RH Minggu, 26 Juni 2011

HARMONIS (Rut 1: 1-22)

Ketika sebuah pernikahan terjadi, maka terhubunglah banyak pribadi yang tadinya bukan kerabat, kini menjadi dekat. Sayangnya, hubungan baru ini tak selalu lancar. Ada kalanya muncul ketidaksesuaian. Bisa antara anak menantu dengan mertua, antara adik dan kakak ipar, antara paman dan keponakan yang baru, dan sebagainya. Menilik besarnya kemungkinan terjadinya hubungan yang kurang harmonis di antara anggota-anggota keluarga baru ini, kita perlu belajar dari Naomi. Lihatlah bahwa sebagai mertua, ia merasa bahagia. Betapa tidak? Dua menantunya penuh perhatian, hormat, dan sangat mencintainya. Apakah rahasia keharmonisan hubungan mereka? Bukan tanpa usaha Naomi mendapat menantu-menantu yang baik. Pertama, hidup dan iman Naomi menjadi teladan bagi kedua menantunya. Kedua, Naomi rela berkorban dengan meminta dua menantunya pulang, demi kebaikan mereka. Sebaliknya, kita juga mendapati Rut dan Orpa sangat menghargai dan memikirkan kepentingan mertua mereka, sebagaimana mereka mengasihi suami mereka (ay. 8). Pertahankan sikap hormat, saling menghargai, dan saling mengasihi, sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan. Baik dengan mertua, menantu, kakak atau adik, paman atau bibi, dan sebagainya bagaimana pun kondisi mereka.