Ringkasan Khotbah

Kolusi dan Nepotisme
(Lukas 13: 23-24)

Orang Kristen yang bertanggungjawab berjuang untuk kebutuhan jasmaninya dan mengatasi hasrat dosa. Mengembangkan potensi diri secara maksimal dan sadar tidak mudah menjadi dewasa dan menjadi sempurna. Sebaliknya orang Kristen yang ngawur, suka kolusi dan nepotisme, kurang bertanggungjawab maka tidak mengembangkan potensi dan mau hidup gampang. Menyuap Tuhan dengan cara: Menyanjung Tuhan dan memberi persembahan. Setiap anak Tuhan pasti harus melalui perjuangan. Ada dua jenis perjuangan hidup yang harus kita lalui.

Pertama, perjuangan untuk bisa bertanggung jawab memenuhi kebutuhan jasmani kita. Kita tidak akan dapat menyelesaikan masalah dosa dalam diri kita, kalau tidak bisa menyelesaikan masalah kebutuhan jasmani secara benar. Untuk menyelesaikan masalah kebutuhan jasmani sebetulnya yang penting adalah mental yang baik. Banyak bangsa di dunia ini yang tidak ber-Tuhan seperti bangsa Indonesia, tetapi memiliki masyarakat yang baik dan makmur. Ini karena secara mental bangsa itu bertanggung jawab, sehingga bisa menyelesaikan kebutuhan jasmaninya dengan baik. Pola pikir yang salah mengakibatkan banyak orang Kristen tidak serius dan malas-malasan mengembangkan potensi dalam dirinya secara maksimal. Mereka mengharapkan selalu ada pertolongan dari Tuhan, sehingga tidak perlu susah-susah berusaha. Tuhan pasti menolong anak-anak-Nya, maka semua akan menjadi baik. Sampai-sampai mereka menyalahkan orang yang berusaha mengembangkan diri sedemikian rupa demi kehidupannya, sebab dianggap tidak mengandalkan Tuhan.

Kedua, perjuangan hidup untuk bisa mengalahkan keinginan dosa. Mungkin juga pola pikir ini diperkuat oleh terpengaruhnya orang-orang Kristen dengan budaya kolusi dan nepotisme. Mereka berpikir bahwa Tuhan bisa diajak kolusi dan nepotisme oleh orang-orang yang mengaku sebagai anak-anak-Nya. Kolusi maksudnya Tuhan dianggap bisa diajak bersekongkol untuk bertindak membela orang Kristen; caranya dengan membuat-Nya senang: menyanjung-Nya dan memberikan persembahan kepada-Nya. Nepotisme maksudnya Tuhan dianggap akan menuruti keinginan orang Kristen, sebab mereka beranggapan sebagai anak-anak-Nya.

Tuhan kita adalah Allah yang berintegritas dan tidak bisa disuap. Tetap harus ada perjuangan yang membuat kita belajar bertanggung jawab, sebab tidak ada jalan yang mudah untuk menjadi dewasa dan sempurna. Tuhan Yesus sendiri berkata, “Berjuanglah!” Tidak ada jalan yang mudah untuk menjadi dewasa selain berjuang dengan penuh tanggung jawab.