KOTBAH

BERHARGA DI MATA TUHAN
(Yesaya 43:4)

Yesaya 43: 4 berisi penyataan Tuhan yang menciptakan alam semesta, bukan manusia. Tuhan memperhatikan kita secara pribadi. Kalau sesama kita yang berkata demikian kepada kita, pasti kita sangat senang. Tetapi seringkali kita tidak sadar bahwa Allah juga mengatakan hal ini dalam firman-Nya dan firman-Nya tetap untuk selama-lamanya. Pada saat kita menghadapi masalah, apakah kita tetap percaya bahwa Allah mengasihi kita senantiasa. Karena kita berharga di mata Tuhan maka Tuhan rela memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi kita. Harga kita sama dengan nyawa Tuhan kita. Bahkan sekalipun hanya ada satu orang saja di dunia ini, Allah juga rela mati bagi orang tersebut.

Pada saat kita percaya pada-Nya, kita akan menjadi anak-anak-Nya dan Tuhan akan menjadi Bapa kita (Yoh. 1: 12). Ada dua hal yang akan kita dapat pada saat kita menjadi anak Allah, yaitu: kita menjadi ahli waris Kerajaan Allah dan merasakan kasih-Nya di dalam hidup kita. Selain itu kalau kita menjadi anak-Nya, maka Tuhan akan memberikan segala sesuatu bagi kita (Rm. 8: 32). Bagaimana pun keadaan sekeliling kita, Tuhan berjanji untuk memberikan segala sesuatu bagi kita. Tuhan berjanji akan memberikan perlindungan bagi kita dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia (Why. 3: 10).

Kita diciptakan segambar dengan Allah. Kita memiliki sifat-sifat Allah, kuasa Allah dan hubungan dengan Allah. Karena itu hiduplah seperti Allah hidup. Jangan pernah menyerah dengan tantangan hidup karena Allah tidak pernah menyerah. Selain menjadi anak-Nya, kita ini berharga di mata Allah karena pada saat kita percaya maka Roh Kudus akan tinggal dalam hidup kita. Apabila hidup kita senantiasa menyenangkan hati Roh Kudus maka buah-buah roh akan ada pada kita. Selain itu kita juga akan memperoleh roh hikmat, pengertian, nasehat, keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan (Yes. 11: 2). Di dalam Tuhan, kita menjadi kuat dan tidak mudah putus asa.

Kalau kita mengenal Allah kita, kita akan percaya kepada-Nya dan tidak menjadi kuatir. Karena Ia menjadikan segala sesuatu untuk kebaikan kita (Rm. 8:28). Orang percaya yang demikian, pada saat mengalami masalah, tidak akan melihat besarnya masalah yang dihadapinya melainkan melihat besarnya Allah yang dipercayainya. Jangan mau dikalahkan oleh masalah kita melainkan bersyukurlah senantiasa karena semua kebaikan-Nya. bersyukurlah karena bagi Allah sangat mudah untuk menolong kita. Setiap hal yang kita hadapi seringkali Allah ijinkan terjadi dalam hidup kita agar dalam hidup kita keluar karakter Kristus. Bersyukurlah karena engkau berharga di mata Tuhan. Amin

By: Pdt. Bernard Nyotoraharjo - Minggu, 25 Januari 2009