RH SABTU, 14 Juni 2008

Bacaan setahun: 1Raj. 15; 2Taw. 13, 14; Flp. 4
ANDA INGIN BERHIKMAT? (Amsal 10:1-9)
Seringkali kita mendengar orang mempertanyakan kebijaksanaan dari para pemimpin di sekitar kita. Sangatlah mudah untuk melemparkan tuduhan-tuduhan terhadap para pemimpin di pemerintahan, perusahaan, pendeta, guru, atau anggota-anggota partai tertentu, dan menilai mereka tidak cocok menjadi pemimpin. Daripada mengritik orang lain, lebih baik kita mengevaluasi diri sendiri, apakah dalam kehidupan sehari-hari kita telah berhikmat atau belum.

Bagaimana caranya kita beroleh hikmat? Pertama-tama, kita harus "takut akan TUHAN" dan "mengenal yang Mahakudus" (Amsal 9:10). Cara terbaik untuk memperoleh hal ini adalah dengan membaca firman Tuhan. Kita juga harus meminta pertolongan Tuhan untuk berhikmat. Yakobus menulis, "Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah" (Yakobus 1:5). Sama seperti raja Salomo memohon hikmat Allah untuk menolongnya memimpin bangsa Israel (1Raja 3:9), kita pun harus senantiasa bergantung pada Tuhan bila kita hendak berjalan di jalan yang benar. Amsal 10:1-32 mengatakan, bila kita bijak, kita akan mendatangkan sukacita bagi orang tua, kita akan mengumpulkan pada musim panas dan kita juga akan memperhatikan perintah-perintah.