RH Sabtu, 09 Oktober 2010

TEMPAT TERPENCIL (Kisah Para Rasul 9: 36-39)

Di sebuah tempat terpencil di Sulawesi Tengah, seorang hamba Tuhan yang masih muda menceritakan bahwa khotbahnya bukan cuma apa yang disampaikan lewat mimbar pada setiap hari Minggu. Khotbahnya yang sesungguhnya adalah apa yang ia lakukan di tengah jemaat. Ia menyulam sapu tangan sebagai hadiah hari Ibu; ia mengajari jemaat memasak minyak kelapa; ia mengajari anak-anak membaca dan menulis; ia mengajari para remaja bernyanyi dan menari; ia bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhannya; ia membawa hasil bumi ke pasar dan menukarnya dengan apa yang dibutuhkan oleh jemaat; ia berbagi cara mengolah hasil bumi dengan jemaat.

Barangkali Anda tinggal di sebuah daerah kecil, tidak terkenal sama sekali. Namun, pasti ada banyak hal - sesederhana apa pun, yang dapat Anda lakukan bagi Tuhan, yang menempatkan Anda di sana dengan maksud baik. Dan andai Tuhan punya catatan harian, saya membayangkan, di sana tertulis: "Di daerah ... (tempat tinggal Anda) ... ada seorang bernama ... (nama Anda) .... Ia murid-Ku yang sangat rajin berbuat baik." Bagaimana pendapat Anda?