RH Senin, 07 Maret 2011

RAJAWALI MEMBUBUNG TINGGI (Yesaya 40: 28-31)

Rajawali memang suka terbang tinggi. Ia terbang dan membuat sarang di ketinggian. Ia bisa naik ke gunung Libanon; mengambil puncak pohon aras yang tinggi sekali. Padahal di ketinggian, angin berembus kuat. Bagaimana rajawali dapat terbang dengan begitu ringan dan tenang? Daripada melawan angin, ia memanfaatkannya untuk bergerak bersama tiupan angin. Ia "memercayakan" diri pada dorongan angin untuk maju. Jadi, sebenarnya ia bukan terbang, melainkan melayang di ketinggian. Melayang bukan dengan kekuatannya sendiri, melainkan dorongan angin. Tatkala angin kesulitan hidup menghantam, apakah tanggapan kita? Kesulitan yang kian besar justru harus menjadi "kendaraan" kita untuk kian berserah, memercayakan diri pada bimbingan Tuhan. Izinkan Roh-Nya membawa kita "melayang" di tengah hembusan angin persoalan.