Ringkasan Khotbah Minggu, 01 Mei 2011

Tiga Musuh Iman
(Lukas 18: 8b; Ibrani 11: 6)

Tuhan Yesus waktu datang kembali ke dunia nanti, tidak mencari gereja yang besar, tidak juga mencari orang-orang yang kaya raya.Yang Yesus cari adalah orang yang memilki iman. Yang Yesus cari adalah iman di dalam gereja-Nya. Mengapa? Sebab segala sesuatu tanpa iman adalah DOSA! (Roma 14: 23b). Dan mujizat demi mujizat hanya akan dialami oleh orang yan memiliki iman (Markus 9:23). Tidak mudah orang untuk memiliki dan mempertahankan imannya! Itu sebabnya Yesus sampai memberikan perumpamaan tentang iman sebesar biji sawi. Sebab iman itu punya musuh! Akibatnya banyak orang Kristen yang hidup tanpa iman. Tiga musuh iman yang perlu kita waspadai, yaitu:

I. PENGELIHATAN (2 Kor. 5: 7). Ada 2 kelompok manusia: manusia yang hidup dengan percaya. dan manusia yang hidup dengan pengelihatan, mana yang masuk akal? Percaya dahulu, baru melihat atau melihat dahulu, baru percaya? Bagi orang dunia adalah melihat dahulu, baru percaya! Ini normal!! Tetapi, bagi anak Tuhan: Hukum rohani adalah percaya dahulu baru melihat (Mzm. 27: 13, Yoh. 11: 40,29). Dalam menjalani hidup kekristenan ini, kita akan kecewa kalau kita mau melihat dahulu baru mau percaya! Kita harus percaya dahulu baru melihat kemuliaan Allah!

II. PENGHARAPAN (1 Kor. 13: 13). Alkitab membedakan antara IMAN dan pengharapan. Banyak orang Kristen yang berdoa dengan penuh pengharapan, tetapi tidak dengan penuh iman. Akibatnya tidak pernah terjadi sesuatu. Kita berdoa agar disembuhkan, tetapi tidak sembuh. Mengapa? Karena kita cuma berharap sembuh. Banyak orang orang berharap diberkati, dan tidak mengalami berkat. Mengapa? Karena tidak beriman, tidak percaya! Iman letaknya di hati (Rm. 10: 10a). Pengharapan letaknya di pikiran (1 Tes. 5: 8). Jadilah orang Kristen yang harapan-harapannya digerakkan oleh iman. Iman berbicara tentang waktu sekarang, sedangkan pengharapan berbicara tentang waktu yang akan datang.

III. PERASAAN. Perasaan kita diciptakan Tuhan. Kalau kita menyanyi, tiba-tiba air mata kita menetes. Perasaan kita sedang ikut menyanyi. Dalam hidup ini kita harus pakai perasaan. Tetapi, dalam hal-hal rohani, jangan berjalan dengan perasaan!! Mengapa? Karena perasaan gampang berubah!! Iman itu berdasarkan firman Tuhan dan bukan berdasarkan perasaan! Firman Tuhan tidak pernah berubah!! Perasaan bisa berubah-ubah! Kalau kita pulang kita melihat rekening kita masih merah, bagaimana? Perasaan kita bisa langsung berubah jadi susah, takut, cemas!!! Tapi iman tidak bisa berubah, Tuhan sudah memberkati hidupku. Aku terima berkat!! Berkat diterima! Amin

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 01 Mei 2011