RH SABTU, 14 Feb 2009

Bacaan Setahun: Im. 23, 24; Mzm. 24; Kis. 21
KESEIMBANGAN (Efesus 5:22-33)

Pernikahan yang baik memiliki suatu keseimbangan. Kenyataan-kenyataan hidup sehari-hari harus dipadukan dengan sukacita dan rasa saling mengasihi secara terus-menerus. Kenyataan hidup akan menolong seorang suami melihat bahwa ia harus menerima istrinya sebagaimana adanya, bukannya terlalu peka terhadap perasaan sang istri. Hal ini juga akan membuat sang istri melihat bahwa komentar-komentar kritisnya dapat menghancurkan rasa hormat diri pada sang suami. Kenyataan hidup saja belumlah cukup. Hal-hal yang romantis, seringkali dibuang seusai pesta pernikahan, sehingga mengakibatkan sebuah pernikahan tidak bertumbuh.

Perkataan Rasul Paulus menggambarkan bahwa cinta antara dua manusia mencerminkan pengurbanan Kristus bagi gereja-Nya. Dapat dikatakan bahwa itulah cinta yang diisi dengan kebaikan dan kelemahlembutan. Kristus dapat menolong Anda untuk menyeimbangkan hubungan pernikahan Anda antara kenyataan dan sikap romantis. Teruslah berjalan dalam kasih-Nya dan lihatlah apa yang akan terjadi pada pernikahan Anda.