KOTBAH

ORANG KUSTA YG DIBERKATI
(2 Raja-raja 7:1-20)

Alkitab berkata, ”Orang benar akan hidup oleh imannya atau percayanya”. Jadi, iman berperan penting dalam kehidupan orang benar. Alkitab tidak berkata, orang benar hidup karena kekayaannya. Alkitab juga tidak berkata orang benar hidup karena kedudukannya. Alkitab tidak berkata bahwa orang benar hidup karena pengetahuannya.

Pada jaman Elisa menjadi nabi di Israel, ada satu peristiwa di mana orang Israel mengalami kelaparan yang hebat karena kekurangan makanan. Seluruh kota Samaria dikepung oleh tentara Aram, yang dipimpin oleh raja Benhadad. Semua barang tiba-tiba harganya naik. Bahkan, ada 2 orang ibu mengadakan kesepakatan untuk membunuh anaknya secara bergiliran supaya mereka dapat makan. Keadaan menjadi kacau. Dua kelompok orang Israel ketika mereka berada dalam kesulitan:

1. Perwira Ajudan Pribadi Raja Yoram (ayat 2).
Perwira ini tidak percaya kepada perkataan yang disampaikan oleh nabi Elisa. Orang yang demikian adalah gambaran dari orang yang tidak percaya kepada kebaikan dan kemahakuasaan Tuhan. Akibat dari seseorang yang tidak percaya, ialah: ia tidak akan menikmati berkat atau pertolongan Allah dan ia akan mati karena tidak mempercayai Firman Tuhan.


2. Empat orang kusta (ayat 3-4).
Tiga hal positif yang dilakukan empat orang kusta ini dalam menghadapi kesulitan, ialah:
· Berpikir benar dan tenang (ayat 3-4). Ciri-ciri orang yang beriman adalah tenang (Yes 30:15) dan berpikir benar (Fil 4:8).
· Bertindak benar. Tidak cukup sekedar berpikir benar, tetapi juga bertindak benar. Mereka melangkah untuk mengubah keadaannya. Setiap seribu langkah selalu dimulai dengan satu langkah. Setiap bangunan yang megah selalu dimulai dengan sebuah batu bata. Sebuah kemajuan atau keberhasilan selalu dimulai dengan sebuah tindakan yang benar. Meraih peluang yang ada di depannya.
· Diberkati dan mau menjadi berkat (ayat 9-10). Bertindak benar dengan meraih peluang yang ada akan membuat kita diberkati.

Pada saat kita berada dalam keadaan yang sulit, kita harus tetap mempercayai firman Tuhan. Firman Tuhan akan membawa kita untuk dapat berpikir benar dan tenang, bertindak benar dan akhirnya diberkati serta dapat menjadikan kita berkat bagi orang lain. Amin

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 2 November 2008