RH Jumat, 11 Desember 2010

KEBEBASAN SEJATI (Yohanes 8: 30-36)

Banyak orang berpikir bahwa kebebasan identik dengan tidak adanya ikatan, penghalang, batasan, atau aturan yang mengikat. Namun, apakah kebebasan memang berarti kita bisa berbuat segala sesuatu sekehendak kita sendiri tanpa perlu memperhatikan aturan yang berlaku? Iblis selalu menebar benih palsu agar orang berpendapat bahwa dengan tidak adanya aturan atau hukum Tuhan, manusia bisa mencapai kebebasan sejati. Kebebasan diartikan sebagai ketidakterikatan pada hukum yang berlaku. Ini kebohongan terbesar yang memperdayai begitu banyak orang, termasuk orang kristiani. Gaya hidup bebas kerap kali justru menciptakan orang-orang yang terikat dengan obat bius, alkohol, seks bebas, dan sebagainya. Bukankah ini berarti kebebasan tanpa hukum Tuhan justru akan membuat ikatan? Sebaliknya jika seseorang mengikatkan diri kepada hukum Tuhan, ia justru mengalami kemerdekaan di hidupnya; tidak terikat hal-hal yang negatif. Jangan pernah mau ditipu Iblis. Begitu banyak orang dibodohi Iblis dengan slogan "kebebasan" tetapi ujungnya justru belenggu dan ikatan. Itu sebabnya Amsal berkata, ada jalan yang disangka lurus, tetapi berujung maut. Kita harus berhati-hati. Ikatkan diri kepada hukum-hukum Tuhan, maka kita akan mengalami kemerdekaan sejati.