RH Minggu, 19 Juni 2011

MENYEDIAKAN DIRI (Kidung Agung 5: 2-8)

Dalam sebuah acara pemakaman, seorang pria setengah baya tampak terguncang dan menangis tanpa henti. Pria ini ternyata adalah suami dari jenazah yang akan segera dikuburkan. Ia sangat bersedih atas kepergian istrinya. Ternyata, lebih dari merasa kehilangan, sang suami merasa menyesal tidak menyediakan diri dan memberikan cukup waktu untuk menikmati kebersamaan dan kebahagiaan bersama istrinya itu ketika masih hidup. Selama ini ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Sekarang semua sudah terlambat. Istrinya sudah pergi. Perempuan dalam perikop bacaan hari ini juga mengalami penyesalan setelah gagal menyediakan diri untuk kekasihnya.

Siapa saja orang-orang yang kita kasihi dan berharga bagi kita? Sudahkah kita memberikan cukup waktu untuk mereka? Jangan sampai kita terlalu sibuk atau malas sehingga tidak bisa menyediakan diri untuk mereka. Prioritaskan pula mereka di hidup kita. Sebelum habis kesempatan untuk melakukannya dan kita hanya bisa menyesal. Kala kita berkata bahwa kita mengasihi maka kita pasti mau member waktu dan diri.