RH Minggu 28 Februari 2010

Minggu, 28 Februari 2010
JERAT KEBOHONGAN (2 Samuel 12: 1-14) Kebohongan atau dusta itu beranak pinak. Begitu seseorang berbohong, maka selanjutnya ia akan terus diseret dalam kebohongan-kebohongan lainnya. Jadinya seperti lingkaran setan. Kebohongan satu ditutupi oleh kebohongan lainnya. Akibatnya bisa sangat fatal. Itulah yang terjadi pada Marion Jones-Thompson, pelari putri terkenal dari Amerika. Jones berbohong tentang skandal doppingnya saat merebut medali di Olimpiade Sidney, Australia, tahun 2000. Jones berbohong kepada keluarganya, kepada agen dan sponsornya, kepada para penggemarnya, seterusnya kepada para polisi, terakhir kepada tim juri pengadilan. Ia beralasan, hidupnya yang sedang bergelimang kesuksesan akan hancur lebur jika skandal itu terbongkar. Jadi, ia memilih berbohong. Namun, Jones salah. Ia memang sempat "tertolong", tetapi hanya untuk sementara. Selanjutnya ia justru terjerumus pada kehancuran yang lebih parah. Karier dan reputasinya benar-benar amblas.

Maka, berhati-hatilah dengan kebohongan. Sebab di balik "kelegaan" sementara yang didapat, di sana tersimpan kepahitan yang sangat. Kejujuran adalah pilihan terbaik sepahit apa pun.