Artikel

Lukisan Yang Hancur

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29: 11)

Suatu saat seorang pelukis terkenal mendapatkan tugas untuk menyelesaikan sebuah lukisan mahakarya yang mana lukisan ini akan terpampang dalam sebuah acara pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana. Setelah menyelesaikan lukisan yang indah itu sang pelukis terpesona dengan keindahan lukisan yang dibuatnya. Ia begitu mengagumi lukisan itu dan tanpa sadar ia melangkah mundur beberapa langkah sambil terus menatap keindahan lukisan yang dibuatnya itu. Ia terus berjalan mundur sampai tinggal selangkah lagi dari sisi gedung yang tinggi dimana lukisan itu dibuat, hanya satu langkah mundur lagi maka ia akan terjatuh dan mati.

Ada seorang pria melihat hal yang sedang terjadi dan ingin berteriak mengingatkan pelukis itu, namun kemudian ia sadar bahwa apabila ia berteriak, mungkin ia akan mengagetkan si pelukis dan membuatnya mundur dan terjatuh. Pria tersebut terus mengambil sebuah kuas pelukis dan mulai mencoret-coret lukisan yang indah itu sampai lukisan itu rusak total. Menyadari bahwa lukisan yang dibuatnya dirusak oleh pria tersebut maka si pelukis pun sangat marah dan mulai bergerak maju untuk memukul pria tersebut. Akan tetapi, beberapa orang lain yang ada di sekitarnya menahannya dan memperlihatkan kepadanya posisi si pelukis terakhir yang hampir saja membuatnya terjatuh dan mati.

Seringkali kita pun demikian, kita melukis masa depan yang indah di hadapan kita dan memimpikan hari-hari yang indah bersama dengan hal-hal yang kita impikan tersebut. Kemudian, Tuhan terlihat menghancurkan lukisan indah kita itu di saat Ia melihat bahaya yang datang di depan kita.

Kadang kita menjadi marah dan jengkel dengan apa yang dilakukan oleh Tuhan kepada kita, atau kita menjadi marah kepada semua orang - kepada orang tua kita ataupun kepada atasan kita di tempat kerja. Tetapi satu hal yang harus kita ketahui dengan baik bahwa, "Tuhan hanya menyediakan yang terbaik buat kita anak-anak yang dikasihinya.”