RH Jumat, 04 Februari 2011

KASIH KOK MENGHUKUM? (2 Samuel 12: 8-14)

Masih terbayang di depan mata, sebuah peristiwa yang terjadi 40 tahun lalu. Saya dan adik saya dihukum oleh Ayah, karena berkelahi. Waktu itu, saya menangis karena marah sekali. Mengapa orangtua menyiksa anaknya sendiri sedemikian kejam? Jika Ayah mengasihi kami, mengapa ia tega menghukum kami? Saya menemukan jawabannya sewaktu membaca kisah Daud. Tuhan sangat mengasihi Daud, sehingga Dia mengurapinya menjadi raja Israel melalui Samuel. Dia memberkati pemerintahannya, sehingga Daud berhasil mempersatukan bangsa Israel. Di puncak kekuasaannya, Daud melakukan apa yang jahat di mata Tuhan; ia mengambil Batsyeba sebagai istrinya. Padahal Batsyeba jelas-jelas adalah istri Uria, prajuritnya sendiri. Itu sebabnya Tuhan murka, dan menghukum Daud. Namun, Tuhan menghukum bukan karena Dia benci, melainkan karena Dia masih tetap mengasihi. Lewat hukuman itu, Dia hendak mendidik Daud, bahwa atas setiap perbuatan dosa, ada konsekuensi berupa hukuman. Dari situ saya sadar, dulu Ayah menghukum demi mendidik kami agar bertumbuh dengan karakter baik. Jika saat ini Tuhan mendidik kita karena suatu kesalahan yang kita perbuat, terimalah dengan kesadaran bahwa Tuhan ingin kita kembali.