RH Rabu, 29 September 2010

MENYAPA ZAKHEUS (Lukas 19: 1-10)

Ia kaya raya, tetapi badannya pendek. Yang lebih parah, ia pemungut cukai. Artinya, ia bekerja pada orang asing; seorang antek penjajah; seorang pengkhianat bangsa. Bangsanya sangat membencinya, begitu benci sampai-sampai mereka tidak sudi mengucapkan namanya; mereka cukup menyebutnya "orang berdosa". Tak ada orang yang memberinya jalan ketika ia berusaha melihat Yesus. Ia memutar otak, dan menemukan salah satu cara paling unik untuk mendekati Sang Guru: memanjat pohon. Bisa jadi Yesus geli melihat orang pendek itu bertengger di pohon. Namun yang tak terduga, Yesus menyapanya dengan menyebutkan namanya. Mungkin sudah begitu lama telinga Zakheus tidak mendengar orang menyebutkan namanya dengan ramah. Bukan itu saja. Yesus juga mau berkunjung ke rumahnya! Tak heran, perjumpaan itu membekaskan kesan yang sangat mendalam baginya; bahkan mengubahkan arah hidupnya. Zakheus mengalami keselamatan. Maukah kita menyapa orang lain seperti yang Yesus lakukan? Orang itu tidak mesti "musuh masyarakat" seperti Zakheus; bisa juga orang yang tidak diperhitungkan di lingkungan kita. Sapalah ia. Kenalilah pribadinya. Hargailah ia sebagai manusia. Hormatilah martabatnya. Berdoalah agar Tuhan menjamahnya dan mengubahkan arah hidupnya.