RH 16 APR'08

Bacaan setahun: 1 Sam. 18; 1 Taw. 6; Mzm. 11; Mat. 3
TANJUNG HARAPAN (IBRANI 2:9-18)
Di ujung selatan Afrika ada sebuah tanjung yang menjadi momok bagi para pelaut. Karena kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, daerah tersebut dijuluki sebagai Tanjung Badai. Seorang kapten kapal Portugis memutuskan untuk mencari sebuah rute yang aman melalui daerah itu, sehingga orang-orang sebangsanya bisa mencapai Cathay dan India Timur dengan selamat. Ia berhasil dan daerah tersebut kemudian diganti namanya menjadi Tanjung Harapan.

Kita semua juga menghadapi badai besar yang disebut kematian. Namun kita bersyukur karena Tuhan telah melewatinya dengan selamat dan telah menyediakan jalan yang aman bagi kita. Melalui penyaliban dan kebangkitanNya, Kristus telah mengakhiri kematian kekal bagi setiap orang percaya dan membangun persekutuan kekal denganNya di surga. Meskipun "musuh terakhir" ini, yakni kematian secara fisik, dapat menghampiri kita kapan saja, kuasanya atas tubuh duniawi kita akan berakhir pada saat kebangkitan. Sengat maut sudah dikalahkan!