Artikel

30 Days Only

Dalam dunia kerja, pernahkah terpikir seandainya anda diberi waktu 30 hari untuk mencapai target dengan konsekuensi apabila tidak tercapai maka anda akan dipecat atau diminta mengundurkan diri secara terhormat. Apakah reaksi anda ketika diperhadapkan situasi seperti ini? Kemungkinan ada 2 respon.

Respon 1.
Anda akan melakukan segala cara untuk mencapainya, bahkan dengan cara yang sebelumnya tidak terpikirkan. Mungkin anda sendiri juga akan kaget dengan apa yang anda lakukan dan melihat bagaimana Tuhan membukakan jalan yang sebelumnya sepertinya tidak mungkin. Anda yang biasanya kerja 8 jam/hari mungkin menjadi 10-12 jam/hari.

Respon 2
Anda akan panik, kesal bahkan kecewa atas perlakukan perusahaan. Dan berkata, “Ini mana mungkin. Seumur-umur saya belum pernah mencapai angka (target) tersebut. Ini sama aja mau bunuh saya.” Dan bukannya sibuk memikirkan bagaimana cara mencapai target tersebut, tapi malah sibuk mencari pekerjaan lain, dengan pemikiran bahwa seandainya dipecat, sudah ada pekerjaan cadangan.

Satu kondisi yang sama namun memiliki reaksi yang berbeda. Namun satu hal yang harus pasti, Jangan pernah kuatir. Yakobus 1:2-4 mengatakan ”Saudara-saudaraku, anggaplah suatu kebahagiaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun“.

Tetap ingat bahwa rancangan Tuhan adalah damai sejahtera bukan kegagalan, mungkin 30 hari terlihat tidak mungkin dan bahkan mungkin 30 hari anda gagal mencapai targettersebut, namun tetap bersyukur, jangan kuatir, yakinlah Tuhan sudah mempersiapkan sesuatu yang spesial yang jauh lebih baik, dan mungkin itu yang anda impikan selama ini.

Coba pikirkan, pernahkah kita sampai mau makan saja susah, atau anda mengatakan anda hanya bisa makan mie instan, itu juga merupakan anugerah karena tidak semua orang bisa punya uang untuk membelinya. Atau anda mengatakan saya harus hutang untuk membelinya, ada yang mau memberi hutang kepada kita juga merupakan anugerah, berarti kita dipercaya. Artinya, Tuhan Yesus terlalu baik, bahkan sangat baik. Dia sekali-kali tidak pernah meninggalkan kita.

Saudara-saudaraku, kondisi belakangan ini sangat tidak mudah dan akan sangat menguji iman kita. Jangan putus asa, tetaplah teguh, dan mengucap syukur memiliki Tuhan Yesus yang hidup di dalam kita. Dia yang selalu memberi penghiburan dan kekuatan di saat kita merasa lelah. Dengan lembut Tuhan Yesus berkata, ”Marilah datang kepada-Ku, hai engkau yang letih lesu dan berbeban berat karena Aku akan memberikan kelegaan”. Jadi, jangan pernah menyerah dan menyalahkan keadaan, ambillah hikmah dari segala sesuatu, lihatlah dari sudut pandang Allah, bukan hanya sudut pandang kita, lihatlah dalam rancangan Tuhan bukan rancangan kita pribadi.