RH Selasa, 03 Mei 2011

BAYANG-BAYANG GELAP (Hosea 1: 2-9)

Alkitab menyingkapkan dengan jujur kehidupan Hosea. Gomer, perempuan yang dinikahinya, tidak setia. Dari tiga anak yang dilahirkannya, hanya si sulung yang membawa benih Hosea. Dari nama-nama mereka, tercermin bahwa kedua anak berikutnya bukan keturunan nabi itu (ay. 6 dan 9). Hosea harus menelan kenyataan pahit memiliki anak-anak dari buah perzinahan istrinya. Namun, dengan cara-Nya, Tuhan memakai situasi kelam itu sebagai gambaran ketidaksetiaan Israel kepada-Nya. Sekaligus, kesetiaan Hosea melukiskan kasih dan kesetiaan Tuhan sendiri. Artinya, dalam segala keburukan kondisi keluarganya, Tuhan tetap memakai Hosea. Tuhan tidak terhalang memakai hamba-Nya walau ada latar belakang keluarga yang hitam. Kalau Tuhan saja tidak, mestinya kita juga tidak. Tidak ada kegelapan yang dapat menghalangi terang Tuhan bersinar.