KOTBAH

HIDUP YANG BERKELIMPAHAN
(Yohanes 6:1-15)

Yesus menjanjikan bagi setiap orang percaya untuk dapat memperoleh hidup yang berkelimpahan (Yoh. 10: 10). Alkitab mencatat, respon Yesus ketika orang banyak datang mengikuti Dia, maka timbul belas kasihan Yesus bagi semua orang tersebut (Luk. 9: 10). Selain itu, sekalipun Yesus merasakan letih karena pelayanan yang Ia lakukan, Yesus menerima mereka dengan ramah. Dalam empat Injil yang kita baca (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dicatat bahwa Yesus selalu menerima semua orang yang datang kepada-Nya. Manusia menjadi prioritas utama dalam kehidupan Yesus.

Apa pun yang kita hadapi, baik itu goncangan maupun tekanan, jangan pernah kita merasa takut dan gentar karena kita berada dalam perhatian Allah. Jadi apa pun yang kita hadapi tetap prioritaskan Yesus yang utama dalam hidup kita, seperti Yesus telah menempatkan kita pada prioritas utama. Selama kita masih hidup dalam dunia, kita pasti masih akan menghadapi masalah. Tetapi bagaimana respon kita pada saat menghadapi masalah? Dalam peristiwa Yesus memberi makan 5000 orang ini, kita akan menjumpai ada dua macam respon seseorang pada saat menghadapi masalah, yaitu:

•Seringkali pada saat kita menghadapi masalah kita suka berpikir secara realitis. Salah satu contohnya adalah Filipus (Mark. 6: 35-37). Tetapi Tuhan tidak menyukai hal-hal yang dapat dipikir secara realitis. Tuhan menghendaki kita bisa melakukan segala sesuatu yang mustahil atau sesuatu yang tidak biasa kita lakukan. Tuhan telah memberi kita kuasa untuk melakukan hal-hal tersebut. Seringkali pikiran kita yang realitis membuat kita tidak menggunakan kuasa yang telah Tuhan beri kepada kita. Atas kekuatan yang diberikan Allah, kita dapat melakukan segala hal yang besar bagi kemuliaan-Nya.

•Selain itu seseorang dapat percaya bahwa Allah sanggup melakukan sesuatu tetapi masih ragu-ragu kepada mujizat Allah. Salah satu contohnya ialah Andreas (Yoh. 6: 8-9). Saat kita menyerahkan masalah kita kepada Tuhan, percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Sekalipun yang ada pada kita hal-hal yang tampaknya kecil dan tak berarti, jangan pernah menjadi ragu. Mujizat ada dimulai dari hal-hal yang kecil.

Yesus sangat menyukai adanya kerjasama antara kita dengan Dia. Ia tidak pernah mendahului umat-Nya untuk melakukan sesuatu. Yesus akan memakai kesaksian umat-Nya untuk mempermuliakan nama-Nya. Yesus akan memakai setiap pemberian umat-Nya menjadi alat untuk memperluas kerajaan-Nya. Tuhan telah rancangkan hidup yang berkelimpahan dalam hal jasmani maupun rohani bagi setiap kita yang mempercayai-Nya. Amin

. By: Pdt. Johny Takarbesy - Minggu, 8 Februari 2009