KOTBAH

Memberitakan Injil
(1 Korintus 9: 16-23; 2 Korintus 3: 3)

Setelah Saulus berjumpa dengan Yesus, hidupnya berubah. Saulus atau Paulus memiliki keinginan untuk memberitakan Kristus kepada jiwa-jiwa. Bagi Paulus memberitakan Injil merupakan suatu keharusan. Memberitakan Injil melalui hidup kita itu merupakan suatu keharusan, karena hidup kita adalah surat Kristus yang harus dibaca oleh orang lain (2 Kor. 3: 3). Membawa Kristus kepada jiwa-jiwa dan membawa jiwa kepada Kristus sama-sama mudah apabila kita memiliki gairah untuk memberitakan Injil. Kita dapat memberitakan Injil melalui hidup kita yang telah diubahkan.

Dalam memberitakan Injil, kita perlu memperhatikan konteks atau latarbelakang kehidupan orang yang ingin kita injili. Paulus selalu memperhatikan konteks budaya sekitar sebelum ia memberitakan Injil dengan tujuan agar ia dapat memenangkan jiwa-jiwa tersebut. Apabila kita tidak berusaha memahami budaya, bahasa, busana atau apa pun latar belakang dari orang yang ingin kita injili akan membuat kita mengalami kegagalan.

Menurut survei, banyak orang yang mengenal Kristus melalui pemberitaan orang per orang. Dalam kehidupan ini seringkali kita menjumpai kesempatan demi kesempatan untuk memberitakan Injil. Jadikan momentum-momentum dan kesempatan-kesempatan yang ada untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus. Amin