RH Kamis, 21 April 2011

SAYAP RAJAWALI (Ulangan 32: 11-12)

Di wilayah pegunungan Palestina hidup beberapa jenis burung rajawali. Ada rajawali biasa, spesies yang lazim. Ada rajawali emas dengan bulu berkilau. Ada pula rajawali tutul atau berbintik. Serta hidup juga rajawali pemangsa reptil. Namun yang pasti, semua jenis burung rajawali suka terbang di ketinggian di mana angin berembus kencang. Maka, tak heran rajawali punya sayap yang kuat. Pada sayap itu terletak kekuatan rajawali. Akan tetapi, sayap rajawali tidak tiba-tiba menjadi kuat. Sejak kecil burung ini memang terlatih untuk terbang tinggi. Sang induk selalu menempatkan sarangnya di tempat tinggi. Lalu jika sudah tiba saatnya, ia akan membongkar sarang itu, sehingga anak-anaknya "terjun bebas" di udara. Dipaksa untuk belajar terbang di tengah empasan angin kencang. Sementara sang induk melayang-layang di atas, sembari menjaga. Jika mereka tidak mampu terbang lagi, ia melesat ke bawah untuk menopang mereka di atas kepak sayapnya.

Seperti itulah Tuhan melatih umat-Nya, agar bertumbuh kuat dan dewasa dalam iman. Dia mau kita bertumbuh. Dia melatih kita di tengah empasan "angin" kesukaran dan tantangan hidup. Sebab, iman tidak tumbuh dalam kemudahan hidup, tetapi sebaliknya. Dan, ketika Tuhan mengizinkan kesukaran terjadi, Dia tetap mengawasi sembari melatih iman kita agar bertumbuh.