalam hati anda dan anda tidak akan mudah terserang penyakit. Firman yang ada di dalam hati anda akan terus-menerus menghasilkan kuasa kesembuhan Allah bagi anda. Dan jangan kuatir. Obat Allah tidak terbatas, tersedia setiap waktu, tidak pernah kadarluarsa, diberikan dengan cuma-cuma, sesuai dengan kebutuhan. Anda tidak akan pernah kelebihan dosis, malahan semakin banyak yang anda ambil, anda akan semakin kuat dan sehat. Percayakah anda? “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup” (Yohanes 6:63).



MEZBAH BAGI ALLAH

Pada umumnya mezbah adalah sebuah tempat untuk mempersembahkan kurban kepada Allah, atau dapat juga diartikan sebagai sebuah peringatan, artinya: untuk mengingatkan kembali pada suatu pengalaman pertemuan dengan Allah yang luar biasa, dimana Allah mengadakan persekutuan dengan umat-Nya Jadi mezbah berbicara tentang persekutuan kita dengan Allah. Melalui mezbah kita juga mempersembahkan sesuatu kepada Allah. Mezbah juga dapat diartikan dengan waktu yang kita berikan kepada Allah. Semakin kita sibuk biasanya membuat kita semakin tidak memiliki waktu untuk mendirikan m ezbah. Hal ini menjadikan persekutuan kita dengan Allah terganggu dan bahkan terputus sama sekali. Tidak mendirikan mezbah atau memelihara mezbah kita dihadapan Tuhan membuat hidup kita tidak teratur dan semuanya hanyalah sia-sia belaka.

Orang dunia juga mendirikan mezbah bagi ilahnya. Mereka melakukan ritual-ritual dengan mempersembahkan sesuatu kepada ilahnya. Sering kita menyaksikan pada malam hari, seseorang dengan dupa ditangannya, menghadap ke langit dan mulutnya berkomat-kamit sebagai tanda bahwa ia berbicara kepada ilahnya, dan anehnya mereka rajin dan setia melakukannya. Dalam Kisah Para Rasul 17:1-34, Paulus ketika berada di Athena ia menyaksikan bagaimana orang-orang di Athena setia dalam melakukan ritual-ritualnya sedangkan mereka sendiri tidak mengerti dengan apa yang mereka lakukan, dan Paulus memberitahukan kepada mereka tentang hal yang sebenarnya; “Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.” (ay.23).

Paulus mengetahui tentang mezbah yang benar dan ia memberitahukan kepada orang-orang di Athena, berarti kita juga harus memberitahukan kepada mereka tentang mezbah yang benar. Kita tahu tentang mezbah yang benar tetapi pertanyaanya, apakah kita telah melakukannya dengan setia, adakah pujian dan penyembahan, doa-doa dan ucapan syukur di atas mezbah yang kita dirikan, ataukah mezbah kita telah roboh, hancur, jangan-jangan mezbah kita sudah menjadi kotor karena kesibukan kita yang tidak ada waktu lagi untuk perkara-perkara rohani? Dirikanlah mezbah dan persembahkanlah korban diatasnya dan bakarlah sampai asapnya naik ke-hadirat Tuhan. Karena orang benar akan mendirikan mezbah untuk menjaga persekutuannya dengan Allah.

RH MINGGU, 31 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yeh. 12-14; Why.5
ANDA MENUJU KE MANA? (Mazmur 73:1-28)

Pengarang dan kartunis James Thurber menyatakan pandangannya yang propokatif tentang hidup: "Sebelum meninggal, semua orang harus tahu bahwa mereka melarikan diri dari apa dan akan menuju ke mana dan mengapa." Pikiran dan tindakan kita saat ini ditentukan oleh sesuatu dari masa lampau: orangtua yang membuat standar tertentu yang tidak pernah kita capai; pelecehan seksual; kemampuan yang menonjol di sekolah yang akhirnya tidak nampak lagi ketika kita meninggalkan bangku sekolah; rasa tidak aman; dibesarkan di daerah terpencil atau di kota.

Kita juga harus tahu ke mana tujuan kita. Beberapa orang berlomba untuk mencari ketenaran dan keberuntungan, mirip dengan penumpang yang berebut mencari tempat duduk yang paling enak di bis yang tidak tahu mau ke mana. Lainnya merencanakan untuk pensiun—tetapi bukan karena usia lanjut atau menjelang kematian. Pemazmur Asaf tahu dari mana ia berlari. Sebelumnya ia hidup dalam keragu-raguan dan keputusasaan. Ia juga tahu ke mana ia akan pergi dan mengapa. Apakah Anda telah tahu dari apa Anda lari? Lebih penting lagi, apakah Anda tahu menuju ke mana Anda berlari?

RH SABTU, 30 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yeh. 8-11; Why.4
LIHAT DALAM BUKU DULU! (Mazmur 119:33-40)

Beberapa tahun yang lalu, kata-kata berikut ini tertulis di halaman depan buku telepon di Grand Rapids: "Lihat di buku dulu." Pencantuman kata-kata ini dengan tujuan untuk mengingatkan para pemakai telepon agar mencari nomor telepon dalam buku dahulu sebelum memanggil operator. Hal ini mengingatkan saya akan hidup kerohanian kita yang mirip dengan kisah di atas: Sebelum kita menghadapi tantangan atau mencari berkat Tuhan atas hidup kita, kita harus terlebih dahulu mencari petunjuk dan bimbingannya di dalam Alkitab. Jika kita lupa, kita akan terlibat dalam berbagai hubungan yang tidak diberkati-Nya dan berbagai aktivitas yang tidak diperkenan oleh-Nya.

Dalam bukunya yang berjudul Hints to Young Christians, O.T. Gifford memberi pernyataan sebagai berikut: "Jika Anda malas, bacalah Yakobus. Jika Anda lemah, bacalah surat Paulus. Jika Anda agak keras kepala, lihatlah kehidupan Musa. Jika Anda lemah iman, pandanglah Elia. Jika tidak ada sukacita dalam hati Anda, dengarkanlah Daud. Jika Anda mengalami kelesuan rohani, jumpailah Yohanes. Dan jika Anda kehilangan pandangan akan masa depan, bacalah Wahyu dan Anda akan melihat surga sekilas!" Milikilah motto: Lihat di Alkitab dulu!

RH JUMAT, 29 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yeh. 4-7; Why. 3
JANGAN MENJADIKAN DIRI ANDA KERA (Kejadian 1:24-31)

Brosur berwarna yang saya terima lewat pos mengiklankan satu seri buku tentang "penyelidikan yang paling menakjubkan tentang asal usul manusia." Iklan yang cerdik itu menyatakan bahwa manusia modern berasal dari Zat yang sangat sederhana yang mengalami perkembangan selama ribuan tahun. Dari penyajian ilmiah yang sebenarnya tidak ilmiah ini saya berkesimpulan bahwa keberadaan saya adalah hasil dari suatu kebetulan kimiawi, dan bahwa kehidupan tidak memiliki tujuan yang nyata. Saya hanyalah seekor binatang yang menyedihkan!

Jika kita percaya bahwa diri kita adalah hasil dari suatu kebetulan belaka, tanpa arti atau nasib, tingkah laku kita akan mirip seekor kera yang hidup hanya untuk menunggu "pisang berikutnya." Namun karena kita diciptakan "serupa" dengan Allah, hidup kita menjadi berarti. Kita harus memancarkan kemuliaan dan tujuan dari sang Pencipta kita melalui pikiran, kata-kata maupun perbuatan kita, yakni sang Pencipta yang menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus! Dengan menyadari bahwa kita diciptakan menurut citra Allah dan kita bukanlah binatang, bagaimana seharusnya Anda menjalani hidup hari ini?

RH KAMIS, 28 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yeh. 1-3; Why. 2
MEMANGGIL DENGAN NAMA KECIL (Yohanes 10:1-16)

Ketika saya mengunjungi Gereja Presbiterian Korea di Baltimore, saya mengamati bahwa orang jarang memanggil orang lain dengan nama kecil mereka. Mereka saling memanggil secara formal dengan sebutan Bapak Kim, Bapak Pyen, Ibu Hugh. Pada suatu hari saya bertanya kepada Bapak Pyen tentang kebiasaan ini. Ia menjelaskan, "Kita boleh memanggil orang lain dengan nama kecil hanya jika kita telah akrab dengan orang itu." Mungkin itulah sebabnya mengapa tanggapan saya agak negatif ketika ketua sebuah organisasi keagamaan menulis kepada saya untuk minta sumbangan keuangan. Ia mulai dengan sapaan "Dennis yang baik" dan menandatangani surat itu dengan, "Bob." Ini adalah surat resmi yang ditulis seperti surat pribadi.

Demikian pula, ketika Yesus meminta kita untuk mengikut Dia dan taat kepada-Nya, panggilan-Nya disertai dengan janji bahwa Dia akan memberi perlindungan, bimbingan, makanan dan istirahat yang kita butuhkan dalam hidup kita. Panggilan-Nya sesuai dengan kebutuhan kita, karena Dia sangat mengenal kita. Dia memanggil kita berdasarkan nama kecil kita.

RH RABU, 27 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 52; Why. 1; Mzm. 143, 144
BADAI AKAN DATANG (2Petrus 3:1-5)

Beberapa tahun yang lalu di Florida, saya menyaksikan langit yang hitam mencekam disertai hujan angin yang lebat dan diikuti oleh ombak yang bergelora. Topan akan datang! Sepanjang hari, pemancar radio dan televisi memberi petunjuk bagaimana melindungi diri dari angin yang merusak dan gelombang pasang dari badai yang akan datang. Sementara saya mengawasi, saya merasa heran mengapa orang-orang demikian sungguh-sungguh menanggapi berbagai peringatan dari kantor cuaca, tetapi keras kepala terhadap peringatan dari Allah tentang bencana yang lebih besar dari itu yang segera akan datang dan mengancam seluruh bumi.

Ada cara yang pasti untuk lari dari kebinasaan itu. Jawabannya adalah Kristus. Orang yang percaya kepada-Nya, akan merasakan damai-Nya di bumi ini dan memperoleh jaminan akan hidup dalam kekekalan bersama-Nya di surga. Apakah Anda telah siap? Jika belum, terimalah Tuhan Yesus sebagai Juruselamat hari ini juga.

RH SELASA, 26 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 50-51; 3 Yoh.
SELALU TERSEDIA (2Korintus 12:7-10)

Seorang penyanyi lagu-lagu rohani bernama Lina Sandell Berg, melayani bersama ayahnya dalam suatu pelayanan penginjilan. Ketika mereka berlayar dengan kapal, terjadi kecelakaan atas diri ayahnya—ia jatuh dari kapal dan tenggelam. Dalam keadaan membutuhkan penghiburan yang hanya dapat diberikan oleh Allah, ia menulis kata-kata yang sampai saat ini masih dinyanyikan oleh orang Kristen di seluruh dunia. Para konselor sekuler menyarankan agar kita mengatasi masalah dengan kekuatan kita sendiri. Namun hal ini sama sekali tidak mungkin. Kenyataan membuktikan bahwa di dalam diri kita, kita tidak memiliki kekuatan untuk mengatasi segala tekanan dan masalah hidup.

Pada saat kita mengalami kesulitan dan kalah, kita terpaksa mengaku bahwa kita membutuhkan sumber kekuatan dari luar kita. Dan kita dapat bersukacita karena selalu tersedia sumber kekuatan yang dapat kita ambil—karunia dari Allah yang tiada henti-hentinya

RH SENIN, 25 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer.37-39; Mzm. 79; 2 Yoh.
JIKA KEADAAN MENJADI KRITIS (Mazmur 138:1-8)
Luyada Gbuda, yang menjabat sebagai ketua sebuah denominasi di Zaire, menggambarkan keadaan di negara itu pada tahun 1993. Berkali-kali ia menggunakan kata "gawat". Secara politis bangsa Zaire selalu mengalami kerusuhan dan kemungkinan terjadi perang selalu ada. Secara ekonomis negara ini terperangkap dalam inflasi yang serius. Harga bahan bakar membumbung tinggi. Bangsa Zaire sangat menderita. Pada waktu Gbuda mengadakan perjalanan mengunjungi orang-orang beriman di Zaire, ia memberi kekuatan berdasarkan kata-kata Daud dalam Mazmur 138:1-8.

Kita semua pasti mengalami kesulitan. Bahkan mungkin saat ini kita sedang mengalami krisis. Meskipun demikian, kita tetap dapat memuji Allah atas kuasa, kasih dan belas kasihan-Nya. Berhentilah sejenak dan ingatlah bahwa Dia dapat dipercayai. Inilah hal yang seharusnya kita lakukan dalam menjalani masa krisis.