Ringkasan Khotbah Minggu, 15 Mei 2011

Harus Berbuat Apa Pada Saat Tidak Tahu Berbuat Apa?
(2 Tawarikh 20: 1-2,12,25-26)

Yosafat sedang menghadapi ancaman besar dalam hidupnya. Musuh-musuhnya bersatu melawan dirinya pada waktu yang sama. Yosafat mengatakan: ”Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan” (ay. 12). Mungkin saat ini bisnis stagnan, terbelit utang yang sangat besar, gajimu selalu tidak cukup untuk hidupmu dan keluarga, mungkin pernikahanmu dalam masalah yang sangat besar, mungkin sakit semakin berat di hari-hari belakangan ini, mungkin di keluarga sedang ada masalah. Segala sesuatu yang tidak beres menimpa hidup. Melalui firman Tuhan ini, Tuhan sedang mengajarkan kepada kita untuk: berbuat apa pada saat tidak tahu harus berbuat apa!

Ada 3 langkah yang diambil Yosafat, yaitu:
1. Yosafat bertekad dan sungguh-sungguh mencari Tuhan (ay. 3-4). Yosafat berdoa, isi doanya ia mengingatkan dirinya siapakah Tuhan bagi dirinya (ay. 5-6) dan ia mengingatkan dirinya tentang apa yang Tuhan sudah lakukan di masa lalu (ay. 7-9). Serta ia meminta Tuhan melakukannya sekali lagi. Jika kita berdoa seperti Yosafat berdoa, maka kita akan mengalami mujizat seperti mujizat yang dialami Yosafat. Kita harus mengambil keputusan untuk mencari Tuhan mulai saat ini.
2. Yosafat Fokus kepada janji Tuhan dan bukan kepada masalah (ay. 12). Untuk naik level, selalu ada badai di tengah-tengahnya. Tetapi Allah tidak pernah gugup menghadapi masalahmu. Allah punya banyak cara menolong kita. Tuhan punya banyak jalan menolong kita. Apapun masalahnya, Dia tetap Tuhan yang sama, yang mampu menolong setiap kita.
3. Bersorak-sorak dan memuji Tuhan sekalipun belum menerima pertolongan (ay. 22). Sorak-sorai itu tidak mungkin pelan-pelan. Kita harus memuji Tuhan dengan bersorak-sorai, suara yang nyaring!! Bagaimana bersorak-sorak tetapi tidak terdengar suaranya? Pada saat Yosafat dan orang-orangnya mulai bersorak-sorai maka pertolongan Tuhan itu datang. Apapun keadaan yang sedang kita hadapi, jangan pernah berhenti bersorak-sorai dan memuji Tuhan sampai pertolongan Tuhan itu datang.

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 15 Mei 2011