RH JUMAT, 13 Feb 2009

Bacaan Setahun: Im. 20-22; Kis. 20
PERTANGGUNGJAWABAN (Kisah 26:1-23)

Ketika Tuhan menegur Adam karena memakan buah dari pohon terlarang, Adam menyalahkan Hawa (Kej. 3:12). Sejak itulah, manusia berusaha menghindari tanggung jawab atas perbuatannya dengan melemparkan kesalahan pada orang lain atau keadaan di luar kuasa mereka. Hingga hari ini, sikap menyalahkan orang lain telah mencapai tingkat yang baru. Dalam suatu wawancara televisi, seorang pejabat tinggi pemerintah menyatakan bahwa para pendukung pro-life, gerakan anti-pembunuhan, pada akhirnya bertanggung jawab atas 1,6 juta aborsi yang terjadi di Amerika. Ia menegaskan, seandainya orang-orang yang menentang aborsi secara sukarela bersedia mengambil dan mengasuh bayi-bayi di rumah mereka, para wanita itu tentu tidak akan menggugurkan kandungannya.

Jika Anda setuju dengan alasan ini, maka wanita yang memilih untuk melakukan aborsi dengan alasan kehadiran seorang bayi dapat membuat kehidupannya tidak nyaman, menjadi tidak bersalah atas kematian anaknya. Tanggung jawab itu terletak pada orang-orang yang ingin menghukum para wanita itu karena kesalahan mereka. Hal ini bertentangan dengan Alkitab yang mengajarkan bahwa Allah akan memperlakukan kita setimpal dengan apa yang kita perbuat.