KOTBAH

MARIAGE IS MIRACLES
(Yohanes 2:1-11)

Di Makasar pada April 2003 data yang ada menyatakan 90% kasus yang ada di pengadilan adalah kasus perceraian. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, Allah membuat 2 lembaga besar, yaitu:
1. Lembaga pernikahan. Pada Perjanjian Lama, Allah memulai dengan membentuk lembaga pernikahan. Ini diawali dari kehidupan Adam dan Hawa. Lembaga pernikahan mengarah kepada hubungan intim yang terbentuk dari 2 pribadi (pria-wanita) yang saling mencintai.

2. Lembaga gereja. Lembaga gereja terbentuk pada masa Perjanjian Baru. Lembaga gereja mengarah kepada hubungan intim antara Tuhan Yesus dan mempelai perempuan-Nya, yaitu gereja Tuhan.

Tidak ada pernikahan tanpa masalah. Pada saat ini sebagian keluarga sedang menghadapi masalah kesehatan, ekonomi dan juga masalah hubungan seksual antara suami dan istri. Iblis sedang berusaha dengan gencar menyerang kehidupan keluarga melalui ketiga hal ini. Pernikahan menjadi target dalam peperangan rohani. Tuhan tidak pernah merencanakan untuk menjadikan pernikahan dipenuhi dengan masalah. Dalam pernikahan di Kana, Yesus dan murid-murid-Nya pun diundang. Kita harus mengundang Yesus datang pada kehidupan keluarga kita. Arti kehadiran Yesus dalam kehidupan pernikahan kita, ialah:
1. Melegitimasi institusi pernikahan. Di zaman Perjanjian Lama, Tuhan melegitimasi pernikahan manusia di taman Eden. Di Perjanjian Baru, pelayanan Yesus diawali dengan kehadiran-Nya pada pernikahan di Kana.

2. Mentransformasi (Yoh. 2: 10). Yesus hadir untuk mentransformasi kehidupan keluarga dengan tetap membuat yang terbaik. Semakin hari cinta semakin bertumbuh dalam kehidupan keluarga.

3. Makes Miracles (Yoh. 2: 11). Setiap orang dipanggil menikah untuk diberkati dan mengalami mujizat dalam kehidupan pernikahan mereka.

Tiga kunci agar kita mengalami mujizat dalam kehidupan pernikahan kita:
1. Invite Jesus (ay. 2). Kunci pertama untuk mengalami mujizat tersebut adalah undang Yesus dalam pernikahan kita. Tuhan sedang mengetuk pintu hati kita dan menunggu untuk dapat membangun hubungan yang intim dengan kita (Wah. 3: 20).

2. Let Him Know (ay. 3, 5). Pada saat kita menghadapi masalah, sampaikan kepada Tuhan. Kalau Tuhan tahu, Dia mau tahu. Pergumulan apa pun yang kita hadapi kasih tahu Tuhan maka Ia akan turun tangan.

3. Obey Jesus (ay. 7-8). Taati apa yang Yesus katakan. Mentaati apa yang Yesus katakan ada harganya dan hal ini tidak dapat dibayar oleh orang lain. Ketika Tuhan mau membuat mujizat, Tuhan ingin melibatkan kita.

Apa yang ada pada kita, Tuhan bisa pakai untuk menyatakan kemuliaan Allah. Allah merencanakan pernikahan yang selalu dipenuhi dengan mujizat. Amin

. By: dr. Andik Wijaya - Minggu, 15 Maret 2009