RH Jumat 12 Pebruari 2010

HATI YANG TULUS (Kisah 1: 15-26)
Wajahnya lugu. Sederhana. Tutur katanya simpatik. "Soal gaji sih terserah saja. Saya terima. Yang penting bisa kerja membantu Tuan dan Nyonya," ujar Yati. Sang majikan terkesan. Ia pun diterima menjadi pembantu rumah tangga. Kunci-kunci rumah dipegangnya. Dua bulan kemudian, majikannya sangat kaget ketika tiba di rumah. Semua barang berharga mereka habis terkuras. Yati lenyap. Rupanya ia adalah anggota sindikat perampok yang beraksi dengan bepura-pura menjadi pembantu.

Sulit mencari orang berhati tulus. Langka, tetapi sangat berharga. Namun siapa yang bisa mengenal isi hati? Tuhan! Percuma menjadi orang berprestasi apabila tanpa ketulusan hati. Orang yang tulus hati membuat rencana tanpa intrik. Berbicara tanpa melebih-lebihkan. Memberi bantuan tanpa pamrih. Menampilkan diri apa adanya tanpa berusaha terlihat suci. Ia benci kemunafikan dan kepalsuan. Seperti itukah Anda? Apakah Anda dikenal sebagai orang yang tulus hati?