RH 17 PEB'08

Bacaan setahun: Im. 1,2; Kis. 24
APAKAH DIA TIDAK BERBAHAYA? (MAZMUR 34:1-22)
Hubungan kita dengan Allah tidak akan menjadi lebih dekat bila kita tidak mengerti bahwa Dia harus ditakuti. Dalam The Chronicles of Narnia (Catatan Narnia), sebuah cerita yang ditulis oleh C.S. Lewis, sang penulis memiliki dua orang putri, Susan dan Lucy. Keduanya bersiap-siap untuk bertemu dengan Aslan, sang singa. Bapak dan Ibu Berang-berang, mempersiapkan kedua anak tersebut untuk pertemuan itu. "Ooh," seru Susan, "Aku pikir Aslan itu adalah seorang manusia. Apakah ia tidak berbahaya? Aku merasa agak cemas akan bertemu dengan seekor singa." "Memang pantas merasa cemas, sayang," kata Ibu Berang-berang. "Dan jangan salah, bila ada orang yang berani tampil di depan Aslan tanpa lutut gemetar, maka mereka itu kalau tidak sangat berani tentunya orang yang tolol." "Nah, apakah ia tidak berbahaya?" kata Lucy. "Tidak berbahaya?" seru Bapak Berang-berang. "Kau tidak dengar kata Ibu? Siapa yang mengatakan ia tidak berbahaya? Tentu saja ia berbahaya. Namun ia baik dan ia adalah raja!"

Pemazmur jelas memahami hal ini saat ia menulis, "Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya TUHAN itu". Renungkan: Kita harus hidup di hadapan Allah dengan takut dan hormat padaNya, sebab Dia baik.